PERCOBAAN VII
PEMURNIAN NaCl
OLEH
NAMA
: JESSI
NIM
: F1C1 13 052
KELOMPOK : VII
ASISTEN
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2014
I; PENDAHULUAN
A; Latar Belakang
Natrium klorida juga dikenal dengan nama garam dapur, atau halit yaitu
senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang
paling memengaruhi salinitaslaut. Sebagai komponen utama pada garam
dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet
makanan.
Garam dapur memilki berbagai pengotor yang umum yaitu ion-ion, Ca 2+,
Mg2+, Al3+, Fe3+, SO42+, I-, dan Br-, yang kesemuanya mudah larut dalam air.
Untuk memperoleh NaCl dengan kemurnian tinggi dari garam dapur maka
dapat ditempuh metode rekristalisasi dengan pelarut air. Namun untuk
mengurangi kehadiran ion-ion pengotor perlu ditambahkan ion-ion tertentu
yang mampu mengikat ion-ion pengotor menjadi senyawa-senyawa yang
kelarutannya dalam air menjadi sangat rendah, sehingga dapat dipisahkan
melalui penyaringan sebelumnya.Selain itu pengotor pengotor tersebut
bersifat higroskopis artinya mempunyai kemampuan menyerap air sangat
besar. Higroskopis yang terdapat dalam garam tersebut, jika berada pada
udara dengan kelembaban tinggi akan mampu mengabsorbsi air dalam jumlah
besar yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah kandungan air pada
garam.
Oleh Karena itu, dalam percobaan ini dilakukan pemurnian terhadap
garam dapur tersebut agar bebas dari zat pengotor. Garam dapur yang telah
dilarutkan dalam akuades tersebut, dipanaskan sampai mendidih, setelah itu
disaring dengan menggunakan kertas saring. Filtrat hasil penyaringan tersebut
akan digunakan untuk proses kristalisasi pada tahap berikutnya yaitu
rekristalisasi yang merupakan proses lanjut dari kristalisasi.
B; Rumusan Masalah
C; Tujuan Percobaan
Natrium khlorida, NaCl, padatan tak bewarna (mp 801 C dan bp 1413
C). NaCl memiliki struktur garam dapur. Dalam fasa gas, NaCl adalah molekul
dua atom. Walaupun larut dalam gliserol maupun air, NaCl sukar larut dalam
pada suhu tinggi(pada atau dekat titik didih pelarutnya) untuk mendapatkan
larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal
akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu
diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena
konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai jenuh. Walaupun
rekristalisasi adalah metoda yang sangat sederhana, dalam praktek, bukan berarti
mudah dilakukan (Takeuchi, Y. 2006).
Keunggulan kristalisasi pelarut adalah penggunaan suhu rendah dan
mudah diaplikasikan dengan peralatan sederhana. Pelarut digunakan pada tahap
kristalisasi. Pada tahap ini, terjadi proses kristalisasi komponen-komponen yang
tidak larut dalam pelarut dan mempunyai titik beku yang lebih tinggi dari suhu
yang digunakan akan membeku dan membentuk kristal. Pelarut berperan penting
untuk menurunkan viskositas. Viskositas yang rendah menyebabkan perpindahan
massa menjadi mudah sehingga proses kristalisasi bersifat efisien. Hal ini akan
mempermudah proses separasi komponen yang diinginkan( Ahmadi. 2010 ).
1; Alat
C; Prosedur Kerja
20 gr garam dapur
- dilarutkan dalam 62,5 mL aquades panas
- diaduk
- disaring
Filtrat 1
- ditambahkan 0,25 g CaO
- ditambahkan larutan Ba(OH)2 encer
- ditambahkan (NH4)2CO3
Residu
- diaduk
- dipanaskan
- disaring
-
Filtrat 2
- dinetralkan dengan HCl
- diuapkan larutan sampai
kering
Kristal NaCl
- ditimbang
- dihitung % rendamen
% rendamen = 75%
Residu
Perlakuan
20
gram
garam
dapur
Hasil Pengamatan
dimasukkanGaram larut dalam air
Perlakuan
Hasil Pengamatan
Terdapat
kapur
(endapan)
2
-Larutan disaring
-filternya dinetralkan + HCL encer
Larutan Bening
Kristal
ditimbang
rendamennya
dan
dihitungDiperoleh
75%.
rendamen
2NaCl + CaO
CaCl2 + Na2O
3; Perhitungan
Diketahui :
Berat garam teoritis
= 20 gr
Berat eksperimen
= 15 gram
Berat eksperimen
100 %
Berat teoritis
=
15 gr
100 %
20 gr
=
75%
B; Pembahasan
desikator sampai larutan menjadi kering sehingga akan di peroleh kristal NaCl
dengan % rendamen yang di peroleh adalah 75 %, yang berarti bahwa 25%
dari larutan tersebut adalah zat pengotor yang berada dalam sampel garam
dapur ( NaCl ). Zat pengotor tersebut bisa jadi adalah Ca2+, Mg2+, Al3+, Fe3+,
SO42+, I-, dan Br-.
V;
KESIMPULAN
berwarna putih bersih dan strukturnya lebih halus/lembut dari semula, garam
dapur hasil rekristalisasi yang diperoleh dengan rendemennya sebesar 75% dan
25% nya adalah zat pengotor.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 2010.Kristalisasi Pelarut Suhu Rendah Pada Pembuatan Konsentrat
Vitamin E Dari Distilat Asam Lemak Minyak Sawit: Kajian Jenis Pelarut
.Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 11 No. 1.
Pinalia, Anita. 2011.Kristalisasi Amonium Preklorat (Ap) Dengan Sistem
Pendinginan Terkontrol Untuk Menghasilkan Kristal Berbentul
Bulat.Teknologi Pertanian Vol. 9 No. 2.