Anda di halaman 1dari 7

Pengertian agama, religi, millah dan din

Agama

Agama berasal dari bahasa sansekerta yang artinya tidak kacau. Berarti agama adalah
suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar tidak kacau. Agama adalah ajaran yang
berasal dari Tuhan atau hasil renungan manusia yang terkandung dalam kitab suci yang turun
temurun diwariskan oleh suatu generasi ke generasi dengan tujuan untuk memberi tuntunan dan
pedoman hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat .

Religi

Secara bahasa, kata religi adalah kata kerja yang berasal dari kata benda religion. Religi itu
sendiri berasal dari kata re dan ligare artinya menghubungkan kembali yang telah putus, yaitu
menghubungkan kembali tali hubungan antara Tuhan dan manusia yang telah terputus oleh
dosa-dosanya (Mubarok, 2003:45). Menurut Gazalba (Rohilah,2010), bahwa religi berasal dari
bahasa latin religio yang berasal dari akar kata religare yang berarti mengikat.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa religi adalah penghayatan seorang individu terhadap nilai-nilai
agama yang diyakini dalam bentuk ketaatan dan pemahaman terhadap nilai-nilai tersebut untuk
kemudian dapat diimplentasikan dalam perilaku sehari-hari. Sehingga tingkat religi seseorang
dapat dilihat dari tingkah laku, sikap, dan perkataan, serta kesesuaian hidup yang dijalani
dengan ajaran agama yang dianutnya.

Millah

Millah adalah salah satu istilah dalam bahasa arab yang berarti agama. Millah juga istilah lain
dari din, tapi millah hanya digunakan ketika dihubungkan dengan nama nabi yang kepadanya
agama diwahyukan. Millah yang sering digunakan yaitu millah Ibrahim, millah ishaq dll. Millah
yang terbesar adalah millah Ibrahim, millah yang lurus dan tidak cenderung kepada kebathilan,
millah Ibrahim saat ini hanyalah agama Islam, dan nama ibrahim faith sering didengungdengungkan sudah tidak digunakan lagi karena diutusnya Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana
firman Allah:

Artinya :Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nimat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu(QS. Al Maidah :3)

Din

Al-Din berarti menguasai, menunjukkan, patuh, hutang, balasan dan kebiasaan. Din dikenal juga
dengan agama. Pengertian agama dari segi bahasa adalah hukum peraturan, undang-undang,
tuntutan, disiplin, taat, tingkah laku, adat kebiasaan, perhitungan, hutang, balasan, dan ibadah
kepada Tuhan. Din digunakan ketika dihubungkan dengan salah satu agama, atau sifat agama,
atau dihubungkan dengan Allah yang mewahyukan agama itu.
Menurut Harun Nasution dalam masyarakat Indonesia selain dikenal kata agama juga dikenal
kata din ( )dari bahasa Arab dan religi dari bahasa Eropa. Menurut suatu pendapat, begitu
Harun Nasution mengatakan, kata itu tersususun dari dua kata, a = tidak dan gama = pergi, jadi
agama artinya tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi secara turun temurun dari satu generasi ke
generasi selanjutnya, juga dari kata a dan gama yang artinya tiada akhir, perbuatan (perkataan)
yang tiada akhir.
Jadi Harun Nasution menyimpulkan dalam agama terdapat ikatan antara roh manusia dengan
Tuhan, dan agama lebih lanjut lagi agama memang mengikat manusia dengan Tuhan. Agama
memang mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia, yang
mempunyai pengaruh besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Ikatan itu berasal
dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari mausia, satu kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap
oleh panca indra.

3.2

Pengertian islam secara etimologi, terminologi, syari


1. A.

Arti Islam Secara Etimologis

Islam secara etimologi (bahasa) berarti tunduk, patuh atau berserah diri.Secara etimologi (asalusul kata, lughawi) kata Islam berasal dari bahasa Arab salima yang artinya selamat. Dari kata
itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Dari kata aslama
itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti
menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya .Hal senada dikemukakan
Hammudah Abdalati . Menurutnya, kata Islam berasal dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam,
Mim , , ) yang berarti kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan. Dalam
pengertian religius, menurut Abdalati, Islam berarti penyerahan diri kepada kehendak Tuhan
dan ketundukkan atas hukum-Nya (Submission to the Will of God and obedience to His Law).
Hubungan antara pengertian asli dan pengertian religius dari kata Islam adalah erat dan jelas.
Hanya melalui penyerahan diri kepada kehendak Allah SWT dan ketundukkan atas hukum-Nya,
maka seseorang dapat mencapai kedamaian sejati dan menikmati kesucian abadi.
Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk kata Islam setidaknya ada empat yang
berkaitan satu sama lain :

1. Aslama. Artinya menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti menyerahkan diri
kepada Allah SWT. Ia siap mematuhi ajaran-Nya.
2. Salima. Artinya selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan selamat.
3. Sallama. Artinya menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam tidak hanya
menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan orang lain (tugas dakwah
atau amar maruf nahyi munkar).
4. Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan tercipta jika pemeluk
Islam melaksanakan asalama dan sallama.

1. B.

Arti Islam Secara Terminologi

Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat dikatakan, Islam adalah agama wahyu berintikan
tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan
pun, yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.
Cukup banyak ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi Islam secara terminologis.
KH Endang Saifuddin Anshari mengemukakan, setelah mempelajari sejumlah rumusan tentang
agama Islam, lalu menganalisisnya, ia merumuskan dan menyimpulkan bahwa agama Islam
adalah:

Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada
segenap umat manusia sepanjang masa dan setiap persada.

Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan yang mengatur segala perikehidupan dan
penghidupan asasi manusia dalam pelbagai hubungan: dengan Tuhan, sesama manusia,
dan alam lainnya.

Bertujuan untuk keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia dan
akhirat.

Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariah dan akhlak.

Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah SWT
sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh Sunnah
Rasulullah Saw.

1. C. Arti Islam Secara Syari


Secara syari, Islam berarti jalan kebenaran (tharq al-haqq) atau jalan yang lurus (tharq almustaqim). Maksudnya islam adalah jalan yang bisa mengantarkan pada tujuan yang diinginkan,
atau menghindari penyimpangan.

3.3

Karakter agama islam

Islam adalah agama yang bersumber dari Allah SWT . Islam adalah agama yang sempurna
karena didalamnya terdapat seluruh aspek kehidupan. Beberapa karakter dalam islam adalah
fitrah, mudah, tauhid, dan syumuliyah.
3.3.1

Fitrah

Fitrah mempunyai makna keadaan yang suci. Seperti halnya setiap orang yang dilahirkan dalam
keadaan fitrah atau suci.Orang yang kembali pada fitrahnya, berarti ia mencari kesucian dalam
hidupnya.
3.3.2

Mudah

Islam dikatakan mudah karena Allah maha tahu kemampuan manusia. Manusia adalah ciptaanNya, jadi Allah tidak akan memberikan cobaan, kewajiban dan beban yang tidak sanggup
dijalankan oleh hambanya. Allah juga menghilangkan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi
apabila kita mau berusaha dan pasrah kepada-Nya. Bahkan banyak orang yang berkata tidak
ada kata terlambat untuk bertobat. Selama kita masih hidup dan kita benar-benar bertobat dan
tidak akan mengulanginya lagi, Allah akan senantiasa membuka pintu maaf. Dalam ibadah islam
sangat mudah. Shalat wajibnya dilakukan lima waktu dalam sehari semalam, yang tidak
memberatkan seperti shalat umat terdahulu yang sampai puluhan kali . Tidak pula terlalu jarang
seperti peribadatan pekanan dalam agama selain islam. Shalat juga dapat dilakukan dimana saja,
dengan baju apa saja asalkan suci, menutup aurat dan tidaak melanggar syariah. Puasa juga
mudah. Dilakukan hanya mulai terbentang fajar hingga matahari terbenam. Puasa juga memiliki
banyak fungsi, selain mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga dapat menyehatkan bagi
pencernaan serta melatih kita mengendalikan emosi. Begitu pula dengan zakat dan haji, hanya
dilakukan oleh kaum muslimin yang mampu. Maka dari itu islam mempunyai karakteristik
mudah. Berikut adalah hadist Shahih Bukhori ke-39 :

-


Artinya : Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya agama itu
mudah. Tidaklah seseorang mempersulit (berlebih-lebihan) dalam agama melainkan ia akan
dikalahkan. Oleh karena itu kerjakanlah dengan semestinya, atau mendekati semestinya dan
bergembiralah (dengan pahala Allah) dan mohonlah pertolongan di waktu pagi, petang dan
sebagian malam

3.3.3

Tauhid

Tauhid dalam arti bahasa berarti satu. Dari segi syari tauhid berarti mengesakan Allah dalam
segala aspek yang ditetapkan oleh Allah SWT baik melalui Al-Quran maupun hadist yang
diwahyukan kepada para nabi dan rasul dari segi rububiyah, uluhiyah, dan asma was sifat.

1.Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyah adalah menegesakan Allah dalam peristiwa yang dilakukan oleh Allah kepada
makhluknya serta mengimani bahwa Allah adalah Rabb pencipta alam semesta dan semua
makhluk dan mengimani bahwa Allah yang mengatur segalanya.
Meyakini rububiyah berarti mengakui kekuasaan Allah dalam penciptaan dan mengaturnya,
misal meyakini manusia dan alam semesta diciptakan oleh Allah dan Allah yang memberi dan
mengatur rizqi, nyawa, dan lain-lain.
Adapun orang-orang yang tidak mengimani rububiyah Allah adalah komunis atheis . Syaikh
Muhammad bin Jamil Zainu berkata: Orang-orang komunis tidak mengakui adanya Tuhan.
Dengan keyakinan mereka yang demikian, berarti mereka lebih kufur daripada orang-orang kafir
jahiliyah

2.Tauhid uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan baik secara zahir
maupun batin.
Yang dimaksud dengan ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai Allah baik berupa perbuatan
maupun perkataan, yaitu segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya yang
dijanjikan kebaikan bila melaksanakannya seperti shalat, puasa, zakat. Maka seseorang yang
bertauhid uluhiyan hanya menyerahkan ibadah kepada Allah semata, dan tidak kepada selain
Allah. Sedangkan orang kafir jahiliyyah selain menyembah Allah mereka juga berdoa kepada
selain Allah. Dan inilah yang diperangi Rasulullah, ini juga inti dari ajaran para Nabi dan Rasul
seluruhnya, mendakwahkan tauhid uluhiyyah.

3. Tauhid Asma was sifat


Tauhid Asma was Sifat adalah mentauhidkan Allah dalam penetapan nama dan sifat
Allah, yaitu sesuai dengan yang Ia tetapkan bagi diri-Nya dalam Al Quran dan hadist
Rasulullah. Cara bertauhid asma wa sifat Allah ialah dengan menetapkan nama dan sifat Allah
sesuai yang Allah tetapkan bagi diriNya dan menafikan nama dan sifat yang Allah nafikan dari
diriNya, dengan tanpa tahrif, tanpa tathil dan tanpa takyif .
Sebagaimana firman Allah yang artinya:


Artinya : Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya (QS. Al Araf: 180)
Tahrif adalah memalingkan makna ayat atau hadist tentang nama atau sifat Allah dari
makna zhahir-nya menjadi makna lain yang batil. Sebagai misalnya kata istiwa yang artinya
bersemayam dipalingkan menjadi menguasai.
Tathil adalah mengingkari dan menolak sebagian sifat-sifat Allah. Sebagaimana
sebagian orang yang menolak bahwa Allah berada di atas langit dan mereka berkata Allah
berada di mana-mana.
Takyif adalah menggambarkan hakikat wujud Allah. Padahal Allah sama sekali tidak
serupa dengan makhluknya, sehingga tidak ada makhluk yang mampu menggambarkan hakikat
wujudnya. Misalnya sebagian orang berusaha menggambarkan bentuk tangan Allah,bentuk
wajah Allah, dan lain-lain.

3.3.4

Syumuliyah

Syumuliyyah berarti menyeluruh atau universal, artinya syumuliyyah mencangkup seluruh aspek
kehidupan manusia, diri sendiri, hubungan dengan orang lain/masyarakat, aspek sosial, politik,
agama, hukum, pendidikan, budaya, adat, lingkungan, etnis, kepercayaan, akhlak, dari lahir
hingga meninggal, sejak adam hingga manusia terakhir, dari dunia hingga akhirat.

Kecakupan Islam dapat kita lihat dari beberapa dimensi; yaitu dimensi waktu, dimensi
demografis, dimensi geografis dan dimensi kehidupan.

Dimensi waktu yaitu bahwa islam telah diturunkan sejak nabi Adam hingga Rasul terakhir. Islam
juga diturunkan untuk ummat Rasullah dimuka bumi setelah wafatnya beliau.

Dimensi demografis adalah bahwa islam untuk seluruh ummat manusia tanpa memandang suku
dan budaya, mereka semua sama dimata Allah hanya sebagai ciptaan-Nya kecuali karna taqwa.
Dimensi geografis adalah bahwa islam untuk seluruh umat dari kutup utara hingga selatan di
seluruh muka bumi. Islam tidak identik dengan kawasan Arab karena itu hanya tempat lahirnya.
islam tidak mengenal sekat-sekat tanah air atau suatu Negara maupun daerah sama halnya
dengan islam tidak memandang suku dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai