Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Karakteristik Ajaran Islam

Istilah karakteristik ajaran Islam terdiri dari dua kata : karakteristik dan ajaran islam.
Kata karakteristik dalam kamus besar bahasa Indonesia, diartikan sebagai sesuatu yag
mempunyai karakter atau sifatnya khas. Dan kata Islam menurut bahasa berasal dari bahasa
arab, yaitu dari kata salima yang mengandung yang mengandung arti selamat, sentosa, dan
damai. Salima diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk kedalam
kedamaian. Ensiklopedi Islam Indonesia mendefinisikan bahwa Islam adalah agama tauhid yang
ditegakkan oleh nabi Muhammad SAW, selama 23 tahun di Mekah dan Madinah yang inti sari
Islam berserah diri atau taat sepenuh hati pada kehendak Allah SWT, demi tercapainya
kepribadian yang bersih, hubungan yang harmonis, dan damai sesama manusia serta sejahtera
dunia dan akhirat.
Ajaran Islam mengandung berbagai arti pula, yaitu sebagai berikut:
1.

Menurut dan menyerahkan


Orang yang memeluk Islam adalah orang yang menyerahkan diri kepada Allah SWT,
dan menurut segala yang telah ditentukanNya

2. Sejahtera, tidak tercela, tidak cacat, selamat, teteram dan bahagia.


Ini berarti setiap muslim adalah orang sejahtera, tentram, selamat dan bahagia, baik di
dunia maupun di akhirat dengan tuntunan ajaran Rabbul Alamin1[1]). Ajaran yang bersumber
dari Allah SWT, bukan dari manusia sedangkan nabi Muhammad SAW, tidak membuat agama
ini tetapi beliau hanya menyampaikannya. Allah berfirman dalam surat An-Najm 3-4


,

Artinya: Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya itu tiada lain
hanyalah wahyu yang diwahyukan.2[2])
3. Mengaku, menyerahkan dan menyelamatkan
Ini berarti bahwa orang yang memeluk Islam itu adalah orang yang mengaku dengan
sadar adanya Allah SWT, kemudian ia menyerahkan diri pada kekuasaan-Nya dengan menurut
segala titah dan firmanNya sehingga ia selamat di dunia dan akherat.
4
1
2

Damai dan sejahtera

Artinya bahwa islam adalah agama yang membawa kepada kedamaian dan perdamaian.
Orang yang memeluk islam adalah orang yang menganut ajaran perdamaian dalam segala
tingkah laku dan perbuatan3[3]). Islam mengajarkan persamaan, persaudaraan sesama muslim.
Islam anti terhadap yang bersifat perbedaan daerah dan tingkat sosial. Allah SWT berfirman:

Artinya; Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia pada sisi Allah diantara kamu adalah
yang paling taqwa diantaramu.4[4])

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik ajaran Islam adalah
suatu karakter yang harus dimiliki oleh setiap umat muslim dengan berpedoman kepada Alquran dan hadits dalam berbagai ilmu dan kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan,
politik, pekerjaan, dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki ciriciri khas tersebut.
Secara sederhana karakteristik ajaran islam dapat diartikan menjadi suatu ciri yang khas
atau khusus yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan dan kehidupan mnusia dalam berbagai
bidang agama, muamalah (kemanusian), yang didalamnya termasuk ekonomi, sosial, politik,
pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lingkungan hidup, dan disiplin ilmu.
2. Pembahasan Karakteristik
Konsepsi islam dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristiknya itu dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a.

Dalam Bidang Agama


Menurut Nurcholis Madjid, bahwa dalam bidang agama, Islam mengakui adanya
pluralisme. Menurutnya, Pluralisme adalah sebuah aturan Tuhan (sunnah Allah) yang tidak akan
berubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan atau diingkari. Dan Islam adalah agama yang
kitab sucinya dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali berdasarkan paganisme dan syirik,
untuk hidup dan mengajarkan agama masing-masing dengan penuh kesungguhan. Karena itu
agama tidak boleh dipaksakan. Bahkan Al-quran juga mengisyaratkan bahwa para penganut
berbagai agama, asalkan percaya kepada Tuhan dan hari kemudian serta berbuat baik semuanya
akan selamat.
3
4

Karakteristik ajaran islam dalam bidang agama juga mengakui adanya universalisme,
mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir, nyuruh berbuat baik, dan mengajak pada
keselamatan.
Dengan demikian, karakteristik ajaran islam dalam visi keagamaanya bersifat toleran,
pemaaf, tidak memaksakan, dan saling menghargai karena dalam pluralitas agama tersebut
terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian pada Tuhan.
b. Dalam Bidang Ibadah .
Ibadah yang dibahas dalam bagian ini adalah ibadah dalam arti khusus. Yakni apa yang
telah di tetapkan oleh Allah akan perincian-perincianya, tingkat dan cara-caranya tertentu.
Ketentuan ibadah demikian itu termasuk salah satu bidang ajaran islam dimana akal manisia
tidak perlu campur tangan, melainkan hak dan otoritas Tuhan sepenuhnya. Kedudukan manusia
dalam hal ini adalah mematuhi, mentaati, melaksanakan, dan menjalankannya, dengan penuh
ketundukan pada Tuhan, sebagai bukti pengabdian dan terimakasih-Nya.
Dengan demikian, visi Islam tentang ibadah adalah merupakan sifat, jiwa, dan misi ajaran
islam itu sendiri yang sejalan dengan tugas penciptaan manusia sebagai makhluk yang
diperintahkan agar beribadah kepada-Nya.
c. Dalam bidang Akidah
Karakteristik Islam yang dapat di ketahui dalam bidang akidah ini adalah bahwa akidah
Islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. yang diakui dan diyakini dan diakui
sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah SWT. Dalam prosesnya keyakinan tersebut
harus langsung tidak boleh melalui perantara.
Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah SWT sebagai Tuhan
yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat dan perbuatan
dengan amal soleh. Dan selanjutnya harus berpengaruh kedalam segala aktivitas yang dilakukan
manusia, sehingga berbagai aktvitas tersebut bernilai ibadah.
Dengan demikian akidah Islam bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan pada
tahap yang selanjutnya harus menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah laku serta berbuat yang
pada akhirnya menimbulkan amal saleh.
d. Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersika terbuka dan
akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan dengan islam yang

selektif, yaitu tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan, melainkan ilmu
dan kebudayaan yang sejalan dengan Islam.5[5])
Karakteristik ajaran Islam adalah ilmu pengetahuan dijelaskan oleh Allah SWT: (QS.
Alalaq. 1-5)


1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,6[6])
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Kata iqra pada ayat tersebut menurut A. Baiquni, berarti membaca


dalam arti biasa, menelaah, mengobservasi, membandingkan, mengukur,
mendeskripsikan, menganalisis dan menyimpulkan secara induktif.
Kebudayaan adalah penjelmaan (manifestasi) akal dan rasa manusia. Ini
berarti bahwa manusialah yang menciptakan kebudayaan. Kebudayaan
Islam, berarti menyaring kebudayaan yang tidak melenceng dari Islam.
Kebudayaan Islam mengandung tiga unsur yang sangat prinsip sebagai
berikut :
1) Kebudayaan Islam adalah ciptaan orang Islam
2) Kebudayaan Islam adalah didasarkan kepada ajaran Islam
3) Kebudayaan Islam merupakan pencerminan dari ajaran Islam.7[7])

5
6
7

Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan kebudayaan mengantarkan


umat manusia hidup bahagia meningkatkan mutu dan peranan dalam
kehidupan manusia untuk meraih berbagai kesempatan dan peluang.

e. Dalam Bidang Pendidikan


Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orag
(education for all), laki-laki dan perempayn, dan berlangsung sepanjang
hayat (long live education). Dalam bidang pendidikan Islam memiliki
rumusan yang jelas dalam bidang tujuan, kurikulum, guru, metode, sarana
dan lain sebagainya.
f. Dalam Bidang Sosial
Karakteristik ajaran Islam di bidang sosial ini Islam menjunjung tinggi
tolong

menolong,

kesetiakawanan,

saling

egaliter

menasihati,
(kesamaan

tentang
derajat),

hak

dan

tenggang

kesabaran,
rasa,

dan

kebersamaan. Ukuran ketinggian derajat manusia dalam pandangan Islam


bukan ditentukan oleh nenek moyangnya, kebangsaannya, warna kulit,
bahasa, jenis kelamin dan lain sebagainya yang berbau rasialis. Kualitas dan
ketinggian

derajat

seseorang

ditentukan

oleh

ketakwaannya

yang

ditunjukkan oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia.


g. Dalam Bidang Kehidupan Ekonomi
Islam memandang bahwa kehidupan yang harus dilakukan manusia
adalah hidup yang seimbang dan tidak terpisahkan antara urusan dunia dan
akhirat. Urusan dunia dikejar dalam rangka mengejar kehidupan akhirat dan
kehidupan akhirat dicapai dengan dunia.
Pandangan Islam mengenai kehidupan demikian itu, secara tidak
langsung menolak kehidupan yang bercorak sekularistik, yaitu kehidupan
yang memisahkan antara urusan dunia dengan urusan agama. Agama harus
terlibat dalam mengatur kehidupan dunia.
h. Dalam Bidang Kesehatan
Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan
lebih diutamakan daripada penyembuhan. Dalam bahasa Arab, prinsip ini
berbunyi, al wiqayah khair min al-ilaj. Berkenaan dengan konteks kesehatan
ini ditemukan sekian banyak petunjuk kitab suci dan sunnah Nabi SAW yang
pada dasarnyamengarah pada upaya pencegahan.Untuk menuju pada
upaya pencegahan tersebut, Islam menekankan segi kebersihan lahir dan
batin. Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat
dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
i. Dalam Bidang Politik

Islam tidak mengajarkan ketaatan buta terhadap pemimpin. Islam


menghendaki suatu ketaatan kritis, yaitu ketaatan yang didasarkan pada
tolok ukur kebenaran dari Tuhan. Jika pemimpin tersebut berpegang teguh
pada tuntutan Allah dan Rasul-Nya, maka wajib ditaati. Sebaliknya jika
pemimpin tersebut bertentangan dengan kehendak Allah dan RAsul-Nya,
boleh dikritik atau diberi saran agar kembali ke jalan yang benar dengan
cara-cara yang persuasif. Dan jika cara tersebut juga tidak dihiraukan oleh
pimpinan tersebut, boleh saja untuk tidak dipatuhi.
j. Dalam Bidang Pekerjaan
Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas
dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu,
terarah pada pengabdian terhadap Allah SWT, dan kerja yang bermanfaat
bagi orang lain. sebagaimana firman Allah Swt:

2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,

k. Dalam Bidang Disiplin Ilmu


Isam juga tampil sebagai sebuah disiplin ilmu yaitu ilmu keislaman.
Menurut peraturan Agama Republik Indonesia tahun 1985, bahwa yang
termasuk disiplin ilmu keislaman adalah Al-Quran / tafsir, hadits / ilmu
hadits, ilmu kalam. Filsafat, tasawuf, hukum Islam (fiqih), sejarah dan
kebudayaan Islam, serta pendidikan Islam.8[8])

PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan materi ini dapat disimpulkan bahwa ajaran Islam memiliki ciri-ciri
yang secara keseluruhan amal ideal. Islam agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi,
terbuka, kebersamaan, egaliter, kerja sama yang bermutu, demokratis, adil, seimbang antara
urusan dunia dan akhirat, berharta. Memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial,
kemasyaraatan, mengutamakan pencegahan daripada penyembuhan dalam bidang kesehatan
dengan cara memperhatikan kebersihan badan, pakaian, makanan, tempat tinggal, lingkungan
dan sebagainya. Islam juga tampil sebagai sebuah disiplin ilmu keislaman dengan berbagai
cabangnya.

Anda mungkin juga menyukai