Anda di halaman 1dari 36

SKENARIO I

BLOK REPRODUKSI DAN TUMBUH KEMBANG


KEPUTIHAN

KELOMPOK B-6

Sekretaris : Selly Viani

Ketua: Windri Sekar Nilam


13304)

12267)
Anggota

: Mauren Anastasya P.P

13164)
Nur Zanirah

13218)
Risa Apriliani

13252)
Salsabila Rahma

13260)
Velda Amalia Andina

13295)
Vindi Athira

13297)
Yoan Rahmah Aprila

13306)
Rifah Hazmar

SKENARIO
KEPUTIHAN
Pasien pasien umur 36 tahun, G3P3A0H2 gravid 20 minggu datang dengan keluhan keputihan
yang banyak, warna kehijauan, berbau amis dan disertai gatal sejak awal kehamilannya.
Pasien memiliki siklus menstruasi normal dan memiliki riwayat pemakaian IUD selama 3
tahun yang di mulai sejak kelahiran anak ke 2 . Suaminya seorang PNS dan menyangkal
melakukan hubungan seksual dengan wanita lain . Pada pemeriksaan genetalia eksterna :
labium mayus dan minus tampak eritema dan erosi. Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan:
discharge vagina homogen, warna kehijauan dan tampak melekat pada dinding vagina, dan
portio erosi. Pasien disarankan melakukan pemeriksaan swab vagina dan pap smear untuk
penatalaksanaan lebih lanjut

SASARAN BELAJAR
LI 1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN GENITALIA FEMININA

LO 1.1 MENJELASKAN GENITALIA FEMININA SECARA

MAKROSKOPIS

LO 1.2 MENJELASKAN GENITALIA FEMININA SECARA

MIKROSKOPIS

LI 2 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN LEUKOREA

LO 2.1 MENJELASKAN DEFINISI LEUKOREA


LO 2.2 MENJELASKAN ETIOLOGI LEUKOREA
LO 2.3 MENJELASKAN KLASIFIKASI LEUKOREA
LO 2.4 MENJELASKAN PATOFISIOLOGI LEUKOREA
LO 2.5 MENJELASKAN MANIFESTASI LEUKOREA
LO 2.6 MENJELASKAN DIAGNOSIS LEUKOREA
LO 2.7 MENJELASKAN DIAGNOSIS BANDING LEUKOREA
LO 2.8 MENJELASKAN TATALAKSANA LEUKOREA
LO 2.9 MENJELASKAN PENCEGAHAN LEUKOREA
LO 2.10 MENJELASKAN KOMPLIKASI LEUKOREA
LO 2.11 MENJELASKAN PROGNOSIS LEUKOREA
LI 3 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
LI 4 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN THAHARAH PADA KEPUTIHAN

LI 1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN GENITALIA FEMININA


1. Genitalia Eksterna
Mons pubis (veneris)

LO 1.1MENJELASKAN
Labia Minor pudendi GENITALIA FEMININA SECARA MAKROSKOPIS
Urethra Feminina
Perineum
Clitoris
Glans Clitoris
Corpus clitoris
Crura clitoris

2. Genitalia Interna
Ovarium
Tuba Uterina (Salphinx)
Uterus
Vagina

Genitalia Eksterna

Genitalia Interna

LO 1.2MENJELASKAN GENITALIA FEMININA SECARA MIKROSKOPIS

Serviks

Jaringan kolagen didapatkan paling banyak pada serviks.


Serviks juga mempunyai serabut otot polos, jaringan
elastin, dan pembuluh darah. Jaringan mukosanya terdiri
dari satu lapisan epitel kolumnar yang sangat tinggi,
menempel pada membrana basalis yang tipis. Nukleus
yang oval terletak dekat dasar sel kolumner yang bagian
atasnya terlihat agak jernih karena berisi mukus. Sel sel
ini mempunyai banyak silia. Terdapat banyak kelenjar
servikalis yang memanjang dari permukaan mukosa
endoserviks langsung menuju jaringan ikat di sekitarnya,
karena tidak terdapat submukosa demikian, kelenjar inilah
yang berfungsi mengeluarkan sekret yang kental dan
lengket

Vagina

Tunika mukosanya tersusun atas epitel berlapis kuboid


tanpa lapisan tanduk. Sel-sel epitenya mengandung
glikogen. Pada lamina propria didapatkan jaringan ikat,
jaringan limf yang jarang, dan serabut elastis yang
membentuk jaringan padat.
Tunika muskularis terdiri dari kumpulan sel otot polos
yang tersusun sirkuler di lapisan dalam dan longitudinal
di lapisan luar. Pada tunika adventitia, didapatkan
jaringan tipis dari jaringan ikat dengan serat elastis.
Tunika adventitia berfungsi untuk pertahankan vagina
tetap di posisinya. Epitel skuamosa bertingkat tanpa
lapisan tanduk melapisi vagina terdalam adalah stratum
germinativum dan diikuti oleh lapisan spinosum ditengah
serta lapisan dangkal disebut stratum korneum

Labia

Terdiri dari lipatan kulit yang tutupi jaringan lemak. Biasanya ditumbuhi rambut kasar
berkelanjar keringat dan sebasea. Labia major homolog dengan skrotum pada pria. Labia
minor disusun oleh epitel skuamosa berlapi dan jaringan ikat longgar. Serta ditemukan
kelenjar sebasea yang besar

Klitoris

terbentuk dari dua corpora cavernosa yang tertutup dalam lapisan jaringan ikat fibrosa dan
dipisahkan oleh septum yang tidak lengkap. Klitoris dibungkus oleh lapisan tipis epitel
skuamosa berlapis tanpa lapisan tanduk

Kelenjar vestibular/ kelenjar Bartholin

Vestibulum adalah celah antara labia minora yang di


dalamnya merupakan bukaan vagina dan uretra.
dibatasi
oleh
epitel
skuamosa
berlapis
dan
mengandung banyak kelenjar vestibular kecil. Terdapat
kelenjar lendir tubuloalveolar yang mengeluarkan
cairan, pelumas jelas berlendir. Kelenjar utama sesuai
dengan kelenjar bulbourethral dari laki-laki.

LI 2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN LEUKOREA


LO 2.1MENJELASKAN DEFINISI LEUKOREA
Leukorea adalah sekret berwarna putih dan kental dari vagina dan rongga uterus (dorland,
2010)
Vagina yang normal selalu berada dalam kondisi lembab dan permukaannya basah oleh
cairan/lendir. Sekret diproduksi oleh kelenjar pada leher rahim (serviks), dinding vagina dan
kelenjar bartholin dibibir kemaluan, menyatu dengan sel-sel dinding vagina yang lepas serta
bakteri normal didalam vagina, bersifat asam

LO 2.2MENJELASKAN ETIOLOGI LEUKOREA

Fisiologis
o Bayi baru lahir sampai umur 10 hari, disebabkan estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina

janin
o Menjelang atau setelah haid.
o Wanita dewasa bila dirangsang sebelum dan pada waktu koitus, disebabkan oleh pengeluaran transudasi

dari dinding vagina. Hal ini berkaitan dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi pada senggama.
o Ovulasi, sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer

o Kehamilan
o Stres, kelelahan
o Pemakaian Kontrasepsi Hormonal
o Wanita dengan penyakit menahun
o Wanita dengan ektropion porsionis uteri

Infeksi
a. Bakteri
o Gonococcus
o Chlamidia trachomatis
o Gardanerrella vaginalis
o TreponemaPallidum
b. Jamur
o Candida albicans

c. Parasit
o Trichomonas vaginalis
d. Virus
o Herpes Simplex Virus
o Human Papilloma Virus

e. Iritasi
f.

Tumor dan jaringan abnormal

Bakteri : Neisseria
gonorrhoeae

Bakteri: Chlamidia
trachomatis

Bakteri: Gardanerrella
vaginalis

- Berukuran 0,8 1,6 mikro


- Bakteri
ini
tidak
dapat
bergerak, tahan asam dan
tidak memiliki spora.
- Tidak
tahan
terhadap
kelembaban, yang cenderung
mempengaruhi
transmisi
seksual dan tidak dapat hidup
pada daerah kering dan suhu
rendah, tumbuh optimal pada
suhu 35-37C dan pH 7.2-8.5
untuk
pertumbuhan
yang
optimal
- Untuk tumbuh, memerlukan
Zat besi yang didapat dari
transferin,
laktoferin
dan
hemoglobin. Serta 2-10% CO2
tapi
juga
bersifat
tahan
terhadap oksigen
- serang
membran
mukosa,
khususnya epitel kolumnar
yang terdapat pada uretra,
servik uteri, rectum, dan
konjungtiva.
- Cara
penularan
lewat

- Sering
sebabkan
penyakit
mata yang dikenal dengan
penyakit traukoma.
- Bakteri
ini
juga
dapat
ditemukan pada cairan vagina
yang berwarna kuning seperti
pus.
Sering
kencing
dan
terdapat perdarahan vagina
yang abnormal
- Bakteri ini membentuk suatu
badan inklusi yang berada
dalam
sitoplasma
sel-sel
vagina.

- Sebabkan peradangan vagina


yang tidak spesifik dan kadang
dianggap sebagai bagian dari
mikroorganisme normal dalam
vagina
karena
seringnya
ditemukan.
- Bakteri ini biasanya mengisi
penuh
sel
epitel
vagina
dengan membentuk bentukan
khas dan disebutclue cell.
Pertumbuhan yang optimal
pada pH 5.0-6.5.H
- Hasilkan asam amino yang
diubah menjadi senyawa amin
yang menimbulkan bau amis
seperti ikan.

Bakteri: Treponema pallidum


- Penyebab penyakit sifilis
- Terlihat kutil-kutil kecil di vulva
dan vagina yang disebut
kondiloma lata.
- Bakteri berbentuk spiral P: 6
15 , L: 0,25 , lilitan: 9 24
dan tampak bergerak aktif
(gerak
maju
&
mundur,
Berotasi undulasi sisi ke sisi)
pada pemeriksaan mikroskopis
lapangan gelap.
- Mati pada kekeringan, panas,
antiseptik
ringan,
hidup
beberapa lama di luar tubuh
- Ditularkan
secara
kontak
langsung yaitu melalui (coital)
senggama
dan
non-coital
(jarum suntik)

Jamur: Candida albicans

Parasit: Trichomonas
vaginalis

- Keadaan yang dapat baik bagi


pertumbuhan jamur ini adalah
kehamilan, diabetes mellitus,
pemakai
pil
kontrasepsi.
Pasangan
penderita
juga
biasanya
akan
menderita
penyakit jamur ini. Keadaan yang
saling
menularkan
antara
pasangan
suami-istri
disebut
sebagai phenomena ping-pong.

- Berbentuk
lonjong
dan
mempuyai bulu getar dan
dapat bergerak berputar-putar
dengan cepat.
- Cara penularan penyakit ini
dengan senggama. Walaupun
jarang dapat juga ditularkan
melalui perlengkapan mandi,
seperti handuk atau bibir
kloset.

Virus Herpessimpleks

Human Papilloma Virus

- Awal infeksi tampak kelainan


kulit seperti melepuh seperti
terkena air panas yang kemudian
pecah dan meimbulkan luka
seperti borok. Pasien merasa
kesakitan.

- Berdiameter
45-55
nm,
mempunyai genom beruntai
ganda yang sirkuler diliputi
oleh
kapsid
(kapsid
ini
berperan pada tempat infeksi
pada
sel)
yang
tidak
berpembungkus menunjukkan
bentuk simetri ikosahedral.
- Berkembang biak pada inti sel.
- penyebab
dari
kondiloma
akuminata. Ditandai dengan
tumbuhnya kutil-kutil
yang
kadang sangat banyak dan
dapat
bersatu
membentuk
jengger ayam berukuran besar.
- Cairan vagina sering berbau
tanpa rasa gatal.
- Ditularkan lewat senggama
dengan
gambaran
klinis
menjadi
lebih
buruk
bila
disertai gangguan sistem imun
tubuh seperti pada kehamilan,
pemakain steroid yang lama
seperti pada pasien dengan
gagal ginjal atau setelah

LO 2.3MENJELASKAN KLASIFIKASI LEUKOREA

Fisiologis

Leukorea

Timbul dalam keadaan ovulasi, saat menjelang atau setelah menstruasi akibat
rangsangan seksual, saat wanita hamil dan dalam keadaan stress.

Kuman penyebabnya dapat berupa jamur (Candida Albicans), bakteri (kuman E.Coli,
Staphylococcus), protozoa (Trichomonas Vaginalis).

Patologis

Penyebab lain juga terjadi karena iritasi (sabun cuci dan pelembut pakaian, cairan
antiseptic untuk mandi, permbersih vagina, celana yang ketat atau tidak menyerap
keringat), tumor atau jaringan abnormal lain, radiasi, sakit yang lama, kurang gizi
dan anemia,

LO 2.4MENJELASKAN PATOFISIOLOGI LEUKOREA


Kandidiasis

Perubahan lingkungan vagina seperti peningkatan produksi glikogen saat kehamilan atau peningkatan hormon
esterogen dan progesterone karena kontrasepsi oral menyebabkan perlekatan Candida albicans pada sel epitel
vagina dan merupakan media bagi prtumbuhan jamur
Trikomoniasis

Perubahan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan peningkatan pH vagina dan kadar glikogen
sehingga
berpotensi bagi pertumbuhan dan virulensi dari Trichomonas vaginalis
Vaginitis

sering disebabkan karena flora normal vagina berubah karena pengaruh bakteri patogen atau adanya
perubahan
dari lingkungan vagina sehingga bakteri patogen itu mengalami proliferasi. Antibiotik kontrasepsi,
hubungan seksual, stres dan hormon dapat merubah lingkungan vagina tersebut dan memacu pertumbuhan
bakteri patogen. Pada vaginosis bacterial, diyakini bahwa faktor-faktor itu dapat menurunkan jumlah hidrogen
peroksida yang dihasilkan oleh Lactobacillus acidophilus sehingga terjadi perubahan pH dan memacu
pertumbuhan Gardnerella vaginalis, Mycoplasma hominis dan Mobiluncus sp yang normalnya dapat dihambat.
Organisme ini menghasilkan produk metabolit misalnya amin, yang menaikkan pH vagina dan menyebabkan
pelepasan sel-sel vagina. Amin juga merupakan penyebab timbulnya bau pada flour albus pada vaginosis
bacterial

LO 2.5MENJELASKAN MANIFESTASI LEUKOREA


Bakteri

Chlamydia
trachomatis

Sekret serviks mukopulen dan ektopi, edema, rapuhnya serviks

Gardnerella
vaginalis

Banyak sekali discharge berwarna abu-abu, berbau amis, rasa gatal atau terbakar
biasanya minimal

Neisseria
gonorheae

Infeksi daerah serviks (pada dewasa), vaginitis (pada masa pubertas)

Jamur

Candida Albicans

Seperti keju lembut, tidak berbau, pengumpulan eksudat seperti dadih berwarna
keputihan dan sebagian agak melekat pada serviks dan mukosa vagina

Parasit

Trichomonas
vaginalis

Lendir tipis, warna hijau kuning, kadang berbusa dan berbau busuk

Virus
Human Papiloma Virus Lesi papilomatosa yang meninggi, mudah dilihat pada vulva, lesi jauh lebih merah
pada: diabetes, hamil, kontrasepsi oral, imunosupresi
Herpes Simplex Virus

Leukore disertai dengan demam, malaise, anorexia, nyeri pada genitalia, dysuria,
perdarahan pervaginaan

Benda Lain

- Cairan sangatberbau busuk dan sering berlimpah, eritema vagina, dysuria dan
kadang-kadang dyspareunia
- Obyek terlihat selama pemeriksaan

Anamnesis

Onset

Warna dan konsistensi

Siklus haid

Aktivitas seksual
LO 2.6MENJELASKAN
DIAGNOSIS LEUKOREA

Perilaku menjaga kebersihan organ genital

Riwayat penyakit

Penggunaan obat

Metode kontrasepsi yang dipakai

Perilaku hidup

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan umum

Pemeriksaan khusus
a.

Pemeriksaan genital (inspeksi dan palpasi)

b.

Pemeriksaan speculum
Dilakukan setelah swab vagina. Diperhatikan warna,bau, kekentalan, benda asing,ulkus dan lainnya

Normal

Vaginosis
Bakteri

Sekret, bau
Tidak ada
busuk,
mungkin gatal
Meningkat,
Sedikit,
tipis,
Sekret
putih,
homogen,
vagina
flokulan
putih, abuabu, adheren
pH
< 4,5
> 4,5
Sering, seperti
Bau
Tidak ada
bau ikan
Clue cells
Sel epitel
dengan basil
Mikroskopis
dengan
adheren; tidak
lactobacillus
ada PMN
Gejala
primer

Vaginitis
(Trichomonas
vaginalis)
Sekret, bau busuk,
mungkin gatal
Meningkat, kuning,
hijau, berbusa,
adheren; petekia
servikal sering ada
> 4,5
Dapat ada, seperti
bau ikan
Trikomonas motil;
banyak PMN

Vulvovaginitis
(Candida albicans)

Kanker serviks

Sekret, gatal dan seperti Keputihan putih


terbakar pada kulit vulva
virulent

Meningkat, putih, keju


lembut seperti dadih
4,5
Tidak ada
Preparat KOH
memperlihatkan tangkai
ragi dan pseudohifa

Ada

LO 2.8MENJELASKAN TATALAKSANA LEUKOREA

Farmakologi
1. Antiseptik :
Povidone Iodin
Sediaan ini berbentuk larutan 10% povidon
iodin dan ada yang diperlengkapi dengan
alat douche-nya sebagai aplikator larutan
ini.
Selain
sebagai
antiinfeksi
yang
disebabkan jamur Kandida, Trikomonas,
bakteri atau infeksi campuran, juga sebagai
pembersih.
Tidak boleh digunakan pada ibu hamil dan
menyusui. Bila terjadi iritasi atau sensitif
pemakaian harus dihentikan.

II. Anti jamur


Nystatin
Nystatin adalah obat antijamur polien untuk
jamur dan ragi yang sensitif terhadap obat
ini termasukCandida sp. Di dalam darah
sangat berbahaya bagi tubuh, tetapi dengan
sifatnya yang tidak bisa melewati membran
kulit sangat baik untuk digunakan sebagai
obat pemakaian luar saja. Tetapi dalam
penggunaannya harus hati-hati jangan
digunakan pada luka terbuka.

11I. Antibiotik
Clotrimazole
-

Memiliki aktivitas antijamur


dan antibakteri. Untuk infeksi
kulit dan vulvovaginitis yang
disebabkan
oleh
Candida
albicans

Efek samping : pemakaian


topikal dapat terjadi rasa
terbakar,eritema,
edema
,gatal dan urtikaria

Sediaan
dan
posologi
:
Tersedia dalam bentuk krim
dan larutan dengan kadar 1%
dioleskan 2 kali sehari . Krim
vagina 1% untuk tablet vagina
100 mg digunakan sekali

Tinidazole

Metronidazole

Tinidazole adalah obat antiparasit


yang digunakan untuk membrantas
infeksi Protozoa, Amuba.
- Efek samping : obat ini sama
seperti
Metronidazole
tetapi
dengan kelebihan tidak perlu
minum dengan waktu yang
panjang sehingga mengurangi
efek sampingnya.
- Tinidazole
sebagai
preparat
vaginal digunakan untuk infeksi
Trichomonas. Biasa dikombinasi
dengan Nystatin sebagai anti
jamurnya. Bentuk sediaan yang
ada adalah vaginal tablet.

Diberikan peroral ( 2 gram sebagai


dosis tunggal , 1gr setiap 12 jam x
2 atau 250 mg 3xsehari selama 5-7
hari) untuk infeksi Trichomonas
vaginalis.
Diberikan 500 mg 2xsehari selama
seminggu dan lebih baik secara
mitraseksual.
Untuk
infeksi
Gardnerella vaginalis
Efek samping : mual kadang
kadang muntah, rasa seperti logam
dan intoleransi terhadap alkohol.
Kontra indikasi : pada trimester
pertama kehamilan

Nimorazole
Nimorazole merupakan antibiotika golongan Azol
yang terbaru. Selain dalam sediaan tunggal dalam
bentuk tablet oral (diminum) juga ada kombinasinya
(Chloramphenicol dan Nystatin) dalam bentuk
vaginal tablet.

Penisilin
Ampisilin pada pemberian oral dipengaruhi besarnya
dosis dan ada tidaknya makanan dalam saluran cerna
Amoksisilin lebih baik diberikan oral ketimbang ampisilin
karena tidak terhambat makanan dalam absorbsinya.
- Efek samping : Reaksi alergi , nefropati, syok
anafilaksis, efek toksik penisilin terhadap susunan
saraf menimbulkan gejala epilepsi karena pemberian
IV dosis besar
- Sediaan dan posologi :
Ampisilin :
a. Tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul 125mg,
250mg, 500mg
b. Dalam suntikan 0,1 ; 0,25 ; 0,5 dan 1 gram pervial
Amoksisilin :
Dalam bentuk kapsul atau tablet ukuran 125, 250, 500
gram dan sirup125mg/5mL dosis diberikan 3 kali 250500 mg sehari

IV. Anti Virus


. Asiklovir

- Bekerja menghambat enzim DNA polimerase virus. Sediaan dalam bentuk oral, injeksi dan
krim untuk mengobati herpes dilabia.
Efek samping pusing, mual, diare,sakit kepala, kulit kering dan rasa terbakar dikulit
Kontraindikasi : tidak boleh digunakan pada ibu hamil

TERAPI NONFARMAKOLOGI
Perubahan Tingkah Laku

Sebaiknya menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun serta tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat (Jones,2005).
Keputihan bisa ditularkan melalui hubungan seksual dari pasangan yang terinfeksi oleh karena itu sebaiknya pasangan harus
mendapat pengobatan juga.

Personal Hygiene
Memperhatikan personal hygiene terutama pada bagian alat kelamin sangat membantu penyembuhan, dan menjaga tetap
bersih dan kering

Pengobatan Psikologis
Kecemasan, depresi, hubungan yang buruk, atau beberapa masalah psikologi yang lain yang menyebabkan emosional. Dapat
diatasi dengan konsultasi dengan ahli psikologi dan dukungan keluarga

LO 2.9MENJELASKAN PENCEGAHAN LEUKOREA


Membersihkan dilakukan dari depan kebelakang (dari daerah kemaluan ke arah anus) secara

satu arah untuk mencegah kotoran dari anus masuk kedalam vagina.
Membasuh secara teratur bagian bibir vagina, membersihkan bekas keringat dan bakteri yang

ada disekitar bibir vagina.


Gunakan sabun lembut tanpa pewangi saat mandi untuk menjaga keasaman vagina.
Mengeringkan alat kelamin dengan tisu atau handuk agar tidak lembab setiap kali setelah mandi

atau buang air


Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar vagina kering sepanjang

hari. Bedak dapat engundang jamur dan bakteri bersarang


Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari

Tidak memakai celana dalam yang terlalu ketat agar sirkulasi udara disekitar organ intim
bergerak leluasa.

Ketika sedang haid dianjurkan sering untuk menghindari pertumbuhan bakteri pada pembalut

yang digunakan dan mencegah masuknya bakteri kedalam vagina. Gunakan panty liner disaat
perlu dan jangan terlalu lama. Misalnya saat berpergian keluar rumah dan lepaskan
sekembalinya dirumah.
Dianjurkan untuk mencukur rambut kemaluan karena rambut kemaluan dapat ditumbuhi sejenis

LO 2.10

MENJELASKAN KOMPLIKASI LEUKOREA

Infertilitas

Gangguan haid

Penyakit radang panggul,

Pelvic inflamatori disease,

Vulvovaginitis,

Uretritis

Pada wanita hamil dapat sebabkan bayi prematur, gangguan perkembangan dan berat
badan lahir rendah (BBLR) terutama akibat bacterial vaginosis dan infeksi Trichomonas,
serta dapat memfasilitasi terjadinya HIV.

LO 2.11

MENJELASKAN PROGNOSIS LEUKOREA

Prognosis flour albus baik akan memberikan respon terhadap pengobatan dalam beberapa
hari, dan infeksinya dapat disembuhkan walaupun dapat timbul kembali pada 20-30% wanita
walaupun tidak menunjukkan gejala. Dilaporkan terjadi perbaikan spontan pada lebih dari
1/3 kasus. Dengan pengobatan yang tepat dapat memberi angka kesembuhan yang tinggi
(84-96%). Dengan perawatan kesehatan akan menentukan pengobatan yang lebih efektif


LI 3 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR

PAP SMEAR

Pap Smear adalah pemeriksaan usapan pada leher rahim untuk mengetahui adanya
perubahan sel-sel yang abnormal yang diperiksa dibawah mikroskop. Bertujuan untuk deteksi
adanya kelainan praganas atau keganasan servik uteri

Syarat Pengambilan Pap Smear


1. Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi berikutnya.
2. Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan dan penyakit yang

pernah diderita
3. Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan pemeriksaan.
4. Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24 jam

sebelumnya.
5. Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum pemeriksaan.
6. Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas kesehatan, karena ada beberapa

jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel

Klasifikasi Pap Smear

Klasifikasi menurut Papanicolau

Kelas I : Hanya ditemukan sel-sel normal.

Kelas II : Ditemukan beberapa sel atipik, akan tetapi tidak ada bukti keganasan.

Kelas III : Gambaran sitologi mengesankan ,tetapi tidak konklusif keganasan.

Kelas IV

Kelas V : Gambaran sitologi yang menunjukkan keganasan

: Gambaran sitologi yang mencurigakan keganasan.

Alat-alat yang diperlukan untuk pap test yaitu :

1) Formulir konsultasi sitologi.


2) Spatula ayre yang dimodifikasi dan cytobrush.
3) Kaca benda yang pada satu sisinya telah diberikan tanda/label.

Konseling pra pap smear yang tepat:


Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum

menstruasi berikutnya.
Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan dan

penyakit yang pernah diderita


Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan

pemeriksaan.

Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24
jam sebelumnya.

Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum

pemeriksaan.
Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas kesehatan, karena

ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel

Sebelum memulai prosedur, pastikan bahwa label wadah specimen diisi, pastikan bahwa preparat diberi
CARA PENGAMBILAN
SEDIAAN
label yang menulis
tanggal :dan nama serta nomor identitas wanita.
1.
2.

Gunakan sarung tangan.

3.

Insersi spekulum dengan ukuran tepat, visualisasi serviks, fiksasi speculum untuk memperoleh pajanan
yang diperoleh. Pastikan secara cermat membuang setiap materi yang menghalangi visualisasi serviks/
mengganggu studi sitologi.

4.

Salah satu dari 4 metode pengumpulan spesimen berikut untuk apusan pap dapat digunakan :

Tempatkan bagian panjang ujung spatula kayu yang ujungnya sedikit runcing/ pengerik plastic mengenai
dan masuk ke dalam mulut eksterna serviks dan tekan. Ambil specimen kanalis servikalis dengan
memutar spatula satu lingkaran penuh

Ujung kapas aplikator berujung kapas dilembabkan dengan normal saline, insersi aplikator tersebut ke
dalam saluran serviks 2 cm dan putar 3600.

Insersi alat gosok sepanjang 1-2 cm ke dalam saluran serviks dan putar 90-1800.

Gunakan kombinasi metode untuk metode memasukkan spatula.

5. Sebarkan sel-sel pada preparat yang sudah diberi label. Apabila


sel-sel dikumpulkan pada spatula
kayu, tempatkan satu sisi diatas dekat label diatas setengah bagian atas preparat dan usap 1 kali sampai
ke ujung preparat. Kemudian balikkan spatula dan tempatkan sisi datar lain dekat label pada setengah
bagian bawah
preparat dan usap satu kali sampai ujung preparat.
6. Segera semprot preparat dengan bahan fiksasi/ masukkan bahan tersebut didalam tabung berisi
larutan fiksasi
7. Bila fasilitas pewarnaan jauh dari tempat praktek sederhana,

dapat dimasukkan dalam

LI 4 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN THAHARAH PADA KEPUTIHAN

Beberapa sahabat perempuan datang bertanya kepada Aisyah radhiallahu anha tentang batasan

berakhirnya haidh. Beliau menjawab :

Jangan kalian tergesa-gesa (menetapkan akhir haidh) hingga kalian melihat cairan putih

Ummu Athiyyah radhiallahu anha berkata:


Kami tidak menganggap al-kudrah (cairan keruh) dan as-sufrah (cairan kekuningan) sama dengan
haidh
HR Al Bukhari

Berdasarkan hadits diatas, maka disimpulkan bahwa hukum orang yang mengalami keputihan
tidak sama dengan hukum orang yang mengalami menstruasi. Orang yang sedang keputihan
tetap mempunyai kewajiban melaksanakan shalat dan puasa, serta tidak wajib mandi.
Cairan keputihan tersebut hukumnya najis, sama dengan hukumnya air kencing. Oleh
karenanya, apabila ingin melaksanakan shalat, sebelum mengambil wudhu, harus istinjak dan
membersihkan badan atau pakaian yang terkena cairan keputihan terlebih dahulu
Kalau darah keputihan itu ke luar dan membasahi pakaian, berarti pakaian itu menjadi najis.
Tidak sah hukumnya bila dipakai untuk shalat. Perlu diganti dengan pakaian lain yang suci.
Untuk menghindari gonta ganti pakaian, biasanya para wanita menggunakan pembalut
wanita. Sehingga begitu akan shalat, cukup diganti atau dibuka pembalutnya saja.

DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, D. Fluor Albus in Penyakit Menular Seksual. 2003.LKiS : Jogjakarta
Anindita, Wiki. Santi Martini. 2006. Faktor Resiko Kejadian Kandidiasis vaginalis pada akseptor KB. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. UNAIR. Surabaya.
Mansjoer, Arif dll. Kapita selekta kedokteran edisi 3 jilid 1. Media aesculapius: Jakarta
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan dan Kandungan Dan Keluarga Berencana untuk pendidikan Bidan, EGC:
Jakarta
Sofwan, Achmad. Sistem Reproduksi. 2011. FK YARSI: Jakarta
Textbook Histology. Saunders, 2004
5. Jarvis G.J. The management of gynaecological infections in Obstetric and Gynaecology A Critical Approach to the
Clinical Problems. 1994. Oxford University Press : Oxford

Anda mungkin juga menyukai