Sumber Obatt
Sumber Obatt
HALOPERIDOL
NAMA GENERIK
Haloperidol
NAMA KIMIA
Haloperidolum, 4-[4-(4-Chlorophenyl)-4-hydroxypiperidino]-4-fluorobutyrophenone
STRUKTUR KIMIA
C21H23ClFNO2.
SIFAT FISIKOKIMIA
Mikrokristal tidak berbentuk, berwarna putih -putih kekuningan. Praktis tidak larut dalam air,
kelarutan dalam alkohol 1:60.
SUB KELAS TERAPI
Psikofarmaka
FARMAKOLOGI
Memblok reseptor dopaminergik D1 dan D2 di postsinaptik mesolimbik otak. Menekan
penglepasan hormon hipotalamus dan hipofisa, menekan Reticular Activating System (RAS)
sehingga mempengaruhi metabolisme basal, temperatur tubuh, ;kesiagaan, tonus vasomotor
dan emesis. ;Onset kerja : sedasi :iv.: sekitar 1 jam, ;Durasi dekanoat : sekitar 3 minggu;
distribusi; melewati plasenta dan masuk ke ASI. ;Ikatan protein : 90%, metabolisme: di hati
menjadi senyawa tidak aktif, bioavailabilitas oral : 60%, ;T eliminasi 20 jam, T maks
serum : 20 menit, ;Ekskresi : urin, dalam 5 hari, 33-40% sebagai metabolit, feses 15%.
STABILITAS PENYIMPANAN
Hindari cahaya, injeksi haloperidol laktat disimpan di temperatur ruang, hindari cahaya,
pembekuan dan temperatur>40C, paparan sinar dapat menghilangkan warna dan
menyebabkan endapan merah abu-abu setelah beberapa minggu. ;Stabilitas larutan standar
(0,5 -100 mg/50-100 ml dekstrosa 5% adalah 38 hari pada suhu kamar 24C.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap haloperidol atau komponen lain formulasi, penyakit Parkinson, depresi
berat SSP, supresi sumsum tulang, penyakit jantung atau hati berat, koma.
EFEK SAMPING
KV : takikardia, hiper/hipotensi, aritmia, gelombang T abnormal dengan perpanjangan
repolarisasi ventrikel, torsade de pointes (sekitar 4%).;SSP : gelisah, cemas, reaksi
ekstrapiramidal, reaksi distonik, tanda pseudoparkinson, diskinesia tardif, sindroma
neurolepsi malignan, perubahan pengaturan temperatur tubuh, akathisia, distonia tardif,
insomnia, eforia, agitasi, pusing, depresi, lelah, ;sakit kepala, mengantuk, bingung, vertigo,
kejang. ;Kulit : kontak dermatitis, fotosensitifitas, rash, hiperpigmentasi, alopesia ;Metabolik
& endokrin : amenore, gangguan seksual, nyeri payudara, ginekomastia, laktasi, pembesaran
payudara, gangguan keteraturan menstruasi, hiperglisemia, hipoglisemia, hiponatremia;
;Saluran cerna : berat : mual muntah, anoreksia, konstipasi, diare, hipersalivasi, dispepsia,
Haldol (Haloperidol)
Haloperidol merupakan Obat anti psikosis dengan potensi tinggi, memiliki afek sedasi
rendah dan memberikan efek extrapiramidal yang besar. Haloperidol merupakan golongan
Butirofenon,haloperidol merupakan salah satu obat Skizoprenia, obat ini berguna untuk
menenangkan keadaan mania pada penderita psikosis yang karena hal tertentu tidak dapat
diberi Fenotiazin.
1. Deskripsi
- Nama & Struktur Kimia : Haloperidolum, 4-[4-(4-Chlorophenyl)-4- hydroxypiperidino]-4fluorobutyrophenone. C21H23ClFNO2.
- Sifat Fisikokimia : Mikrokristal tidak berbentuk, berwarna putih -putih kekuningan. Praktis
tidak larut dalam air, kelarutan dalam alkohol 1:60.
2. Aksi Dan Farmakologi klinis
Haloperidol adalah butyrophenone antipsikotik turunan dengan sifat-sifat yang telah
dianggap sangat efektif dalam pengelolaan hiperaktivitas, gelisah, dan mania.
Haloperidol adalah neuroleptic yang efektif dan juga memiliki sifat Antimuntah, tetapi
memiliki kecenderungan untuk memprovokasi ditandai efek ekstrapiramidal dan relatif lemah
adrenolytic alfa-properti. Ini juga menunjukkan anorexiant hipotermia dan efek
dan mungkin terjadi tindakan barbiturates, anestesi umum, dan obat-obatan depresan SSP
lain.
Selain itu dapat memblok reseptor dopaminergik D1 dan D2 di postsinaptik mesolimbik otak.
Menekan penglepasan hormon hipotalamus dan hipofisa, menekan Reticular Activating
System (RAS) sehingga mempengaruhi metabolisme basal, temperatur tubuh, kesiagaan,
tonus vasomotor dan emesis.
Onset kerja : sedasi :iv.: sekitar 1 jam,
Durasi dekanoat : sekitar 3 minggu; distribusi; melewati plasenta dan masuk ke ASI.
Ikatan protein : 90%, metabolisme: di hati menjadi senyawa tidak aktif, bioavailabilitas oral :
60%,
T eliminasi 20 jam, T maks serum : 20 menit,
Ekskresi : urin, dalam 5 hari, 33-40% sebagai metabolit, feses 15%.
3. Farmakokinetik
Puncak haloperidol tingkat plasma terjadi dalam waktu 2 sampai 6 jam pemberian dosis oral
dan sekitar 20 menit setelah im administrasi. Mean plasma (terminal tereliminasi) paruh telah
ditetapkan sebagai 20,7 4.6 (SD) jam, dan meskipun ekskresi dimulai dengan cepat, hanya
24 sampai 60% dari obat radioaktif tertelan diekskresikan (terutama sebagai metabolit dalam
urin, beberapa di tinja) pada akhir minggu pertama, dan sangat kecil tetapi tingkat
radioaktivitas dideteksi terus berada di dalam darah dan dikeluarkan selama beberapa minggu
setelah pemberian dosis. Sekitar 1% dari dosis yang tertelan kembali berubah dalam urin.
4. Indikasi
Management of manifestasi psikosis akut dan kronis, termasuk skizofrenia dan manik negara.
Ini mungkin juga nilai dalam pengelolaan perilaku agresif dan gelisah pada pasien dengan
sindrom otak kronis dan keterbelakangan mental dan dalam mengendalikan gejala Gilles de
la Tourette's syndrome atau sindroma Tourette pada anak dan dewasa.
5. Kontra-Indikasi
Pada keadaan koma dan dalam kehadiran depresi SSP karena alkohol atau obat depresan
lainnya. Hal ini juga kontraindikasi pada pasien dengan depresi berat negara, penyakit kejang
sebelumnya, lesi ganglia basal, dan dalam sindrom Parkinson, kecuali dalam kasus
dyskinesias akibat pengobatan levodopa. Tidak boleh digunakan pada pasien yang diketahui
sensitif terhadap obat, atau di pikun pasien dengan Parkinson yang sudah ada gejala seperti.
Anak-anak Keamanan dan efektivitas pada anak-anak belum ditetapkan, karena itu,
haloperidol adalah kontraindikasi pada kelompok usia ini.
6. Interaksi Obat
Dengan Obat Lain
Efek haloperidol meningkat oleh klorokuin, propranolol, sulfadoksin-piridoksin, anti jamur
azol, chlorpromazin, siprofloksacin, klaritromisin,
delavirdin, diklofenak, doksisiklin, aritromisin, fluoksetin, imatinib, isoniasid, mikonazol,
nefazodon, paroksetin, pergolid, propofol, protease inhibitor, kuinidin, kuinin, ritonavir,
ropinirole, telitromisin, verapamil, dan inhibitor CYP2D6 atau 3A4.
Haloperidol dapat meningkakan efek amfetamin, betabloker tertentu, benzodiazepin tertentu,
kalsium antagonis, cisaprid, siklosporin, dekstrometorfan, alkaloid ergot, fluoksetin, inhibitor
HMG0CoA reductase tertentu, lidokain, paroksetin, risperidon, ritonavir, sildenafil ,
takrolimus, antidepresan trisiklik, venlafaksin, dan sunstrat CYP2D6 atau 3A4.
Haloperidol dapat meningkatkan efek antihipertensi, SSP depresan, litium, trazodon dan
antidepresan trisiklik.
Kombinasi haloperidol dengan indometasin dapat menyebabkan mengantuk, lelah dan
bingung sedangkan dengan metoklopramid dapat meningkatkan resiko ekstrapiramidal.
Haloperidol dapat menghambat kemampuan bromokriptin menurunkan konsentrasi prolaktin.
Benztropin dan antikholinergik lainnya dapat menghambat respons terapi haloperidol dan
menimbulkan efek antikholinergik.
Barbiturat, karbamazepin, merokok, dapat meningkatkan metabolisme haloperidol.
Haloperidol dapat menurunkan efek levodopa, hindari kombinasi.
Efek haloperidol dapat menurun oleh aminoglutetimid, karbamazepin, nafsilin, nevirapin,
fenobarbital, fenitoin, rifamisin dan induser CYP3A4 lainnya.
Efek haloperidol dapat menurun oleh aminoglutetimid, karbamazepin, nafsilin, nevirapin,
fenobarbital, fenitoin, rifamisin dan induser CYP3A4 lainnya.
Dengan Makanan
Etanol meningkatkan depresi SSP, Valerian St John's wort, kava-kava, gotu kola dapat
meningkatkan depresi SSP.
7. Efek Samping
Encerkan obat-obat yang mengiritasi mukosa lambung (kalium, aspirin) atau berikan
bersama-sama dengan makanan
Pemberian :
Periksa identitas pasien melalui gelang identifikasi
Berikan hanya obat yang disiapkan
Bantu klien mendapatkan posisi yang tepat tergantung rute pemberian
Tetaplah bersama klien sampai obat diminum/dipakai
Jika memberikan obat pada sekelompok klien, berikan obat terakhir pada klien yang
memerlukan bantuan ekstra.
Berikan tidak lebih dari 2,5 3 ml larutan intramuscular pada satu tempat. Bayi tidak boleh
menerima lebih dari 1 ml larutan intramuskuler pada satu tempat. Tidak boleh memberikan
lebih dari 1 ml jika melalui rute subkutan. Jangan menutup kembali jarum suntik.
Buang jarum dan tabung suntik pada tempat yang benar
Buang obat kedalam tempat khusus jangan kedalam tempat sampah
Buang larutan yang tidak terpakai dari ampul. Simpan larutan stabil yang tidak terpakai di
dalam tempat yang tepat (bila perlu masukkan ke dalam lemari es). Tulis tanggal waktu
dibuka serta inisial Anda pada label
Simpan narkotik kedalam laci atau lemari dengan kunci ganda
Kunci untuk lemari narkotik harus disimpan oleh perawat dan tidak boleh disimpan
didalam laci atau lemari.
Pencatatan :
Laporkan kesalahan obat dengan segera kepada dokter dan perawat supervisor. Lengkapi
laporan peristiwa
Masukkan kedalam kolom, catatan obat yang diberikan, dosis, waktu rute, dan inisial
Anda.
Catat obat segera setelah diberikan, khususnya dosis stat
Laporkan obat-obat yang ditolak dan alasan penolakan.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://diskes.jabarprov.go.id/index.php?
mod=pubInformasiObat&idMenuKiri=45&idSelected=2&idObat=73&page=
2. http://portalperawat.blogspot.com/2009/05/psikofarmakologi-obat-obatan-untuk.html
3. http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?
page=Penatalaksanaan+Komprehensif+Skizofrenia+Tak+Terinci+Pada+Pasien+Dengan+Kon
flik+Keluarga
4.http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=33973
5. http://wayanpuja.blinxer.com/?page_id=96
YUNI FAJRI
A/KP/VII
04.07.1607