PKMP Sharon
PKMP Sharon
JUDUL PROGRAM
Pengaruh Perbedaan Suhu dan Konsentrasi Foam Agent Terhadap Proses Pengeringan
Spirulina dengan Metode Foam-Mat Drying
Bidang Kegiatan:
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Sharon Dina Amalina (26030112140101/ Angkatan 2012)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
1.
2.
3.
4.
5.
6.
: Rp. 9.830.000
:: 5 bulan
Semarang, 29 September 2015
Mengetahui,
Pembantu Dekan III
Dosen Pendamping
(...........................................)
NIP. ....................................
Daftar Isi
Halaman
Lembar Judul..........................................................................................................
Lembar Pengesahan................................................................................................
ii
Daftar Isi................................................................................................................
iii
Ringkasan...............................................................................................................
vi
I. Pendahuluan........................................................................................................
2.1 Spirulina.......................................................................................................
2.2 Pengeringan.................................................................................................
Daftar Pustaka........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah khususnya pada bidang perairannya. Salah satu sumber daya perairan yang saat ini
sedang menjadi primadona adalah Spirulina. Spirulina adalah cyanobacteria berbentuk spiral,
memiliki klorofil, dan mengandung protein sekitar 50--70% berat kering, beberapa vitamin
dan mineral. Salah satu makanan protein tinggi adalah bahan pangan yang terbuatdari
mikroalga Spirulina. Mikroalga ini tidak hanya bertindak sebagai sumber protein sel tunggal,
tetapi juga memberikan beberapa manfaat lainnya antara lain sumber karotenoid, klorofil,
serta sumber mikronutrien.
Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air pada suatu bahan pangan
sehingga dapat memperlambat laju kerusakan baik itu secara biologi atau kimia. Beberapa
metode pengeringan spirulina yang sering digunakan diantaranya adalah freeze dryer, spray
dryer dan roller dryer. Metode pengeringan tersebut menggunakan teknologi yang tinggi,
sehingga biaya yang dikeluarkan pun semakin besar dan juga membutuhkan waktu yang
lama. Salah satu metode pengeringan Spirulina yang cepat dan tidak membutuhkan biaya
yang cukup besar adalah foam-mat drying. Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah
untuk mengetahui suhu optimum pada proses pengeringan Spirulina dengan metode foammat drying dan juga untuk mengetahui konsentrasi foam agent optimum pada proses
pengeringan Spirulina dengan metode foam-mat drying. Luaran yang diharapkan pada
penelitian ini adalah artikel penelitian. Manfaat dari hasil penelitian ini kita dapat mengetahui
suhu dan konsentrasi foam agent optimum pada proses pengeringan Spirulina dengan metode
foam-mat drying.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.
Spirulina
Spirulina merupakan mikroalga yang mengandung protein tinggi sekitar 55--70%
dan sumber mikronutrien (Phang, et al., 2000). Spirulina adalah jenis cyanobacteria atau
bakteri yang mengandung klorofil dan dapat bertindak sebagai organisme yang bisa
melakukan fotosintesis untuk membuat makanan sendiri. Spirulina atau juga disebut sebagai
Arthospira, memiliki berbagai banyak jenis. Terdapat lebih dari 58 spesies Spirulina telah
tercatat, tetapi hanya beberapa jenis yang telah digunakan untuk sumber makanan. Dua jenis
Spirulina yang terkenal di pasaran adalah Spirulina platensis dan Spirulina maxima. Dua
jenis Spirulina ini berbeda dalam bentuk serta ukurannya. Spirulina maxima memiliki ukuran
yang lebih besar, meskipun bentuknya tidak terlalu spiral sebagai Spirulina platensis.
Spirulina memiliki beberapa karakteristik serta kandungan nutrisi yang cocok sebagai
makanan fungsional. Protein, asam lemak esensial, vitamin, mineral, dan klorofil serta
fikosianin adalah komponen yang terkandung di dalam Spirulina. Diyakini juga bahwa
Spirulina bisa bertindak sebagai produk makanan penyembuh atau obat (Christwardana, et
al., 2013).
II.2.
Pengeringan
Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air bahan sampai mencapai kadar air
tertentu sehingga dapat memperlambat laju kerusakan produk akibat aktivitas biologi dan
kimia. Pengeringan pada dasarnya merupakan proses perpindahan energy yang digunakan
untuk menguapkan air yang berada dalam bahan, sehingga mencapai kadar air tertentu agar
kerusakan bahan pangan dapat diperlambat. Kelembapan udara pengering harus memenuhi
syarat yaitu sebesar 55 60% (Pinem, 2004). Proses pengeringan didasari oleh terjadinya
penguapan air (pengisapan air oleh udara) sebagai akibat perbedaan kandungan air produk
dengan udara sekitar. Apabila kandungan uap air diudara cukup rendah berarti udara
mempunyai kelembaban nisbi yang rendah sehingga kesempatan untuk terjadinya penguapan
semakin besar. Makin tinggi perbedaan kandungan uap air di udara dengan produk, maka
semakin banyak kandungan air yang dikeringkan dapat menguap karena kesanggupan udara
untuk menampungnya semakin besar (Zaelanie, 2004). Dasar pengeringan adalah terjadinya
penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan uap air antara udara dengan bahan yang
dikeringkan. Dalam hal ini, kandungan uap air udara lebih sedikit atau udara mempunyai
kelembapan nisbi yang rendah sehingga terjadi penguapan (Adawyah, 2006).
II.3.
Foam-mat Drying
BAB III
MATERI DAN METODE PENELITIAN
Mulai
Persiapan Alat dan Bahan
Penambahan foam agent dan
stabilizer
Pengeringan Spirulina dengan 3
suhu berbeda
Hasil
Selesai
Gambar 1. Diagram Alir
3.1.
sebagai foam agent. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah perangkat pengering,
mixer dan Aw meter.
3.4.
cair yang sebelumnya dijadikan busa. Prosesnya yaitu dengan mencampurkan Sprirulina
basah, air, putih telur dan metil selulosa sebagai stabilizer. Konsentrasi putih telur di sini
dibedakan menjadi tiga untuk mengetahui konsentrasi foam agent yang paling baik dalam
proses pengeringan dengan metode foam-mat drying. Lalu dilakukan pembuihan dengan
menggunakan mixer setelah itu dikeringan pada perangkat pengering.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
IV.1 Anggaran Biaya
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
Uraian
Jumlah
Rp 2.110.000
Rp 4.200.000
Rp 620.000
Rp 600.000
Rp 2.300.000
Rp 9.830.000
Kegiatan
Bulan I
2 3 4
Bulan II
2 3 4
Perijinan Tempat
Penyediaan Alat dan
Bahan
Pengeringan
Pengujian
Pembuatan Laporan
Pembuatan
Artikel
Ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Bulan III
2 3 4
Bulan IV
2 3 4
Bulan V
2 3 4