Jhptump A Fitriyani 662 2 Babii
Jhptump A Fitriyani 662 2 Babii
TINJAUAN PUSTAKA
fotometer. Spektrofotometer
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditranmisikan atau yang diabsorpsi.
Spektrofotometer tersusun atas sumber spektrum yang kontinyu, monokromator, sel
pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur pebedaan
absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar, 1990: 216).
Spektrofotometer UV-Vis dapat melakukan penentuan terhadap sampel yang
berupa larutan, gas, atau uap. Untuk sampel yang berupa larutan perlu diperhatikan
pelarut yang dipakai antara lain:
1. Pelarut yang dipakai tidak mengandung sistem ikatan rangkap terkonjugasi pada
struktur molekulnya dan tidak berwarna.
2. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis.
3. Kemurniannya harus tinggi atau derajat untuk analisis.
(Mulja dan Suharman, 1995: 28).
detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang
gelombang (Khopkar, 1990: 216).
Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum ultraviolet dan visibel
tergantung pada struktur elektronik dari molekul. Serapan ultraviolet dan visibel dari
senyawa-senyawa organik berkaitan erat transisi-transisi diantara tingkatan-tingkatan
tenaga elektronik. Disebabkan karena hal ini, maka serapan radiasi ultraviolet atau
terlihat sering dikenal sebagai spektroskopi elektronik. Transisi-transisi tersebut biasanya
antara orbital ikatan antara orbital ikatan atau orbital pasangan bebas dan orbital non
ikatan tak jenuh atau orbital anti ikatan. Panjang gelombang serapan merupakan ukuran
dari pemisahan tingkatan-tingkatan tenaga dari orbital yang bersangkutan. Spektrum
ultraviolet adalah gambar antara panjang gelombang atau frekuensi serapan lawan
intensitas serapan (transmitasi atau absorbansi). Sering juga data ditunjukkan sebagai
gambar grafik atau tabel yang menyatakan panjang gelombang lawan serapan molar atau
log dari serapan molar, E max atau log Emax (Sastrohamidjojo, 2001: 11).
Sumber tenaga radiasi terdiri dari benda yang tereksitasi menuju ke tingkat yang
lebih tinggi oleh sumber listrik bertegangan tinggi atau oleh pemanasan listrik.
Monokromator adalah suatu piranti optis untuk memencilkan radiasi dari sumber
berkesinambungan. Digunakan untuk memperoleh sumber sinar monokromatis. Alat
dapat berupa prisma atau grating (Khopkar, 1990). Pengukuran pada daerah UV harus
menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Sel yang
biasa digunakan berbentuk persegi maupun berbentuk silinder dengan ketebalan 10 mm.
Sel tersebut adalah sel pengabsorpsi, merupakan sel untuk meletakkan cairan ke dalam
berkas cahaya spektrofotometer. Sel haruslah meneruskan energi cahaya dalam daerah
spektral yang diminati. Sebelum sel dipakai dibersihkan dengan air atau dapat dicuci
dengan larutan detergen atau asam nitrat panas apabila dikehendaki (Sastrohamidjojo,
2001: 39-41).
penggunaan
kromatografi
lapis
tipis
dibandingkan
dengan
250. Larutan campuran senyawa yang akan dipisahkan diteteskan pada kira-kira 1,5 cm
dari bagian bawah plat tersebut dengan menggunakan pipet mikro atau syringe. Zat
pelarut yang terdapat pada sampel yang diteteskan tersebut kemudian diuapkan lebih
dahulu. Selanjutnya plat tersebut dikembangkan dengan mencelupkannya pada tangki
yang berisi campuran zat pelarut (solvent system). Tinggi permukaan zat pelarut dalam
tangki harus lebuh rendah dari letak tetesan sampel pada plat kromatografi (kurang dari
1,5 cm). Dengan pengembangan tersebut masing-masing komponen senyawa dalam
sampel akan bergerak ke atas dengan kecepatan yang berbeda. Perbedaan kecepatan
gerakan ini merupakan akibat dari terjadinya pengaruh proses dengan KLT, mulai
pemilihan adsorben sampai identifikasi masing-masing komponen yang telah terpisah
(Adnan, 1997).
C. Kosmetika
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan yang
dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, Dahulu diramu dari bahan-bahan alami
yang terdapat disekitarnya. Sekarang kosmetik dibuat manusia tidak hanya dari bahan
alami tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja,
1997).
Definisi
kosmetika
dalam
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RINo.
D. Hidrokuinon
Hidrokuinon memiliki nama IUPAC yaitu 1,4-benzendiol, yang memiliki rumus
molekul C6H6O2 dengan berat molekul 110,11 g/mol. Struktur kimia dari hidrokuinon
adalah sebagai berikut:
Pemerian dari
hidrokuinon yaitu berbentuk jarum halus dan berwarna putih. Warna hidrokuinon
menjadi gelap oleh pengaruh cahaya dan udara. Bahan ini mudah larut dalam air, dalam
etanol, dan dalam eter (Departemen Kesehatan RI, 1980).
Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan
berdasarkan resep dokter. Bahaya pemakaian hidrokuinon tanpa pengawasan dokter dapat
menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar juga dapat menyebabkan
kelainan pada ginjal (nephropathy), kanker darah (leukemia), dan kanker sel hati
(hepatocelluler adenoma) (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2007).
Hidrokuinon telah dikenal sebagai bahan aktif dalam sediaan kosmetik pemutih
(bleaching). Bahan ini tidak hanya bekerja dengan menghambat pembentukan melanin
baru, tetapi bahan ini juga merusak melanin yang telah terbentuk. Hal inilah yang
menyebabkan hidrokuinon efektif sebagai agen pemutih (bleaching) (Stephan, 1970 ).
Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak di lapisan basal epidermis.
Jumlah melanosit serta jumlah dan besarnya melanin yang terbentuk menentukan warna
kulit. Melanin dibuat dari sejenis protein, tirosin, dengan bantuan enzim tirosinase, ion
Cu dan oksigen oleh sel melanosit di dalam melanosom dalam badan sel melanosit.
Pejanan sinar matahari mempengaruhi produksi melanin. Bila pejanan bertambah, maka
produksi melanin akan meningkat (Wasitaatmadja, 1997).
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, hidrokuinon dapat
menyebabkan toksisitas akut dan kronik. Hidrokuinon juga dilaporkan dapat
menyebabkan kelainan pada ginjal (nephropathy), proliferasi sel, dan berpotensi sebagai
karsinogenik dan teratogenik (Wester et al., 1999 ).
Hidrokuinon merupakan golongan senyawa fenol. Fenol yang dibiarkan di udara
terbuka cepat berubah warna karena pembentukan hasil-hasil oksidasi. Hidrokuinon (1,4dihidroksibenzena) sendiri teroksidasi
termasuk dalam golongan senyawa karbonil. Strukturnya siklik dan merupakan diketon
yang berkonjugasi. Semua kuinon berwarna (Hart, 1983).
E. Floroglusinol
Turunan floroglusinol sebagian besar berupa kristal tanwarna. Senyawa yang
mempunyai gugus hidroksil fenol bebas menunjukkan reaksi khas fenol misalnya
memberikan warna dengan besi (III) klorida. Pemanasan dengan natrium hidroksida dan
serbuk seng menghilangkan gugus asil-2 secara reduksi, dan senyawa turunan yang
terjadi memberikan warna merah dengan vanillin-asam klorida pekat (Robinson, 1995).
muda.
Warna
tersebut
mungkin
terjadi
karena
adanya
komponen