PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(PPI)
(Hadinegoro, 2004)
Sejak penetapan EPI oleh WHO, cakupan imunisasi dasar anak
meningkat dari 5% hingga mendekati 80% di seluruh dunia, sekurang
kuranngnya ada 2,7 juta kematian akibat campak, tetanus neonatorum dan
pertusis serta 200.000 kelumpuhan akibat polio yang dapat dicegah setiap
tahun. Vaksinasi terhadap 7 penyakit telah direkomendasikan EPI sebagai
Imunisasi rutin di negara berkembang yaitu : BCG, DPT, POLIO, CAMPAK,
dan HEPATITIS B (Ali, 2006)
Cakupan UCI tahun 2009 Provinsi Sumatera Selatan saat ini adalah
82,5% artinya masih sangat jauh dibanding target 90%. Apalagi tahun 2010 ini
target UCI harus 100% sesuai Kepmenkes nomor 741 tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) kabupaten/kota (Dinkes. 2010: 3).
Penelitian Dwi Lestari pada tahun 2007, menunjukkan bahwa tingkat
ketepatan jadwal imunisasi dengan kategori baik, ditemukan sebagian besar
pada ibu yang berpendidikan formal menengah, berumur antara 20-30 thn,
pekerjaan Ibu Rumah Tangga, dan pada umumnya memiliki 2 orang anak.
Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting karena
suatu pemahaman tentang program ini amat diperlukan untuk kalangan
tersebut. Pemahaman ibu atau pengetahuan ibu terhadap imunisasi sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu (Ali ,2002)
Syahrul,Fariani.,(2002)
dalam
kesimpulan
penelitiannya
juga
B. Perumusan Masalah
ibu
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Hubungan Antara Pendidikan, Pengetahuan,
dan Pendapatan Keluarga Ibu dengan Pemberian Imunisasi Dasar Pada
Bayi di Rumah Bersalin Citra Palembang 2011.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan data distribusi frekuensi tentang pemberian imunisasi
dasar pada bayi di Rumah Bersalin Citra Palembang tahun 2011.
b. Mendapatkan data distribusi frekuensi tentang pendidikan ibu dengan
pemberian imunisasi dasar pada bayi di Rumah Bersalin Citra
Palembang tahun 2011.
c. Mendapatkan data distribusi frekuensi tentang pengetahuan ibu dengan
pemberian imunisasi dasar pada bayi di Rumah Bersalin Citra
Palembang tahun 2011.
d. Mendapatkan data distribusi frekuensi tentang pendapatan keluarga ibu
dengan pemberian imunisasi di Rumah Bersalin Citra Palembang
2011.
e. Mendapatkan data tentang hubungan antara Pendidikan Ibu dengan
Pemberian Imunisasi dasar
E. Manfaat Penelitian
1. Untuk Masyarakat
a. Hasil penelitian ini akan dapat digunakan sebagai masukan dalam
meningkatkan upaya pemberian imunisasi dasar pada bayi.
b. Akan memberi masukan penyebab tidak memberikan imunisasi
sehingga dapat mengantipasi masalah dan komplikasi yang akan
terjadi.
2. Untuk Mahasiswa
a. Akan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian
serta sebagai bahan untuk penerapan ilmu yang telah diperoleh selama
kuliah khususnya mata kuliah Metodologi Penelitian.
b. Akan dapat menambah wawasan dibidang Ilmu Kebidanan dalam
praktek sehari-hari yaitu menerapkan asuhan kebidanan khususnya
terhadap pemberian imunisasi.
3. Bagi Institusi
a. Akan dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa
akademi Kebidanan tentang pemberian imunisasi dasar pada bayi anak
secara tepat.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
10
11
12
b. Difteri
Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Corynebacterium diphtheriae merangsang saluran pernafasan terutama
terjadi pada balita. Penyakit difteri mempunyai kasus kefatalan yang
tinggi. Pada penduduk yang belum divaksinasi ternyata anak yang
berumur 1-5 tahun paling banyak diserang karena kekebalan antibodi )
yang diperolah dari ibunya hanya berumur satu tahun.
c. Pertusis
Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh Bordotella pertusis pada saluran pernafasan. Penyakit
ini merupakan penyakit yang cukup serius pada bayi usia dini dan tidak
jarang menimbulkan kamatian. Seperti halnya penyakit infeksi saluran
pernafasan akut lainnya, pertusis sangat mudah dan cepat penularannya.
Penyakit ini dapat merupakan salah satu penyebab tingginya angka
kesakitan terutama di daerah yang padat penduduk.
d. Tetanus
Penyakit tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman
bakteri Clostridium tetani. Kejadian tetanus jarang dijumpai di negara
yang telah berkembang tetapi masih banyak terdapat di negara yang
sedang berkembang, terutama dengan masih seringnya kejadian tetanus
pada bayi baru lahir (tetanus neonatorum). Penyakit terjadi karena
kuman Clostridium tetani memasuki tubuh bayi lahir melalui tali pusat
yang kurang terawat.
13
14
g. Hepatitis B
Penyakit hepatitis merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh virus hepatitis B. Penyakit ini masih merupakan satu masalah
kesehatan di Indonesia karena prevalensinya cukup tinggi. Prioritas
pencegahan terhadap penyakit ini yaitu melalui pemberian imunisasi
hepatitis pada bayi dan anak-anak. Hal ini dimaksudkan agar mereka
terlindungi dari penularan hepatitis B sedini mungkin dalam hidupnya.
Dengan demikian integrasi imunisasi Hepatitis B ke dalam imunisasi
dasar pada kelompok bayi dan anak-anak merupakan langkah yang
sangat diperlukan.
15
16
17
18
e. Imunisasi Hepatitis B
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit hepatitis yang kendungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair.
Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis tiga kali. Waktu pemberian
imunisasi hepatitis B pada umur 0-11 bulan. Cara pemberian imunisasi ini
adalah intramuskular (Hidayat, 2005).
Tabel 2.1
Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Anak
Umur (bulan)
Jenis
Lahir
1
2
3
4
5
6
9
10
Imunisasi Program Pengembangan Imunisasi (PPI),
diwajibkan
BCG
BCG
Hepatitis Hepatitis B1
B
Hepatitis B2
Hepatitis
B3
DPT
DPT1
DPT2
DPT3
Polio
Polio 1
Polio 2
Polio 3
Polio 4
Campak
Campak
Sumber : Depkes RI, 2000
19
mempunyai
manfaat
untuk
memberi
perlindungan
20
B. Pendidikan
Pendidikan adalah Manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupanya yang
dapat digunakan untuk mendapatkan informasi sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah
menerima informasi (Hidayat 2005)
Pendidikan secara umum adalah Segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok / masyarakat sehingga
mereka
melakukan
apa
yang
diharapkan
oleh
pelaku
pendidikan
(Notoadmojo, 2003)
Pendidikan seseorang merupakan salah satu proses perubahan tingkah
laku, semakin tinggi pendidikan seseorang maka dalam memilih tempattempat pelayanan kesehatan semakin diperhitungkan. Peran seorang ibu pada
program imunisasi sangatlah penting. Karenanya suatu pemahaman tentang
program ini amat diperlukan untuk kalangan tersebut. Pemahaman ibu atau
21
C. Pengetahuan
Pengetahuan ( knowledge ) adalah merupakan hasil ukur tahu dan
ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007)
Menurut Notoadmodjo (2007), tingkat pengetahuan di dalam domain
kognitif terdiri dari 6 tingkatan :
a) Tahu (know)
Pengetahuan di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
di pelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (Recall) terhadap yng spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, pleh sebab itu
tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja
untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara
lain, menyebutkan menguraikan mendefenisikan, menyatakan, dan
sebagainya.
b) Memahami (Comprehension)
Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat di interpretasikan
materi tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap objek atau
22
adalah
suatu
kemampuan
meletakkan
atau
23
f)
Evaluasi ( Evaluation )
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian
penilaian itu bedasarkan suatu kriteria yang telah anda, misal : pemberian
imunisasi dasar pada bayi.
Pengukuran Pengetahuan menurut Notoatmodjo, (2005) adalah
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
pertanyaan tertulis (angket), yang menanyakan tentang isi materi yang
akan menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek
penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ukur
atau kita ketahui dan dapat disesuaikan dengan tingkatan tingkatannya.
Adapun pertanyaan yang dapat digunakann untuk pengukuran
pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu: pertnyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay; pertanyaan
obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple choice), betulsalah atau pertanyaan menjodohkan. Untuk setiap item pertanyaan dalam
kuesioner pengetahuan, jika dijawab dengan benar diberi nilai 1,
sedangkan untuk pertanyaan yang dijawab salah satu kosong (tidak
dijawab) akan diberi nilai 0.
Tingkat analisa data yang digunakan adalah
dengan cara
24
P = a/b x 100%
Keterangan
P = Persentase jawaban yang benar
a = Jumlah pertanyaan yang dijawab benar
b = Jumlah semua pertanyaan
Kemudian dilakukan pengkatagorian yaitu:
1.
Tinggi
2.
Rendah
D. Pendapatan keluarga
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh seseorang dari
aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk barang atau jasa kepada
pelanggan (Garnida, 2005)
Berdasarkan
surat
Keputusan
Gubernur
Sumsel
No.
25
E.
dalam
kesimpulan
penelitiannya
juga
menyatakan ibu-ibu yang tahu tentang imunisasi tertinggi pada ibu yang
tamat SLTA yaitu 80,7% dan secara statistik menunjukkan ada perbedaan
yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang
imunisasi.
Adapun menurut penelitian lain mengatakan bahwa pendidikan memilih
pengaruh besar terhadap sikap dan berpengaruh positif terhadap pola pikir
seseorang, dengan berpendidikan tinggi seseorang memiliki pengaruh positif
dalam bersikap, dan mempengaruhi perkembangan jiwa seseorang, semakin
tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik wawasan dan cara berpikir
seseorang dalam bersikap dan bertindak (Siswandoyo, 2002)
26
F.
27
28
G.
29
BAB III
KERANGKA KONSEP OPERASIONAL , DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Menurut Notoadmojo (2010: 38) Kerangka konsep dalam suatu
penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep lainnya atau antara variabel satu dengan variabel
yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Dan dari tinjauan pustaka tampak
bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar
pada bayi, cukup bervariasi berdasarkan berbagai riset yang dilakukan
ditempat atau situasi yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini peneliti ingin
meneliti mengenai hubunugan antara pendidikan, pengetahuan, pendapatan
ibu tentang pemberian imunisasi dasar pada bayi di Rumah Bersalin Citra
Palembang tahun 2011 adalah sebagai berikut.
Bagan 3.1 Kerangka konsep
Variabel Independen
Variabel Dependen
Pendidikan
Pemberian Imunisasi
Dasar pada Bayi
Pengetahuan
Pendapatan
29
30
B. Definisi Operasional
N
O
1
Variabel
Pemberian
Imunisasi
Dasar
Pendidikan
Pengetahuan
Pendapatan
Definisi Operasional
Cara Ukur
Suatu tindakan
untuk memberikan
kekebalan dengan
cara memasukkan
vaksin ke dalam
tubuh manuasia
(Ranuh, 2008)
Wawancara
Pendidikan
seseorang ibu
merupakan salah
satu proses
perubahan tingkah
laku, semakin tinggi
pendidikan
seseorang ibu maka
dalam memilih
tempat-tempat
pelayanan kesehatan
semakin
diperhitungkan.
( Hidayat, 2005)
Wawancara
Wawancara
Alat Ukur
kuesioner
Kuesioner
Hasil Ukur
1.
Baik (imunisasi
diberikan lengkap)
2.
1.
2.
Skala
Ukur
Ordinal
Ordinal
(Idwar, 2001)
Wawancara
Kuesioner
Kuesioner
1.
Tingg:Apabila
pertanyaan dijawab
bena roleh responden
> 75%
2.
Rendah: Apabila
pertanyaan dijawab
benar oleh responden
< 75% (Notoatmodjo,
2005)
1.
Tinggi: Jika
pendapan > Rp
723.000
2.
Rendah: Jika
pendapatan <
Rp 723.00
(Garnida,2005)
Ordinal
Ordinal
31
C. Hipotesis
1.
tahun 2011.
Ha = Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian
imunisasi dasar pada bayi di Rumah Bersalin Citra Palembang
tahun 2011.
3.
32
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Menurut jenisnya penelitan ini merupakan penelitian kuantitatif.
Berdasarkan sumber pengambilanya menggunakan data primer yang
merupakan data yang diperoleh lanngsung dari subjek melalui wawancara
dalam bentuk kuesioner. Desain yang akan digunakan dengan menggunakan
pendekatan Cross Sectional dimana objek penelitiannya diukur secara
bersamaan. Pada penelitian ini akan dicari hubungan antara pendidikan,
pendapatan, dan pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dasar pada bayi
di Rumah Bersalin Citra Palembang tahun 2011.
32
33
2. Sampel
Sampel dalam penelitan adalah sub unit dalam populasi survei atau
populasi survei itu sendiri yang oleh peneliti dipandang dapat mewakili
populasi target (Darwis, 2003). Sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu yang datang untuk melakukan
pemberian imunisasi dasar pada bayi di Rumah Bersalin Citra Palembang
tahun 2011 yang diambil secara Non Random Sampling dengan teknik
Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan
cara mengambil responden secara kebetulan.
Besarnya sampel pada penelitian ini adalah X orang. Menurut
Notoadmojo, (2005) perkiraan besarnya sampel dapat dihitung dengan
rumus :
perkiraan besarnya sampel dapat dihitung dengan rumus :
N
n=
1 + N (d2)
Keterangan :
n
= Besarnya Sampel
= Besarnya Populasi
92
34
n =
1 + 92 ( 0,1)
92
n =
1 + 92 ( 0.01)
92
n =
1,92
n =
48
C. Tempat Penelitian
Tempat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah di Rumah
Bersalin Citra Palembang tahun 2011
D. Waktu Penelitian
Kegiatan
PengajuanJudul
Pembuatan Proposal
Seminar Proposal
Perbaikan Proposal
Pengolahan Data
Seminar KTI
E.
Etika Penelitian
April
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4
Juni
1 2 3 4 1
Juli
2 3 4
35
G. Pengolahan Data
36
termasuk
proses
koreksi
ialah
proses
membenarkan
atau
37
38