Idk Filariasis
Idk Filariasis
Gresilva Sevyanti
1210211085
BLOK TM-C1
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Wuchereria
bancrofti (90%
kasus)
Limfatik
Brugia malayi
(10% kasus)
Brugia timori
Filariasis
Onchocerca
volvulus
Non-Limfatik
Loa-loa
MORFOLOGI
Makrofilaria
Hidup di saluran / kel. Limfe
Bentuknya halus seperti benang berwarna
putih susu
Betina mengeluarkan microfilaria yang
mempunyai selubung/sarung
Wucheria
bancrofti
Brugia malayi
Brugia timori
Mikrofilaria
Hidup dalam darah dan terdapat dlm darah tepi pada
waktu tertentu
W. bancrofti cephalic space 1:1, bergranula halus dan
teratur tapi tidak sampai ujung ekor, tidak punya inti
tambahan
B. malayi cephalic space 2:1, granula kasar sampai
ujung ekor, ekor punya 2 inti tambahan
B. timori cephalic space 3:1, granula kasar sampai
ujung ekor, ekor punya 2 inti tambahan.
Stadium larva
Stadium I bentuk seperti sosis
Stadium II memanjang
Stadium III (bentuk infektif) memanjang dan
ada papil/benjolan
VEKTOR
Filariasis dapat ditularkan
oleh 23 spesies nyamuk
Genus utama Anopheles,
Culex, Mansonia, Aedes &
Armigeres
SIKLUS HIDUP
GEJALA KLINIS
Filariasis Asimtomatik
Px. Fisik pembesaran limfe terutama daerah ingunal
Px. Darah mikrofilaria dalam jumlah besar disertai
eosinofilia
Filariasis dengan Peradangan
Limfangitis, demam, menggigil, sakit kepala, muntah
dan kelemahan
Laki-laki funikulitis disertai dengan penebalan dan
nyeri, epididimitis, orkitis dan pembengkakan skrotum
Px. Darah leukositosis dengan eosinofilia
Komplikasi berat gangguan fungsi ginjal
hematuria, proteinuria, cyluria
Stadium 2
Stadium 3
Stadium 4
Edema
pitting pada
tungkai
Kembali
normal bila
tungkai
diangkat
Pitting/non
pitting
edema
Tidak dapat
kembali
normal bila
tungkai
diangkat
Edema non
pitting
Tidak dapat
kembali
normal bila
tungkai
diangkat
Kulit
menjadi
tebal
Edema non
pitting
dengan
jaringan
fibrosis dan
verukosa
pada kulit
(elephantias
is)
PENEGAKAN DIAGNOSTIK
Px. Parasitologi
Menemukan mikrofilaria dalam sediaan darah,
cairan hidrokel / cairan kiluria pada pemeriksaan
darah tebal dengan pewarnaan Giemsa
Dilakukan pada malam hari antara pukul 22.0002.00
Diperlukan 50l darah
Diagnosis ditemukan 20 mikrofilaria/ml
Px. Imunologi
Antibodi IgG4 (filariasis brugia) tidak dpt
membedakan infeksi aktif/lampau
Antigen ELISA atau ICT dengan antibodi
monoklonal Hasil (+) ada infeksi aktif dalam
tubuh penderita, hanya spesifik filiriasis bancrofti
TATALAKSANA
Pengobatan Umum
Istirahat di tempat tidur, pindah
ketempat daerah yang lebih
dingin akan mengurangi derajat
serangan akut
Antibiotik dapat diberikan untuk
infeksi sekunder
Pengikatan didaerah
pembendungan akan
PILIHAN PENGOBATAN
DEC (Dietil Karbamasin Citrat)
Sifat makrofilarisid dan mikrofilarisid
Dosis 2 mg/kg BB selama 12 hari 3x sehari
Pengobatan ini dapat diulang 1 hingga 6 bln kemudian bila
perlu / DEC selama 2 hr/bln (6-8 mg/kgBB)
Efek samping demam, mual, muntah
Albendazole
Sifat makrofilarisidal
Pemberian setiap hari selama 2-3 minggu
Beberapa penelitian dikatakan obat ini masih belum optimal
UPAYA PREVENTIF
DAFTAR PUSTAKA