RKJM Fix Lanscape
RKJM Fix Lanscape
PT. SU
Nomor : RKJM/13/11/13
Revisi : 0
Kategori Produk
: Makanan Camilan
Produk
3. Proses pemasakan
Potensi bahaya
Mikrobiologi: bahan
baku yang sudah
terkontaminasi dengan
bermacam-macam
bakteri.
Fisik : Rambut
Mikrobiologi :
staphylococcus
aureus,bacillus cereus
Mikrobiologi:
staphylococcus aureus,
bacillus cereus
Prinsip 1
Penyebab
Resiko
Peluang
Supplier yang
kurang higienis
Kegawata
n
H
Tingkat higienitas
juru masak, alat dan
air yang digunakan
dalam proses
produksi
Proses pemasakan
yang kurang
sempurna ,
kontaminasi dari
Tindakan pencegahan
Dilakukan inspeksi bahan
baku oleh orang-orang yang
berkompeten, pemilihan
pemasok bahan baku yang
berkualitas
Pemantauan higienitas juru
masak, menggunakan alat,
bahan atau air sesuai dengan
SOP.
Melakukan semua proses
secara benar dan sesuai
dengan SOP.
4. Proses pendinginan
Mikrobiologi: bacillus
cereus
5. Penambahan bahan
pengawet
Kimiawi :
Penambahan bahan
pengawet yang terlalu
banyak.
Mikrobiologi :
Tumbuhnya bakteri
anaerob ex: clostridium
botulinum
6. Pengemasan
7. Pengiriman
Mikrobiologi :
staphylococcus aureus,
bacillus cereus
Proses sterilisasi
yang tidak
sempurna ,
kesalahan
pemberian
/penambahan bahan
pengawet.
Terjadi kerusakan
pada kemasan
sehingga
memungkinkan
terjadinya
pertumbuhan
bakteri, biasanya
karena kelalaian.
Keterangan:
M
L
H
US
: medium
: low
: high
: unsignificant
Disetujui oleh :
Jabatan :
Tanggal :
PT. SU
Nomor : RKJM/13/11/13
Revisi : 0
Halaman: 1 dari 2
TAHAP PROSES
BAHAYA
Mikrobiologi: Bahan baku yang sudah
terkontaminasi macam-macam bakteri
Fisik : Rambut
Mikrobiologi : staphylococcus
aureus,bacillus cereus
4. Pendinginan
5. Penambahan bahan
pengawet
3. Proses pemasakan
P1
P2
P3
P4
CCP
Proses ini wajib dipantau
berkala.
Proses ini wajib dipantau
berkala karena
merupakan proses yang
sangat rawan dari
kontaminasi.
Proses ini wajib dipantau
berkala.
Proses ini wajib dipantau
berkala karena suhu yang
tidak sesuai akan
menyebabkan
pertumbuhan jamur.
Proses ini wajib
dikontrol karena
kelebihan bahan
pengawet akan
berbahaya.
6. Pengemasan
7. Pengiriman
Disetujui oleh :
Moh. Sapei S.TP
Jabatan :
Tanggal :
PT. SU
Nomor : RKJM/13/11/13
Revisi : 0
Kategori Produk
: Makanan Camilan
Produk
TAHAPAN dan
BAHAYA
Prinsip 2
1. Proses
pemilihan
susu
2. Proses
pemilihan
gula pasir dan
gula halus
3. Proses
pemilihan
mentega
4. Proses
pemilihan
essense
BATAS KRITIS
Prinsip 3
1. Terlihat warna
susu yang
tidak keruh
dan kotor
2. Terdapat
kotoran dalam
gula
3. Mentega yang
sudah tidak
layak pakai
4. Essense yang
sudah tidak
layak pakai
Disetujui oleh :
PROSEDUR
MONITORING
Prinsip 4
1. Di monitor
oleh tim
HACCP
pada saat
melakukan
audit. Yang
dimonitoring
yaitu
konsistensi
susu, bentuk
gula,
konsistensi
mentega dan
konsistensi
essensi
apakah
masih dalam
keadaan
baik.
TINDAKAN KOREKSI
Prinsip 5
1. Mengidentifikasi
dan menghilangkan
penyebab deviasi
atau penyimpangan
2. Mengatur
kontaminasi yang
kasat mata yang
akan menimbulkan
CCP dalam
pengawasan setelah
dilakukan
pemeriksaan
3. Melakukan
pencegahan
Jabatan :
VERIFIKASI
PENCATATAN
Prinsip 6
1. Observasi
langsung
pemimpin
ketelitian/ketep
atan monitoring
susu murni
oleh Quality
Control Bahan.
2. Untuk setiap
penggunaan
susu segar akan
di review oleh
Quality Control
Bahan
Prinsip 7
1. Tempat
penerimaan susu,
gula, mentega
dan essense.
2. Penyimpanan /
Mengoreksi
padapenerimaan
bahan
Tanggal :