Garam merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat kita,
bayangkan saja jika tidak ada garam akan hambar terasa hidup kita begitu kata pepatah
mengatakan. Garam tidak hanya bisa dijadikan bahan konsumsi namun garam juga bisa
dikategorikan dalam bahan industri, seperti industri penyamakan kulit, pengeboran minyak
lepas pantai dll.
Proses pembuatan garam secara tradisional,ada dua cara yaitu dengan
1. Metode penguapan dengan sinar matahari di tambak tambak garam
2. Dengan cara teknik perebusan (garam rebus).
Langkah Pembuatan garam dengan teknik penguapan sinar matahari di tambak garam
(Garam Krosok)
1. Petani garam membuat petakan petakan untuk penguapan, untuk mendapatkan hasil
garam yang baik dengan kristal yang besar, petani garam biasanya secara langsung
menguapkan air laut yang dialirkan pada petakan petakan untuk menghasilkan kadar
baume (massa jenis cairan / kepekatan / kekentalan) yang tinggi sekitar 20 25 Be
(untuk pengukuran menggunakan Baumemeter) tapi biasanya untuk petani tradisional
mereka menggunakan insting saja, sangat jarang sekali petani tradisional
menggunakan alat baumemeter.
2. Petakan petakan tersebut di aliri atau disi air laut
3. Setelah itu air laut masuk ke petakan petakan tersebut, kemudian diuapkan dengan
sinar matahari selama 7 hari lalu dengan sendirinya air tersebut akan berkurang dan
menjadi Kristal garam.
Perbedaan garam rebus dengan pembuatan garam yang mengunakan teknik penguapan panas
matahari ialah jika garam rebus hasilnya lebih halus sedangkan garam dengan menggunakan
pemanasan matahari akan lebih kasar (Kristal garam).
ANGIN DARAT
Pada malam hari daratan lebih dingin dibandingkan lautan, karena sifat daratan yang cepat
menerima panas dan cepat menerima dingin.Daratan menjadi daerah yang mempunyai
tekanan tinggi (maksimum), sedangkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah
(minimum).
Angin darat bergerak pada malam hari, dari daratan menuju ke lautan. Sehingga angin darat
biasanya digunakan oleh nelayan untuk berangkat mancing atau mencari ikan ke laut.
ANGIN LAUT
Pada saat siang hari,suhu di laut lebih dingin dibandingkan dengan suhu di daratan. Hal ini
disebabkan karena sifat laut (perairan) yang lambat menerima panas dan lambat melepaskann
panas. Sehingga laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum) dan
daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum).
Angin laut terjadi pada siang hari, dan angin laut bergerak dari lautan menuju ke daratan.
sehingga angin laut digunakan oleh para nelayan untuk pulang dari mancing atau mencari
ikan di laut.