dan kapiler-kapiler
membentuk anyaman yang subur. Pleksus arterial gigi dan interal veolar lebih
mencolok pada sisi tulang ligamen karena aktifitas mengubah bentuk tulang
yang konstan. Arteri interal veolar keluar melalui krista presassus alveolar dan
membentuk cabang-cabang gingival. Cabang-cabang gingival ini mensuplai
gingiva dan bagian koronal ligamen peridontal (Grossman, 1995).
Gigi-gigi posterior juga mempunyai arteri interadikular yang melintas
tulang kanselus sementum interadikular. Arteri-arteri ini membentuk cabang
yang mensuplai ligamen periodontal pada furkasi akar (Grossman, 1995).
Vena intrdental, vena interadikular dan vena gigi mengalir ke dalam
vena alveolar. Juga dijumpai anyaman pembuluh limfatik yang mengikuti
drainase vena ke dalam saluran limfe alveolar (Grossman, 1995).
Pembuluh darah ligamen periodontal memberikan dua fungsi penting:
fungsi nutritif bagi sel-sel ligamen periodontal; dan fungsi protektif.
Anasmotisis arteri-vena dan struktur menyerupai gromeruli antara arteri dan
vena dijumpai pada vaskulatur peridontal dan mengatur tekanan darah dan
tekanan jaringan; disamping itu memberikan mekanisme hidrolik untuk
menyokong gigi waktu berfungsi (Grossman, 1995).
Inervasi
Saraf alveolar yang dimulai pada saraf trigeminal, menginervasi
ligamen peridontal dan dibagi dalam saraf peridontal mendaki (ascending)
atau saraf gigi, saraf interalveola dan saraf intraradikular. Saraf ligamen
periodontal, seperti pada jaringan konektif lainnya, mengikuti distribusi arteri.
Cabang cabang alveolar menginervasi daerah apikal, cabang interalveolar
menginervasi
(Grossman,
1995).
Cat:
Carranza FA, Newman MG, dkk. 2006. Clinical Periodontology, 101" ed., W.B.
Saunders Company: Philadelphia.
Grossman, LI. 1995. Ilmu Endodontik Dalam Praktek Edisi 11. EGC: Jakarta.