BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Obat tradisional telah dipercaya secara turuntemurun oleh masyarakat dapat menyembuhkan
penyakit dan dapat menjaga kesehatan.
Obat tradisional mudah didapat di pasaran,
masyarakat lebih memilih obat tradisional
sediaan jadi daripada mengambil langsung dari
alam dan mengolahnya sendiri.
Obat tradisonal yang bermutu harus aman bila
dikonsumsi.
Bahan-bahan yang terkandung di dalam obat
tradisonal harus bebas dari cemaran seperti
bakteri dan jamur.
B. Tujuan
Tujuan dari Kerja Praktek (KP) berdasarkan
rumusan masalah yang ada adalah:
1.
Mengetahui
cara
menganalisis
secara
mikrobiologi
pada
sampel
produk
obat
tradisional bentuk serbuk di Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di
Yogyakarta.
2.
Mengetahui jumlah Angka Lempeng Total (ALT)
pada sampel obat tradisional bentuk serbuk
yang di uji di Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan (BBPOM) di Yogyakarta.
3.
Mengetahui tingkat kelayakan mutu sampel
obat tradisional bentuk serbuk yang diuji di
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
(BBPOM) di Yogyakarta.
BAB II
GAMBARAN UMUM BBPOM di Yogyakarta
A. Sejarah BBPOM
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Obat Tradisional
B. Bentuk Sediaan Obat Tradisional
C. Media Pertumbuhan Mikrobiologi
D. Analisis Cemaran Mikrobiologi
BAB IV
METODE
A. LOKASI PKL
Terletak di Jalan Tompeyan 1, Tegalrejo Yogyakarta 55244
B. RANCANGAN PKL
Pengujian sampel obat tradisional bentuk serbuk di
laboratorium Mikrobiologi Persiapan dan pembuatan media
Penanaman (inokulasi) sampel obat tradisional ke dalam media
kultur inkubasi hingga diperoleh hasil perhitungan.
C. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan Media
a. Pelarutan Media
Sejumlah media ditimbang Dimasukkan ke dalam labu
erlenmayer yang bersih dan kering Ditambahkan aquades
sebanyak yang dibutuhkan Dimasukkan stirrer
dipanaskan diatas hot plate stirer hingga suspensi larut dan
homogen.
b. Sterilisasi Media
Labu Erlenmayer disumbat menggunakan kapas yang sudah
dibalut dengan kain kassa Ditutup menggunakan
alumunium foil Media disterilisasi dengan dimasukkan ke
dalam autoclav dengan suhu 121 0C selama 15 menit dengan
tekanan 1 atm.
10 gr
Sampel +
90 mL
Pelarut LB
Blanko
1 mL
15-20 mL
LB+ 15PCA
20 mL
PCA
Uji BLANGKO
10-2
9 mL LB
1 mL
9 mL LB
9 mL LB
10-5
10-3
10-4
15 - 20 mL PCA +1%TTC 0,5%
10-6
1 mL
9 mL LB
1 mL
1 mL
1 mL
1 mL
9 mL LB
1 mL
1 mL
1 mL
1 mL
m
L
10-1
3) Bila tidak satupun koloni tumbuh dalam cawan maka Angka Lempeng Total
dinyatakan sebagai < dari satu dikalikan faktor pengenceran terendah.
4) Jika cawan-cawan pada semua pengenceran mempunyai jumlah
koloni kurang dari 30, dicatat jumlah koloni yang ada pada
pengenceran terendah (kecali bila ada spreader). Misal pada
pengenceran 10-1 jumlah koloni yang tumbuh 4 dan 6, jumlah koloni
rata-rata 5, maka ALT 5 x 10 koloni/g.
5) Jika seluruh cawan menunjukkan jumlah koloni lebih dari 300, dipilih
cawan dari tingkat pengenceran tertinggi kemudian dibagi menjadi
beberapa sektor (2, 4, atau 8) dan dihitung jumlah koloni dari satu
sektor. Angka Lempeng Total adalah jumlah koloni dikalikan dengan
jumlah sektor, kemudian dihitung rata-rata dari kedua cawan dan
dikalikan dengan faktor pengenceran.
6) Jumlah koloni rata-rata 1/8 bagian cawan lebih dari 200, maka Angka
Lempeng Total dinyatakan lebih besar dari 200 x 8 dikalikan faktor
pengenceran.
7) Penghitungan dan pencatatan hasil Angka Lempeng Total hanya
ditulis dalam dua angka. Angka berikutnya dibulatkan ke bawah bila
kurang dari 5 dan dibulatkan ke atas apabila lebih dari 5.
Sebagai contoh: Jumlah koloni 523.000 dibukatkan menjadi 52 x 104,
untuk 83.600 dibulatkan menjadi 84 x 103.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
A. Pemerian Sampel
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa hasil
pemerian pada sampel obat tradisional yaitu berbentuk serbuk,
warna coklat muda, dan berbau khas jamu.
2. Pembahasan
BAB VI
KESIMPULAN
1. Cara menganalisis sampel obat tradisonal bentuk serbuk di
Laboratorim Mikrobilogi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
di Yogyakarta secara mikrobiologi yaitu dengan menggunakan
parameter uji Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang
Khamir.
2. Jumlah Angka Lempeng Total (ALT) pada sampel obat tradisional
bentuk serbuk adalah 36 105 koloni/g.
3. Tingkat kelayakan mutu sampel obat tradisional bentuk serbuk
diatas tidak memenuhi syarat (TMS) kelayakan mutu karena
mengandung jumlah mikroba lebih dari jumlah yang sudah
ditentukan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan
Makanan RI No. 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat
tradisional.
TERIMA KASIH