1.
1.1.Sholat Fardlu
Allah SWT mewajibkan shalat lima waktu dalam sehari semalam bagi orang yag telah
mukallaf (telah baligh dan berakal) dengan waktu-waktunya yang juga telah detetaplan.
103
Artinya : Sesungguhnya shalat itu diwajibkan kepada orang-orang beriman menurut waktu
yang ditentukan
Artinya : Telah diwajibkan kepda ummatku pada malam Isra untuk melaksanakan shalat
limapuluh waktu (shalat) maka berulang saya kebali kepada Allah dan memohon
keringanan sehingga dijadikannya lima waktu sehari semalam.
Karena sangat pentingnya shalat lima waktu, sampai-sampai Rasulullah memerintahkan
untuk mendidik anak-anak untuk melaksanakan shalat agar kelak setelah baligh mnereka
telah terbiasa untuk malaksanakannya.
MTs Agung Alim
1
1.1.1.
Fiqih VIII
Artinya : Telah bersabda Rasulullah SAW :Saya dijadikan imam oleh Jibril di Baitullah dua
kali, makaia shalat zuhur bersama saya ketika tergelincir matahari, shalat Ashar ketika
panjang bayang-bayang sesuatu sama dengan bendanya, shalat maghrib ketika terbenam
matahari, shalat isya ketika terbenam syafaq dan shalat subuh ketika terbit fajar. Pda esok
harinya Jibril (kembali) shalat zuhur bersama saya ketika ketika panjang bayang-bayang
sesuatu sama dengan panjang bendanya, shalat ashar ketika panjang bayang-bayang
sesuatu dua kali panjang bendanya, shalat maghri ketika orang berbuka puasa, shalat isya
ketika sertiga malamdan shalat subuh ketika menguning cahaya pagi, maka berkata
Jibril :Inilah waktu-waktu shalat Nabi-Nabi sebelum kamu dan waktu shalat adalah antara
dua waktu ini
a.
Artinya : : Telah bersabda Rasulullah SAW :Waktu shalat zuhur adalah ketika tergelincir
matahari ke sebelah barat selama bekum datanbf waktu Ashar
b.
c.
d.
Fiqih VIII
Artinya : : Telah bersabda Rasulullah SAW :Tidur itu tidak sia-sia tetapi yang sia-sia
adalah orang yang tidak melaksanakan shalat (isya) sampai datang waktu shalat berikutnya
(subuh, yaitu waktu terbit fajar)
e.
Artinya : : Telah bersabda Rasulullah SAW :Waktu shalat subuh adalah mulai terbit fajar
sampai terbit matahari
Saat ini waktu-waktu shalat seperti diterangkan dalam hadits-hadits diatas telah ditetapkan
berdsarkan perhitungan peredaran bumi terhadap matahari sehingga kita tidak perlu lagi
mengukur bayang-bayang, melihat terbenam matahari, melihat terbit fajar dan lainnya untuk
menetapkan waktu shalat.
1.1.2.
a. Beragama Islam.
Orang yang tidak beragama Islam tidak di tuntut melaksanakan shalat di dunia ini, akan tetapi
mereka akan diazab kerena tidak beriman kepada Islam. Bagi orang yang sudah baligh dan
berakal tetapi belum memeluk Islam, kemudian ia memeluk Islam maka tidak wajib meng
kodlo shalat semasa dia belum memeluk Islam
Artinya : Telah bersabda Rasulullah SAW :Islam itu menghapuskan keburukan sebelum
(seseorang memeluk) Islam
Fiqih VIII
Artinya : RasulullahSAW telah berkata kepada Hakim bin Huzam :Engkau Islam atas amal
kebaikanmu yang lalu
b.
c.
Baligh
Baligh dapat dikehui dengan salah salah satu berikut ini
Telah mencapai usia 15 tahun
Pernah keluar mani (sperma)
Pernah mimpi bersetubuh
Telah datang haidl bagi wanita
Berakal
Orang yang sejak lahir tidak normal akal pikirannya kemudian ia sudah baligh maka orang itu
tidak wajib shalat dan orang yang
tidak normal akal pikirannya setelah ia baligh maka ia juga tidak wajib shalat, misalnya orang
yang epilepsi/ayan, pingsan yang berkapanjangan sampai waktu shalat habis dan orang yang
dalam keadaan koma.
Orang yang tidak sadar karena trtidur dianggap tidak berakal, karena ia tidak tahu apa-apa
selama ia tertidur, termasuk tiddak tahu waktu shalat.
Artinya : Telah bersabda Rasulullah SAW : Diangkat pena (ketetapan hukum) bagi tiga
masan, anak-anak hingga ia dewasa (baligh), orang yang tidur sampai ia bangun dan orang
yang gila sampai ia sembuh)
Artinya : Telah bersabda Rasulullah SAW : Apabila orang dari kamu tertidurdalam waktu
shalat atau lupa untuk shalat maka hendaklah ia melaksanakan shalat ketika ingat/terjaga.
Sesungguhnya Allah Azzaqajalla berfirman :Kerjakanlkah shalat untuk mengingat Aku
Orang yang tertidur atau benar-benar lupa padahal sudah waktu melaksanakan shalat maka
waktu shalat begi orang tersebut adalah ketika ia bangun atau ketika ia menyadari bahwa ia
belum melaksanakan shalat.
d.
Fiqih VIII
Artinya : Telah bersabda Rasulullah SAW : Apabila datang haidl, maka tinggalkanlah
sholat
e.
f.
1.1.3.
a.
Artinya : Allah tidak menerima shalat seseorang dari kamu bila sedang berhadats sampai ia
berwudlu
b.
c.
Menutup Aurat
Fiqih VIII
Yang dimaksud aurat adalah bagian tubuh yang tidak boleh terlihat oleh orang yang bukan
muhrim. Aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tanngan, sedangkan
aurat laki-laki adalah mulai dari atas pusar sampai bawah lutut.
Artinya: Telah bersabda Rasulul;lah SAW :Aurat laki-laki itu antara pusar dan kedua
lutut
31
Artinya : Dari Ummu Salamah, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Rasulullah SAW ;
Bolehkah perempuan melaksanakan shalat hanya dengan memakai baju kurung dan
kerudung saja, tidak memakai kain ? Rasulullah SAW menjawab : Ya, jika baju kurung
mereka menutup kedua tumitnya
Meskipun bagi laki-laki boleh berpakaian sekedar menutup aurat saja (dari atas pusar sampai
bawah lutut) namun Allah memerintahkan berpakaian yang bagus pada setiap kali akan
melaksanakan shalat.
31
Fiqih VIII
Artinya : Hai anak Adam (manusia) kebakanlah perhiasan (pakaian)mu ketik masuk masjid
(untuk melaksanakan shalat)
d.
Artinya : Telah bersabda Rasulullah SAW :Saya dijadikan imam oleh Jibril di Baitullah dua
kali, makaia shalat zuhur bersama saya ketika tergelincir matahari, shalat Ashar ketika
panjang bayang-bayang sesuatu sama dengan bendanya, shalat maghrib ketika terbenam
matahari, shalat isya ketika terbenam syafaq dan shalat subuh ketika terbit fajar. Pda esok
harinya Jibril (kembali) shalat zuhur bersama saya ketika ketika panjang bayang-bayang
sesuatu sama dengan panjang bendanya, shalat ashar ketika panjang bayang-bayang
sesuatu dua kali panjang bendanya, shalat maghri ketika orang berbuka puasa, shalat isya
ketika sertiga malamdan shalat subuh ketika menguning cahaya pagi, maka berkata
Jibril :Inilah waktu-waktu shalat Nabi-Nabi sebelum kamu dan waktu shalat adalah antara
dua waktu ini
e.
Menghadap Kiblat
Dalam melaksanakan shalat wajib menghadap kiblat. Bagi orang yang sanggup berdiri maka
wajah dan dadanya menghadap ke kiblat. Bila shalat ber baring, juga wajah dan dadanya
menghadap iuiblat, bila slah terlentang maka wajah dan kedua telapak kaki menghadap iblat
dan kepanya agak ditinggikan.
Tentang wajib menghadap kiblat dalam shalat dijelaskan dalam Al Quran
144 ...
Artinya : Maka hendaklah engkau menghadapkan wajahmu kea rah Masjidil Haram, dimana
saja kamu berada maka hendaklah engkau hadapkan wajahmu ke sana.
Artinya : Berkata Rasulullah SAW kepada Khallad bin Rafi :Apabila engkau berdiri untuk
melaksanakan shalat maka hendaklah engkau sempurnakan wudlumu dan kemudian
menghadaplah ke kiblat.
MTs Agung Alim
7
Fiqih VIII
Artinya : Dari Ibnu Umnar berkata : Ketika orang banyak melaksanakan shalat subuh di
masjid Quba, tiba-tiba datang seorang kepada mereka dan berkata sesunggunya telah
diturunkan kepada Rasulullah SAW pada mala mini Quran, dan beliau diperintahkan
menghadap kiblat maka hendaklah kamu menghadap kiblat. Ketika itu mereka menghadap ke
Syam (kiblat sebelumnya) Kemudian mereka berputar menghadap ke Kabah.
Bagi orang yang melihat Kabah wajib menghadapkan wajah dan dadanya tepat kearah
kabah. Sedangkan bagi mereka yang jauh dan tidak melihat Kabah cukup mengarahkan
wajah dan dadanya kearah kiblat/Kabah. Apabila kita dalam kenbdaraan maka kita
menghadapkan wajah dan dada kita ke kemana arah kendaraan kita.
1.1.4.
Rukun Shalat
Rukun shalat adalah beberapa perbuatan/gerak dan ucapan/bacaan yang harus dilakukan dan
apabila sengaja ditinggalkan maka shalat yang dilakukan tidak sah. Rukun shalat harus
dilakukan secara berurutan mulai takbiratul ihram sampai mengucapkan salam. Bila
urutannya tidak tertib atau salah maka tidak shalat yang dikerjakan.
Rukun shalatberasarkan kepada Hadits Rasulullah SAW dari Abi Hurairah dan diriwayatkan
oleh Buchori Muslim
Dari Abi Hurairah sesungguhnya Nabi Muhammad SAW masuk ke dalam masjid, kemudian
masuk pula seorang laki-laki kemudian melaksanakan shalat dan setelah selesai orang itu
datang kepada nabi Muhammad SAW member salam dan Nabi menjawab salamnya
kemudain Nabi Muhammad berkata : Slatlah kamu, sesunguhnya engakau belumshalat.
Maka oranmg itu melaksanaklan shalat. Setelah selesai ia datang kepada Nabi Muhammad
SAW mengucamkan salam kepada ku tiga kali maka orang laki itu berkata, demi zat yasng
telah mengutus engkau dengan benar. Maka orang itu berkata sesungguhnya aku tidak dapat
melaksanakan shalat lebih baik dari itu, maka ajarkanlah padaku. Maka rasulullah berkata :
1.
2.
Fiqih VIII
Artinya : Berkata Amran bin Husban, Saya mempunyai penyakir wasir, maka saya bertanya
kepada Nabi Muhammad SAW tentang shalat. Maka beliau menjawab : Shalatlah berdiri,
kalau tidak mampu berdiri maka shalatlah duduk, kalautidak mampu duduk shalatlah
berbaring Imam Nasai menambahkan : Kalau tidak mampu berbaring shalatlah
terlentang, Allah tidak memberatkan seorang kecuali atas kemampuan orang itu
Shalat dengan berdiri itu lebih utama, seperti disabdakan Rasulullah SAW .
Artinya: Telah bersabda Rasulullah SAW :Barang siapa yang shalat berdiri akan mendapat
ganjaran yang sempurna, barang siapa yang shalat duduk maka ia mendapat separuh dari
ganjaran orang yang shaat berdiri, barang sia yang shalat berbaring maka ia mendapat
ganjaran separuh orang yang shalat duduk
3.
Takbiratul ihram
Artinya : RasulullahSAW telah bersabda: Kunci shalat itu adalah wudlu permulaannya
takbir dan akhirnya salam
Disunnahkan mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram
Artinya : Dari Ibnu Umar berkata : Bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila berdiri
untuk melaksanakan shalat beliau mengangkat kedua tangannya sehingga keduanya sama
tinggi dengan kedua bahunya kemudian bertakbir, apabila akan ruku mengangkat kedua
tangannya seperti itu (pada takbiratul ihram) dan apabila bangun dari ruku mengangkat
kedua tangannya seperti itu pula.
4.
Artinya : RasulullahSAW telah bersabda: Tidak (sah) shalat bagi orang yang tidak
membaca surah Al Fatihah
Fiqih VIII
Membaca Al Fatihah harus dimulai dari basmalah, karena basmalah itu bagian dari ayat-ayat
surah Al Fatihah.
Artinya : RasulullahSAW telah bersabda: Bismillahirrohma nirrohim itusatu ayat dari
surah Al Fatihah
5.
6.
7.
Fiqih VIII
8.
Artinya : RasulullahSAW telah bersabda: kemudian bangkitlah (dari sujud) sejenak untuk
duduk dengan tenang dan kemudian sujudalh (kembali) dengan tenang
9.
Duduk akhir
Duduk untuk tasyahhud akhir dilakukan setelah sujud yang kedua pada rakaat terakhir
dengan tenang. Dalam duduk terakhir tersebut yang dibaca adalah tahiyyah kepada Allah
SAW, bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan Syahadatain.
Bacaan tasyahhud akhir yang dibaca adalah seperti apa yang disabdakan Rasulullah SAW
dalam hadits dari Ibnu Abbas dan diriwayathkan oleh Abu Daud
Artinya : Segala kehormatan, doa dan ucapan yang baik bagi Allah dan sejahtera, rahmat
dan karunia-Nya bagimu hai Nabi. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kita dan
kepada orang-orang shaleh. Aku bersaksi, bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku
bersaksi Nabi Muhammad itu adalah Rasul Allah.
Fiqih VIII
Ya allah berikalah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada keturunan Nabi
Muhammad SAW sebagaimana telah Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan kepada
keturunan Nabi Ibrahim, berikalah keberkahan kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada
keturunan Nabi Muhammad SAW sebagaimana telah Engkau berikan keberkahan kepada
Nabi Ibrahim dan kepada keturunan Nabi Ibrahim, sesungguhnya yang terpuji dan mulia.
11. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
Artinya : Dari Abi Masud berkata, telah datang kepada kami Rasulullah SAW maka berkata
basyir kepada beliau, Allah memerintahkan kami untuk berselawat kepadamu maka
bagaimana cara kami bershalawa kemadamut. Maka Rasulullah SAW menjawab :
Katakanlah, Ya Allah berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya
sebagaimana engkau memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan berikanlah karunia kepada
Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana engkau telah memberi karunia kepada
Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji dan mulia.
12. Membaca salam yang pertama (menoleh ke kanan)
Artinya : Dari Abi Masud, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW member salam ke kanan
dan ke kiri dan mrngucapkan
Fiqih VIII
Artinya : Dari Ibnu Umar berkata : Bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila berdiri
untuk melaksanakan shalat beliau mengangkat kedua tangannya sehingga keduanya sama
tinggi dengan kedua bahunya kemudian bertakbir, apabila akan ruku mengangkat kedua
tangannya seperti itu (pada takbiratul ihram) dan apabila bangun dari ruku mengangkat
kedua tangannya seperti itu pula.
1.
Artinya : Dari Wail bin Hujrin berkatra : Saya sahalat bersama Rasulullah SAW, beliau
meletakkan tangan kanan diatas tngan kirinya di atas dadanya
3.
4.
Pandangan mata diarahkan ketempat sujud, kecuali ketika mungycapkan sayahada dalam
tahiyat. Ketika sayahadat paangan mata diarahkan ke jari telunjuk kanan.
Membaca doa iftitah/tawajjuh
Artinya : Dari Ali bin Abi Tholib berkata : Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW apabila
berdiri untuk melaksanaan shalat membaca Aku hadapkankan wajahku kepada pencipta
langit dan bumi dengan tunduk menyerahan diri dan aku bukanlah termasuk orang yang
musyrik (mempersekutuka Allah). Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku
hanya karena Allah yang mengasai alam, tidak ada sekutu baginya dan dengan yang
demikian aku diperintah dan saya termasuk orang muslim (yang menyerahkan diri)
Artinya : Allah Maha Besar dan Maha sempurna kebersan-Nya. Segala puji bagi-Nya dan
Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Aku hadapkankan wajahku kepada pencipta
langit dan bumi dengan tunduk menyerahan diri dan aku bukanlah termasuk orang yang
musyrik (mempersekutuka Allah). Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku
hanya karena Allah yang mengasai alam, tidak ada sekutu baginya dan dengan yang
demikian aku diperintah dan saya termasuk orang muslim (yang menyerahkan diri)
5.
Fiqih VIII
6.
7.
Artinya : Rasulullah SAW bersabda, Jika imam mengucapkan Waladh dhollin hendaklah
kamu mengucapkan Amin . Sesungguhnya Malaikat juga menguicapkan Amin dan
imam juga mengucakan Amin . Siapa saja yang menguicapkan Amin bersama Malaikat
akan diampuni dosamua yanmg telah lalu.
8.
Membaca bebrapa ayat atau surah bagi imam dan orang yang shalat sendiri setelah
membaca Al Fatihah pada rakaat pertama dan kedua. Surah yang dibaca pada rakaat pertama
hendaknya lebih panjang pada rkaat kedua.
Artinya : Dari Abi Qotadah, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW membaca surat Al
Fatihah dan dua surah pada rakaat pertama waktu shalat Zuhurpadadua rakaat terakhir
beliau hanya membaca Al Fatihah.ayat yangt beliau baca kadang-kadang diperdengarkan
pada kami.Ayat yang beliau baca pada rakaat pertama lebih panjang daripada yang beliau
baca pada rakaat kedua. Demikian pula pada shalat Ashar dan subuh.
9.
Artinya : Telah bersabda Rasulullah SAW. : apabila kamu sedang berada dibelakangku
(dalam shalat berjamaah) maka janganlah kamu membaca apa-apa selain Ummul Quran
(Al Fatihah)
MTs Agung Alim
14
Fiqih VIII
10. Mengeraskan bacaan pada dua rakaat subuh dan dua rakaat Magrib dan Isya, shalat jumat
dan shalat Id
11. Mengucapkan Takbir pada setiap melakukan gerakan, selain ketika bangun dari ruku
)(Itidal
12. Meletakkan tangan diatas lutut ketika melakukan ruku
13. Membaca Tasbih ketika Ruku
Artinya : Maha suci Allah yang maha agung dan segala pujian bagi-Nya
(Samiallahu liman hamidah( dan 14. Membaca
)Rabbana Walakal Hamd( bagi mamum pada saat bangun dari ruku
Artinya : Dari abi Hurairahberkata, bahwa Nabi Muhammad SAW apabila berdiri untuk
melaksanakan shalat beliau bertakbir ketika berdiri, bertakbir ketika ruku kemudian
ketka ketika bangun dari ruku, kemudian membaca membaca
beritidal, beliau bertakbir ketika akan melaksanaka sujud, kemudian bertakbir ketika
bangun dari sujud, kemudian bertakbir ketika melakukan sujud kedua dan ketika bangun
dari sujud. Beliau lakukan pada semua rakaat dan bertakbir ketika berdiri dari rakaat kedua
setelah tasyahhud pertama.
Artinya : Ya Allah tuhan kami, segala puji bagi-Mu sepenuh langit dan bumi dan sepenuh
apa yang Engkau kehendaki sesudaj itu.
15. Membaca doa qunut setelah Itidal pada shalat subuh dan witir
Artinya : Dari Anas berkata, Rasulullah senantiasa berqunut sampai meninggal dunia
Fiqih VIII
Artinya : Ya allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang telah engkau berikan petunjuk,
berilah aku kesehatan seperti orang-orang yang telah engkau berikan kesehatan, bimbinglah
aku seperti orang-orang yang telah Engkau bombing, berkahilah akui pada apa yang telah
Engkau berikan padaku, dan peliharalah akudengan rahmat-Mu dari kejahatan yang telah
Engkau pastikan, Sesungguhnya Engkau yang mementukan dan tidak ada
yangdapat menentukan bagi-Mu, dan tidaklah akan hina 0rang-orang yang telah Engkau
beri kekuasaan dan tidak akan hina orang-orang yang Engkau musuhi, maha berkahlah
Engkau tuhan kami dan maha luhurlah Engkau. Maka segala puji bagi-Mu atas segalat apa
yang telah Engkau tetapkan, Aku memohin ampu dan taubat pada Mu. Semoha allah member
rahmat berkah dan salam kepada nabi Muhammad, nabi yang Ummiy dan kepada para
sahabat-sahabanya.
Fiqih VIII
Artinya : : Segala kehormatan, doa dan ucapan yang baik bagi Allah dan sejahtera, rahmat
dan karunia-Nya bagimu hai Nabi. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kita dan
kepada orang-orang shaleh. Aku bersaksi, bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku
bersaksi Nabi Muhammad itu adalah Rasul Allah. Ya allah berikanlah rahmat kepada Nabi
Muhammad SAW dan kepada kerurunan Nabi Muhammad SAW.
Walaupun tasyahhud pertama termasuk sunnah dalam Shalat, tetapi Rasulullah melakukan
sujud sahwi ketika beliau lupa melakukan tasyahhud pertama
Artinya : Dari Abdullah bin Buhainah Kami shalat Zuhue bersama Rasulullah SAW,
beliau berdiri dan sehaerusnya beliau duduk (untuk tasyahhud pertama) maka pada akhir
shalat beliau melakukan sujud dua kali dan beliau duduk.
Artinya : Dari Mugiroh, telah bersabda Rasulullah SAW Apabila salah seorang dari kamu
berdiri sesudah dua rakaat tetapi ia belum sampai sempurna berdiri maka hendaklah ia
duduk untuk tasyahhud awal, jika ia sudah berdiri sempurna maka jangan kembali duduk,
maka hendaklah ia melaksanakan sujud sahwi (sebelum salam)
21. Duduk Iftirasy, yaitu duduk antara dua sujud dan pada tahyat awal. Kita duduk diatas mata
kaki kiri dan telapak kaki kanan ditegakkan.
22. Duduk tawaruk, yaitu duduk pada tahiyat akhir dengan kaki kiri dilipat dan ujungnya keluar
dibawah kaki kanan sehingga pantat bersentuhan lantai dan telapak kaki kanan ditegakkan.
23. Memberi salam yang kedua ketika menoleh kekiri.
Artinya : Dari Said bin abi Waqash berkata, sesungguyhnya aku melihat Nabi Muhammad
SAW menoleh ke kanan dan ke kiri sehingga kelihatan putih pipinya.
i.
1.
2.
Fiqih VIII
3.
Sengaja berbicara.
Artinya : Bersabda Rasulullah SAW kepada Muawiyah bin Hakam :Sesungguhnya shalat
ini tidak patut disertai dengan percakapan manusia, yang patut adalah tasbih, takbir dan
membaca Al Quran
Apabila sangat darurat misalnya imam lupa atau salah membaca ayat atau lupa jumlah rakaat
dapat dapat dilakukan dengan me-ngucapkanSubhanallah bagi laki-laki atau bertepuk bagi
wanita.
Artinya : Dari Sahl bin Sadi dari Nabi Muhammad SAW :Sapa saja yang terpaksa
memberitahukan suatu kejadian dalam shalat maka hendaklah (memberi-tahukannya
dengan) bertasbih dan bertepuk tangan bagi wanita
Artinya : Dari Ali, berkata :Saya dibolehkan datang kepada Rasulullah SAW siang atau
malam. Apabila saya datang dia ia sedang shalat beliau berdehem-dehem
(unrukmengizinkan saya masuk)
Artinya : Dari Ibnu Umar, berkata sesungguhnya Nabi Muhammad SAW membaca dalam
suat shalat dan beliau ragu-ragu pada bacaan itu. Setelah selesai shalat beliau berkata
kepada ayahku (Umar) :Apakah engkau ikut shalat bersama kami? Ya, jawab Umar. Maka
beliau bersabda :Mengapa engkau tidak tunjukkan saya (dalam bacaan itu tadi)
4.
Banyak bergerak tiga kali berturut-turut selain gerakan yang diperlukan dalam shalat.
Tetapi dalam keadaan tertentu dibolehkan, seperti melaksanakan sahalat dalam peperangan
atau ada binatang berbahaya.
Artinya : Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk membunuh dua hewan hitam dalam
shalat, yaitu kalajengking dan ular
MTs Agung Alim
18
Fiqih VIII
KELAS VIII/SEMESTER 2
A.
SHADAQAH
Artinya:
Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan
keluarga kami Telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang
tak berharga, Maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami,
Sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah". (Q.S. Yusuf
[12]: 88)
Pemberian shadaqah hendaknya benar-benar ikhlas, jangan sampai ada rasa riya atau pamrih.
Kemudian setelah shadaqah diberikan kita tidak boleh menyebut-nyebut pemberian kita
lebih-lebih memperolok-olok si penerima shadaqah. Karena hal tersebut dapat menghapus
pahala shadaqah. Sebagaimana Firman Allah:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah,
Kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). mereka
tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 264)
2. Hukum Shadaqah
Hukum shadaqah adalah sunnah muakad (sunnah yang sangat dianjurkan). Namun begitu
pada kondisi tertentu shadaqah bisa menjadi wajib. Misal ada seorang yang sangat
membutuhkan bantuan makanan datang kepada kita memohon shadaqah. Keadaan orang
tersebut sangat kritis, jika tidak diberi maka nyawanya menjadi terancam. Sementara pada
waktu itu kita memiliki makanan yang dibutuhkan orang tersebut, sehingga kalau kita tidak
memberinya kita menjadi berdosa.
Pada dasarnya semua orang, baik kaya maupun miskin, punya uang atau tidak, bisa
memberikan shadaqah sesuai dengan apa yang dimiliknya. Karena apa dalam shadaqah dalam
arti yang luas tidak sebatas hanya berupa materi. Rasulullah saw bersabda:
Fiqih VIII
Barang siapa di antara kamu tidak sanggup memelihara diri dariapi neraka, maka
bersedahlah meskipun hanya dengan sebiji kurma, maka barangsiapa tidak sanggup maka
bersedekahlah dengan perkataan yang baik. (HR. Ahmad dan Muslim)
a.
b.
c.
d.
3. Rukun Shadaqah
Rukun shadaqah dan syaratnya masing-masing adalah sebagai berikut :
Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan berhak untuk
mentasharrufkan (memperedarkannya)
Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian tidak syah memberi
kepada anak yang masih dalam kandungan ibunya atau memberi kepada binatang, karena
keduanya tidak berhak memiliki sesuatu.
Ijab dan qabul. Ijab ialah pernyataan pemberian dari orang yang memberi sedangkan qabul,
ialah pernyataan penerimaan dari orang yang menerima pemberian
Barang yang diberikan, syaratnya adalah barang tersebut yang dapat dijual.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
5. Manfaat Shadaqah.
Ada banya sekali hikmah atau manfaat dari amalan shadaqah, di antaranya:
Dapat membantu meringankan beban orang lain
Menumbuhkan rasa kasih sayang dan mempererat hubungan antar sesama
Sebagai Obat penyakit
Dapat meredam murka Allah dan menolak bencana, juga menambah umur.
Memperoleh Pahala yang Mengalir Terus
Akan dilapangkan rejekinya
Menghapus Kesalahan
HIBAH
MTs Agung Alim
20
Fiqih VIII
a.
b.
c.
d.
3. Rukun Hibah
Rukun hibah ada empat, yaitu :
Pemberi hibah (Wahib)
Penerima hibah (Mauhub Lahu)
Barang yang dihibahkan.
Penyerahan (Ijab Qabul)
a.
b.
c.
d.
4. Syarat-syarat Hibah
Diberikan atas kemauan sendiri
Pemberinya bukan orang yang hilang akal (mabuk atau gila)
Barang yang diberikan dapat dilihat (wujud)
Dapat dimiliki oleh penerima hibah
5. Ketentuan Hibah
a. Hibah dapat dianggap syah apabila pemberian itu sudah mengalami proses serah terima.
Jika hibah itu baru diucapkan dan belum terjadi serah terima maka yang demikian itu belum
termasuk hibah.
b. Jika barang yang dihibahkan itu telah diterima maka yang menghibahkan tidak boleh
meminta kembali kecuali orang yang memberi itu orang tuanya sendiri (ayah/ibu) kepada
anaknya
6. Hikmah Hibah
a. akan terhindar dari sifat kikir atau bakhil
MTs Agung Alim
21
Fiqih VIII
HADIAH
1. Pengertian Hadiah dan Hukumnya
Hadiah adalah pemberian sesuatu kepada seseorang dengan maksud untuk mmnuliakan atau
memberikan penghargaan. Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar saling
memberikan hadiah. Karena yang demikian itu dapat menumbuhkan kecintaan dan saling
menghormati antara sesama.
Rasulullah saw. bersabda :
"Hendaklah kalian saling memberikan hadiah, niscaya kalian akan saling menyayangi" ( HR.
Abu Ya'la )
2. Hukum Hadiah
Hukum hadiah adalah mubah. Nabi sendiri juga sering menerima dan memberi hadiah kepada
sesama muslim, sebagaimana sabdanya:
"Rasulullah saw menerima hadiah dan beliau selalu membalasnya".(HR. AI Bazzar)
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
3. Rukun Hadiah
Rukun hadiah dan rukun hibah sebenarnya sama dengan rukun shadaqah, yaitu :
Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan yang berhak
mentasyarrufkannya (memanfaatkannya)
Orang yang diberi, syaratnya orang yang berhak memiliki.
Ijab dan qabul
Barang yang diberikan, syaratnya barangnya dapat dijual
4. Hikmah dan Manfaat Hadiah
Akan mendidik seseorang untuk selalu menepati janji
Akan mendorong seseorang untuk berprestasi
Akan terhindar dari sifat iri dan dengki.
D.
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SHADAQAH, HIBAH & HADIAH
Persamaan:
1. Sebagai pernyataan rasa syukur kepada Allah SWT. yang diwujudkan dengan memberi
sebagian harta kepada orang lain
2. Dapat menciptakan rasa kasih sayang, kekeluargaan dan persaudaraan yang lebih intim
antara pemberi dan penerima
Perbedaan:
MTs Agung Alim
22
Fiqih VIII
1. Shadaqah diberikan oleh seseorang atas dasar untuk mencari ridha Allah semata
2. Hibah diberikan kepada seseorang atas dasar rasa kasih sayang, iba atau ingin
mempererat tali silaturrahim
3. Hadiah diberika kepada seseorang sebagai bentuk penghargaan atas prestasi yang
telah dicapai
4. Hukum asal shadaqah adalah sunnah sementara hibah dan hadiah adalah mubah.