Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA
Pokok bahasan

: Alat Kontrasepsi

Sub pokok bahasan

: KB Implant

Penyuluh

: Mahasiswa Profesi STIKES Mataram

Hari / Tanggal

: Sabtu, 19 November 2015

Waktu

: 09.00 selesai (30 Menit)

Tempat

: Poli KB / Kandungan RSUD Praya

Sasaran

: Pasangan Usia Subur (PUS)

A. Latar Belakang
Paradigma

baru

Program

Keluarga

Berencana

Nasional

telah diubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjdi visi untuk


mewujudkan Keluarga Berkulitas Tahun 2015. Keluarga yang
berkulitas

adalah

keluarga

yang

sejahtera,

sehat,

maju,

mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan,


bertanggung jawab, harmonis, dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa. Dalam paradigma baru keluarga berencana ini misinya
sangat

menekankan

reproduksi,

sebagai

pentingnya
upaya

upaya

menghormati

intergral

dalam

hak-hak

meningkatkan

keluarga yang berkualitas. Keluarga adalah salah satu dari


kelima
keluarga

matra

kependudukan

yang

berkualitas,

yang
visi

mempengaruhi
tersebut

perwujudan

dapat

dijabarkan

dalam 7 visi yaitu:


a. Memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil
yang berkualitas.
b. Menggalang
kemitran

dalam

peningktan

kemandirian, dan ketahanan keluarga.


c. Meningkatkan
kualitas
pelayanan
reproduksi.
d. Meningkatkan

promosi,

perlindungan,

mewujudkan hak-hak reproduksi.

KB

kesejahteran,
dan

dan

kesehatan

upaya

untuk

e. Meningkatkan

upaya

pemberdayaan

perempuan

untuk

mewujudkan kesetaraan dan keadilan jender melalui program


keluarga berencana.
f. Mempersiapkan
Sumber

Daya

Manusiaberkualitas

sejak

pembuahan dalam kandungan sampai dengan lanjut usia.


Berdasarkan

visi

dan

misi

tersebut,

program

keluarga

berencana Nasional mempunyai kontribusi penting dalm upaya


meningkatkan

kualitas

penduduk

Kontribusi

Keluarga

Berencana Nasional tersebut dapat dilihat pada pelaksanaan


program Making pregnency safer (MPS). Salah satu pesan kunci
dalam rencana srategik nasional making pregnency safer (MPS)
di Indonesia 2001-2010 adalah bahwa setiap kehamilan harus
merupakan kehamilan yang diinginkan. Untuk mewujudkan pesan
kunci tersebut, keluarga berencana merupakan upaya pelayanan
kesehatan

preventif

mengoptimalkan
pelayanannya

yang

manfaat

harus

paling

keluarga

digabungkan

dasar

dan

berencana
dengan

utama.

bagi

pelayanan

Untuk

kesehatan,
kesehatan

reproduksi yang telah tersedia.


Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan
utama

diperlukannya

pelayanan

Keluarga

Bereencana,

masih

banyak alasan yang lain yaitu membebaskan wanita dari rasa


khawatir terhadap terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan,
terjadi

gangguan

fisik

atau

psikologik

akibat

tindakan

abortus yang tidak aman. Serta tuntutan perkembangan sosial


terhadap peningkatan status gizi di masyarakat.
Banyak

perempuan

mengalami

kesulitan

dalam

menentukan

pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini bukan hanya terbatasnya


metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka
tentang
Berbagai

syrat
faktor

dan

keamanan

harus

di

metode

kontrasepsi

pertimbangkan,

tersebut.

termasuk

status

kesehatan, efek samping potensial, konskwensi kegagalan atau


kehamilan

yang

tidak

diinginkan,

besar

keluarga

yang

direncanakan, persetujuan pasangan, bahkan norma budaya dan

orang tua.untuk ini semua konseling atau penyuluhan merupakan


bagian yang intergral yang sangat penting dalam pelayanan
keluarga berencana.
B. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan pasangan usia
subur (PUS) dapat mengerti dan paham jenis alat kontrasepsi
khususnya kontrasepsi implant
C. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
Setelah

mendapatkan

pengajaran

di

harapkan

PUS

mengetahui

tentang :
a.
b.
c.

Pengertian kontrasepsi implan.


Jenis kontrasepsi implan.
Cara kerja

d.

Keuntungan dan keterbatasan dari kontrasepsi implan

e.

Siapa yang boleh dan yang siapa yang tidak boleh


menggunakan alat
kontrasepsi implan.

f.

Waktu menggunakan implan.

D. Materi Terlampir
1. Peserta
Jumlah peserta diperkirakan sebanyak 3-5 orang merupakan
Pasangan Usia Subur (PUS) di poli KB/Kandungan RSUP Praya.
2. Kelas/ruangan
a. Ukuran ruangan : 3 x 4 m2
b. Keadaan penerangan dan ventilasi : Penerangan bagus dan
ventilasi kurang.
c. Prasarana yang di ruangan: Kursi dan meja.
3. Fasilitator
Fasilitator adalah anggota kelompok mahasiwa program
studi pendidikan profesi ners angkatan XI-B STIKES
Mataram.
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
F. Metode
1. Ceramah

2. Diskusi
G. Pengorganisasian
Penyuluh
: Ayu Purwoningsih
Moderator
: M. Taufan
Observer
: Milla Zilfiana
Fasilitator
: Ahmad Firdaus
H. Materi Pembelajaran (terlampir)
a. Pengertian alat KB Implant.
b. Efek samping alat kontrasepsi.
c. Kontraindikasi penggunaan alat kontrasepsi.
d. Kelebihan dan kekurangan alat kontrasepsi.

I. Pelaksanaan
No.

Acara

1.

Pembukaan

Waktu
5

Menit

Kegiatan Penyuluhan

Evaluasi

1. Mengucap salam dan 1.


terimakasih

atas

kesediaan ibu.
2. Memperkenalkan diri
dan apresiasi.

M
enjawab salam.

2.

M
endengarkan
dengan seksama.

2.

Inti

15 Menit

1. Menjelaskan
tentang

pengertian

kontrasepsi implan.
2. Menjelaskan
tentang

jenis

kontrasepsi implan
3. Menjelaskan
tentang cara kerja
4. Menjelaskan
tentang
dan
dari

keuntungan Mendengarkan dan


keterbatasan memperhatikan.
kontrasepsi

implan
5. Menjelaskan

tentang
dan

keuntungan
keterbatasan

dari

kontrasepsi

implan
6. Menjelaskan
tentang

siapa

yang

boleh

dan

yang

siapa

yang

tidak

boleh

menggunakan

alat

kontrasepsi

implan.
7. Menjelaskan
tentang menggunakan
3.

Diskusi

5 Menit

implan
1. Meminta

peserta Peserta

untuk

mengajukan mengajukan

pertanyaan

jika pertanyaan.

belum jelas.
2. Memberi pujian atau
dukungan
4.

Terminasi

5 Menit

kepada

peserta.
1. Menyimpulkan

hasil 1. Peserta

penyuluhan.
2. Memberi

saran-

saran.
3. Mengucapkan

terima

kasih
perhatian

atas
dan

mendengarkan

2. Peserta
menjawab salam.

mengucapkan salam.
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan
/Kandungan RSUP Praya.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan

di

penyuluhan

Poli

KB

dilakukan

sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar

LAMPIRAN MATERI
KONTRASEPSI IMPLAN
1. Pengertian Kontrasepsi Implan
Kontrasepsi implan atau yang juga disebut dengan alat
kontrasepsi
kombinasi

bawah

yang

kulit

berupa

(AKBK).

batang

Yaitu

silastik

alat
atau

kontrasepsi
batang

putih

lentur yang nantinya dipasang dibawah kulit lengan ibu yang


2.

fungsinya untuk mencegah kehamilan.


Jenis Kontrasepsi Implan

a. Norplant.
dengan

Terdiri

panjang

3,4

dari
cm,

batang

dengan

silastik

diameter

2,4

berongga,
mm,

yang

diisi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5


tahun.
b. Implanon.

Terdiri

dari

batang

putih

lentur

dengan

panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2mm, yang diisi


dengan 68 mg 3-keto-degestrel dan lama kerjanya adalah 3
tahun.
c. Jedena dan implanont. Terdiri dari 3 batang yang diisi
dengan 75 mg levonogestrel dengan lama kerja 3 tahun.
3.
Cara Kerja
a. Lendir servik menjadi kental.
b. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit
terjadi implantasi.
c. Mengurangi transportasi sperma.
d. Menekan ovulasi.
4.
Keuntungan Kontrasepsi Dari Kontrasepsi Implan
a. Daya guna tinggi
b. Perlindungan jangka panjang (sampai dengan 5 tahun)
c. Pengembalian
tingkat
kesuburan
yang
cepat
setelah
d.
e.
f.
g.
h.
i.

pencabutan.
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengganggu ASI.
Tidak mengganggu kegiatan senggama.
Klien hanya perlu kembali keklinik bila ada keluhan.
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan klien.

5. Keuntungan Nonkontrasepsi dari Kontrasepsi Implan.


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Mengurangi nyeri haid


Mengurangi jumlah darah haid
Mengurangi/menperbaiki anemia.
Melindungi terjadinya kanker endometrium
Menurunkan angka kejadian tumor jinak payudara.
Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit

panggul.
g. Menurunkan angka kejadian endometriosis.
6. Keterbatasan

radang

Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola


haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau
meningkatnya

jumlah

darah

haid,

serta

menorea.

Timbulnya

seperti:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Nyeri kepala
Peningkatan/penurunan berat badan.
Nyeri payudara.
Perasaan mual.
Pening/pusing kepala.
Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahn (nervousness).
Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan

pencabutan.
h. Tidak memberikan efek protektif terhadp infeksi menular
seksual termasuk aids.
i. Klien
tidak
dapat

menghentikan

sendiri

pemakaian

kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus


pergi keklinik untuk pencabutan.
j. Efektifitasnya
menurun
bil

menggunakan

obat-obat

tuberkulosis (rimpafisin) atu obat epilepsi (fenitoin dan


harbiturat).
k. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per
100.000 perempun pertahun).
7. Yang Boleh Menggunakan Implan
a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak ataupun yang belum.
c. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi
d.
e.
f.
g.
h.

dan menghendai pencegahan kehamilan jangka pnjang.


Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
Pasca keguguran.
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterelisasi.
Riwayat kehamilan ektopik.
Tekanan darah <180/110 mmhg, dengan masalah pembekuan

darah atau anemia bulan sabit (sickle cell).


i. Tidak
boleh
menggunakan
kontrasepsi
hormonal
mengandung estrogen. Sering lupa menggunaknan pil.
8. Yang Tidak Boleh Menggunakan Implan
a. Hamil atau diduga hamil

yang

b.
c.
d.
e.
f.

Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.


Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
Mioma uterus dan kanker payudara.
Gangguan toleransi glukosa.

9. Waktu Menggunakan Implan


a. Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 smpai hari ke-7.
Tidak perlu dilakukan metode kontrasepsi tambahan.
b. Jika tidak haid, pemasangan implan bisa dilakukan asal
diyakini bahwa ibu tidak hamil atau dicurigai hamil.
c. Jika
menyusui
antara
6
minggu
sampai
6
bulan
pascapersalinan, pemasangan implan dapat dilakukan setiap
saat,

jika

menyusui

penuh

ibu

tidak

perlu

memakai

kontrasesi lain.
d. Bila klien ingin menggunakan hormonal dan ingin menganti
dengan implan, pamasangan dapat segera dipasang setiap
saat asal ibu tidak hamil.
e. Jika kontrasepsi sebelumnya adalah sutikn, implan dpat
dipasang pada saat jadwal suntikn tersebut.
f. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah hormonal
AKDR)

dan

pemasangan

ibu
dapat

ingin

menggantinya

dilakukan

setiap

dengnaa
saat

(kecuali
norplant,

asal

diyakini

bahwa ibu tidak hmil.


g. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin
menggantinya
pada

saat

hubungan

dengan
haid

seksual

implan,

hari

pemasangan

ke-7

selama

dan
7

ibu

hari

dapat

dilakukan

jangan

melakukan

atau

menggunakan

kontrasepsi lain untuk 7 hari saja setelah pemasangan.


AKDR segera dicabut.
h. Pasca keguguran implan bisa segera dipasang.

DAFTAR PUSTAKA
Bari

Saifudin,abdul.2006.Buku
Kontrasepsi.
Prawiroharjo.

Panduan

Jakarta.yayasan

Bina

Praktis
Pustaka

Pelayanan
Sarwono

Anda mungkin juga menyukai