Anda di halaman 1dari 12

1. Bagaiaman desain penelitian / uji farmakologi itu?

Jawab :
Uji Farmakologi
Uji farmakologi merupakan salah satu persyaratan uji untuk calon obat yang
digunakan untuk memperoleh informasi tentang efikasi (efek farmakologi)
dan profil farmakokinetik (meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan
eliminasi obat) calon obat.
Uji ini dilakukan secara invivo dan invitro. Invivo dengan menggunakan
hewan coba. Hewan yang baku digunakan adalah galur tertentu dari mencit,
tikus, kelinci, marmot, hamster, anjing atau beberapa uji menggunakan
primata, hewan-hewan ini sangat berjasa bagi pengembangan obat.
Semua hasil pengamatan pada hewan menentukan apakah dapat diteruskan
dengan uji pada manusia. Ahli farmakologi bekerja sama dengan ahli
teknologi farmasi dalam pembuatan formula obat, menghasilkan bentukbentuk sediaan obat yang akan diuji pada manusia.
Di samping uji pada hewan, untuk mengurangi penggunaan hewan
percobaan telah dikembangkan pula berbagai uji in vitrountuk menentukan
khasiat obat contohnya uji aktivitas enzim, uji antikanker menggunakan cell
line, uji anti mikroba pada perbenihan mikroba, uji antioksidan, uji
antiinflamasi dan lain-lain untuk menggantikan uji khasiat pada hewan tetapi
belum semua uji dapat dilakukan secara in vitro.
Ganiswara, S.G., Setiabudi, R., Suyatna, F.D., Purwantyastuti, Nafrialdi
(Editor).1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4.. Bagian Farmakologi FK UI:
Jakarta
Tujuan uji farmokologi
Menilai keamanan obat, obat tradisional bahan kimia sebagai
makanan atau suplemen. Menilai potensi suatu obat, obat
tradisional untuk efektifitas farmakologi tertentu.
Untuk mengetahui khasiat obat
untuk mengetahui dan memastikan efek obat
untuk mengetahui ED50
untuk mengehamat biaya agar tidak dilakukan uji-uji yang lainnya
karena efek obatnya sudah diketahui

http://lppt.ugm.ac.id/berita-200-uji-farmakologi-dan-uji-toksisitas.html
Penapisan efek farmakologik fitofarmaka ditujukan untuk melihat
adanya kerja farmakologik pada system biologic yang dapat
merupakan petunjuk terhadap adanya khasiat terapetik.
Menghindari pemborosan dalam tahap uji lebih lanjut.
Mengetahui hasil positif yang dapat digunakan untuk perkiraan
kemungkinan efek pada manusia.
Fitofarmaka dan Pedoman Fitofarmaka
Pemilihan hewan uji
Mencit
Bila dibutuhkan hewan coba dalam jumlah banyak, misalnya pada evaluasi
terhadap toksisitas akut dan kemampuan karsinogenik, maka hewan yang
paling sesuai untuk itu adalah mencit. Kekurangannya adalah kesulitan
memperoleh darah dalam jumlah yang cukup untuk rangkaian
pemeriksaan hematologi.
Tikus
Tikus tampaknya merupakan spesies ideal untuk uji toksikologi karena
berat badannya dapat mencapai 500 gram sehingga lebih mudah
dipegang, dikendalikan atau dapt diambil darahnya dalam jumlah yang
relative besar.
Anjing
Anjing dengan bulu pendek dan berat sekitar 12 kg paling sesuai untuk uji
toksikologi. Umur paling baik dipakai adalah 14-16 minggu, sementara
dibutuhkan 4 minggu untuk adaptasi dengan lingkungan yang baru.
Primata
Pengguanaan kera lebih menguntungkan dibandingkan pemakaian hewanhewan lain, terutama dalam hal berat badan dan postur tubuhnya yang
menyerupai manusia. Postur seperti ini memungkinkan untuk mencatat
observasi penting terutama bila neurophaty perifer merupakan
manifestasi toksik. Kerugiannya perlu banyak hewan yang dibutuhkan
untuk uji fertilitas karena produktivitasnya rendah.
(Kusumawati.2004.Bersahabat dengan hewan coba.Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press)
Faktor eksperimen dengan Hewan Uji
1. Kualitas genetik : Galur, system dan kualitas peternakan
2. Status Biologi : usia, bobot dan sex

3. Status

kesehatan

Kualitas

peternak,

jaminan

kesehatan,

pemeliharaan kesehatan/pencegahan penyakit


4. Status nutrisi: kualitas peternak, komposisi makanan yang tetap,
kualitas minuman
5. Tata pemeliharaan : 1. Kandang : Ukuran, pjumlah/kandang, tempat
tidur. 2 ruang pemelharaan : suhu, ventilasi, humiditas, kebisingan,
adanya hewan lain, jumlah /ukuran ruang.
6. Transportasi : Tujuan, cara, lama , kondisi, dan supali makanan
7. Kepedulian terhadap hewan ujian: kualitas karakter hewan dijaga ,
kualitas ehnisi
8. Tehnik eksperimental: Kualitas ehnisi, standarisais tekhnik, lama
penanganan, jenis perlakuan(puasa), restriksi box
a. pemilihan subjek uji?
Berdasarkan:
1. Kepekaan, tergantung jenis , dan tujuan eksperimen
2. Kemudahan kesesuaian dengan metode uji
3. Sumber bahan biologik yang akan diambil(in vitro)
4. Ketersediaan hewan dan ekonomis
mulyanipharmaco.files.com
Cara pemilihan hewan coba
utk obat fertilitas digunakan hewan uji tikus/rat galur Sprague
Dowley/SD bukan Wistar atau jenis tikus lainnya, krn tikus jenis SD
memiliki anak banyak shg pengamatan akan lbh baik dg jumlah
sample yg banyak.
Utk uji painkiller digunakan mencit/mice jika utk menilai nyeri ringan
yakni dengan penyuntikan asam asetat glacial ke peritoneum mencit,
tapi jika sasarannya nyeri tekanan digunakan tikus bias Wistar atau SD,
karena tikus akan dijepit ekornya atau telapak jarinya dengan alat
tertentu, sementara kalo nyeri berupa panas, digunakan boleh mencit
atau tikus krn hewan akan diletakkan di hot plate.

Utk antidiabetika, seharusnya digunakan babi atau sapi yg


pankreasnya banyak kemiripan dg manusia, namun dengan tikus
sudah cukup dengan adanya keterbatasan subyek uji
Utk antiemetik/anti muntah digunakan burung merpati, krn bisa
dirangsang utk muntah berkali-kali sbg kuantifikasi, sementara hewan
lain hanya muntah sekali.
Utk obat antihipertensi, digunakan kucing atau anjing teranestesi, krn
system kardiovaskulernya paling mirip dg manusia
Utk obat antiinflamasi digunakan baik tikus yang disuntik karagenan di
bawah kulitnya shg melepuh atau telinga mencit disuntik croton oil,
bahkan kaki tikus sering dipotong utk menimbang udem yg terbentuk
utk antipiretik/penurun panas, digunakan kelinci utk diukur suhu
duburnya setelah disuntik pyrogen
Utk asam urat digunakan ayam/burung yg dikasih makan jus hati ayam
(ayam makan ayam) krn metabolisme asam urat pada manusia mirip
dg yg terjadi dg biokimiawi di keluarga burung.
Uji stamina digunakan tikus atau mencit, krn tubuhnya kuat dan tahan
di dalam air, hewan diuji dg berenang dan lari di treadmill.
Uji libido, digunakan tikus dalam keadaan estrus/siap menerima
pejantan.
Utk uji kanker, digunakan punggung tikus yg diimplan dg sel kanker,
atau paru-paru tikus setelah dipejankan benzo(a)pirena
Hasilnya berupa : efek farmakologi, dosis terapi ED50=dosis yang
menghasilkan 50% efek maksimum.
b. Metode uji : prepost / dll
c. Parameter yang diukur
d. Uji analisis

Beri Contoh Proposalnya dan dianalisis satu per satu (lisan)

Tujuan penelitian : Desain Penelitian : Subjek Penelitian:


Sampel : Perlakuan : Waktu : Hewan uji : Analisis uji : skala
rasio (Numerik)
2. Faktor-faktor
Farmakologis?

yang

berpengaruh

dalam

Desain

Penelitian

Faktor yang mempengaruhi hasil uji


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan
diantaranya:
1. Faktor internal
Meliputi variasi biologik, yaitu usia (berpengaruh pada dosis yang
harus diberikan) dan jenis kelamin (ada obat-obat yang lebih peka
untuk jantan dan untuk betina). Kemudian ras dan sifat genetic, faktorfaktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hewan yang akan di
jadikan percobaan karena akan memepengaruhi hasil dari percobaan
disebabkan oleh pengaruh dosis dan cairan tubuh hewan tersebut
sehingga

hasil

dari

pengamatan

akan

berbeda-beda,

sehingga

memepengaruhi efek farmakologinya. Selain itu, status kesehatan dan


nutrisi, bobot tubuh serta luas permukaan tubuh akan berpengaruh
pada dosis yang harus diberikan.
2. Faktor eksternal
Meliputi suplai oksigen, pemeliharaan lingkungan fisiologik (keadaan
kandang, suasana asing atau baru, pengalaman hewan dalam
penerimaan obat, keadaan ruangan tempat hidup seperti suhu,
kelembaban, ventilasai, cahaya, kebisingan serta penempatan hewan),
pemilihan keutuhan struktur ketika menyiapkan jaringan atau organ
untuk percobaan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil
percobaan, dan mempengaruhi efek farmakologinya, apabila hewan
yang sudah biasa di beri obat maka akan terlihat lebih rilex dan santai
berbeda dengan hewan percobaan yang masih baru dan masih asing
makan akan lebih berontak dan agresif, sehingga kita membutuhkan

penelitian dan perawatan yang baik terhadap hewan percobaan


sebelum melakukan percobaan.
3. Jelaskan

mengenai

penelitian

in

vivo

dan

in

vitro

itu?

Bagaimana caranya?Kapan penelitian itu dipilih?


Jawab :
In vivo
Proses terjadi Dalam tubuh

In vitro
Di luar

di

tetapi dikondisikan seperti

Untuk

dlm tubuh
Antifungal.

Antibiotik,

farmakodinamik dan

antihelmin,

antikalkuli,

farmakokinetik
Uji toksisitas spesifik

mukolitik

Uji - Umum dan uji

Penelitian

Kapan
Contoh

sistem

tubuh

(teratogenik, mutagenik)
Tergantung Subjek dan indikator dan tujuan penelitian
Bisa ke manusia : dilihat Anti Helmin : bisa lihat
telurnya bisa tahu proses cacing
reproduksi

4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan penelitian in vivo dan in


vitro?

Kekurangan

In vivo
Banyak

In vitro
percobaan Kelemahan
seluler penelitian

biologi
dilakukan

utama

di

in

luar eksperimental

organisme atau sel ; bahwa

dari
vitro

adalah

kadang-kadang

karena

kondisi bisa

pengujian
tidak

mungkin untuk

sesuai

kondisi

di

tidak

hasil
sesuai

dengan situasi yang


muncul

dalam

organisme hidup. hasil


eksperimen

tersebut
dijelaskan

dengan

in

vitro,

bertentangan dengan

in vivo
Kompleksitas
luar

biasa

organisme

yang
ini

dari
hidup

merupakan hambatan
besar

untuk

identifikasi komponen
individu
eksplorasi

ekstrapolasi

dari

dalam ke biologi organisme utuh

mengakibatkan

sering

menantang

dengan hasil kerja in vitro kembali

organisme, ini dapat .

yang

sangat

dan
fungsi

dasar biologis mereka

Kelebihan

tujuannya adalah untuk

menemukan obat atau


untuk mendapatkan
pengetahuan tentang
sistem biologi , sifat dan
sifat alat kimia tidak dapat
dianggap independen dari
sistem itu harus diuji masuk

Senyawa yang mengikat


protein rekombinan yang
terisolasi adalah satu hal ,
alat kimia yang dapat
mengganggu fungsi sel lain,
dan agen farmakologis yang

dapat ditoleransi oleh


organisme hidup dan

Jenis penelitian ini


bertujuan untuk
menjelaskan
pengaruh dari
variabel
eksperimental pada
subset dari bagian
pokok suatu
organisme. Hal ini
cenderung untuk
memfokuskan pada
organ , jaringan , sel
, komponen sel,
protein , dan / atau
biomolekul
Keuntungan utama
dari kerja in vitro
adalah bahwa hal
itu memungkinkan
tingkat besar
penyederhanaan
sistem yang diteliti ,
sehingga peneliti
dapat fokus pada
sejumlah kecil
komponen
Lebih murah
Kondisi lungkungan
sel mudah dikontrol
dan dimodifikasi

mengganggu sistem yang


belum lain

PEMBEDA
1. media
2. efek yang
diamati
3. sifat
4. kelebihan

IN VITRO
Di kaca
1 organ /bag.organ tertentu

IN VIVO
Di tubuh hewan secara utuh
keseluruhan

partial

Total

tidak menyakiti hewan


coba sudah bisa melihat

Lebih representative (bisa


melihat efek farmakodinamik

efeknya
5. kekurangan

harus memberikan
lingkungan hidup yang
sesuai
hanya bisa melihat
farmakodinamik
tidak bisa melihat
respon sistemik
tidak bisa melihat efek
samping terhadap organ
lain

dan farmakokinetik)
-

Tidak bisa melihat obat secara


molekuler
Menyakiti hewan coba

5. Mengapa harus sesuai tahapan dari in vitro in vivo uji


praklinis uji klinis

Anda mungkin juga menyukai