Anda di halaman 1dari 5

79

Praktek Kerja
Pabrik Besi Spons
PT Krakatau Steel Cilegon Banten

BAB V
UTILITAS
A. Penyediaan Air
Air yang digunakan oleh Pabrik Besi Spons berasal dari unit pengolahan
air yang ada di Krenceng Cilegon oleh PT Krakatau Tirta Industri. Air
tersebut adalah air dari permukaan dari rawa rawa yang banyak mengandung
silika sehingga harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi syarat sebagai air
industri.
a. Perlakuan Eksternal
a.Filtrasi
Dari Krenceng dipompakan ke stand filter untuk memisahkan padatan
dalam air. Untuk pengolahan air minum, boiler mempunyai 5 buah
tangki penyaring dengan 4 buah beroperasi dan 1 untuk cadangan.
Pada filrasi ini digunakan media penyaring yaitu antrasit gravel (pasir
kuarsa) sehingga mikroba dan jamur tidak dapat mengganggu dan
terbawa.
b.Demineralisasi
Demineralisasi

adalah

suatu

metode

pengolahan

air

dengan

menggunakan resin penukar ion dimana terjadi pertukaran ion H +


dengan ion resin. Dalam proses demineralisasi ini air ada yang di
filtering antrasite dan dialirkan ke kation exchanger CO1/CO2.
Kemudian ke unit anion exchanger untuk menghilangkan kesadahanya
digunakan resin Dowex HOR-W. Apabila ion ion telah jatuh maka
harus diregenerasikan untuk mengaktifkan kembali ion Ca2+, Mg2+, Na+
pada resin kation dengan ion H+ dan CO32-, SO42-, Cl- pada resin
dengan ion OH-. Regenerasi kation exchanger dengan menggunakan
H2SO4.
Adapun tahap-tahap regenerasi dari kation exchanger adalah sebagai
berikut :

Operasi
D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

80
Praktek Kerja
Pabrik Besi Spons
PT Krakatau Steel Cilegon Banten

Backwash

Penyusun ulang

Injeksi H2SO4
Air yang keluar dari demineralisasi ini ditampung dari tangki boiler
feed water yang selanjutnya dialirkan kedalam economy zone reactor
pada temperatur 60 oC kemudian diumpankan ke reaktor.

c.Deaerasi
Air umpan boiler ke deaerator untuk menghilangkan gas-gas O 2 dan
CO2 yang terlarut dalam air yang bersifat korosif, metode
penghilangan sebagai berikut :
o Cara Mekanis
Cara ini dilakukan dengan cara mengabutkan air pada temperatur
dan tekanan tertentu sehingga akan naik ke atas dan air akan turun.
o Cara Kimia
Cara ini dilakukan dengan menghilangkan gas CO2 dan O2 melalui
penginjeksian dengan Na2SO3 dan hydrazine (N2H2) dengan reaksi:
2 N2H2 + O2

2 N2 + 2 H2O

b. Perlakuan Internal
Perlakuan internal ini pada prinsipnya merupakan usaha untuk
melunakkan zat-zat yang menyebabkan korosi, abrasi, dan kerak menjadi tidak
membahayakan dengan menginjeksikan bahan-bahan kimia (phosphate).
Pembentukan kerak terjadi pada temperatur tinggi sehingga kondisinya
melampaui kelarutan CaCO3, CaSO4, CaCl2 dan SO4 sehingga membentuk
kristal yang menempel pada permukaan alat penukar panas. Kerak dapat
menyebabkan hilangnya sebagian besar hantaran panas.
Sistem Air Pendingin Proses (Process Cooling Water)
Pada proses ini dilakukan pendinginan dengan maksud untuk menyerap
debu hasil pereduksian di dalam reaktor yang dialirkan ke quench orifice pada
tekanan 11.6 kg/cm2g dan temperatur 380 oC dengan cara pendinginan kontak
langsung antara air pendingin dengan gas yang akan didinginkan pada quench

D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET

81
Praktek Kerja
Pabrik Besi Spons
PT Krakatau Steel Cilegon Banten

tower dimana dalam tangki aliran tersebut kembali pada sirkuit. Pada bagian
ini terbentuk air PCW yang dikirim ke clarifier dan gas buang ke atmosfer
oleh blow down stack. Air kemudian masuk ke clarifier yang berfungsi untuk
membersihkan air pendingin dari kotoran-kotoran terutama debu hasil reduksi
yang terbawa oleh sistem pengendapan dengan gravity settling.
Pada tahap ini terjadi 3 proses yaitu :
a. Clarification
Proses ini bertujuan untuk mengendapkan padataan yang terbawa oleh air
pendingin proses. Alat yang digunakan adalah clarifier. Overflow dari
proses clarification ini selanjutnya akan dialirkan ke cooling tower.
b. Cooling
Proses ini bertujuan untuk mendinginkan air dari Overflow clarifier. Alat
yang digunakan adalah cooling tower. Air dari clarifier dialirkan ke hot
well dan dipompakan ke cooling tower dan didinginkan oleh fan kemudian
jatuh ke cold well dan dipompakan lagi ke quench sistem.
c. Thickening
Proses ini bertujuan untuk memekatkan slurry dari hasil underfow
clarification sehingga dapat meminimalkan air yang terbawa oleh sludge
yang selanjutnya dibuang ke landfill, sementara overflownya dikembalikan
ke clarifier. Alat yang digunakan adalah thickener.
Sistem Air Pendingin Peralatan (Equipment Cooling Water)
Pada sistem ini, proses pendinginan hanya melalui tahap cooling,
karena air ini hanya digunakan untuk mendinginkan peralatan seperti
pompa, kompresor dan alat penukar panas lainnya sehingga tidak banyak
membawa debu atau padatan yang tersuspensi. Prosesnya adalah air
dipompa ke cooling tower dan diinjeksikan dengan bahan-bahan kimia
(phosphate), dengan tujuan untuk mencegah terjadinya korosi pada
peralatan-peralatan yang dialiri oleh air. Pada cooling tower terjadi kontak
langsung antara air dengan gas sehingga temperatur gas akan turun.
B. Penyediaan Uap

D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET

82
Praktek Kerja
Pabrik Besi Spons
PT Krakatau Steel Cilegon Banten

Air yang telah diproses di water treatment plant dialirkan ke dearator


sehingga mendapatkan pemanasan awal, untuk menghilangkan CO2 dan O2,
untuk itu digunakan hydrazen dan natrium sulfit dialirkan ke steam drum
kemudian secara gravitasi turun ke waste heat boiler dan terbentuk steam
yang ditampung di steam drum. Pada steam drum air dibagi menjadi tiga yaitu
ke boiler, auxiliary, dan heater.
Air yang dihasilkan dari ketiga alat ini kembali lagi ke steam drum dan
dikeringkan pada superheated steam, sehingga didapatkan uap lewat jenuh
273 oC dan tekanan 18,3 kg/cm2g.
C. Gas Inert
Gas inert diperoleh dari Pabrik Gas Industri, bila terjadi masalah maka gas
inert dibuat oleh generator gas inert dengan pemakaian pembakaran natural gas
tanpa sulfur yang dicampur dengan udara kemudian didinginkan, dan air yang
didapatkan dikondensasikan. Gas inert digunakan untuk beberapa proses seperti:

Pembilasan pada interface bin pada sistem charge dan discharge.

Mem-back up udara instrumen jika dalam keadaan mendesak.

Menjaga tekanan gas inert netral atmosfer pada storage bin DRI pada
saat discharge.

Pemadaman kebakaran

Komposisi gas inert:

D.

CO2

= 11%

CO

= 0,5%

H2

= 0,5%

N2

= 88%

Penyediaan Listrik
Kebutuhan listrik pabrik dan perumahan PT Krakatau Steel disuplay oleh
PLTU anak perusahaan PT Krakatau Steel, PT Krakatau Daya Listrik (KDL).
D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

83
Praktek Kerja
Pabrik Besi Spons
PT Krakatau Steel Cilegon Banten

PLTU tersebut memiliki 5 unit pembangkit tenaga uap dengan masing-masing


berkapasitas 80 MW. Sebagai cadangan terdapat generator untuk keadaan
darurat.
E. Penyediaan Udara Tekan
Pada penyediaan udara tekan hal yang terpenting adalah udara harus
dingin, bersih dan kering serta bertekanan sehingga tidak mengganggu sistem
kontrol pneumatik. Udara dihasilkan dari dua kompresor utama dan satu
kompresor cadangan yamg berfungsi untuk memback-up kompresor utama
jika mati mendadak. Kapasitas totalnya adalah 72000 Kg/jam dengan tekanan
5,8 Kg/cm2g.
F. Injeksi Sulfur
Pada proses Hyl-III, gas reduksi yang dialirkan ke gas heater mengandung
gas CO2 dan CH4 yang dapat menyebabkan korosi oleh karburasi (Metal Dusting)
di permukaan dalam pipa-pipa gas heater pada kondisi 450C sampai 820C.
Metal dusting atau carburization adalah korosi yang terjadi pada alloy besi dan
nikel, disebabkan oleh gas karburasi pada temperatur ini. Dinamakan metal
dusting karena produk korosi seperti debu berwarna hitam yang mengandung
karbon 60% - 80% dan sisanya adalah metal, carbide, dan oksida.
Untuk mencegah terjadinya metal dusting pada pipa-pipa gas heater, maka
diinjekesikan sulfur ke aliran gas reduksi. Sulfur yang diinjeksikan ke aliran gas
reduksi adalah dimethyl disulfide (DMDS).

D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Anda mungkin juga menyukai