Namun sejarah jalan rel di Indonesia mencatat adanya masa yang memprihatinkan
yaitu pada masa pemerintah Jepang. Sepanjang kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan
karena rel yang dibongkar semasa pemerintahan Jepang ini diangkut ke Burma untuk
pembangunan jalan rel di sana. Bahkan menurut data Ditjen Perkeretaapian tahun 2006, jalan
rel yang beroperasi hanya 4360 km dan tidak beroperasi sepanjang 2122 km.
Jalan rel kereta api merupakan prasarana utama dalam perkeretaapian karena
rangkaian kereta api hanya dapat melintas di atas jalan yang dibuat secara khusus untuknya.
Lebar jalan rel yang pernah ada di Indonesia dibedakan dengan lebar spoor 1435 mm, 1067
mm, 750 mm dan 600 mm. Sedangkan tipe rel yang pernah digunakan di Indonesia meliputi
tipe R25, R33, R42 dan R54. Hampir seluruh jalan rel (baik jalan rel yang aktif maupun tidak
aktif) di Indonesia saat ini merupakan aset yang bernilai sejarah sehingga menjadi salah satu
fasilitas publik dan aset bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Ikon
Lintas
Heritage
Bogor Sukabumi Bandung
Deskripsi
Perusahaan
2. BANGUNAN PERKERETAPIAN
Bangunan dalam bidang perkeretaapian adalah bangunan pendukung operasional
perkeretaapian meliputi gedung perkantoran, gedung perawatan / pemeliharaan, rumah dinas,
tempat peristirahatan, menara air, rumah sinyal dan lain-lain.
Dalam perjalanan sejarah, rancangan bangunan-bangunan pendukung operasional
perkeretaapian tersebut menunjukkan nilai arsitektur dari berbagai era sejak jaman
pemerintah Hindia Belanda hingga saat ini. Banyak dari bangunan tersebut yang tidak hanya
mempunyai nilai arsitektur saja, tetapi juga merupakan peninggalan sejarah yang bernilai
historis.
Ikon
Jenis
Deskripsi
Nama dan Letak Bangunan
Banguna
Heritage
n
Menara Menara air adalah bangunan yang berfungsi Rangkasbitung, Manggarai
Air
sebagai tempat penyimpanan air yang
digunakan untuk mendistribusikan air untuk
kepentingan stasiun, dipo atau balai yasa.
Rumah Rumah Sinyal adalah bangunan yang Tanjung Priuk
Sinyal
terpisah dari stasiun yang dibuat untuk
membantu mengoperasikan sistem wesel
dan sinyal. biasanya setiap stasiun memiliki
dua rumah sinyal
Kantor
Lawang Sewu, Jember,
Kantor adalah ruang tempat bekerja, tempat Padang
kedudukan pimpinan dan sebagainya. Akan
tetapi dengan perkembangan kebutuhan
masyarakat saat ini, fungsi kantorpun
berkembang, kantor bukan sekedar tempat
bekerja, melainkan sebagai sarana kegiatan
pelayanan dan penyediaan informasi kepada
masyarakat
Rumah
Dinas
Balai
Yasa
Dayang Sumbi
Rumah dinas adalah bangunan untuk tempat
tinggal milik perusahaan yg ditempati oleh
karyawan dari perusahaan tersebut
Manggarai, Yogyakarta
Balai Yasa adalah sebuah tempat yang
digunakan untuk perbaikan atau perawatan
sarana kereta api yang meliputi lokomotif,
kereta atau gerbong. Balai yasa berfungsi
untuk menjaga kualitas sarana kereta api
sehingga layak beroperasi
3. KONTRUKSI PERKERETAPIAN
Konstruksi dalam lingkup perkeretaapian adalah infrastuktur yang dibuat untuk mendukung
jalan rel yang digunakan untuk perjalanan rangkaian kereta api (baik antar kota maupun
dalam kota), meliputi : jembatan, viaduct, terowongan dan beberapa menara telekomunikasi.
Sebagian besar konstruksi perkeretaapian Indonesia saat ini merupakan peninggalan dari era
pemerintah Hindia Belanda yang memiliki style dan teknik konstruksi yang mencerminkan
kemajuan peradaban manusia saat itu sehingga memiliki nilai sejarah yang perlu dijaga dan
dilestarikan.
Ikon
Deskripsi
Viaduct
Jatinegara, Bandung,
Viaduct adalah suatu konstruksi di atas Yogyakarta, Surabaya
jalan raya yang digunakan untuk
menghindari perlintasan sebidang antara
jalur kereta api dan jalan raya. Sistem
viaduct yang dibangun ini barangkali tak
pernah terbayangkan akan membentuk
sebuah node, salah satu elemen citra kota
yang estetik di perkotaan
Daerah
Deskripsi
Operasi /
Divisi Regio
nal
Nama Stasiun
Heritage
Daerah
Daerah Operasi 1 Jakarta merupakan Daerah Jakarta Kota,
Operasiona Operasi dengan wilayah yang terbentang Tanjung Priuk,
l 1 Jakarta dari stasiun Merak (barat) di Provinsi Banten Pasar Senen,
sampai dengan Stasiun Cikampek (timur) Jatinegara,
dan stasiun Sukabumi (selatan) di Provinsi Bogor
Jawa Barat melintasi stasiunstasiun di
wilayah Provinsi DKI Jakarta
Daerah
Daerah Operasi 2 Bandung merupakan Bandung
Operasiona Daerah Operasi dengan wilayah yang
l2
terbentang dari stasiun Cibungur (utara)
Bandung
sampai dengan Stasiun Cipari (timur) dan
stasiun Ranji (barat) melintasi stasiun
stasiun di wilayah Provinsi Jawa Barat bagian
selatan
Daerah
Daerah Operasi 3 Cirebon merupakan Cirebon
Operasiona Daerah Operasi dengan wilayah yang
l 3 Cirebon terbentang dari stasiun Tanjungrasa (barat)
sampai dengan stasiun Brebes (timur) dan
stasiun Songgom (selatan) di Provinsi Jawa
Tengah melintasi stasiunstasiun di wilayah
Provinsi Jawa Barat bagian utara
Daerah
Daerah Operasi 4 Semarang merupakan Semarang
Operasiona Daerah Operasi dengan wilayah yang Tawang,
l4
terbentang dari stasiun Tegal (barat) sampai Ambarawa,
Semarang dengan stasiun Kalitidu (timur) di Provinsi Pekalongan,
Jawa Timur dan stasiun Gundih (selatan) Tanggung,
melintasi stasiunstasiun di wilayah Provinsi Kedung Jati
Jawa Tengah bagian utara
Daerah
Daerah Operasi 5 Purwokerto merupakan Cilacap
Operasiona Daerah Operasi dengan wilayah yang
l5
terbentang dari stasiun Prupuk (utara)
Purwokerto sampai dengan stasiun Purworejo (timur),
stasiun Sidareja (barat) dan stasiun Cilacap
(selatan)
melintasi
stasiunstasiun
di
wilayah Provinsi Jawa Tengah bagian selatan
Daerah
Daerah Operasi 6 Yogyakarta merupakan Yogyakarta,
Operasiona Daerah Operasi dengan wilayah yang Solo Balapan,
l6
terbentang dari stasiun Montelan (barat) Solo Jebres
Yogyakarta sampai dengan stasiun Kedungbanteng
(timur) di Provinsi Jawa Timur, stasiun
Monggot (utara) dan stasiun Wonogiri
(selatan)
melintasi
stasiunstasiun
di
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................
...................I
DAFTAR
ISI..................................................................................................................
...............II
JALAN REL
1. SEJARAH
JALAN
REL.................................................................................................
1
2. BANGUNAN
PERKERETAPIAN..............................................................................
....3
3. KONTRUKSI
PERKERETAPIAN..............................................................................
.....4
4. STASIUN
KERETA
API...............................................................................................5
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................
..............7