Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN DAN INVENTARISASI


SUMBER DAYA HUTAN
ACARA VII
PERHITUNGAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA
SUATU UNIT KAWASAN HUTAN

Disusun Oleh :
Nama

: Gian Adhi D.

NIM

: 14/362315/KT/07705

Co. Ass

: Yoena Renalin

Shift

: Selasa, 15.20 WIB

LABORATORIUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN HUTAN


BAGIAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

ACARA IV
PERHITUNGAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA
SUATU UNIT KAWASAN HUTAN

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menaksir potensi kandungan karbon yang ada di dalam
tegakan pada suatu unit kawasan hutan.
II. DASAR TEORI
Informasi yang akurat mengenai karbon hutan yang tersimpan dalam biomassa
sangat diperlukan untuk menggambarkan kondisi ekosistem hutan dalam rangka
pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan, memahami dinamika karbon
dalam ekosistem hutan, dan menduga dampak yang terjadi dalam ekosistem akibat
deforestasi, perubahan penggunaan lahan dan perubahan iklim (Kriswanti dkk, 2012).
Gas karbondioksida (CO2) di atmosfer diserap oleh tanaman dan diubah
menjadi karbohidrat dalam proses fotosintesis dengan bantuan klorofil dan radiasi
matahari. Karena proses fotosintesis tersebut, maka vegetasi hutan memegang
peranan penting dalam siklus karbon global karena merupakan salah satu ekosistem
dengan biomassa terbesar, dan juga sebagai pool karbon terbesar. Holdgate (1985)
menyatakan bahwa hutan terdiri dari 400-550 bilions karbon atau setara dengan
sepuluh kali banyaknya karbon pada vegetasi lainnya selain hutan (Iskandar dan
Santosa,2005)
Berbagai metode telah dikembangkan untuk memperkirakan besarnya
pertukaran gas CO2 pada suatu kawasan hutan, antara lain eddy-covariance yang
berbasis data-data meteorologi, persamaan allometry untuk individu, dan inventarisasi
terestrial. Dalam praktikum ini, penaksiran potensi kandungan karbon dilakukan scara
kasar dengan memanfaatkan data inventarisasi hutan dan mengkonversi volume
standing stock ke dalam satuan berat karbon dan karbondioksida. Taksiran ini masih
terbatas pada kandungan karbon diatas tanah yang terkandung dalam kayu pohon dan
daun, sedangkan kandungan karbon yang tersimpan dalam akar, seresah, dan humus
belum dimasukkan (Rohman, 2009).
Model allometrik biomassa dapat digunakan secara langsung untuk menduga
biomassa pohon dalam tegakan seperti pada data hasil pengukuran pohon (diameter
atau kombinasi diameter dan tinggi) dalam kegiatan inventarisasi tegakan hutan, atau
dengan menambahkan input nilai berat jenis kayu (specific gravity atau wood density)
dan faktor nilai ekspansi biomassa untuk penggunaan model allometrik volume pohon
(Kristanti dkk, 2012)

III.ALAT DAN BAHAN


A. Taksiran potensi produksi pada umur aktual saat dirisalah dengan menggunakan
volume kayu pohon yang diasumsikan mencakup cabang dan ranting.
B. Angka berat kering tanur untuk penentuan biomassa kayu dan kandungan karbon
C.
D.
E.
F.

untuk jenis jati.


Angka konversi atom karbon dalam molekul CO2
Software Microsoft Excel
Kalkulator
Alat Tulis

IV. CARA KERJA

Penyajian struktur
kelas hutan

Dikelompokkan kelas
hutan menggunakan PK 3

Perhitungan
taksiran volume
standing stock

Dihitung rata-rata umur,


KBD, dan bonita
menggunakan PK 4

Dianalisis struktur
tegakan, normal atau
tidaknya struktur
tegakan tersebut

Potensi volume ditaksir


(Vst dan Vbm)
Volume kayu rebah
dimasukkan dalam KPK

Potensi olume ditaksir )

Anda mungkin juga menyukai