SKENARIO 4
(Diagnosis Faringitis)
Learning Objective
1. Definisi Faringitis
2. Etiologi & Faktor Resiko
3. Epidemiologi
4. Patofisiologi / Patogenesis
5. Manifestasi Klinis
6. Pemeriksaan Fisik
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Diagnosis & Diagnosis Banding
9. Tata Laksana / Terapi
10. Pencegahan
11. Komplikasi
12. Prognosis
1. Definisi Faringitis
Adalah
yang
penyebab
faringitis
akut
25%
disebabkan
oleh
bakteri
3. EPIDEMIOLOGI
Faringitis terjadi pada semua umur dan tidak dipengaruhi jenis kelamin,
tetapi frekuensi yang paling tinggi terjadi pada anak-anak. Faringitis akut jarang
4. PATOFISIOLOGI / PATOGENESIS
Pada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat secara
langsung menginvasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal. Kuman
menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid
superfisial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit
polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian edema dan
sekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan
kemudian cendrung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan
hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. Bentuk sumbatan yang
berwarna kuning, putih atau abu-abu terdapat dalam folikel atau jaringan limfoid.
Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faring posterior,
atau terletak lebih ke lateral, menjadi meradang dan membengkak. Virus-virus
seperti Rhinovirus dan Coronavirus dapat menyebabkan iritasi sekunder pada
mukosa faring akibat sekresi nasal. Infeksi streptococcal memiliki karakteristik
khusus yaitu invasi lokal dan pelepasan extracellular toxins dan protease yang
dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat karena fragmen M protein dari
Group A streptococcus memiliki struktur yang sama dengan sarkolema pada
myocard dan dihubungkan dengan demam rheumatic dan kerusakan katub jantung.
Selain itu juga dapat menyebabkan akut glomerulonefritis karena fungsi
glomerulus terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen-antibodi.
5. MANIFESTASI KLINIS
Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri
tenggorokan dan nyeri menelan. Selaput lendir yang melapisi faring mengalami
peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan
atau mengeluarkan nanah. Gejala lainnya adalah:
1.
Demam
2.
3.
2.
3.
4.
5.