Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Cephalopoda
Pengertian
Cephalopoda berasal dari bahasa Yunani yitu chephalo yang berarti kepala dan podos
yang artinya kaki. Jadi Cephalopoda adalah mollusca berkaki di kepala atau kepalanya
dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel-tentakel. Umumnya mereka
juga memiliki kantung tinta, kecuali nautilus, yang menghasilkan cairan tinta hitam yang
akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya. Chalopoda
bernapas dengan iasang dan memiliki organ indra serta system saraf yang berkembang baik.
Di dalam mulutnya terdapat radula. Ukuran tubuhnya berpariasi, dari beberapa centimeter
hingga puluhan meter. Kecuali Nautilus, semua anggota tubuh Cephalopoda tidak terlindungi
oleh cangkang.
Untuk melindungi dirinya dari serangan musuh, dapat dengan cara mengubah warna
tubuh sesuai warna lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena pada kulit terdapat pembawa
warna atau kromatofora. Beberapa jenis membela diri dengan mengeluarkan zat tinta.
Contoh hewan kelas ini, antara lain :
a. Loligo indica atau cumi-cumi mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat
dari kitin. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
b. Sepia s p. atau sotong mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari
kapur. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
c. Nautilus pampilus tidak memiliki kantung tinta, cangkang terdapat di luar terbuat dari
kapur.
d. Octopus vulgaris atau gurita mempunyai kantong tinta, tidak memiliki cangkang.
Mempunyai 8 tangan.
Ciri-ciri Cephalopoda
kaki otot dimodifikasi menjadi tangan, tentakel di sekeliling mulut, dan corong yang
merupakan saluran keluar dari rongga mantel. (kaki yang terletak di bagian kepala)
umumnya tidak mempunyai cangkang luar, tetapi mempunyai cangkang dalam yang
terbuat dari kapur / kitin
Mempunyai peranan sebagai sumber makanan ikan dan merupakan makanan laut
yang punya kadar protein tinggi.
Jenis cephalopoda yang mempunyai cangkang luar dan tidak memiliki kantong tinta
yaitu Nautilus papilus
Contoh : Loligo indica (cumi), Sepia sp. (sotong) , cangkang direduksi dan letaknya di
dalam, sedangkan pada Octopus vulgaris (gurita), Nautilus papilus tidak punya
cangkang
Klasifikasi
Kelas cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan dibranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah menjadi fosil
(kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang
lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai di
lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa
lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak
mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah
famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
2. Ordo Dibranchiata
Dibranchiata memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn lebih sedikit
dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang insang,
sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora.
Ordo dibranchiata dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu:
a) Subordo decapoda, contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis.
b) Subordo octapoda; sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus argonauta. Contoh
octapoda antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan octopus bairdi.
Peranan cephalopoda bagi manusia terutama sebagai sumber protein, misalnya cumi-cumi
dan gurita.
Karakteristik cumi-cumi
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-cumi besar,
matanya berkembang dengan baik karena telah dapar berfungsi untuk melihat. Mulutnya
terdapat di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih
pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk mengangkap mangsa dan berenang. Pada setiap
tentakel terdapat alat penghisap atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip
Cumi-cumi Karibia
System-sistem organ dalam tubuh Cephalopoda
System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimulai dari rongga mulut yang dikelilingi tentakel,
dan berturut-turut menuju faring, esophagus, lambung, usus halus, dan berakhir di anus. Di
faring terdapat radula dan hati.
System peredaran darah Peredaran darahnya yang terdiri dari jantung sistematik, aorta, dan
arteri bersifat ganda dan tertutup.
System ekskresi Organ ekskresi berupa nefridium yang terletak di sebelah jantung.
System saraf System saraf terdiri atas tiga pasang ganglion. Indera sensoris juga sangat
berkembang dan dilengkapi dengan dua stasista dan alat pembau.
System reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Hewan jantan
terpisah (diesis).
Contoh Spesies
Contoh spesies Cephalopoda antara lain, gurita (Octopus sp.), sotong (Sepia officinalis),
cumi-cumi (Loligo indica), dan Nautilus sp.
Pelecypoda (Bivalvia)
Pengertian
Bivalvia adalah mollusca milik kelas Bivalvia. Mereka biasanya memiliki cangkang
dua bagian, dengan kedua katup yang simetris sepanjang garis engselnya. Kelas ini memiliki
30.000 spesies, termasuk kerang, remis, dan tiram. Nama lain untuk kelas ini termasuk
Bivalva, Pelecypoda, dan Lamellibranchia. Bivalvia secara eksklusif merupakan makhluk air;
mereka termasuk baik bentuk air laut dan air tawar. Bivalvia tidak memiliki radula dan
makan dengan menyedot dan menyaring partikel besar dari air. Beberapa bivalvia adalah
epifaunal: yaitu, mereka menempel pada permukaan dalam air, dengan menggunakan byssus
atau sementasi organik. Lainnya adalah infaunal: mereka mengubur diri di pasir atau sedimen
lainnya. Bentuk ini biasanya memiliki kaki yang kuat untuk menggali. Beberapa bivalvia
dapat berenang.
Nama Pelecypoda berasal dari bahasa latin pelekys yang berarti kapak dan podos
berarti kaki, jadi Pelecypoda berarti hewan yang memiliki bentuk kaki seperti kapak yang
terletak dibagian anterior. Pelecypoda mempunyai nama lain, yaitu Bivalvia dan
Lamellibranchiata. Bivalvia (bi berarti dua, valve berarti klep), artinya hewan bercangkang
yang terdiri atas dua bagian. Adapun nama Lamellibrachiata berasal dari kata manina yang
berarti berbentuk seperti papan pipih. Contoh anggota kelas Pelecypoda adalah Meleagrina
(karang mutiara), Anadonta (kijing, hidup di air tawar), Ostrea (tiram dapat dimakan, hidup
di laut), dan Panope generosa (kerang raksasa).
Ciri-ciri bivalvia
Hewan kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebut sebagai
Bivalvia. Hewan ini disebut juga Pelecypoda yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu pelecys
yang artinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki
pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebut
Lamellibranchiata.
Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka kaki keluar untuk
bergerak. Untuk menutup cangkang dilakukan oleh otot transversal yang terletak di akhir
kedua ujung tubuh di bagian dekat dorsal, yaitu otot aduktor anterior dan posterior. cangkok
berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo (bagian yang
membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung).. Adanaya otot-otot aduktor ini
menyebabkan dua cangkang dapat membuka dan menutup. Pada umumnya hidup di perairan
baik air tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang digunakan untuk
membentuk cangkangnya. Struktur Tubuh Bivalvia
Kelas ini mencangkup bangsa kerang. Tubuhnya bilateral simetris, terlindung oleh cangkang
kapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral.Pada bagian
torsal terdapat:
Gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruska kedua
katup;
Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi
seluruh tubuh kerang
Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang
lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas
berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak
mengandung pembuluh darah.
Di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan
yang menembus jantung, alat peredarn, dan alat ekskresi (ginjal).
Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urut dair luar ke dalam sebagai berikut.
1. Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang
dihasilkan oleh tepi mantel; sehingga sering disebut lapisan tanduk, fungsinya untuk
melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk
melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.
2.
Prismatic, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat
yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi
mantal.
3. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium
karbonat. merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel.
Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic.
Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika
terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut
sebagai lapisan mutiara.
Lapisan mutiara ini terbentuk dari getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
pada sel-sel mantel. Pembentukan mutiara oleh bivalvia adalah proses yang terjadi kerena
aktifitas cangkang, yaitu sebagai berikut. Jika ada benda asing yang ada di luar tubh, seperti
butiran pasir atau suatu parasit, yang secara tidak sengaja masuk ke dalam cangkang maka
akan disimpan dalam suatu kantong kecil dalam mantel.
Di mentel banyak disekresikan nekreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut.
Sedikit demi sedikit nakreas melapisi partikel atau benda asing tersebut. Dalam waktu 4
tahun partikel dan lapisan nakreas itu telah menjadi mutiara. Didasarkan pada kenyataan ini
maka manusia membuat mutiara. Cara yang biasa ditempuh adalah denagn memasukkan
benda asing seperti arang, pasir, dan benda lain di sela antara mantel dan cangkang untuk
mengeluarkan getahnya. Getah ini menyelimuti benda asing tersebut selanjutnya
mengkristalkan membentuk butiran mutiara. Di jepang telah dilakukan penyelidikan yang
mengarah pada produksi mutiara untuk kepentingan komersial, yakni dengan kultur mutiara.
Di Indonesia terdapat pusat pengembangan mutiara, antara lain di lombk,NTB, dan
kepulauan banggai sulawesi tegah.Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam
perairan yang masuk bersama air melalui sifon.
Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W
dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran O2 dan CO2
terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh
permukaan dari cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang
di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah
sudah agak lengkap denagn pembuluh darah terbuka. System pencernaan dari mulut sampai
anus
System sarafnya terdiri dari 3 pasang ganglionyang saling berhubungan yaitu:
Sistematika
Klasifikasi berikut adalah berdasarkan klasifikasi Newel (1965) yang didasarkan pada morfologi.
Hingga sekarang belum tersedia filogeni yang dapat sepenuhnya dipercaya. Beberapa kelompok
diketahui parafiletik, terutama Anomalodesmata. Terdapat pula sistematika alternatif berdasarkan
morfologi insang dari Franc (1960) dan disebutkan bila perlu pada daftar di bawah. Franc
memisahkan Septibranchia dalam kelompok tersendiri, meskipun secara molekular malah membuat
Eulamellibranchia menjadi parafiletik.
Subkelas Palaeotaxodonta (Protobranchia menurut Franc)
Ordo Nuculoida
Praecardioida
Solemyoida
Arcoida
Cyrtodontoida
Mytiloida
Praecardioida
Pterioida
Trigonioida
Modiomorpha
Subkelas Heterodonta (mencakup remis, lokan, dan kerang-kerang yang biasa dikenal,
Eulamellibranchia menurut Franc)
Cycloconchidae
Hippuritoida
Lyrodesmatidae
Myoida
Redoniidae
Veneroida
Pholadomyoida
Habitat
Tempat hidup Pelecypoda di air tawar dan air laut. Pelecypoda memiliki cangkang
yang terbagi dalam dua belahan yang diikat oleh ligamen sebagai pengikat yang kuat dan
elastis. Ligamen ini biasanya selalu terbuka, apabila di ganggu, maka akan menutup, jadi,
membuka dan menutupnya cangkang diatur oleh ligamen yang dibantu oleh dua macam otot,
yaitu otot bagian anterior dan otot bagian posterior.
Struktur Cangkang
Pada cangkang Pelecypoda tampak garis konsenstris yang sejajar. Garis ini disebut
sebagai garis pertumbuhan yang menunjukan masa pertumbuhan lamban atau tidak ada
pertumbuhan. Garis ini berselang-seling dengan pita pertumbuhan yang menunjukan
pertumbuhan cepat. Makin banyak garis dan pita pertumbuhan, maka makin tua umur hewan
tersebut. Bagian cangkang yang paling tua biasanya paling tebal, menonjol, letaknya pada
bagian persendian yang disebut umbo.
Pada bagian posterior cangkang ada dua macam celah yang disebut sifon. Celah yang
berada di dekat anus dinamakan sifon keluar yang berfungsi untuk mengeluarkan air dan zatzat sisa. Sebaliknya sifon masuk terletak di bagian sebelah bawah sifon keluar. Sifon masuk
berfungsi untuk masuknya oksigen, air, dan makanan.
Periostrakum
Periostrakum merupakan lapisan terluar, ibentuk dari zat kitin yan disebut konkiolin berfungsi
sebagai pelindung. Jika basah berwarna biru tua, jika kering berwarna coklat.
Prisma
Nakreas
Nakreas disebut sebagai lapisan induk mutiara yang tersusun dari lapisan-lapisan tipis pararel
dan kalsit (karbonat) yang tampak mengkilat.
Mantel
Mantel terletak di bawah nakreas yang terdiri atas sel-sel nakreas (yang sekretnya
membentuk lapisan nakreas dan membentuk mutiara) jaringan ikat, dan sel-sel epitelum yang
bersilia.
Sistem pencernaan Pelecypoda dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan
anus. Mlut dan anusnya terletak dalam rongga mantel. Sehingga ekskresinya menggunakan
sepasang nefridium yang berfungsi sebagai ginjal. Adapun sistem sarafnya terdiri atas otak,
simpul saraf kaki, dan simpul saraf otot. Sistem peredaran darahnya terbuka, jantunya terdiri
atas sebuah bilik dan dua serambi. Respirasinya dengan menggunakan insang.
Hewan ini yang bersifat hermaprodit dan kebanyakan hewan ini mempunyai alat
kelamin terpisah. Pada saat terjadi perkawinan, alat kelamin jantan akan mengeluarkan
sperma ke air dan akan masuk ke dalam tubuh hewan betina. Melalui sifon air masuk,
sehingga terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh dan berkembang yang melekat pada
insang dalam ruang mantel, kemudian akan menetas dan keluarlah larva yang disebut
glokidium. Larva ini akan keluar dari dalam tubuh hewan betina melalui sifon air keluar,
kemudian larva tersebut menempel pada insang atau sirip ikan dan larva tersebut akan di
bungkus oleh lendir dari kulit ikan. Larva ini bersifat parasit kurang lebih selama 3 minggu.
Setelah tumbuh dewasa, larva akan melepaskan diri dari insang atau sirip ikan dan akan
hidup bebas.