Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Oleh :
Anindyta Audie D.A.
0910015028
Pembimbing :
dr. M. Khairul Nuryanto, M. Kes
dr. Resda
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. Secara fisiologik
terdapat mekanisme pencegahan masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh
silia mukosa tuba Eustachius, enzim, dan antibodi. (Djaafar, Helmi, & Restuti,
2010)
Otitis media disebabkan karena pertahanan tubuh terganggu. Sumbatan tuba
Eustachius dan infeksi salura pernapasan berulang dapat menjadi factor pencetus
otitis media akut. (Djaafar, Helmi, & Restuti, 2010)
Otitis media lebih sering timbul di musim dingin daripada musim semi. Di
beberapa penelitian disebutkan penyakit ini banyak diderita laki-laki, sementara
diantara anak-anak Amerika kulit putih dan kulit hitam tidak ada perbedaan.
Beberapa penelitian melaporkan sebagian besar anak-anak sekurang-kurangnya
mengalami satu episode OMA pada masa kanak-kanak. Antara 19-62 % anak
mengalami paling sedikit 1 episode pada usia I tahun. Pada usia 3 tahun sekitar
50-84% anak mengalami paling sedikit 1 episode OMA Di Amerika, insidens
OMA tertinggi terjadi pada usia 2 tahun pertama kehidupan, dan yang kedua pada
waktu berumur 5 tahun bersamaan dengan anak mulai masuk sekolah.
(Donaldson, 2015)
Di Indonesia sendiri, belum ada data akurat yang ditemukan untuk
menunjukkan angka kejadian, insidensi, maupun prevalensi OMA.Penelitian di
Jakarta menunjukkan prevalensi OMA pada anak-anak sebesar 5,38 %, dan
prevalensi tertinggi terjadi pada kelompok usia 2-5 tahun (Umar, 2013). Pada
penelitian yang dilakukan di Medan, ditemukan kasus tertinggi terjadi pada usia 5
12 tahun yaitu sebanyak 32.9 % dan banyak terdapat pada laki-laki sebesar 55.3
%. (Siew, 2010)
1.2. Tujuan Penulisan
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1. Identitas Pasien
Nama
: An. As
Umur
: 11 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Anak ke
: 3 dari 4 bersaudara
Identitas Orangtua
Nama Ayah
: Tn.Az
Usia
: 51 tahun
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan Terakhir
: SMP
Ayah perkawinan ke
: 1
Nama Ibu
: Ny. Ju
Usia
: 46 tahun
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan Terakhir
: SD
Ibu perkawinan ke
: 1
Tanggal pemeriksaan
: 12 Mei 2015
2.2. Anamnesis
Anamnesis dilakukan pada tanggal 12 Mei 2015. Pasien memeriksakan diri
ke Puskesmas pada tanggal 12 Mei 2015
ke Puskesmas. Nyeri telinga dirasakan pada telinga sebelah kanan. Nyeri telinga
disertai dengan demam dan perasaan seperti telinga kemasukan air. Nyeri telinga
dirasakan tidak berkurang. Pasien juga mengeluhkan telinga sebelah kanannya
yang kurang mendengar sejak telinganya nyeri. Pasien tidak mengeluhkan adanya
rasa gatal pada telinga dan telinga berdenging.
Dua hari sebelum pasien mengeluhkan nyeri telinga, pasien mengalami
batuk dan pilek. Pasien sering mengalami pilek bila pagi hari dan malam
hari.Pilek encer dan berwarna bening. Pasien juga mengeluhkan sering bersinbersin apabila terkena dingin dan terpapar debu. Tidak ada riwayat asma dan tidak
ada riwayat alergi makanan pada pasien.
Saat ini tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa
namun kakak pasien sering mengalami pilek dan bersin ketika terkena dingin
juga.
Pasien tinggal dirumah bersama orang tua dan kakak pasien. Pasien tinggal
pada lokasi yang berdekatan pada sumber polusi dan berdekatan dengan beberapa
rumah yang sedang dibangun. Namun dirumah biasanya ayah pasien merokok di
dalam rumah dan sering mengganggu pasien.
2.2.3.
Ibu dan kakak tertua pasien sering bersin apabila ketika terkena udara dingin
dan debu, keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat asma, riwayat
dermatitis atopi, dan alergi makanan.
2.2.5
Riwayat Kebiasaan
Pasien pergi ke sekolah dengan jalan kaki dan jarak sekolah ke rumah pasien
Riwayat Persalinan
Pasien lahir pada tanggal 28 Agustus 2004. Pasien merupakan anak laki-laki
kandung dari ibu dengan P2A0 , usia kehamilan 9 bulan, lahir secara spontan,
ditolong oleh bidan di rumah sakit. Saat lahir, bayi langsung menangis dengan
berat badan lahir 2.700 gram dan panjang badan 41 cm.
2.2.8.
selama
3x
dalam
bulan
di
POSYANDU
b. Kesehatan anak
c. Keluarga berencana
Baik
:
Tidak
d.
Riwayat Imunisasi Dasar
Imunisasi
BCG
II
////////////
III
////////////
IV
////////////
Booster I
////////////
Booster II
////////////
Polio
(+)
(+)
(+)
(+)
Campak
DPT
(-)
(+)
(+)
////////////
(+)
////////////
////////////
Hepatitis
(+)
(+)
(+)
(+)
2.2.9.
Genogram
Keterangan :
= Perempuan
= Laki-Laki
= pasien
= tinggal serumah
= memiliki riwayat serupa
////////////
////////////
Berat Badan
: 28 kg
Tinggi Badan
: 135 cm
Tanda-tanda vital
Frekuensi Nadi
: 37,2oC, aksiler
Leher
Inspeksi
pergerakan simetris
Palpasi
Perkusi
Thoraks:
Paru
Jantung
Regio Abdomen
a.Inspeksi : Flat
b. Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
c.Perkusi
Regio Ekstremitas
a.Inspeksi :
kemerahan(-)
b. Palpasi :
Telinga kanan
Deformitas
Telinga kiri
(-) Deformitas
(-)
(-)
Hiperemis (-) edema Hiperemis (-) edema
(-) fistula (-) abses (-) (-) fistula (-) abses (-)
Daerah retroaurikula
Meatus eksternus
Membran timpani
perforasi
Bagian hidung
Hidung luar
Hidung kanan
Hidung kiri
Bentuk dbn, inflamasi Deformitas
(-)
deformitas (-)
Mukosa hiperemia (-), Mukosa hiperemia (-),
sekret (-), hipertrofi sekret (-), tidak ada
konka inferior
hipertrofi konka
Bagian tenggorok
Mukosa bukal
Faring
Keterangan
Hiperemis (-) massa (-)
Hiperemis (-), edema (-), massa (-), granul (-),
Tonsil
ulkus (-)
Hiperemis (-), ukuran T2-T2, detritus (-)
2.5.2. Medikamentosa
Terapi pada saat di Puskesmas
Amoksisilin tab 3 x 1
Paracetamol tab 3 x 1
Efedrin tab 3 x 1
2.6. Prognosis
Dubia et bonam.
BAB III
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
3.1. Identitas Keluarga
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keterangan
Nama
Umur
Jenis kelamin
Status
perkawinan
Agama
Suku bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
lengkap
I. Kepala Keluarga
Tn. Az
51 tahun
Laki-laki
II. Pasangan
Ny. J
46 tahun
Perempuan
Menikah
Menikah
Islam
Bugis
SMP
Swasta (Satpam)
Islam
Makassar
SD
Ibu Rumah Tangga
Anggota
1.
Keluarga
Tn. Az
2.
Ny. J
3.
4.
Tn. S
Nn. K
Hub.
Stt.
Swasta
Klrg.
Ayah
Nikah
Menikah
Serumah
Ya
Tdk Kdg
Ya
-
IRT
kandung
Ibu
Menikah
Ya
kandung
Kakak
Belum
Pelajar
kandung
Kakak
menikah
Belum
Ya
Menikah
Belum
Ya
Ya
Usia
Pekerjaan
51 th
46 th
23 th
18 th
5.
An. Az
11 th
Pelajar
kandung
Pasien
6.
An. A
5 th
Adik
menikah
Belum
kandung
menikah
Ekonomi Keluarga
Keterangan
Luas tanah
Luas Bangunan
10 x 7 meter
8 x 6 meter
Meninggal
3.
Pembagian ruangan
kayu,
dengan
kamar
Rp 1.700.000,00
Bahan makanan :
-
Beras
Rp 150.000,00
Lauk/ikan, sayur
Rp 750.000,00
Air minum
Rp 50.000,00
Pendidikan
Rp 300.000,00
Kesehatan
Rp 100.000,00
Listrik
Rp. 50.000,00
Air
b. Penghasilan keluarga/bulan
No
.
Rp 2.000.000,00
Perilaku Kesehatan
1.
2.
Pelayanan promotif/preventif
Pemeliharaan
kesehatan
Puskesmas Palaran
anggota Puskesmas Palaran
3.
keluarga lain
Pelayanan pengobatan
Puskesmas Palaran
4.
Jamkesda
No
1.
Anggota keluarga
2.
Pasien
No
Aktivitas Keluarga
.
1.
Aktivitas fisik
a. Ayah
Samarinda,
aktivitas
Ibu
Pasien
bekerja
sebagai
Ibu
mencuci
pakaian
dan
membersihkan rumah.
c. Kakak pasien
d. Pasien
2.
e. Adik pasien
Aktivitas mental
No
.
1.
Lingkungan
Sosial
2.
Fisik/Biologik :
Perumahan dan fasilitas
Sederhana
Luas tanah
10 x 7 meter
Luas bangunan
8 x 6 meter
Plywood
Kayu
Lampu listrik
Sarana MCK
Pembuangan sampah
sampah
di
daerah
tersebut.
3
Lingkungan kerja
- Ayah
Di luar rumah.
- Ibu
- Anak
- Pasien
Pernyataan
Selalu (2)
Adaptasi
Kemitraan
Pertumbuhan
Kasih sayang
Kadang
Kadang
(1)
Hampir
tidak
pernah (0)
Kebersamaan
Total
10
Keterangan :
Total skor 8-10 = Fungsi keluarga sehat
Total skor 6-7 = Fungsi keluarga kurang sehat
Total skor 5= Fungsi keluarga sakit
Kesimpulan : Nilai skor keluarga ini adalah 10, artinya keluarga ini menunjukan fungsi
keluarga sehat
Indikator Pertanyaan
Keterangan
Jawaban
Ya
A. Perilaku Sehat
1
Tidak merokok
Ada yang memiliki kebiasaan Ayah
2
merokok
Persalinan
Dimana
pasien
memiliki
kebiasaan merokok
ibu
persalinan
Imunisasi
imunisasi lengkap
Balita di timbang
Apakah
balita
ibu
seluruh
lengkap
sering Di timbang di Puskesmas
ditimbang ? Dimana ?
Sarapan pagi
Apakah
oleh bidan
V
V
pagi
sebelum
Tidak
sarapan pagi?
kesehatan
7
Cuci tangan
Apakah seluruh anggota
keluarga mempunyai
mengolah makanan
besar ?
8
Sikat gigi
Apakah anggota keluarga
melakukan kebiasaan
odol.
9
Aktivitas fisik/olahraga
Apakah anggota keluarga
jarang melakukan
olahraga
B. Lingkungan Sehat
1
Jamban
Apakah di rumah tersedia
menggunakannya
mandi
Di rumah menggunakan
Bebas sampah
Apakah dirumah tersedia
sampah,sampah-sampah
dikumpulkan ke dalam
SPAL
Apakah ada/tersedia SPAL di
sekitar rumah
Ventilasi
yang menggenang.
didalam rumah
Kepadatan
memadai
Pengukuran kepadatan
anggota keluarga?
membutuhkan 2 x2 x 2
meter
7
Lantai
Apakah lantai bukan dari
tanah?
C. Indikator tambahan
1
ASI Eksklusif
Semua anaknya
mendapatkan asi
eksklusif.
bulan
Konsumsi buah dan sayur
Apakah dalam 1 minggu
buah
sayur?
Jumlah
13
Klasifikasi :
SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 1-5 pertanyaan (merah)
Tidak
ada
kawat
penutup
ventilasi
untuk
menyaring debu
Fisik
Rumah
pasien
bersebelahan
dengan
proyek
Biologi
Psiko-sosio-
ekonomi
Perilaku
Kesehatan
Gaya hidup
Ayah
pasien
merupakan
seorang
perokok,
Lingkungan
Aktifitas
Secara umum, pengetahuan pola hidup bersih dan sehat keluarga ini masih
kurang, namun dalam pemeliharaan higiene pribadi pasien sudah cukup baik.
Status lingkungan
Secara umum, pengetahuan mengenai pola hidup bersih dan sehat di keluarga
ini baik, namun kondisi keluarga pasien secara ekonomi yang belum
mencukupi sehingga belum dapat membuat kondisi lingkungan tempat tinggal
baik untuk ditinggali. Kamar tidur yang digunakan bersama-sama oleh 4 orang
dan ventilasi yang tidak adekuat membuat sirkulasi udara di dalam rumah
tidak baik.
Belum ada kawat kasa yang dipasang di jendela dan ventilasi rumah sehingga
Masalah kesehatan
1.
Individu
Pengobatan/Tindakan
Diagnosis kerja pada pasien ini adalah Otitis
Media Akut stadium supurasi dan rhinitis alergi.
Tindakan yang dilakukan pada pasien ini adalah
edukasi mengenai penyakitnya, cara pencegahan
untuk tidak memburuk yaitu meminum obat
sampai habis, tidak mengorek telinga terlalu
dalam, dan cegah untuk telinga keluar air.
Pasien
juga
dijelaskan
untuk
menghindari
Keluarga
Media
akut
dan
rhinitis alergi
Keluarga
serta
Edukasi
Komunitas
mengenai
mengenai
penyakit
otitis
pemberian terapi
penyakit
farmakologis
media
terkait
rginitis alergi
akibatnya
Edukasi
tidak diobati
dengan
penyakit
dideritanya,
yang
otitis
Edukasi
akut
dan
mengenai
media
pentingnya perilaku
Edukasi
mengenai
dan
pentingnya
sehat
serta
pentingnya kondisi
tempat tinggal yang
perilaku
dan
apabila
pola
serta
memadai.
pentingnya kondisi
tempat tinggal yang
memadai.
Skor
Upaya
Awal
Penyelesaian
Fungsi Biologis
- Pasien menderita penyakit otitis
pencegahan
ditangani
penyuluhan
dengan
menyebabkan
permanen
baik
akan
kerusakan
pada
membrane
melalui
upaya
timpani
- Pasien
memiliki
rhinitis
alergi
keluarga
untuk
sedikit
uangnya
menyisihkan
bukan di Palaran
Motivasi
jaminan
kesehatan
Perilaku
Kesehatan
Keluarga
- Orang tua pasien yang sering
merokok di dalam rumah
- Jalan kaki ke sekolah
lebih
sering
untuk
- Motivasi
untuk
menggunakan
pasien
banyak
dengan
yang
digunakan
angggota
keluarga
ukuran
kamar
yang
relatif kecil
- Motivasi
untuk
menambahkan
- Jendela
ventilasi
tidak
Keterangan :
Skor 1 = tidak dilakukan, keluarga menolak, tidak ada partisipasi
Skor 2 = keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, hanya ada keinginan;
penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider
Skor 3 = keluarga mau melakukan namun perlu penggalian sumber yang
belum dimanfaatkan; penyelesaian masalah dilakukan sebagian oleh provider
Skor 4 = keluarga mau melakukan namun tak sepenuhnya; masih tergantung
pada upaya provider
Skor 5 = dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga
BAB IV
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Djaafar, Z., Helmi, & Restuti, R. (2010). Kelainan Telinga Tengah. In E. Soepardi, N.
Iskandar, J. Bashirudin, & R. Rastuti, Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi
6 (pp. 64 - 77). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Donaldson, J. (2015). Acute Otitis Media. Medscape .
Irawati, N., Kasakeyan, E., & Rusmono, N. (2010). Rinitis Alergi. In A. Soepardi, N.
Iskandar, J. Bashirudin, & R. Rastuti, Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi
6 (pp. 128 - 134). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Macintyre, E., Karr, C., Koehoorn, M., Demers, P., Tamburic, L., Lencar, C., et al. (2010).
Otitis Media Incidence and Risk Factors in a Population-Based Birth Cohort. Paediatr
Child Health , 437-442.
Siew, T. (2010). Karakteristik Penderita Otitis Media Akut pada Anak yang Berobat ke
Instalasi Rawat Jalan SMF THT Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik
Medan Tahun 2009. Universitas Sumatera Utara .
Umar, S. (2013). Prevalensi dan Faktor Risiko Otitis Media Akut Pada Anak-Anak di
Kotamadya Jakarta Timur. Universitas Indonesia - Tugas Akhir Spesialis .
Yiengprugsawan, V., & Hogan, A. (2013). Ear Infection and Its Associated Risk Factors,
Comorbidity, and Health service use in Australian children. Int J Pediatr .