Anda di halaman 1dari 3

Senin, 14 september 2009. Jam 1 siang-an kira2.

Z naik motor ke tagog, nunggu teh anis kakaknya DInda ngasihin kado yang dititip
triana ke Dinda. Harusnya kado itu dikasihin pas Sabtu, 12 Sep. Tapi Z gak kete
mu sama Dinda.
Ini kisah tentang tukang ojek dan Zahra.
Ampun. Siang itu panas banget. Potensi hitamku jadi nambah. Z nunggu. Teh Anis b
elum juga dateng. Motor Z misah dari motor-motor yang lain. Yang lain kan tukang
ojek. Nanti dikiranya Z tukang ojek deuih. Ada seorang tukang ojek yang dari ta
di merhatiin Z, nanya.
"Neng, itu motor siapa?"
"Saya," jawab Z.
"Pindahin kesini atuh. Panas," gitu katanya.
"Oh, iya,"
Z pindahin motornya. Si Emang ngebantuin. Gak tau kenapa, Z kurang suka sama dia
. Z blik lagi ke tempat dimana Z nunggu.
"Nunggu siapa neng?"Mang itu nanya lagi. Sambil ngedeketin.
"Nunggu temen." Z jawab singkat. Mulai nggak nyaman sama si mang.
"Oh.. Temennya perempuan apa laki-laki?"
"Perempuan, lah,"
"Neng rumahnya dimana?"
Apaan sih, nih tukang ojek?
"Disono," Z nunjuk ngasal.
"Masih sekolah?"
"Masih,"
"Kelas berapa?"
"3,"
"SMA?"
Z ngangguk sambil ngeliat ke jalan. Sebisa mungkin Z ngejauhin pandangan dari si
mang.
Lama-lama, dia makin ngedeketin. Ih, apaan sih!! Z ngejauh beberapa loangkah. Di
a pasti nyadar Z agak takut. Soalnya dia juga jadi aga ngejauh.
"Dimana sekolahnya?"
Gebsyut! Kirain nggak akan nanya lagi. Taunya.
"Di Garut,"
"Di Garut?"
"Iya, Pesantren,"
"Pulang pergi?"
"Nggak lah, asrama,"
"Oh. Sekarang lagi libur gitu?"
"Iya,"
"Kan lebaran ya?"
Z gak jawab.
Tiba2 ada bapak2 marah. "Itu motorna awaskeun. Tong didinya. Bisi disangka rek n
getem."
Motor yang bapak itu maksud, jelas motornya Z.
Si Mang dengan sigap mindahin motor Z ke toko yang teduh. Jujur aja, bukannya ng
erasa kebantu, Z malah ngerasa risih.
Tapi kalo nggak bilang makasih, nggak tau diri banget sih.
"Aduh, mang. Maaf. Nuhun, Jazakallah.."
Si Mang senyum.
Z balik ke tempat Z nunggu. Mangnya ngikutin. Sialan amat ni orang. Sukses bikin
remaja imut kayak Z takut. (Jangan protes!! Item mutlak maksudnya}
Dia ngedeketin lagi.
"jangan manggil mang atuh.. aa aja,"
Hoek!! Disitu Z bener2 pengen muntah dan kabur!! Gelo. Gimana kalo Z cantik? Ngg
ak cantik aja udah digodain.
"Tuh, neng. Yang pantes dipanggil mang mah yang itu.." dia nunjuk ke bapak2 yang
tadi matah.
"He." Z senyum garing.
Teh Anissss!! Cepet dateng... Ya Allah.. Beri aku pertolongan...
Kalian pasti mikir "Z kali yang ngasih sinyal?"
Sinya apaan! Boro2 deh. SEnyum aja nggak. Apalagi tagog kan di gunung, sinyal je
lek kalo disitu (Edaaan.. garing).
Teh anis belum juga dateng.
"Punya no HP neng?"
"Nggak," Z boong. Berbohong demi kebaikan itu boleh, hadirin.
"No rumah?"
"Nggak," Z boong lagi.
"Hari gini?"
"Saya hidup di gunung, mang,"
"Oh.. Ai tadi yang di pegang apa?"
Aduh, oon! Dari tadi kan Z sms dinda pake HP.
Terpaksa, Z harus jawab.
"Punya suami saya mang,"
Si mang keliatan kaget.
"OH, tos gaduh caroge, neng. Aduh, hapunteun.." dia kayak ngerasa bersalah.
"Teu sawios2 mang,"
Hehe. Ternyata nggak rugi juga.
Nggak lama, si mang dapet tumapangan. Alhamdulillah..
Oya, kado dari Triana, Alfalink. Keren banget beuteu gue. Tau apa yang lagi Z bu
tuhin. Jadi sekarang Z bisa buka situs2 beasiswa tanpa harus buka kamus. Makasih
Tri...
Btw, tentang buku Z. Kalo Allah mengizinkan buku Z terbit pas oktober, Z mau nga
dain sayembara kecil2an. Sayembara ini udah ada yang ikutan. Amel kelas 6 putri.
Aturannya, siapa aja yang berhasil promosi ke temen2nya, atau keluarganya, atau
sanak saudaranya, atau hamba sahayanya, tentang buku Z, dan mereka pada beli (bu
kan minjem), Z kasih Eskrim. Terserah eskrim apa aja. Asal jangan leboih dari 20
00. (katanya terserah!!)
Yaa.. terserah juga ada batasnya, meureun.
Pokoknya, pada promosi ya. Ini tentang Darul Arqam. Khususnya tentang kelas Z, l
ebih khusus lagi, tentang Z. Pada beli. Buat yang beli, semoga Allah memberimu h
idayah menuju surga. Dan buat yang minjem, semoga Allah memberimu hidayah menuju
toko buku, untuk membeli.
Yu, ah. Semangat terus ya, semuanya.

Anda mungkin juga menyukai