Anda di halaman 1dari 2

Kebetulan lagi pengen minta maaf, nih.

Sama siapa aja yang pernah ngerasa dibiki


n risih sama Z.
Ingatan tentang ini datang secara tiba-tiba.
Kalo nggak salah, Waktu PKRM 09, Z ditugasin jadi komandan tim mandu. Jumlah man
du seluruhnya ada 17. Sama Z jadi 18. Setiap tim mandu harus punya nama khas yan
g bisa nunjukkin jati dirinya sebagai mandu. Z pilihin buat mereka nama-nama ben
cana, pake tambahan "anti" di depannya.
Perkenalan Instruktur, semua tim mandu pun maju ke depan. Ke hadapan peserta.
"Ya, adek-adekku sekalian," Z ngebuka perkenalan. "Perkenalkan, Kami tim mandu,
tim yang akan memandu kalian selama acara berlangsung nanti. Ya, silakan, memper
kenalkan diri,"
Z ngasih isyarat supaya mandu yang paling ujung mulai duluan.
"Saya, anti-banjir," kata yang paling ujung.
"Saya, anti-gempa"
"Saya, anti-Gunung meletus,"
"Anti-Tsunami,"
"Anti-Badai,"
Bla bla bla.
Bla Bla Bla.
Dan seterusnya. Sampe 17 orang selesai memperkenalkan diri masing-masing.
"Dan Saya," kata Z. "Miss. Innalillahi,"
T_T
Barudak putri yang jadi instruktur, ketawa di belakang peserta.
Tapi barudak putra?
Hm.. Tau nggak? Beres pembukaan siang itu, semua instruktur ngumpul buat evaluas
i. Masalah nama mandu ini jadi hujatan putra paling nikmat sepanjang masa. Dibil
ang nggak sopan. Ini kan acara resmi, serius, jangan dianggap main2 ceunah. Hehe
. maap atuh maap.
Sampe 3 evaluasi berturut2, masalah ini terus dibahas. Padahal dari pas evaluasi
pertama, kita udah konfirmasi ulang ke peserta, kalo kita pake nama asli aja.
Bukan cuman kasus "Miss. Innalillahi" aja yang nimbulin kntroversi. Acara lainny
a juga banyak. Jadi kuman di acara DA bersih, jadi anak jalanan pas tapantri, ny
anyi intifadhah pake gendang dengan joget yang nggak teratur, dan lain sebagainy
a.
Banyak komentar negatif dari putra.
"Jiga lain awewe, ih,"
"Nggak muslimah banget,"
"Eta nanaonan?"
"Teu penting pisan,"
Hehe. Dipikir2, menteg juga yah. Untung Z rada jarang mikir. Jadi nggak pernah k
erasa. Jadi males kalo ketemu ptra.
Itulah alasan kenapa Z suka duluan dateng ke kelas jauh-jauh sebelum bel masuk b
unyi. Bukan karena rajin, tapi karena Z males ngelewat putra yang biasanya deket
2 ke bel masuk suka udah nongkrong di atas. Atau kalo Z telat, Z suka jalan lewa
t Bu Oyon. Jalan kesana jauh lebih baik seribu kali lipat daripada harus lewat p
utra yang nongkrong.
Z malu sama tingkah Z.
Bukannya Z nggak pengen jadi wanita anggun nan pendiam dan tak suka bikin kacau.
Tapi Ngubah karakter pribadi seseorang nggak semudah ditraktir mie ayam di tose
rba DA.
Dulu juga pernah nyoba ngomong lembut, malah jadi aneh dan kaku.
Yang jelas, Allah maha Tau.
Apa yang Z lakukan bukan diniatin buat memperburuk citra seorang muslimah. Itu c
uman otak Z aja yang belum bisa nyaring ide2 yang keluar. Termasuk pas tragedi M
Iss Innalillahi. Tragedi Jadi kuman. Tragedi intifadhah. Nyanyi kacau, dan lain
lain. Dan lain lain. Dan apalagi? Ada lagi? Ada? Ada?
Pokoknya Z minta maaf.

Anda mungkin juga menyukai