( BAB 6-10 )
Disusun oleh
Nama
NPM
: 16213597
Kelas
: 3EA21
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena atas berkat dan rahmat-Nya,
penulisan makalah yang berjudul Perilaku Konsumen ini dapat diselesaikan
tepat waktu. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. dan para sahabat serta keluarganya.
Makalah ini dibuat berdasarkan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dari mata
kuliah Perilaku Konsumen. Maksud dari penulisan makalah ini adalah salah satu
tugas mata kuliah Perilaku Konsumen di Universitas Gunadarma untuk memenuhi
persyaratan kelulusan dalam mata kuliah tersebut.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan
baik dari segi penyajian materi maupun tata bahasa yang kurang berkenan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima
dengan senang hati.
Demikian penulisan makalah ini dibuat, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita untuk lebih memahami perilaku konsumen.
Penulis,
DAFTAR ISI
4
5
Konsumen ..........................................................................................5
Pentingnya Feeling Dalam Memahami Sikap Konsumen .................5
Penggunaan Sikap dan Maksud Untuk Memperkirakan Perilaku
6
7
8
Konsumen ..........................................................................................7
Dinamika Proses Motivasi .................................................................8
Kegunaan dan Stabilitas Pola Motivasi .............................................9
Memahami Kebutuhan Konsumen ..................................................10
Kepribadian ......................................................................................11
Nilai-nilai Individu ...........................................................................12
Konsep Gaya Hidup dan Pengukurannya ........................................13
Pengukuran Ganda Perilaku Individu ..............................................13
3
4
5
6
7
DAFTAR PUSTAKA
23
BAB VI
SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN
6.1.
6.2.
pemakaian
waktu
dalam
pemimpin untuk berpikir logis dan analitis. Namun, pengalaman pemimpin dan
kecerdasan dapat mengurangi pengaruh stres.
6.4.
Kandungan Pengetahuan
Kajian Myke mendefinisikan kandungan pengetahuan sebagai jumlah
keupayaan sumber tenaga manusia, asset dan pengalama kepimpinan, modal
teknologi dan maklumat, hubungan kerjasama, harga intelek, stok maklumat serta
kebolehan untuk berkongsi pembelajaran dan penggunaan, yang boleh digunakan
untuk menjaga kekayaan dan meningkatkan daya saing ekonomi.
6.5.
Organisasi Pengetahuan
Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian. Apa
yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan
tergantung
kepada
pengetahuan
konsumen
mengenai
hal-hal
tersebut.
6.6.
pengetahuan
adalah
menilai
secara
langsung
isi
ingatan.
yang
percaya
diri
mungkin
melaporkan
secara
BAB VII
SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI
7.1.
Komponen Sikap
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude) yaitu :
7.2.
Sifat-sifat Sikap
Definisi
sikap
konsumen
terhadap
merek
adalah
mempelajari
7.4.
tersebut. Jika cukup kuat, pesan-pesan sugestif akan memberi dasar afektif
dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai sesuatu sistem mempunyai
pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan
buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan,
diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
Dikarenakan konsep moral dan ajaran agama sangat menetukan sistem
kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian
konsep tersebut ikut berperanan dalam menentukan sikap individu terhadap
sesuatu hal.
f. Faktor emosional
Suatu bentuk sikap terkadang didasari oleh emosi, yang berfungsi sebagai
semacam penyaluran prustrasi atau pengalihan bentuk mekamisme pertahanan
ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera
berlalu begitu prustrasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap
yang lebih persisten dan bertahan lama.
7.5.
bila dihadapkan pada suatu objek sikap. Jadi postulat ini mengasumikan
adanya hubungan langsung antara sikap dan perilaku.
2.
3.
7.6.
Tujuan
Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai,
baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
2.
Mengetahui kepentingan
Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat
dari kepentingan perusahaan semata.
3.
Komunikasi efektif
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat
mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka
dapatkan.
4.
Integrasi tujuan
Fasilitas
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang
dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
7.7.
perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu
lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.
7.8.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB VIII
KEPRIBADIAN, NILAI DAN GAYA HIDUP
8.1.
Kepribadian
Kepribadian merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang
mendasari perilaku individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan
sifat lain yang kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya
hubungan dengan orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor
biologis dan psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah
satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri
aktual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan
konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri
orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya).
Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap
daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep
diri pembeli.
Sifat-sifat dasar kepribadian, diantaranya :
a. Kepribadian mencerminkan perbedaan individu
Karena karakterisitik dalam diri yang memebentuk kepribadian individu
merupakan kombinasi unik berbagai faktor, maka tidak ada dua individu yang
betul-betul sama. Kepribadian merupakan konsep yang berguna karena
Nilai-nilai Individu
Individu mempunyai nilai yang didasarkan pada nilai inti dari masyarakat
tempat mereka tinggal, tetapi dimodifikasi oleh nilai dari kelompok lain dimana
mereka menjadi anggotanya dan situasi kehidupan individual atau kepribadian.
Menurut Milton Rokeach mendefinisikan nilai sebagai kepercayaan yang abadi
bahwa modus perilaku tertentu atau keadaan akhir keberadaan lebih disukai secara
pribadi atau secara sosial dibandingkan modus perilaku yang berlawanan atau
terbalik atau keadaan akhir keberadaan. Penjenjangan (laddering) adalah teknik
yang dikembangkan guna untuk mengerti atribut produk. Penjenjangan mengacu
pada penyelidikan mendalam yang ditujukan untuk menyingkap makna tingkat
tinggi pada tingkat manfaat (atribut) dan tingkat nilai. Penjenjangan berusaha
8.4.
BAB IX
MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU
9.1.
9.2.
permintaan
pemasar
dengan
lebih
dahulu
menawarkan
orang
BAB X
PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN
DAN KONSUMSI
10.1.
Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits
dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
10.2.
10.3.
konsumen
untuk
dapat
memuaskan
kebutuhannya
dengan
Struktur Konsumensi
Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari.
Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat
rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana
mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa
mereka membeli.
10.5.
10.6.
Perubahan Nilai
Budaya juga perlu mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari
perlunya perluasan perubahan budaya yaitu :
a. Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut
termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan
perilakunya. Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada
dorongan biologis seperti lapar, hal tersebut berpengaruh jika waktu dan cara
dari dorongan ini akan memberi kepuasan.
b. Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi
respon dan kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku
manusia tersebut.
c. Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang
jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat.
10.7.
Perubahan Institusi
Usia muda/tua
Dalam hal ini apakah dalam budaya pada suatu keluarga, anak-anak sebagai
kaum muda lebih berperan dibandingkan dengan orang dewasa dalam pembelian.
Dengan kata lain adalah melihat faktor budaya yang lebih bijaksana dalam melihat
sisi dari peran usia. Seperti contoh di negara kepulauan Fiji, para orang tua
memilih untuk menyenangkan anak mereka dengan membeli suatu barang. Hal ini
berbeda dengan para orang tua di Amerika yang memberikan tuntutan yang positif
bagi anak mereka. Di samping itu, walaupun Cina memiliki kebijakan yang
mengharuskan untuk membatasi keluarga memiliki lebih dari satu anak, tetapi
bagi budaya mereka anak merupakan kaisar kecil bagi mereka. Jadi, apapun
yang mereka inginkan akan segera dipenuhi. Dengan kata lain, penting untuk
diingat bahwa segmen tradisional dan nilai masih berpengaruh dan pera pemasar
harus menyesuaikan bukan hanya pada lintas budaya melainkan juga pada budaya
didalamnya.
Luas/batasan keluarga
Yang dimaksud disini adalah bagaimana keluarga dalam suatu budaya
membuat suatu keputusan penting bagi anggota keluarganya. Dengan kata lain
apakah peran orang dewasa (orang tua) memiliki kebijakan yang lebih dalam
memutuskan apa yang terbaik bagi anaknya. Atau malah sebaliknya anak-anak
memberi keputusan sendiri apa yang terbaik bagi diri mereka sendiri. Dan bisa
dikatakan juga bahwa pengaruh pembelian oleh orang tua akan berpengaruh untuk
seterusnya pada anak. Seperti contoh pada beberapa budaya yaitu seperti di
Meksiko, sama halnya dengan Amerika, peran orang dewasa sangat berpengaruh.
Para orang tua lebih memiliki kecenderungan dalam mengambil keputusan
dalam membeli. Begitu juga para orang dewasa muda di Thailand yang hidup
sendiri diluar dari orang tua atau keluarga mereka. Tetapi ketergantungan dalam
membeli masih dipengaruhi oleh orang tua maupun keluarga mereka. Yang lain
halnya di India, sesuatu hal yang akan dibeli diputuskan bersama-sama dalam satu
keluarga yaitu seperti diskusi keluarga diantara mereka.
Kebudayaan yang semakin berkembang mengakibatkan pembelian dan
konsumsi yang berubah pula. Kebudayaan secara tidak langsung telah
mempengaruhi dalam segala aspek kehidupan manusia. Para pemasar dapat
melihat perkembangan kebudayaan dengan cara melalui penjualan produk yang
dijual pada konsumen serta pengaruhnya terhadap pembelian dan konsumsi
mereka. Seraya melihat perubahan-perubahan nilai kebudayaan yang terjadi pada
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://iimsalunna.blogspot.co.id/2013/11/sumber-daya-konsumen-danpengetahuan.html
http://nurfitri-ani.blogspot.co.id/2015/01/sumber-daya-konsumen-danpengetahuan.html
http://aziziahziah.blogspot.co.id/2014/11/tugas-softskill-sikap-motivasi-dan.html
http://trieza-actriani.blogspot.co.id/2013/11/perilaku-konsumen-bab-67_6022.html
http://dennysatria46.blogspot.co.id/2015/01/tugas-softkill-perilaku-konsumenbab-6.html
http://amandalucita23.blogspot.co.id/2013/11/softskill-perilaku-konsumen-bab-610.html
http://nurilitawiguna.blogspot.co.id/2015/01/tugas-softskill-ke-2_12.html