Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 2

M. Ihsan Nugraha 5211081011


Leodi Hendar A 5211081018
Irfan Felani
5211081036
Raden Fikri
5211081050
Ardi Gian N
5211081052
Yona Achmad K 5211081053
Riki Nurmansyah 5211081064

Referensi
AUDITING dan Pelayanan
Verifikasi Jilid 2
Edisi Sembilan
Penulis : Alvin A. Arens, Randal
J. Elder dan Mark S. Beasley

Pembahasan
1. Definisi Owners Equity dan Retained
Earning
2. Pengajuan audit atas transaksi modal
pemilik
3. Pengujian audit atas transaksi dan saldo
untuk modal saham dan saldo laba

PENGERTIAN EKUITAS
Ekuitas merupakan besarnya
kepentingan/hak pemilik perusahaan pada
harta perusahaan. Jika kita ingat kembali
persamaan dasar akuntansi, sisi kiri
merupakan harta dan sisi kanan merupakan
hutang dan ekuitas. Sisi kiri merupakan
sumber daya yang dikuasai perusahaan
sedangkan sisi kanan menunjukkan
besarnya kepentingan kreditor dan pemilik
terhadap harta perusahaan. Besarnya
kepentingan pemilik atas harta perusahaan
disebut ekuitas.

Ekuitas pemilik
Ekuitas pemilik merupakan klaim pemilik
atas semua aset yang ada di perusahaan,
yang dihitung dengan cara total aset
dikurangi dengan total kewajiban. Dengan
demikian, total aset yang dimiliki
perusahaan akan menjadi klaim dari para
kreditor dan klaim pemilik. Klaim dari
pemilik merupakan sisa dari klaim kreditor.

Pengertian Saldo Laba


Saldo Laba adalah laba dari tahun
sebelumnya dari hasil operasi usaha
bersih, sedang laba berjalan adalah
laba yang didapat dari operasi tahun
berjalan (bisa sebelum akhir tahun
maupun setelah akhit tahun/ audited
bila badan post dari laporan laba
Rugi).

Tujuan Audit Ekuitas


Tujuan audit ekuitas adalah menentukan
apakah :
1. Pengendalian intern atas modal saham
dan deviden terkait mencukupi
2. Transaksi ekuitas pemilk dibukukan
dengan semestinya
3. Saldo ekuitas pemilik disajikan dan
diungkapkan dengan semestinya.

Pengujian audit atas transaksi dan


saldo untuk modal pemilik
Pengujian ini dilakukan terkait dengan ada
atau tidaknya:
a. Otorisasi Transaksi yang Memadai
b. Penerbitan modal saham
c. Pembelian Kembali Modal Saham
d.Penyelenggaraan
Pembukuan
dan
Pemisahan Tugas yang Memadai
e. Registrar
Independen
dan
Agen
Pemindahan Saham

Penjelasan
a. Otorisasi Transaksi yang Memadai
Karena setiap transaksi ekuitas pemilik umumnya
material, maka banyak transaksi semacam itu harus
disetujui oleh dewan direktur. Jenis-jenis transaksi
ekuitas pemilik berikut ini biasanya memerlukan
otorisasi khusus.
b. Penerbitan modal saham
Otorisasinya meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan
(seperti saham preferen atau saham biasa), jumlah
lembar saham yang akan diterbitkan, nilai nominal
atau pari saham, kondisi khusus untuk jenis saham
apapun selain saham biasa, dan tanggal penerbitan.

c. Pembelian Kembali Modal Saham.


Pembelian kembali saham biasa atau saham
preferen, saat pembelian kembali, dan jumlah yang
harus dibayar atas lembar saham itu harus disetujui
oleh dewan direktur.
d. Penyelenggaraan Pembukuan dan Pemisahan
Tugas yang Memadai.
Bilamana perusahaan menyelenggarakan
pembukuannya sendiri atas transaksi saham dan
saham yang beredar, maka pengendalian intern
harus memadai guna memastikan bahwa pemilik
saham yang sebenarnya diakui di dalam catatan
perusahaan, jumlah dividen yang benar dibayarkan
ke pemilik saham per tanggal pencatatan atau
pembukuan, dan potensial salah saji atas aktiva
diminimumkan.

e. Registrar Independen dan Agen Pemindahan


Saham.
Perusahaan yang menerbitkan sahamnya di pasar
modal, diharuskan menggunakan registrar
independen sebagai pengendali untuk mencegah
pengeluaran sertifikat saham yang tidak sah.
Tanggung jawab registrar independen yaitu untuk
memastikan bahwa saham yang diterbitkan oleh
perusahaan sesuai dengan kebijakan mengenai
saham dalam akte pendirian perusahaan tersebut
dan sesuai pula dengan otorisasi dewan direksi.
Registrar independen bertanggung jawab
menandatangani seluruh sertifikat saham yang baru
diterbitkan dan menyimpan serta membatalkan
sertifikat lama sebelum sertifikat pengganti
diterbitkan dalam hal ada penggantian kepemilikan
saham.

Catatan
Prosedur yang terpenting untuk
pencegahan salah saji dalam ekuitas
pemilik adalah
(1)kebijakan yang jelas untuk penyiapan
sertifikat saham dan pembukuan
transaksi modal saham dan
(2) verifikasi internal yang independen
mengenai informasi di dalam catatan.

Audit atas Modal Saham dan


Tambahan
Modal
1. Seluruh transaksi
modaldisetor
saham yang ada
telah dicatat (kelengkapan)
2. Transaksi-transaksi saham yang dicatat
telah diotorisasi dan nilainya tepat
(keberadaan dan keakuratan)
3. Modal saham dinilai dengan benar
(keakuratan)
4. Modal saham disajikan dan diungkapkan
secara memadai (penyajian dan
pengungkapan)

Audit atas Saldo Laba (1/6)


Bagi sebagian besar perusahaan ,satusatunya transaksi yang melibatkan saldo
laba adalah laba bersih untuk tahun berjalan
dan dividen yang diumukan .Tetapi mungkin
pula ada koreksi terhadap laba tahun-tahun
sebelumnya ,penyesuaian terhadap
transaksi-transaksi tahun sebelumnya yang
dikredit atau dibebankan langsung terhadap
saldo laba dan pembuatan atau
penghapusan apropriasi saldo laba.

Audit atas Saldo Laba (2/6)


Titik awal audit terhadap saldo laba
adalah analisis terhadap saldo laba
untuk seluruh tahun yang
bersangkutan .Skedul audit yang
menunjukkan analisis itu ,yang
biasanya merupakan bagian dari
arsep permanen ,meliputi keterangan
tentang setiap transaksi yang
mempengaruhi akun saldo laba.

Audit atas Saldo Laba (3/6)


Audit terhadap pengkreditan atas saldo laba
yang berasal dari saldo laba yang
bersangkutan (atau pendebitan yang
disebabkan kerugian) dilakukan dengan
menelusuri jurnal dalam saldo laba ke dalam
laba bersih pada perhitungan laba rugi.
Prosedur ini tentu saja harus dilakukan pada
saat-saat terakhir auditing seluruh ayat jurnal
penyesuaian yang mempengaruhi laba
bersih diselesaikan .

Audit atas Saldo Laba (4/6)


Salah satu pertimbangan yang
penting dalam mengaudit
pendebitan dan pengkreditan
terhadap saldo laba, selain
disebabkan oleh laba bersih dan
dividen ,adalah menentukan
apakah transaksi tersebut harus
dimasukkan

Audit atas Saldo Laba (5/6)


Setelah auditor yakin bahwa transaksi
tersebut dapa diklasifikasikan sebagai
transaksi saldo laba, langkah
berikutnya adalah menentukan apakah
nilai transaksi tersebut benar .Bahan
bukti audit yang diperlukan untuk
menguji apakah penilaian dilakukan
dengan benar bergantung pada sifat
transaksi

Audit atas Saldo Laba (6/6)


Perhitungan penting lainnya dalam
audit terhadap saldo laba adalah
menilai apakah ada transaksi yang
seharusnya dimasukkan tetapi
belum dicatat

Selesai

Anda mungkin juga menyukai