Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SUBJECTIVE
Untuk retensi urine:
Tidak bisa BAK akut
Nyeri supra pubik sangat
a. Permukaan: rata
b. Batas cranial tidak teraba
c. Nodul (ada/tidak)
Jika terdapat nodul keganasan
d. Lobus kiri-kanan (simetris/tidak)
Jika tidak simetris keganasan
Grading dengan melakukan perabaan lobus lateralis. Jika menonjol ke dalam
rectum, berapa cm atau berapa jari?
- Grade 0 : Penonjolan prostat 0-1 cm ke dalam rectum.
- Grade 1 : Penonjolan prostat 1-2 cm ke dalam rectum.
- Grade 2 : Penonjolan prostat 2-3 cm ke dalam rectum.
- Grade 3 : Penonjolan prostat 3-4 cm ke dalam rectum.
- Grade 4 : Penonjolan prostat 4-5 cm ke dalam rectum.
e. Penilaian sulkus medianus dan sulkus lateralis.
Pada BPH sulkus medianus dangkal dan sulkus lateralis dalam.
f. Konsistensi (kenyal/padat)
Jika padat keganasan
g. Krepitasi (ada/tidak)
Jika ada prostatitis
h. Nyeri tekan (tenderness): nyeri/tidak
Jika nyeri inflamasi
i. Taksiran berat prostat
NORMAL : 20-30 gram
j. Reflek bulbocavernosus (+)
k. Pada sarung tangan: feces: (+), lendir (-), darah (-)
l. Membersihkan area anus dari bekas lubrikan dan bekas pemeriksaan.
m. Memberitahukan bahwa peneriksaan sudah selesai serta mempersilakan merapikan
pakaian.
n. Melepas sarung tangan dan cuci tangan
b. PEMASANGAN KATETER URETRA
PRINSIP: STERIL!
No. Tindakan
1
Disinfeksi sekitar meatus eksternus, kemudian seluruh penis, pubis, skrotum dan perineum.
2
Pemasangan kain linen berlubang.
3
Memberitahukan pasien bahwa pada saluran kencingnya akan dimasukkan obat pelicin
anastesi.
4
Melakukan fiksasi penis (dengan klem atau menggunakan ibu jari dan telunjuk).
5
Masukkan satu tube pelicin anastesi, disemprotkan kedalam meatus eksternus.
6
Tunggu selama 2 menit supaya obat anastesi bekerja.
7
Ujung kateter dipegang dengan pinset, sedang pangkal dipegang antar ajari keempat dan
kelima.
8
Masukkan ujung kateter secara pelan-pelan terus sampai kepangkal.
9
Yakinkan bahwa pangkal kateter tidak terpental (tidak keluar lagi selain pangkalnya)
10
Kembangkan balon kateter dengan air. Dan yakinkan pengembangan balon mudah dilakukan.
11
Kateter dihubungkan dengan urin bag.
12
Balon kateter diposisikan pada bladder neck dengan menarik kateter sampai terasa ada
tahanan.
13
Balut meatus urethra dengan kassa steril.
14
Melepas kain linen berlubang.
15
Lakukan fiksasi kateter pada inguinal atau suprapubik.
16
Melakukan edukasi pada pasien (menjaga kebersihan, jangan dicabut paksa)
2. TRAUMATOLOGI kecelakaan & fraktur ekstremitas
Setting Lokasi: UGD
PRINSIP:
a. Primary Survey ABCDE (penjelasan di materi Ingenio)
b.
Riwayat kecelakaan
Riwayat pingsan (-)
jika (+) trauma kepala
Riwayat sadar kembali (-)
jika (+) curiga lucid interval
Riwayat mual & muntah(-)
jika (+) curiga TIK meningkat
SUBJECTIVE
Nyeri (+)
Susah digerakkan
Hal-hal yang memperburuk keluhan:
bertambah bila digerakkan.
Hal-hal yang mengurangi keluhan:
berkurang bila diistirahatkan.
sakit
sakit
OBJECTIVE
Primary Survey: sangat bervariasi tergantung pasien.
Secondary Survey:
Utk fraktur extremitas:
SAMPLE: variatif
Airway paten
DCAP-BTLS: salah sekian bisa (+) pada lokasi fraktur
Breathing spontan
ROM: terbatas
Circulation femur bisa shock
Cek pulsasi distal! Bisa (+)/(-)
Disability GCS baik
Jika (-) emergensi
Exposure tidak khas
ASSESSMENT
Fraktur (terbuka/tertutup), (lokasi), (deskripsi)
Cth: fraktur tertutup tibia sinistra 1/3 distal
PLANNING DIAGNOSIS
DL
Fo Rontgen AP/Lateral
PLANNING TERAPI
Non Farmakologis
Farmakologis
Analgetik
Pembidaian
Na diclofenac 2x50 mg
Syarat:
As. Mefenamat 3x500 mg
memakai 3 buah spalk
melewati dua sendi
berikan lapisan gauze pada bagian atau
permukaan yang menonjol,
terfiksasi: terbalut semua, atau minimal 3 ikatan
melakukan evaluasi NVD (Neuro vascular Distal)
setelah pemasangan spalk
TINDAKAN
a. Secondary Survey
No. Tindakan
1.
Anamnesa: SAMPLE
Sign & symptoms: apa keluhan yang dirasakan
Allergy: apakah ada alergi sesuatu
Medication: apakah sedang minum obat? Obat apa? Berapa lama? Kapan terakhir minum?
Past medical history: apakah pernah terjadi sebelumnya? Apakah ada penyakit penyerta?
Last meal: kapan makan terakhir?
Event: apa yang menyebabkan kecelakaan ini? Bagaimana ceritanya?
2.
Pemeriksaan
Cari DCAP(P)-BTLS pada setiap anggota tubuh yang diperiksa
Deformity: jika ya, cari krepitasi
Contusion
Abrasion
Punctures/Penetrations
(P)aradoxycal movement pada trauma dada
Burn
Tenderness
Laceration
3.
4.
Swelling
Kepala
Tulang wajah
Leher
Regio shoulder
Regio thorax ingat cek paradoxical movement
Regio abdomen
Ekstrimitas atas
Regio pelvis
Ektrimitas bawah
Range of Motion
Neurovascular Distal
Cek pulsasi distal dari lokasi curiga fraktur
Cek sensibilitas distal dari lokasi curiga fraktur
DDx
Simple pneumothorax
PLANNING DIAGNOSIS
Farmakologis
Analgetik
Tindakan:
Needle decompression
No. Tindakan
1
Persiapkan alat:
Alat perlindungan diri
Jarum/canule 14 G
Plester inch
Antiseptik
2
Lakukan perlindungan diri
3
Pasang monitor jantung & oksimetri
4
Posisikan pasien supinasi
5
Identifikasi ICS II pada dinding anterior dada di MCL pada sisi yang sakit
6
Bersihkan lokasi insersi jarum dengan antiseptik
7
Masukkan jarum ke rongga pleura
8
Lepaskan penutup plastik
9
Masukkan pada lokasi batas atas costae III dengan sudut tegak lulus dinding dada
10
Saat memasuki rongga intrapleura akan terdengar suara udara keluar
11
Keluarkan jarum, sambil mendorong kanul agar masuk
12
Stabilisasi kanul dengan plester inci
13
Evaluasi suara nafas & distres pernafasan
14
Melepas sarung tangan & alat perlindungan diri lainnya
5. ONKOLOGI
5.1. Struma Toksik
SUBJECTIVE
Benjolan di leher
Kronis
Gejala toksik (+):
a) Sering berdebar-debar
b)
c)
d)
e)
OBJECTIVE
Von Graefes sign : bila melihat ke bawah, palpebra
sup sukar mengikuti bulbus oculi
Mobiuss sign : sukar melakukan convergensi
Joffroys sign : tidak dapat mengkerutkan dahi
ASSESSMENT
Dx
DDx
Struma (Uninodusa/Multinodusa/Difusa) Toksika
Tumor colli
PLANNING DIAGNOSIS
Curiga keganasan: utk metastasis
T3, T4, TSH
Foto Rontgen Thorax
Protein Bound Iodine
USG abdomen
Radio active iodine up take
PLANNING TERAPI
Non Farmakologis
Antitiroid:
a) Propylthiouracyl (PTU): 300-600 mg/hari
(sediaan tab 50mg)
atau
b) Metimazole 3 x 10-20 mg
Sedative:
a) Phenobarbital 3x100 mg
atau
b) Diazepam 3x 3-5mg
Propanolol 3x10 mg
Farmakologis
Lobektomi: subtotal / total
Tiroidektomi: subtotal / total
(lihat bahan kuliah Ingenio)
4
5
7
8
No. Tindakan