DEFINISI
SIA, Sistem Informasi Akuntansi merupakan gabungan dari tiga unsur kata yaitu
sistem, informasi dan akuntansi, masing-masing kata yang tergabung dalam
pengertian system, informasi, akuntansi tersebut memiliki maknanya sendiri,
sebagaimana yang akan saya uraikan sebagai berikut :
SISTEM adalah masukan ( input), proses (procces) merupakan suatu aktivitas yang
dapat mentransformasikan input menjadi output. Sedangkan output berarti yang
menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem.
INFORMASI adalah merupakan keluaran (output) dari suatu proses pengolahan
data. Informasi ini biasanya telah tersusun dengan baik dan mempunyai arti bagi
penerimanya, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan
oleh manajemen.
AKUNTANSI merupakan suatu proses yang dimulai dari transaksi, pencatatan,
pengikhtisaran, dan laporan akuntansi. Dengan demikian informasi yang dihasilkan
berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai perusahaan yang
bersangkutan.
sistem informasi akuntansi adalah semua dokumen, catatan ataupun formulir yang
dikoordinasikan sehingga menghasilkansuatu informasi akuntansi yang dibutuhkan
pihak manajemen guna memudahkandalam pengelolaan perusahaan
Data yang diolah sistem informasi akuntansi adalah data yang bersifat keuangan.
Sistem informasi akuntansi hanya terbatas pada pengolahan data yang bersifat
keungan saja, sehingga informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi
perusahaan hanya informasi keuangan saja
1)
2)
3)
2.
a)
c)
Jelaskan tiap tanggung jawab akuntan manajemen di atas dan berikan contohcontoh praktiknya !
Jawab :
a.
Perencanaan
Meliputi pemilihan suatu cara pelaksanaan dan penjelasan yang perinci
mengenai cara menerapkan suatu tindakan. Dalam kerangka ini manajemen
membutuhkan informasi akuntansi yang disusun berdarkan pengalaman masa
lalu. Perencanaan ini sekaligus menjadi penetapan tujuan yang harus dicapai
dalam jangka waktu tertentu.
b.
Pengendalian
Terdiri dari suatu rangkaian aktivitas yang diharapkan dapat manjamin bahwa
suatu rencana benar-benar dilaksanakan atau dimodifikasi sesuai dengan
perubahan yang terjadi. Proses pengendalian dapat dilaksanakan dengan
membandingkan rencana dengan informasi mengenai realisasi pelaksanaan
rencana yang ditetapkan.
c.
Penilaian kinerja
Merupakan tahap penilaian kinerja berdasarkan serangakaian aktivitas yang
telah dilaksanakan.
d.
Pelaporan eksternal
Akuntansi manajemen menyiapkan laporan yang digunakan dalam pihak
interen perusahaan seperti pihak dalam organisasi untuk perencanaan,
pengarahan dan motivasi, pengendalian dan evaluai kinerja.
Soal 1-3
Sejak akhir tahun 1980-an dikenal filosofi bisnis JIT (just in time). Filosofi
ini dapat diterapkan baik pada industri manufaktur, perdagangan maupun
sektor jasa. Perusahaan-perusahaan yang sudah terlanjur mengadopsi filosofi
bisnis konvensional, tentu saja adopsi JIT bukanlah pekerjaan yang terlalu
mudah. Bila ingin berhasil dalam menggunakan peosedur JIT manajemen
perlu membuat perencanaan yang baik menyangkut perubahan dalam
manajemen tenaga kerja, pemasok dan pelanggan. Untuk itu perlu dibuat
suatu daftar aktivitas yang dapat dilakukan pada masa peralihan dari
konvensional ke sistem JIT.
Diminta :
1.
permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu
yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta.
Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara
terus menerus untuk merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan.
2.
3.
Buatlah suatu daftar aktivitas yang perlu dilakukan pada masa peralihan
untuk menyesuaikan sistem konvensional ke sistem JIT
Jawab :
a.
b.
c.
d.
Kerusakan nol. Dalam system JIT digunakan konsep kualitas zero defect
dimana kerusakan produk dalam suatu tahap proses akan mengganggu proses
produksi pada tahap selanjutnya.
e.
1.
a.
c.
d.
2.
a.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
1.
2.
3.
4.
Jawab :
a.
b.
c.
d.
Payback periode. Yaitu lamanya waktu yang diperlukan oleh suatu proyek
investasi untuk mendapatkan kembali biaya investasi awalnya dengan
penerimaan kas yang diciptakan sendiri oleh proyek tersebut.
5.
Metode NPV
Kriteria keputusan investasi dengan menggunakan metode NPV untuk proyek
yang diusulkan :
a.
b.
NPV nol, dapat diterima karena memungkinkan perolehan hasil yang sama
dengan hasil yang diperlukan, namun perlu diperhatikan lebih lanjut aspek
pesitif dari keberadaan proyek.
c.
Indeks profitabilitas
Suatu proyek dianggap layak jika memiliki PI > 1 dan sebaliknya akan
ditolak jika memiliki PI yang kurang dari 1. Dengan berdasarkan kriteria
indeks profitabilitas 1,04 maka proyek ini layak untuk dilaksanakan.
Payback period
Berdasarkan analisis ini proyek yang dinginkan adalah yang mempunyai
periode payback yang lebih pendek.
Soal 11-2
PT ADE mendapat penawaran mesin produksi dari PT ABANG. Harga mesin
baru Rp 75.000.000,-. Jual beli dapat dilakukan dengan cara tukar tambah
untuk sebuah mesin lama yang dinilai Rp 15.000.000,-. Nilai buku mesin
lama Rp 20.000.000, dan masih dapat dijual dengan harga 12.500.000 di luar.
Penghematan kas diperkirakan 12.500.000,- per tahun selama masa
pemakaian mesin. Baik mesin lama maupun mesin baru dapat dioperasikan
selama 10 tahun tanpa nilai residu.
Diminta :
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Pick
up
Mobil box
Rp 134.000.000
Rp
201.000.000
Biaya operasi
tahunan..............
32.450.000
13.400.000
33.500.000
53.600.000
Taksiran nilai
sisa....................
Metode penyusutan..................
lurus
Garis
Garis lurus
Biaya modal PT WIS 14%. Perusahaan merencanakan penggunaan truk
selama 5 tahun dan akan dijual sebesar nilai residunya. Pajak penghasila
30%, Return of investment tahunan tiap truk 15% setelah pajak.
Diminta :
1.
Hitung arus kas operasi setelah pajak untuk tiap model truk
2.
3.
1.
a.
Pick up
= Rp. 134.000.000
= (Rp. 23.450.000)
Rp. 110.550.000
penyusutan aktiva
= Rp. 20.100.000 +
Rp. 130.650.000
b.
Mobil box
Harga beli mobil box
= Rp. 201.000.000
= ( Rp. 13.000.000 )
Rp. 187.000.000
Penyusutan Aktiva
= Rp.
29.490.000 +
Rp. 217.080.000
2.
Perhitungan NPV
a.
Pick up
NPV = (Arus kas x Diskonto rate) - harga beli pick up
= ( 39.195.000 x 3,4331 ) - 134.000.000
= 560.354,5
b.
Mobil box
NPV = ( 65.124.000 x 3,4331 ) - 201.000.000
= 22.577.204,4
Perhitungan IRR
a.
Pick up
IRR
b.
Mobil box
IRR
3.
= 3,4188 = 14%
= 3,2246 = 10%
1.
2.
Misalkan biaya penyusutan Rp 93,80 per tahun, hitung ARR untuk total
investasi
3.
Hitung NPV, IRR, dan apakah perusahaan akan membeli mesin tersebut?
Jelaskan
Jawab :
1.
2.
x 1 thn
x 1 thn = 6 thn
Perhitungan NPV
NPV
Diminta :
Berikut adalah estimasi investasi dan laporan laba rugi PT MM tahun 2016
sampai dengan 2020.
PT MM
ESTIMASI LABA RUGI
TAHUN 2016-2020
TAHUN
TOTA
L
2016
2017
2018
2019
2020
Penjuala
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
46.000
80.500
103.500
103.500
103.500
437.0
Biaya
produksi
26.9
94
44.2
06
56.4
79
56.4
79
56.4
79
240.6
36
Laba
bruto
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
19.006
36.294
47.021
47.021
47.021
196.3
Beban
4.6
usaha
00
7.24
5
8.28
0
7.24
5
6.21
0
Laba
usaha
00
64
33.58
0
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
14.406
29.049
4.5
00
38.471
4.50
0
39.776
4.50
0
40.811
4.50
0
4.50
0
162.7
84
22.50
0
Rp 9.9
Rp24.54 Rp
06
Beban
bunga
2.4
77
R 35.276 Rp
34.241
6.13
8.56
8.81
36.311
Rp
9.07
8
140.2
84
35.07
1
Laba
sebelum
Rp 4.4
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
pajak
30
18.412
25.681
26.475
27.233
105.2
Pajak
13
penghasila
Dengan asumsi semua faktor nonkeuangan sudah cukup menunjang
rencana investasi, hitung kelayakan ekonomi investasi pabrik tersebut
berdasarkan kriteria
a.
NPV
b.
IRR
c.
d.
Profitability Index
e.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.
4.
a.
Biaya relevan adalah suatu konsep biaya yang dapat digunakan dalam
keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternatif yang akan dipilih.
b.
Biaya diferesial Adalah perbedaan atau selisih biaya antara dua alternatif
atau lebih. Misalnya apabila PT X membeli mesin baru, maka akan
menghemat biaya tenaga kerja Rp 100 untuk tiap unit produk. Karena
penghematan ini tidak terjadi bila mempertahankan mesin lama, maka biaya
tenaga kerja menjadi biaya diferensial dalam keputusan membeli mesin baru
atau tidak.
c.
Biaya tenggelam Adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah
oleh suatu keputusan yang dibuat sekarang atau pada masa yang akan datang.
Misalkan pada tahun 2013 PT ABC membeli gedung kantor Rp 50.000.000.
Karena kondisi keuangan perusahaan maka PT ABC menutup sebagian
bidang usahanya dididang tersebut. Karena sudah terjadi pada masa lalu da
tidak bisa diubah dengan keputusan sekarang, maka penutupan sebagian
usaha PT ABC tidak akan memengaruhi nilai investasi yang berupa harga
beli gedung yang telah menjadi biaya tenggelam.
d.
e.
f.
Biaya tambahan adalah kenaikan atau tambahan biaya yang akan terjadi
karena memilih suatu alternatif. Misalnya PT X merakit sepeda mini denga
harga pokok per unit Rp 200.000,PT X mendapat pesanan khusus 100 unit x
Rp 200.000
Soal 1
Perusahaan kursi cap kaki gajah memproduksi kursi lipat besi yang
dilengkapi dengan jok dari busa. Saat ini perusahaan bekerja pada kapasitas
16.000 unit per bulan dengan biaya :
Bahan baku
Rp 34.500
Upah langsung
Rp 16.000
Rp 8.000
Rp 9.500
Rp 86.000
Kasus : saat ini ada sebuah perusahaan yang spesialisasi membuat jok kursi
menawarkan satu set jok kursi dengan harga Rp 22.000,-. Menurut analisis
jika jok itu dibeli dari luar perusahaan maka bahan baku yang dipergunakan
akan berkurang sebesar 40% dan biaya konversi (upah+BOP variabel)
sebesar 30%
Apakah layak kalau jok kursi itu dibeli dari luar?
Analisis :
Bahan baku
Upah langsung
Rp 9.500 x 16.000 =
Rp 152.000.000
Total biaya produksi
Harga produk per unit
Rp 1.088.000.000
Rp 86.000
Bahan baku
Upah langsung
89.000.000
Rp 9.500 x 16.000 =
Rp 152.000.000
Total biaya produksi
Harga produk per unit
Rp 1.104.000.000
Rp 96.000
Ternyata dengan membeli jok dari luar, harga pokok per unit menjadi lebih
mahal.
Selain faktor tersebut diatas, sebenarnya masih banyak faktor yang lain
mempengaruhi perilaku biaya. Faktor ini dapat berasal dari internal organisasi dan
ekstemal organisasi. Seperti : kebijaksanaan pemerintah dibidang ekonomi dan
politik, tingkat inflasi dan deflasi perubahan pasar dan persaingan serta lainnya.
Pendekatan tradisional dalam menaksir biaya hanya mempertimbangkan satu titik
kemungkinan sehingga dalam menyusun anggaran fleksibel dengan menggunakan
rumus
Penaksiran atau prediksi biaya masa depan dipengaruhi oleh berbagai faktor
dan mengandung unsur ketidak pastian (uncertainly) dan probalitas. Hal ini
disebabkan karena penaksiran biaya seringkali tidak dapat mengantisipasikan
semua faktor dan memperoleh informasi masa depan yang lengkap. Oleh karena
itu di dalamnya anggaran biaya hendaknya dimasukkan unsur ketidakpastian
kedalam rumus tleksibel sehingga rumusnya adalah :
Y = a+b (x) + U
3. Biaya semivariabel
1. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas dengan tingkatan
tertentu. Sedangkan biaya tetap per satuan (unit cost) berubah berbanding terbalik
dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin
rendah biaya satuan, semakin rendah volumen kegiatan semakin tinggi biaya
satuan. Contoh : biaya overhead, biaya pemasaran tetap, dll.
Tingkatan kekonstanan total biaya tetap terbatas dalam jangka kapasitas
(range of capacity) yang merupakan daerah kapasitas di dalam mana manajemen
melaksanakan kegiatan sehingga jarak tersebut dinamakan juga jarak relevan
(relevant range). Tingkatan kapasitas di luar jarak relevan dapat mengakibatkan
jumlah total biaya tetap berubah. Dihubungkan dengan karakteristik biaya terhadap
keluarannya, biaya tetap dapat digolongkan menjadi dua yaitu : biaya tetap
discreationary,
biaya tetap committed.
Biaya tetap discretionary adalah biaya tetap yang besarnya ditentukan oleh
kebijaksanaan manajemen puncak setelah mempertimbangkan program dan caracara pelaksanaan program yang bersangkutan, misalnya biaya tetap untuk :
penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan karyawan, serta promosi dan
advertensi. Sedangkan Biaya tetap committed adalah biaya tetap yang terjadi dalam
rangka mempertahankan kapasitas atau kemampuan perusahaan beroperasi dalam
kegiatan produksi, pemasaran, dan administrasi. Seperti : depresiasi, asuransi, gaji
pejabat kunci.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding
dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin besar
pula jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah
pula jumlah total biaya variabel. Sedangkan biaya variabel per satuan tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan. Contoh :
biaya bahan baku , biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel,
dll.
Untuk kepentingan perencanaan, biaya variabel dapat dibedakan dalam dua
tipe, yaitu Engineered Variable Cost dan Discretionary Variable Cost.
Engineered Variable Cost (true variable cost)
Engineered cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan
ukuran kegiatan tertentu. Hampir semua biaya variabel merupakan engineered cost.
Engineered variable cost merupakan biaya yang antara masukan dengan
keluarannya mempunyai hubungan erat dan nyata. jika masukan (biaya) berubah
maka keluaran akan berubah sebanding dengan perubahan masukan tersebut,
begitu juga sebaiknya jika keluarannya yang berubah. Contoh Engineered variable
cost adalah biaya bahan baku
Discretionary Variable Cost (step variable cost)
Merupakan biaya yang masukan dan keluarannya memiliki hubungan erat
namun tidak nyata (artifisial). jika keluaran berubah maka masukan akan berubah
sebanding dengan perubahan keluaran tersebut. Namun jika masukan berubah,
keluaran belum tentu berubah dengan adanya perubahan masukan tersebut. Dengan
kata lain biaya ini merupakan biaya variabel yang perilakunya tidak murni atau
nyata, seperti pengertian variabel. Perubahannya bertingkat, untuk dapat berubah
dibutuhkan perubahan volume yang besar. Contoh dari jenis biaya ini adalah biaya
iklan dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai
dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak
sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya,
semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi
perubahannya tidak sebanding (not proportional). Sedangkan biaya semi variabel
per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi
sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi
volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan
semakin tinggi biaya satuan. Contohnya adalah : biaya reparasi dan pemeliharaan
aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon, dll.
Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya
maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel. Pendekatan dan Metode yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya
semi variable adalah :
a. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (high and low point method)
b. Metode grafik statistikal (statistical scattergraph method)
c. Metode garis regresi (regression line method)
a. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (high and low point method)
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method)
adalah metode yang memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode
tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik
terendah. Metode titik tertinggi dan terendah memiliki keunggulan dan kelemahan.
Keunggulannya adalah Metode ini sangat sederhana sehingga mudah
dihitung dan dipakai. Sedangkan Kelemahannya adalah Kurang teliti dan cermat,
karena hanya didasarkan pada dua tingkatan kapasitas yang ekstrim, yaitu tertinggi
dan terendah, tingkatan kapasitas yang lain tidak dipertimbangkan.
Perbedaan antara kedua titik tersebut disebabkan karena adanya perubahan
kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan, sehingga persamaan Y = a + b
(x) dapat ditentukan. Adapun langkah-langkah memisahkan biaya variabel dan
biaya tetap dengan metode titik tertinggi dan terendah (high and low point method)
adalah :
Menentukan biaya variabel satuan = b
Biaya pada titik tertinggi Yt = a + bxt
Biaya pada titik terendah Yr = a + bxr
Perbedaan Yt Yr = bxt bxr
Jadi : b (xt xr) = Yt - Yr
dimana : Yt = jumlah biaya pada titik tertinggi
Yr = jumlah biaya pada titik terendah
a = jumlah total biaya tetap
xt = kapasitas tertinggi
xr = kapasitas terendah
Menentukan Besamya Total Biaya Tetap = a
Total biaya tetap pada a dapat dihitung dari biaya pada titik tertinggi atau biaya
pada titik terendah, dengan rumus : Pada titik tertinggi adalah : a = Yt bxt
Pada titik terendah adalah : a = Yr bxr
Bulan Ke
750.000
6.000
715.000
5.500
530.000
4.250
600.000
4.000
600.000
4.500
875.000
7.000
800.000
6.000
1.000.000
8.000
800.000
6.000
10
750.000
6.000
11
550.000
4.500
12
600.000
4.500
8.570.000
Jam Mesin
66.250
Tabel. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan pada Tingkat Kegiatan Tertinggi dan
Terendah
8.000
4.000
4.000
Rp. 1.000.000
Rp. 600.000
Rp. 400.000
Biaya variabel = Rp. 400.000 : 4.000 = Rp. 100 per jam mesin
Perhitungan unsur biaya tetap dalam biaya reparasi dan pemeliharaan mesin dapat
dilihat pada tabel berikut :
Rp. 1000.000
Rp. 600.000
800.000
Titik Kegiatan
Terendah
Rp. 400.000
Rp. 200.000
Rp. 200.000
a= y -b(x)
n x2 - (x)2
Jam Mesin
y.
x.
xy.
x2
750
6000
4500000000
36000000
715
5500
3932500000
30250000
530
4000
2120000000
16000000
600
4000
2400000000
16000000
600
4500
2700000000
20250000
875
7000
6125000000
49000000
800
6000
4800000000
36000000
1000
8000
8000000
64000000
800
6000
4800000000
36000000
10
750
6000
4500000000
36000000
11
550
4500
2475000000
20250000
12
600
4500
2700000000
20250000
x.
xy.
x2
8570000
66000
41060500000
380000000