Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1

Desain Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitan noneksperimen yaitu menggunakan desain penelitian deskripsi
korelasi, yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan
antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS pada PSK (pekerja
Seks

Komersial)

dengan

perilaku

proteksi

diri

dari

HIV/AIDS di lokalisasi X di kabupaten malang, pendekatan


yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional.
Cross

sectional

menekankanpada

adalah
waktu

jenis

pengukuran/

penelitian
observasi

yang
data

variabel independen dan dependen dinilai secara simultan


pada satu saat, jadi tidak ada follow up. Tentunya tidak
semua subjek penelitian harus diobservasi pada hari yang
sama,

akan tetapi baik

variabel independen maupun

variabel dependen dinilai hanya satu kali saja (Nursalam,


2008).

40

41

4.2

Kerangka Kerja Penelitian


Berikut adalah kerangka kerja penelitian dalam penelitian
ini :
Gambar 4.1 kerangka kerja penelitian
Populasi: semua PSK (pekerja seks
komersial) di lokalisasi x da
Kabupaten Malang
Teknik sampling:
Non probability sampling
Sampel: PSK yang ditemui secara
kebetulan di lokalisasi X
Kabupaten Malang
Variable indevenden :
tingkat pengetahuan PSK
tentang HIV/AIDS
Alat ukur:
kuesioner

Variable dependen :
perilaku proteksi diri dari
HIV/AIDS
Alat ukur:
kuesioner
Skala:
Nominal

Skala:
Ordinal

Pengolahan dan analisa data dengan Chi Square

Kesimpulan
Ada hubungan

Tidak ada
hubungan

42

4.3 Populasi danSampel


4.3.1 Populasi
Populasi merupakan seluruh objek atau sebagian objek
dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua PSK (pekerja seks
komersial) yang ada di Lokalisasi X di Kabupaten Malang yang
berjumlah 98 PSK.
4.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah PSK yang ditemui oleh
peneliti secara kebetulan/incidental yang ada di Lokalisasi X kab
Malang

4.4

Teknik Sampling
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan jenis

Nonprobability sampling dengan teknik pengambilan sample


Sampling
berdasarkan

Insedental
kebetulan,

yaitu

tenknik

yaitu

siapa

penentuan
saja

yang

sampel
secara

kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan


sampel, bila dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data.
4.5

Variabel Penelitian
Variabel merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri,

sifat, atau ukuran yang dimilki atau didapatkan oleh satuan

43

penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Misalnya


umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
pengetahuan,

pendapatan,

penyakit,

dan

sebagainya

(Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan hubungan fungsional atau


perannya variabel dibedakan menjadi, variabel tergantung
(dependen), variabel bebas (independen), variabel pengganggu.
Dalam penelitian ini ada dua jenis variabel yang dipakai yaitu :
4.5.1 Variabel bebas(Independen)
Variabel
independen
merupakan
variabel
yang
mempengaruhi atau yang manjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen/terikat (Sujarweni, 2014). Variabel
independen atau variabel bebas dalam penelitian ini ada dua,
Tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS pada PSK (Pekerja Seks
Komersial)
4.5.2 Variabel terikat/tergantung(Dependen)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen disebut juga variabel terikat (Sugiono, 2012).
Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini
adalah Perilaku pencegahan diri dari HIV/AIDS.

4.6. Definisi Operasional


Definisi
Operasional

adalah

variabel

penelitian

dimaksudkan untuk memahami arti setiap variabel penelitian


sebelum

dilakukan

analisis

(Sujarweni,

2014).

operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Definisi

44

Variabe
l
Indepen
den:
Tingkat
pengeta
huan
PSK
terhada
p HIV

Table 4.1 definisi opersional


Definisi
Indikator
Alat
Operasion
ukur
al
Pemahama
Memahami defenisi
Kuesio
n PSK
HIV/AIDS
ner
tenang
Mengetahui proses
HIV/AIDS
penularan HIV/AIDS

Skala
Data

Hasil
ukur

Ordin -Baik
al
-Cukup
-Kurang

Mengetahui
perjalanan terjadinya
HIV/AIDS
Mengetahui gejalagejala HIV/AIDS
Mengetahui apasaja
pemeriksaan pada
HIV/AIDS
Mengetahui tentang
VCT
Mengetahui
bagaimana cara
proteksi diri dari HIV

Depend
ent :
Perilaku
pencega
han diri
dari
HIV/
AIDS

Perilaku
untuk
menghindar
i diri dari
HIV

Melakukan Hubungan
Seksual Dengan
Menggunakan
Kondom

Tidak berhubungan
Seksual Melalui Anal /
Oral

Mencuci Tangan guna


Mencegah Infeksi

kuesio
ner

nomin -Beresiko
al
Tinggi
-Beresiko
Rendah

45

Tidak Berhubungan
seksual saat Haid
(datang bulan)

Tidak berhubungan
seksual jika ada
perlukaan/iritasi

4.7 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian

ini

dilaksanakan

di

Lokalisasi

di

Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan


April 2014

4.8

Instrument penelitian
Menurut Arikunto (2006) Instrument penelitian adalah
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih hemat, lengkap dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner.

Kuesioner

adalah

suatu

alat

untuk

mengumpulkan data dimana peneliti mengumpulkan data


secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan

46

secara tertulis.Pertanyaan yang diajukan dapat dibedakan


menjadi pertanyaan terstruktur, peneliti hanya menjawab
sesuai pedoman dengan pedoman yang sudah ditetapkan
dan tidak terstruktur, yaitu subjek menjawab secara bebas
tentang sejumlah pertanyaan yang diajukan secara terbuka
oleh peneliti (Nursalam, 2003).
4.8.1 Kuisioner data demografi
Kusioner data demografi

untuk

melengkapi

data

demografi PSK (Pekerja Seks Komersial) yaitu usia, jenis


kelamin, pendidikan, lama bekerja, serta pernah atau tidak
pernah

mendapatkan

pendidikan

kesehatan

tentang

HIV/AIDS.

4.8.2

Kuisioner

Pengetahuan

PSK

(Pekerja

Seks

Komersial) tentang HIV/AIDS


Kuisioner

pengetahuan

PSK

tentang

HIV/AIDS

untuk

mengukur tingkat pengetahuan PSK (Pekerja Seks Komersial)


tentang HIV/AIDS dengan menjawab 24 soal, sebagai indikator
tingkat pengetahuan Baik, cukup, kurang. Dimana jika PSK
menjawab benar sesuai kunci jawaban kuisioner diberi nilai 1
dan jika menjawab salah diberi nilai 0, dan jumlah jawaban yang
dijawab benar sesuai kunci jawaban akan dijumlahkan, adapun
indikator

penilaian;

untuk

tingkat

pengetahuan

PSK

dikategorikan baik jika menjawab total benar 24 16 soal,

47

cukup jika menjawab total benar 15 8 soal, dan dikatakan


kurang jika menjawab total benar 7 - 0 soal.
4.8.3 Kuisioner Perilaku PSK (Pekerja Seks Komersial)
untuk proteksi diri dari HIV/AIDS
Kuisioner perilaku PSK (Pekerja Seks Komersial) untuk
proteksi diri dari HIV/AIDS dengan menjawab 17 pernyataan
tentang pemilihan proteksi diri dari HIV/AIDS dengan Ya,
Kadang-kadang,

Tidak.

Jika

responden

menjawab

(Ya)

memberikan nilai 3, jika menjawab kadang-kadang diberikan


nilai 2, dan jika menjawab tidak diberikan nilai 1. Jumlah total
nilai dibagi menjadi 2 yakni beresiko tinggi dan berisiko rendah.
Dikatakan berisiko tinggi jika jumlah total nilai 17-34 dan
dikatakan berisiko rendah jika jumlah nilai total 35-51 Dimana
bentuk indikator pemilihan proteksi diri sebagai berikut ;
1. Melakukan
2.
3.
4.
5.

4.9
4.9.1

Hubungan Seksual

Dengan

Menggunakan

Kondom
Tidak Berhubungan seksual saat Haid (datang bulan)
Mencuci Tangan guna Mencegah Infeksi
Tidak berhubungan Seksual Melalui Anal / Oral
Tidak berhubungan seksual jika ada perlukaan/iritasi

Prosedur Pengambilan Data


Persiapan Peneliatian
Penelitian

ini

dilakukan

setelah

peneliti

mendapat

persetujuan dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

48

Muhammadiyah Malang (FIKES UMM) dan setelah dinyatakan


lulus

dalam

permohonan

ujian
ijin

proposal.

uji

Peneliti

reliabilitas

dan

mengajukan
validitas

surat

instrumen

penelitian kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas


Muhammadiyah

Malang

(FIKES

UMM).

Peneliti

kemudian

mengajukan surat permohonan ijin melakukan penelitian di


Lokalisasi X Kabupaten Malang
.9.2 Tahap Pelaksanaan
Responden diberikan penjelasan sesuai dengan maksud dan
tujuan peneliti, kemudian responden diminta untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan peneliti dengan jujur dan apa
adanya, dan responden diminta untuk mengisi kuesioner A, B
dan C secara bersamaan

4.10 Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap sebagai
berikut (Arikunto, 2002):
a. Editing
Peneliti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan data
yang telah diisi oleh responden, diantaranya kelengkapan
pengisian

lembar

pengisian

lembar

identitas
kuesioner.

responden

dan

kelengkapan

Editingdilakukan

ditempat

pengumpulan data, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian


dan kekurangan pada pengisian data dapat dilengkapi dengan
segera.

49

b. Scoring
Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing
jawaban dengan kode berupa angka, sehingga memudahkan
proses memasukan data di komputer.
c. Coding
Merupakan suatu metode untuk mengkonversikan data
yang dikumpulkan selama penelitian kedalam simbol yang cocok
untuk keperluan analisis terhadap pertanyaan dan jawaban yang
diajukan.

Dalam

pengelolaan

data

ini

peneliti

melakukan

pemberian kode berupa angka. Selanjutnya dimasukan pada


table kerja untuk mempermudah pembacaan.
d. Processing
Setelah semua kuesioner terisi penuh dan sudah dilakukan
pengkodean.

Langkah

pengolahan

selanjutnya

adalah

memproses data agar dapat di analisis. Pemprosesan data


dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke
program komputer.
e. Tabulating
Setelah entry data, kemudian data tersebut dikelompokan
dan ditabulasikan sehingga diperoleh frekuensi dari masingmasing variable
.11
Analisa data
1) Analisis Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian. Dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan
persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Analisis
univariat

digunakan

untuk

menjelaskan

karakteristik

PSK

(pekerja seks komersial) yaitu usia, tingkat pendidikan, lama

50

bekerja dan paparan informasi mengenai pernah mendapat


penyuluhan tentang HIV/AIDS sebelumnya.
2) Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel dan membuktikan hipotesis penelitian.
Analisis

bivariat

hubungan

dalam

pengetahuan

penelitian
PSK

ini

tentang

untuk

mengetahui

HIV/AIDS

dengan

pemilihan cara proteksi diri dari HIV/AIDS. Uji statistik yang


akan digunakan yaitu Chi square. Uji chi square berguna untuk
menguji hubungan dua variabel nominal dan ordinal serta
mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan
yang lainnya. Adapun rumus Chi square seperti dibawah ini.
1 Mencari chi square Rumus umum :
o f h
f 2

2
x =
Keterangan:
X2 = chi square
f0 = frekuensi yang diobservasi
fh = frekuensi yang diharapkan
2. Mencari X2 tabel dengan rumus :
dk = (k-1)(b-1)
keterangan :
k: banyaknya kolom
b: banyaknya baris
Digunakan taraf signifikan (0,05) :
a Jika p tabel maka H 1 diterima, berarti ada hubungan
tingkat pengetahuan dengan perilaku proteksi diri dari
HIV/AIDS

51

b Jika p tabel maka H0 diterima, berarti tidak ada


hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku proteksi diri
dari HIV
Syarat uji Chi square adalah tidak ada sel yang mempunyai nilai
expected kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel (Dahlan,
2009). Jika syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka dipakai
uji alternatifnya, yaitu :
a. alternatif uji chi square untuk tabel 2 x 2 adalah uji fisher
b. alternatif uji chi square untuk tabel 2 x K adalah uji
kolmogorov-smirnov
c. alternatif uji chi square untuk tabel selain 2 x 2 dan 2 x K
adalah

penggabungan

sel.

Setelah

dilakukan

penggabungan sel akan terbentuk suatu tabel B x K yang


baru. Uji hipotesis yang dipilih sesuai dengan tabel B x K
yang baru tersebut.
4.12 Validitas dan Reliabilitas
Dalam

penelitian

ini

perlu

dilakukan

uji

instrumen

kuesioner dengan cara uji validitas dan reabilitas.


a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur
itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo,
2005). Uji validitas dapat menggunakantekhnik korelasi Pearson
Produce Moment dengan bantuan SPSS for Windows 18.
Adapun rumus Pearson Produce Moment sebagai berikut :

52

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat


ukur benar-benar dapat mengukur apa yang diukur. Uji validitas
dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment, yang
rumusnya sebaga berikut:
2
X
Y 2
n.Y2

n . X 2 .

n ( XY )( X ) .( Y )
r hitung =

Keterangan:
r hitung
= koefisien relasi
Xi
Yi
N

= jumlah skor item


= jumlah skor total
= jumlah responden
Setelah nilai korelasi dari tiap pertanyaan diketahui, maka

nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritis r tabel.


Untuk

mengetahui

pertanyaan

tersebut

signifikan

maka

pertanyaan tersebut harus memenuhi persyaratan uji yaitu:


a. Jika nilai r hitung > nilai r tabel maka dinyatakan valid.
b. Jika nilai r hitung < nilai r tabel maka dinyatakan tidak valid.
Untuk mengetahui nilai korelasi dengan pengujian ini
menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product for
Social Science), adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner tingkat pengetahuan Pengetahuan
tentang HIV/AIDS

Item
B1
B2
B3

Pearson
Correlation (r
hitung)
0.641
0.68
0.741

r tabel (N = 10 ;
= 5%)

Keterangan

0.632
0.632
0.632

valid
valid
valid

53

B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15
B16
B17
B18
B19
B20
B21
B22
B23
B24

0.734
0.68
0.734
0.708
0.675
0.761
0.734
0.71
0.714
0.71
0.017
0.739
0.71
0.675
0.797
0.854
0.641
0.741
0.708
0.708
0.708

0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
Jumlah butir valid
Jumlah butir tidak
valid

valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
tidak valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
23
1

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner tingkat pengetahuan Pengetahuan


tentang HIV/AIDS

Item
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C9
C10
C11
C12
C13
C14
C15
C16
C17

Pearson
Correlation (r
hitung)
0.806
0.75
0.656
0.673
0
0.673
0
0.784
0
0.716
0.803
0.667
0.678
0.85
0.85
0.85
0.85

r tabel (N = 10 ;
= 5%)
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
Jumlah butir valid
Jumlah butir tidak
valid

Keterangan
valid
valid
valid
valid
tidak valid
valid
tidak valid
valid
tidak valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
14
3

54

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
(Notoatmodjo,

2005).Reliabilitas

statistik

dihitung

dengan

rumus Cronbach sdengan bantuan SPSS for Windows 18.


n=
Keterangan:
n

reabilitas

instrument

k : mean kuadrat antara subyek


sr : mean kuadrat kesalahan
st: varian total
kriteria

pengukuran

dengan

menggunakan

batasan

0,60,

sebagai berikut :
1. JikanilaiCronbachs Alpha> 0,60 maka reliable
2. JikanilaiCronbachs Alpha < 0,60 makatidak reliable
Uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan Alpha
Cronbach. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel
ditunjukkan table di bawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner tingkat pengetahuan dan
perilaku pencegahan PSK.

Variabel
Tingkat Pengetahuan
Perilaku Pencegahan
diri dari HIV

Koefisien Alpha
0.951
0.923

Keterangan
Reliabel
Reliabel

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa pada


variabel tingkat pengetahuan dikatakan reliabel karena nilai
koefisien Alpha Cronbach (0,951) > dari nilai r tabel (0,60) dan
pada variabel perilaku pencegahan diri dari HIV juga dikatakan

55

reliabel karena nilai koefisien Alpha Cronbach (0,923) > dari


nilai r tabel (0,60).
4.13 Etika Penelitian
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah
yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian
keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka
segi etika penelitian harus diperhatikan. Peneliti menekankan
masalah etika yang meliputi:
. Lembar persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan diberikan kepada responden tujuannya
agar subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta
dampaknya.

Jika

responden

bersedia

maka

harus

menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak


bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.
. Tanpa nama(Anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka peneliti tidak
mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan
data (kuisioner) dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data.
. Kerahasiaan (Confidentiality)
Menurut Hidayat (2009), kerahasiaan informasi yang telah
dikumpulkan

dijamin

kerahasiaannya

oleh

peneliti,

hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai