Sifat dasar audit atas siklus persediaan adalah eratnya hubungan siklus ini
dengan siklus-siklus transaksi lain di dalam organisasi tersebut. Hubunganya
dengan siklus perolehan dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia
dilihat dari pendebitan-pendebitan ke dalam perkiraan bahan baku, tenaga kerja
langsung (direct labour), dan overhead pabrik (manufacturing overhead) dalam
bentuk-T. Hubungannya dengan sikluspenjualan dan penagihan dapat dilihat dari
pengurangan barang jadi dan pembebanan ke harga pokok penjualan.
2.2 FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PERSEDIAAN DAN DOKUMEN TERKAIT
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dikatakan adalah paduan dari dua
sisitem yang terpisah tapi erat berhubungan. Yang pertama adalah arus barang
secara fisik, dan yang kedua adalah biaya yang terkait. Selama persediaan
bergerak dalam perusahaan,harus ada pengendalian yang cukkup baik atas
pergerakan fisik maupun biaya-biaya yang terkait. Pemeriksaan sekilas terhadap
Penerimaan barang yang di order adalah bagian dari siklus perolehan dan
pembayaran. Barang diterima harus diperiksa kuantitas dan kualitasnya. Bagian
yang menerima membuat laporan penerimaan barang yang menjadi bagian
daridokumentasi yang perlu sebelum pembayaran dilakukan setelah inspeksi,
barang dikirim ke gudang dan dokumen penerimaan dikirimkan kebagian
pembelian, gudang dan hutang usaha.
-
MEMPROSES BARANG
tertentu, dan pada proces-cost biaya per unit produksi dialokasikan kepada tiap
barang proses.
Catatan akuntansi biaya terdiri dari berkas induk, neraca lajur dan laporan dan
laporan yang menunjukkan akumulasi bahan, upah, dan biaya overhead dari
suatu pekerjaan atau proses saat biaya-biaya itu timbul sewaktu pengerjaan
atau produk selesai, biaya yang timbul dipindahkan dari barang dalam proses ke
barang jadi didasarkan laporang bagian penerimaan kas.
-
Pengiriman barang jadi adalah bagian integral dari siklus penjualan dan
penerimaan kas. Tiap pengiriman atau pengeluaran barang jadi harus didukung
dokumen pengiriman yang diotorisasi dengan memadai. Pengendalian untuk
pengiriman telah dibahas pada bab sebelumnya.
-
biaya per unit juga diikutkan. Biaya-biaya barang jadi terdiri dari bahan baku ,
buruh langsung dan biaya overhead yang seringkali membutuhkan alokasi dan
pencatatanyang rinci jika catatan perpetual menyertakan biaya per unit,
pencatatan akuntansi biayanya harus diintigrasikan dalam suatu sistem
komputer.
-
Pergerakan fisik dan dokumentasi yang terkait dalam siklus dasar persediaan
dan pegudangan. Ini menekankan suatu hal penting yaitu bahwa pencatatan
biaya dan penggerakan persediaan harus sejalan dengan arus penggerakan fisik
persediaan.
Pemindahan intern tercermin dalam fungsi keempat dan kelima dalam gambar
18-2. Pemrosesan barang dan penggudangannya. Kedua kegiatan ini tidak
berkaitan dengan siklus lain, dan kerenanya harus dibahas dan di uji dalam
pengujian siklus persediaan dan pergudangan. Catatan akuntansi yang berkaitan
dengan fungsi-fungsi ini disebutkan catatan akuntansi biaya.
-
Catatan pengiriman barang dan biaya yang terkait. Fungsi terakhir pad gambar
18-2, adalah bagian dari siklus penjualan dan penerimaan kas, jadi,
pengujianterhadap pengendalian intern pada fungsi tersebut dilakukan sebagai
bagian dari audit atas siklus penjualan dan penerimaan kas. Pengujian atas
transaksi harus meliputi prosedur verifikasi untuk akurasi berkas induk
persediaan perpetual.
-
pertama dimana pengamatan fisik adalah jenis bahan bukti yang penting yang
digunakan untuk verifikasi saldo akun tersebut. Pengamatan fisik akan di bahas
lebih lanjut dalam bab ini.
-
Satu hal lagi yang penting untuk mempertimbangkan adalah perlunya suatu
strukrur pengendalian intern yang mengintegrasikan produksi dengan catatan
akuntansi untuk menyajikan biaya yang akurat bagi semua produk. Keberadaan
catatan biaya yang memadai sangat penting bagi manajemen sebagai alat bantu
untuk penentuan harga, pengendalian biaya dan costing persediaan.
-
(b) risiko salah saji material dalam hal ini yang bahwa pekerjaan ahli
berhubungan;
(c) Pentingnya kerja yang ahli dalam konteks audit;
(d) pengetahuan auditor dan pengalaman dengan pekerjaan sebelumnya yang
dilakukan oleh ahli itu; dan
(e) Apakah ahli yang tunduk pada kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
perusahaan auditor itu. (Ref:. Para A11-A13)