Porifera Dan Coelenterata
Porifera Dan Coelenterata
INVERTEBRATA
Disusun oleh :
Agustinus Herwian XB/02
Heston Prasetyo XB/16
Leviandri XB/24
Melvern Abhinaya Chairul XB/26
Ritter Willy Putra XB/31
Ciri Tubuh
Ukuran dan Bentuk :
Ukuran dari sebesar butir beras sampai yang tinggi dan diameternya 2 m
Umumnya berbentuk asimetri (tidak beraturan) seperti vas bunga, mangkuk atau
tumbuhan, tapi ada juga yang berbentuk simetri radial
Tubuh memiliki pori-pori seperti spons (ostium)
Porifera yang
berbentuk
seperti vas
bunga beserta
Tipe Tubuh:
Berdasarkan sistem saluran air nya, Porifera dibedakan atas tiga tipe tubuh, yaitu tipe
Ascon, tipe Sycon dan tipe Rhagon.
1. Tipe Ascon
Mempunyai sistem saluran air sederhana.
Air masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh) lalu keluar
melalui oskulum
Contoh : Leucoslenia
2. Tipe Sycon
Mempunyai dua tipe saluran air, tetapi hanya radialnya yang mempunyai koanosit.
Air masuk melalui pori ke saluran radial yang berdinding koanosit , spongosol keluar
melalui oskulum
Contoh : Scypha
Reproduksi
1. Reproduksi aseksual
Dengan pembentukan tunas dan gemmule (tunas internal) yang dihasilkan
menjelang musim dingin
2. Reproduksi seksual
Dengan cara peleburan sel sperma dengan sel ovum yang terjadi di luar tubul
porifera (external)
Klasifikasi Porifera
Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya
CClathrina
clathrus
Euplectella aspergillum
Niphates digitalis
Tabel klasifikasi Porifera
Calcarea Hexatinellida
Perbedaan Demospongiae
(Clacispongiae) (Hyalospongiae)
spikula yang
spikula seperti duri- mengandung silikat serabut spongin, atau
Penyusun
duri kecil dari Kalsium atau kersik (SiO2). campuran spongin
kerangka tubuh
Karbonat Ujung spikula dan zat kersik
berjumlah enam
Tinggi dan diameter
tinggi kurang dari 10 tinggi rata rata 10 -30
Ukuran tubuh mencapai lebih dari 1
cm cm
meter
cerah , mengandung
pigmen pada
amoebosit yang
Warna pucat pucat
berfungsi untuk
melindungi tubuh dari
sinar matahari
seperti vas bunga,
vas bunga atau tidak beraturan dan
Bentuk tubuh dompet, kendi, atau
mangkuk bercabang
silinder
Tipe saluran air tipe sikonoid tipe Leukonoid
laut dalam maupun
kedalaman laut 200 –
Habitat laut dangkal dangkal, meskipun
1.000 m
ada yang di air tawar
Scypa, Sycon, Hippospongia,
Clathrina, Leucettusa Niphates digitalis,
Contoh Euplectella aspergillum
lancifer, dan Grantia, Euspongia sp dan
Leucosolenia Spongilla sp.
Peranan Porifera
Spongia dan Hippospongia digunakan sebagai spons mandi, pembersih kaca, dan alat
gosok
Zat kimia yang dikeluarkan dapat dijadiakn sebagai obat kanker atau penyakit lain
PHYLUM COELENTERATA (CNIDARIA)
Coelenterata adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.
Rongga tubuh Coelenterata berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler)
Memiliki sel penyengat yang terletak pada tentakel yang terdapat di sekitar mulut.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks dibanding porifera.
Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi oleh jaringan dan fungsinya dikoordinasi oleh
sistem saraf sederhana.
Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli, terletak di
antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel.
Ciri tubuh
Ukuran dan bentuk tubuh:
Ukuran beraneka ragam, hingga yang beberapa milimeter
Contoh : Hydra (mikroskopis), Cyanea(makroskopis)
Bentuk tubuh simetri radial berupa medusa/polip
Medusa seperti lonceng/payung dengan tentakel
Polip berbentuk tabung seperti medusa memanjang
Cara hidup
Hidup bebas secara heterotrof (memangsa plankton dan hewan kecil di air).
Knidosit berperan dalam memperoleh mangsa (mengeluarkan racun untuk
melumpuhkan mangsa)
Mangsa yang didapat ditangkap oleh tentakel dan dibawa ke mulut.
Habitat
Hidup di air laut maupun air tawar.
Soliter atau berkelompok.
Coelenterata polip : melekat pada batu atau benda lain di dasar perairan, tidak dapat
berpindah tempat.
Coelenterata medusa : bergerak bebas melayang di air.
Reproduksi
1. Ada yang mengalami metagenesis dan ada yang tidak.
2. Reproduksi Aseksual
Dilakukan dengan pembentukan tunas (pada Coelenterata berbentuk polip)
Tunas tumbuh di dekat polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya
sehingga membentuk koloni.
Contoh Coelenterata yang melakukan reproduksi aseksual adalah Coelenterata
yang berbentuk polip : Tubastrea, Acropora, Utiricina, dan Turbinaria.
3. Reproduksi Seksual
Dilakukan dengan cara pembentukan dan penyatuan gamet (sperma dan ovum)
Terjadi pada semua Coelenterata berbentuk medusa dan sebagian Coelenterata
berbentuk polip.
Contoh Coelenterata yang melakukan reproduksi seksual adalah hydra, Obelia,
Physalia, Cyanea, dan Chrysaora fruttescens.
Klasifikasi
Berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidup Hydrozoa, Scyphozoa, dan
Anthozoa.
1. Hydrozoa
Berasal dari bahasa Yunani yaitu hydro yang berarti air dan zoa yang berarti
hewan.
Memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidup.
Hydrozoa hidup soliter (berbentuk polip) atau berkoloni (bentuk polip dan
medusa)
Contoh : Hydra, Obelia, dan Physalia
Obelia
2. Scyphozoa
Berasal dari bahasa Yunani yaitu scypho yang berarti mangkuk dan zoa yang
berarti hewan.
Bentuk dominan berupa medusa (dikenal dengan ubur-ubur)
Medusa umumnya berukuran 2 - 40 cm.
Reproduksi Scyphozoa secara aseksual dan seksual.
Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual yang kemudian
menghasilkan gamet yang jika terjadi fertilisasi akan menghasilkan zigot.
Contoh : Cyanea dan Chrysaora fruttescens
(a) Cyanea (b) Chrysaora hysoscella
3. Anthozoa
Berasal dari bahasa Yunani yaitu Antho yang berarti bunga dan zoa yang berarti
hewan.
Memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga.
Anthozoa hanya memiliki bentuk polip yang berukuran besar.
Hidup di laut dangkal secara soliter atau berkoloni.
Bereproduksi secara aseksual (tunas dan fragmentasi) dan reproduksi seksual
(menghasilkan gamet)
Contoh : Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (anemon laut), dan
Turbinaria.
Tubastrea (koral)
Koral hidup di air jenih dan dangkal karena koral bersimbiosis mutualisme
dengan ganggang (ganggang memberikan makanan dan membantu
pembentukan rangka pada koral, koral memberikan buangan yang merupakan
makanan bagi ganggang serta pelindungan pada ganggang dari herbivora)
Rangka koral ada yang tersusun dari zat kapur
Rangka koloni dari polip koral inilah yang membentuk karang pantai (terumbu
karang) atau atol (pulau karang)
Peranan Coelenterata
Coelenterata kelas Anthozoa (yaitu koral atau karang) merupakan komponen utama
pembentuk ekosistem terumbu karang dimana menjadi tempat hidup beragam jenis
hewan dan ganggang banyak di Asia Tenggara, dari Filipina, dan Indonesia hingga
Great Barrier Reef di Australia.
Ekosistem terumbu karang menyumbangkan 25% ikan yang dikonsumsi manusia.
Terumbu karang yang sangat indah dapat dijadikan sebagai objek wisata.
Karang di pantai juga bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencegah abrasi
pantai.