Anda di halaman 1dari 3

Hari, Tanggal : Senin, 28 September 2015

Asisten
: Ina Rotulhuda (G24110049)
Alfi Wardah F (G24110063)

Kelompok : 14
Anggota : Mega Fitria
Anjias Yonatan
Dara Fiyanka K
Saeful Rakhman

(G24120008)
(G24120045)
(G24120046)
(G24120070)

ANALISIS ANGIN: WINDROSE (MANUAL)


DI STASIUN KLIMATOLOGI AHMAD YANI, SEMARANG
TUJUAN
Tujuan praktikum kali ini adalah melakukan analisis arah dan kecepatan angin di suatu
stasiun klimatologi dengan menggunakan metode windrose manual, mengetahui hubungan
hembusan angin dengan sebaran polutan pada jam-jam tertentu, dan mengetahui manfaat pembuatan
windrose.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Windrose adalah sebuah diagram yang memberikan gambaran tentang bagaimana arah dan
kecepatan angin terdistribusi di sebuah lokasi dalam suatu periode tertentu. Windrose memberikan
gambaran ringkas tentang bagaimana arah dan kecepatan angin terdistribusi pada sebuah lokasi yang
sarat akan informasi. Windrose ditampilkan dalam format sirkular yang menunjukkan frekuensi dari
arah mana angin berhembus. Panjang dari masing-masing kriteria yang mengelilingi lingkaran
diasumsikan sebagai frekuensi waktu di mana angin berhembus dari arah tertentu (Fadholi 2013).
Pembuatan windrose ini biasa dilakukan dengan menggunakan software WRPLOT View,
namun pada praktikum kali ini pembuatan windrose dilakukan secara manual yang digambar
menggunakan jangka, busur, pensil, dan spidol warna pada kertas milimeter blok. Windrose manual
ini digambar dengan tetap mengacu pada data arah dan kecepatan angin dari tabel frequency count
pada hasil keluaran windrose dari software WRPLOT View pada praktikum sebelumnya, yang
kemudian dikonversi dalam bentuk persen. Tiap lingkar pada windrose yang digambar oleh
praktikan merepresentasikan nilai presentase sebesar 9%.
Windrose pada bulan Januari, angin dominan berhembus dari arah barat laut menuju tenggara
( 67%) dengan kecepatan tertinggi adalah antara 5,7 8,8 m/s dan kecepatan terendah adalah antara
0,5 2,1 m/s. Pada bulan Januari wilayah yang terkena polutan dominan berada pada bagian
tenggara dari stasiun pengamatan dengan kecepatan rata-rata angin membawa polutan 2,76 m/s
selama 30 jam pengamatan. Kemudian pada bulan Februari diketahui angin juga dominan
berhembus dari arah barat laut menuju tenggara ( 66%) dengan kecepatan tertinggi adalah antara
3,6 5,7 m/s dan kecepatan terendah adalah antara 0,5 2,1 m/s. Pada bulan Februari sebaran
polutan dominan berada pada wilayah tenggara stasiun pengamatan dengan kecepatan rata -rata
angin membawa polutan sebesar 2,06 m/s selama 18 jam pengamatan. Memasuki bulan Maret,
diketahui bahwa angin masih berhembus dominan dengan arah yang sama yaitu dari barat laut
menuju tenggara ( 60%) dengan kecepatan tertinggi adalah antara 5,7 8,8 m/s dan kecepatan
terendah adalah antara 0,5 2,1 m/s. Pada bulan Maret polutan dominan berada di sebelah tenggara
stasiun pengamatan dan sebagian dari arah selatan stasiun, kecepatan rata-rata angin membawa
polutan adalah 2,92 m/s selama 30 jam pengamatan.
Windrose pada bulan April, diketahui bahwa angin bergerak dari arah yang bervariasi, mulai
dari arah timur dan sebagian bergerak dari arah utara, namun angin dominan berhembus dari arah
tenggara ( 30%) dengan kecepatan tertinggi antara 5,7 8,8 m/s dan kecepatan terendah antara 0,5
2,1 m/s. Pada bulan April wilayah yang terkena polutan dominan berada di sebelah barat laut dan
sebagian di sebelah selatan stasiun pengamatan dengan kecepatan angin membawa polutan sebesar
2,91 m/s selama 19 jam pengamatan. Kemudian, pada bulan Mei diketahui bahwa angin yang
berhembus dominan berasal dari arah tenggara ( 30%) dengan kecepatan tertinggi antara 8,8 11,1
m/s dan terendah antara 0,5 2,1 m/s. Pada bulan Mei polutan berada pada wilayah barat laut stasiun
pengamatan dengan kecepatan rata-rata angin membawa polutan sebesar 2,84 m/s selama 30 jam
pengamatan. Pada bulan Juni, diketahui bahwa arah datangnya angin juga cenderung lebih banyak
berasal dari tenggara ( 52%) dengan kecepatan tertinggi antara 3,6 5,7 m/s dan kecepatan
terendah antara 0,5 2,1 m/s. Pada bulan Juni wilayah yang terkena polutan merupakan sebelah

barat laut stasiun dengan kecepatan rata-rata angin membawa polutan sebesar 2,81 m/s selama 29
jam pengamatan.
Windrose pada bulan Juli, diketahui bahwa dominasi angin berhembus dari arah tenggara (
30%) hingga timur ( 27%) dengan kecepatan tertinggi antara 3,6 5,7 m/s dan kecepatan terendah
antara 0,5 2,1 m/s. Pada bulan Juli wilayah yang terkena polutan sebelah barat dan selatan stasiun
wilayah pengamatan dengan kecepatan rata-rata angin membawa polutan 2,47 m/s selama 30 jam
pengamatan. Selanjutnya pada bulan Agustus, diketahui bahwa angin berhembus cukup merata dari
arah barat laut hingga tenggara, dengan dominan berasal dari arah timur laut ( 47%) dengan
kecepatan tertinggi antara 3,6 5,7 m/s dan kecepatan terendah antara 0,5 2,1 m/s. Pada bulan
Agustus polutan dominan berada di sebelah selatan sampai barat daya stasiun pengamatan dengan
kecepatan angin membawa polutan sebesar 2,81 m/s selama 30 jam pengamatan. Kemudian pada
bulan September, diketahui bahwa dominasi angin berasal dari arah barat laut ( 47%) menuju arah
tenggara dengan kecepatan tertinggi antara 3,6 5,7 m/s dan kecepatan terendah antara 0,5 2,1
m/s. Pada bulan September polutan dominan berada pada sebelah tenggara stasiun pengamatan
dengan kecepatan rata-rata angin membawa polutan sebesar 2,88 m/s selama 29 jam pengamatan.
Windrose pada bulan Oktober, diketahui bahwa angin dominan berhembus dari arah barat
laut menuju tenggara ( 37%) dengan kecepatan tertinggi adalah antara 5,7 8,8 m/s dan kecepatan
terendah adalah antara 0,5 2,1 m/s. Pada bulan Oktober polutan berada di sebelah tenggara dan
selatan stasiun pengamatan dengan kecepatan rata-rata angin membawa polutan sebesar 2,78 m/s
selama 30 jam pengamatan. Kemudian pada bulan November, diketahui bahwa angin berhembus
merata dari berbagai arah, kecuali dari arah selatan hingga barat daya, namun dominan berhembus
dari arah barat laut menuju tenggara ( 27%) dengan kecepatan angin tertinggi adalah antara 2,1
3,6 m/s dan kecepatan terendah adalah antara 0,5 2,1 m/s. Pada bulan November polutan hampir
tersebar merata di sekitar stasiun pengamatan kecuali sebelah utara hingga timur laut stasiun
pengamatan. Kecepatan rata-rata angin membawa polutan sebesar 2,34 m/s selama 29 jam
pengamatan. Sementara pada bulan Desember, diketahui bahwa angin banyak berhembus dari arah
barat laut hingga timur laut, namun dominan angin berhembus dari arah yang sama seperti bulan bulan sebelumnya, yaitu dari barat laut menuju tenggara ( 40%) dengan kecepatan angin tertinggi
adalah antara 2,1 3,6 m/s dan kecepatan terendah adalah antara 0,5 2,1 m/s. Pada bulan Desember
polutan menyebar hampir di seluruh wilayah sekitar stasiun, akan tetapi lebih dominan berada pada
wilayah tenggara dengan kecepatan rata-rata angin membawa polutan sebesar 2,16 m/s selama 30
menit pengamatan.
Tampilan diagram Windrose manual ini sama halnya dengan yang dibuat menggunakan
software WRPLOT View, namun yang membedakan keduanya adalah proses pembuatannya, di mana
pada pembuatan windrose manual membutuhkan data angin yang terlebih dahulu dikonversi dalam
bentuk persen yang kemudian digambarkan dengan alat-alat penunjang, sehingga banyak tahap pada
windrose manual yang memakan waktu lebih lama. Selain itu hasil yang dibuat secara manual belum
tentu menghasilkan grafik yang rapih dan bagus, karena bergantung pada keahlian dan keterampilan
pembuatnya. Namun sisi baik dari mempelajari windrose manual ini, kita dapat mengetahui
komponen-komponen yang dibutuhkan dan proses -proses dalam analisis angin yang tidak dijelaskan
pada pembuatan windrose melalui software.
Diagram windrose ini menampilkan grafik kecenderungan arah pergerakan angin pada suatu
wilayah yang disebabkan oleh pengaruh kelerengan lokal, kemungkinan efek pesisir, jangkauan alat,
dan variabilitas temporal dari angin. Dengam demikian, diagram windrose ini umumnya
dimanfaatkan sebagai rancang bangun dalam bidang pelayaran maupun penerbangan, mengamat i
perubahan arah angin musiman, analisa pengembangan sumber energi pembangkit listrik tenaga
angin (Habibie et al. 2011), menganalisa pola angin permukaan (Fadholi 2012), dan lain sebagainya.
KESIMPULAN
Windrose adalah sebuah diagram yang memberikan gambaran tentang bagaimana arah dan
kecepatan angin terdistribusi di sebuah lokasi dalam suatu periode tertentu yang sarat akan
informasi. Pada praktikum kali ini praktikan sudah mampu menghasilkan diagram windrose dengan
menggunakan cara yang manual, yaitu dengan menggambar diagram windrose tersebut pada kertas
milimeter blok, pada Stasiun Klimatologi Ahmad Yani, Semarang, tahun 2012. Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil, bahwa polutan di daerah sekitar stasiun pengamatan
cenderung menyebar ke berbagai arah ke mana angin tersebut bertiup dan potensi polutan semakin
berbahaya terjadi pada malam hari, di mana suhu udara pada malam hari lebih rendah dibandingkan

dengan suhu udara pada siang hari. Diagram windrose juga memiliki beberapa manfaat, antara lain
digunakan sebagai rancang bangun dalam bidang pelayaran dan penerbangan, pengamatan
perubahan arah angin musiman, analisa pengembangan sumber energi pembangkit listrik tenaga
angin, menganalisa pola angin permukaan, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Fadholi A. 2012. Analisa pola angin permukaan di bandar udara Depati Amir Pangkalpinang periode
Januari 2000 Desember 2011. Jurnal Statistika. 12(1):19-28.
Fadholi A. 2013. Analisis data arah dan kecepatan angin landas pacu (runway) menggunakan
aplikasi windrose plot (WRPLOT). Jurnal Ilmu Komputer. 9(2):84-91.
Habibie MN, Sasmito A, Kurniawan R. 2011. Kajian potensi energi angin di wilayah Sulawesi dan
Maluku. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. 12(2):181-187.

Anda mungkin juga menyukai