Anda di halaman 1dari 29

Ventilator Weaning

(Penyapihan Ventilator)
Eliana Muis

Pendahuluan
Penyapihan ventilator adalah proses
pelepasan dukungan mesin ventilator dan
mengembalikan kerja pernapasan dari
ventilator ke pasien
Penyapihan ventilator terdiri dari 2 tahap:
Penghentian
dukungan mesin
ventilator

Pelepasan
endotracheal
tube (ETT)

Penyapihan
Prematur vs Tunda
Prematur

vs

Tunda

Menimbulkan
kesulitan
pemasangan
ulang ETT

Meningkatkan risiko
komplikasi (seperti
VILI, pneumonia,
trauma jalan napas)

Berakibat
gangguan difusi

Meningkatkan biaya
perawatan

Penyapihan
Tiba-tiba vs Bertahap
Tiba-tiba

vs

Bertahap

Pasien dengan
ventilator untuk
waktu singkat

Berlangsung harian,
mingguan bahkan
bulanan

+70% kasus

+30% kasus

Contoh: paska
operasi, serangan
akut asma, over
dosis obat

Contoh: pasien
trauma servikal atas
(C2) dan beberapa
penyakit
neuromuskuler

Penyapihan
Berhasil vs Gagal
Berhasil

vs

Pasien mampu
mempertahankan
napas spontan
dalam periode
waktu tertentu
Kebanyakan
penelitian
menetapkan
waktu yaitu 24 jam

Gagal
Pasien harus kembali
mendapat dukungan mesin
ventilator setelah periode
waktu tertentu dengan
napas spontan yang tidak
terus-menerus

Sulit ditentukan,
kebanyakan penelitian
berdasarkan hasil kondisi
klinis dan AGD

Classification of patients according


to the weaning process
(Eur Respir J 2007;29:1033-1056)

Common pathophysiology and their incidence, which may impact


on the ability to weaning from mechanical ventilation
(Eur Respir J 2007;29:1033-1056)

Apakah pasien siap untuk


penyapihan?
Berbagai percobaan klinis dilakukan untuk
menetapkan kriteria keberhasilan
penyapihan, tetapi kebanyakan gagal
memprediksi kapan waktu yang tepat
untuk penyapihan
Keputusan Dokter bergantung pada
penilaian klinis
Skrining harian terbukti mampu
menurunkan durasi ventilasi mekanik dan
pembiayaan ICU

Parameter Penyapihan
Kriteria Pasien
Sadar, kooperatif
Hemodinamik stabil
Frekuensi napas <30 kali/menit

Tanpa efek sedasi/blok neuromuskuler


Sekresi minimal
Status nutrisi baik

Parameter Penyapihan

Indeks Penggabungan Penyapihan


dengan batas normal keberhasilan

1. f/VT

(<100 napas/menit/L)

Frekuensi napas pada perbandingan volume tidal


(Rapid Shallow Breathing Index/RSBI)

2. SWI

(<9/menit)

Simplified Weaning Index

3. CROP

(>13 ml/siklus/menit)

Indeks Compliance Rate Oxygenation and Pressure

Prosedur penilaian f/VT (RSBI)


1. Pasien dilepaskan dari ventilator dan
dibiarkan napas spontan selama 3 menit
atau pola napas stabil telah tercapai
2. Gunakan respirometer untuk mengukur
Menit volume ekspirasi (VE) dan frekuensi
(f) napas diukur

3. Hitung menit volume (VE) dibagi frekuensi


(f) untuk mendapatkan volume tidal (VT)

Keberhasilan Prediksi f/VT (RSBI)


Beberapa studi membuktikan RSBI lebih
superior dibanding parameter konvensional
dalam memprediksi luaran penyapihan
Studi acak, blinded controlled terhadap 304
pasien yang masuk ICU, RSBI merupakan
prediktor mayor proses penyapihan

W, Am J Med 1996
Jacob B, Crit Care Med 1997
Krieger BP, Chest 1997

Perhitungan SWI

SWI = fmv (PIP-PEEP) x PaCO2mv


MIP
40

SWI
fmv
PIP
PEEP
MIP
PaCO2mv

Simplified weaning index /menit


frekuensi napas ventilator
Peak respiratory pressure
Positive End-Respiratory Pressure
Maximal inspiratory pressure
Arterial CO2 tension while on ventilator

Keberhasilan Prediksi SWI


SWI menilai daya tahan pasien dengan
ventilator dan efisiensi pertukaran gas
Bila SWI <9/menit diperkirakan 93%
keberhasilan penyapihan, dan jika SWI
>11/menit maka ada kemungkinan 95%
kegagalan penyapihan

Am Reev Respi Dis 1991;144:531-537

Perhitungan CROP

CROP index =[CDYN x MIP x PaO2/PAO2]


f
CROP

CDYN
MIP
PaO2
PAO2
f

Compliance Rate Oxygenation and


Pressure Index
Dynamic compliance
Maximal inspiratory pressure
Arterial O2 tension
Alveolar O2 tension
Spontaneous respiratory rate per minute

Keberhasilan Prediksi CROP


Menilai pertukaran gas paru pasien dan
keseimbangan antara kebutuhan napas dan
cadangan napas neuromuskuler
CROP index >13 ml/napas/menit
merupakan prediktor keberhasilan
penyapihan

N Eng J Med, 1991;324:1445-1450

Prosedur Penyapihan

Kegagalan Penyapihan
Tanda awal pada pasien:

Takipneu
Penggunaan otot napas tambahan
Pergerakan perut paradoksal
Dispneu
Nyeri dada
Dada-perut asinkron
diaphoresis

Indikator Kegagalan Penyapihan

Penyebab Kegagalan Penyapihan


1. Peningkatan resistensi aliran udara
Evaluasi penggunaan ETT yang sesuai dan benar

2. Berkurangnya compliance paru


Evaluasi berbagai kondisi yang bisa mengurangi
compliance

3. Kelelahan otot napas


Bisa akibat peningkatan resistensi aliran udara, penurunan
compliance, DO2 atau CO rendah, nutrisi kurang,
gangguan keseimbangan elektrolit, dll

Kondisi Klinis yang


menurunkan Compliance Paru
Static compliance

Atelektasis
ARDS
Tension pneumotoraks
Obesitas
Retained secretion
Dynamic compliance Bronkospasme
Kinking ETT
Obstruksi saluran napas

ABC of weaning failure

Crit Care 2010;14:245

ABC of weaning failure

Crit Care
2010;14:245

Metode Penyapihan

PC= pressure control


VC=volume control
SIMV=synchronized
intermitten mandatory
ventilation
PS=pressure support
NIV=non-invasive
ventilation

Penyapihan Akhir
Penyapihan akhir adalah penghentian
mesin ventilasi yang berakhir dengan
kematian pasien setelah ada informed
consent
Dasar pertimbangan:
1. Permintaan pasien
2. Kegagalan upaya medis
3. Pengurangan rasa sakit dan penderitaan

Panduan Penyapihan
Ventilasi Mekanik
1.
2.
3.
4.
5.

Pasien bangun jika distimulasi


Pulih dari efek pelumpuh otot
Produksi drain <50 mL/jam (jika menggunakan drain)
Suhu tubuh >35,5oC
Hemodinamik stabil:

CI >2,2 L/menit/m2
TD sistolik stabil 100-140 mmHg
HR <120 kali/menit
Tidak aritmia

6. Hasil AGD ketika terpasang ventilator:


PaO2/FiO2 >150 mmHg
PaCO2 <50 mmHg
pH 7,30 7,50

W.E.A.N
Work together Perawat, Dokter jaga, Intensivis
Early identification Identifikasi lebih dini kondisi
yang memungkinkan persiapan weaning

Assessment skrining harian untuk memulai


protokol weaning

Notify usulkan untuk mulai protokol weaning


dan laporkan toleransi pasien terhadap proses
weaning

It is not high technology medicine that is making the


biggest positive impact on critically ill patients, but
remembering the simple, easy-to-do things

Anda mungkin juga menyukai