Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Tujuan Perancangan


Pemerintah Indonesia sedang melakukan pengembangan dalam berbagai bidang industri.
Salah satunya dengan cara memenuhi kebutuhan bahan-bahan industri melalui pendirian
pabrik-pabrik industri kimia. Jumlah dan macam industri yang belum dapat dipenuhi sendiri
cukup banyak dan biasanya diperoleh dengan cara mengipor dari negara lain. Salah satu
bahan yang diimpor dalam jumlah banyak adalah melamin. Melamin salah satu bahan yang
dihasilkan oleh industri petrokimia dengan rumus C3H6N6 juga dikenal dengan nama 2-4-6
triamino 1-3-5 triazine. Senyawa ini berwujud molekul kristal monocrylic berwarna putih.
Melamin diantaranya digunakan sebagai bahan baku pembuatan resin melamin (dicampurkan
dengan formalin), dan digunakan industri sebagai bahan baku dalam pembuatan plastik,
bahan perekat, peralatan makan, papan tulis/whiteboard, pencetakan (moulding),

bahan

sintesa organik, bahan pencampur cat, dan pelapis kertas. Melamin merupakan nama kimia
sekaligus nama yang diberikan pada produk plastik berbahan baku melamin. Melamin dapat
dibuat dari tiga komponen berbeda yaitu urea, dicyandiamide (DCD) dan hidrogen sianida.
Secara komersial, melamin dibuat dari urea dengan kemurnian 99%. Sebesar 97%.
Berkembangnya industri-industri pemakai melamin di Indonesia, seperti Industri moulding,
industri adhesive, industri surface coating menyebabkan kebutuhan melamin di Indonesia
semakin meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan akan melamin dalam negeri, Indonesia masih harus mengimpor
dari luar negeri. Data impor tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:

Anda mungkin juga menyukai