KERANGKA KARANGAN
Wilda Srihastuty Handayani, Spd, Mpd
Disusun Oleh :
Sri Ade Lila Pujikasari ( 153110875 )
Fauzanur Rahman ( 153110400 )
Fakultas Teknik
Universitas Islam Riau
Pekanbaru
0
2015
Kata Pengantar
Asslamualaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis sampaikan kepada ALLAH S.W.T , atas segala rahmat dan
hidyah-Nya, shalawat dan salam penulis sampaikan kepada nabi Muhammad SAW , sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang diberi judul Kerangka Karangan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,oleh sebab itu penulis
mengharapkan saran serta kritikan yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini.
Selanjutnya,penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam pembuatan makalah ini, mudah-mudahan mendapat ganjaran pahala di sisi Yang Maha
Kuasa.Amin.
Pekanbaru,September 2015
Penulis
1
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................... 1
Daftar Isi..................................................................................................................... 2
BAB I........................................................................................................................... 3
Pendahuluan............................................................................................................ 3
1.1
Latar Belakang............................................................................................... 3
1.2
Rumusan Masalah.......................................................................................... 3
BAB II.......................................................................................................................... 4
Pembahasan............................................................................................................ 4
2.1
Pengertian...................................................................................................... 4
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
BAB III......................................................................................................................... 9
Penutupan.................................................................................................................. 9
3.1
Kesimpulan.................................................................................................... 9
3.2
Saran............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 10
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Karangan adalah hasil gagasan dari hasil tulis yang dapat dipahami oleh pembaca.Namun
sebelum kita membuat sebuah karangan sebaiknya kita membuat kerangka karangan.Kerangka
karangan adalah susunan yang akan dibuat dan berisi rangakaian ide maupun pendapat secara
jelas dan teratur.Oleh karna itu pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai
kerangka karangan.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,perlu kiranya kita mengetau beberapa rumusan masalah
mengenai kerangka karangan.Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud kerangka karangan ?
2. Apa manfaat dari kerangka karangan ?
3. Apa saja pola susunan dari kerangka karangan ?
4. Sebutkan macam-macam kerangka kerangan ?
5. Apa syarat dari kerangka karangan ?
BAB II
Pembahasan
Kerangaka Karangan ( Outline )
2.1
Pengertian
Menurut blog yang kami baca,outline adalah kerangka karangan,regangan atau garis
besar.Jadi outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis besar dari suatu karangan
yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis.Karangan
adalah karya tulis dari kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulisan.Jadi,
kerangka karangan adalah suatu rencana yang memuat garis besar dari suatu karangan secara
sistematis.
2.2
2.3
Kronologis (waktu) merupakan urutan yang didasarkan runtutan peristiwa. Contoh yaitu
riwayat hidup seseorang.
Spasial (ruang) merupakan ladasan yang paling penting bila topik yang diuraikan
mempunyai pertalian yang sangat erat denga ruang atau tempat. Urutan ini biasa
digunaka dalam tulisan yang bersifat deskriptif. Contoh yaitu dalam topik hutan yang
sering mengalami kebakaran.
Topik yang ada merupakan suatu peralihan yang dapat dimasukkan dalam pola alamiah
adalah urutan beradasarkan topik yang ada. Suatu peristiwa sudah dikenal dengan bagianbagian tertentu. Untuk menggambarlan hal tersebut, mau tidak mau bagian-bagian itu
harus dijelaskan berurut dalam karanga tanpa mempersoalkan bagian mana yang lebih
penting.
b. Pola logis merupakan tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menetukaan
landasan bagi setiap persoalan, mampu dituang dalam suatu susunan yang logis. Urutan
logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya
tetapi erat denga tanggapan penulis. Pola logis menggunakan pendekatan jalan pikir
manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika. Pola logis dibagi menjadi 6
yaitu:
Klimaks dan antiklimaks. Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian
bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi
kedudukannya atau yang paling menonjol. Contoh nya dalam topik turunnya Suharto
seperti keresahan masyarakat, praktek KKN dan kerusahan sosial
Kausal. Mencakup dua pola yaitu urutan sebgai sebab ke akibat dan urutan akibat ke
sebab. Pada pola pertama suatu masalah dianggak sebagai sebab yang kemudian di
lanjutkan dengan perincian yang menelusuri akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini
sangat efektif dalam penulisan sejarah atau persoalan yang umumnya dihadapi manusia.
Contohnya dalam topik krisis moneter melanda tanah air seperti tingginya harga bahan
pangan, penyebab krisis moneter dan dampaknya.
Pemecahan masalah. Dimulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju
kesimpulan umum atas permasalahan tersebut. Uraian yang mempergunakan landasan ini
teridiri dari tiga bagain utama yaitu deskripsi mengenai peristiwa, dan akhirnya alternatif
untuk jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Contohnya dalam topik virus flu babi
seperti apa itu viru h5n1, bahaya virus tersebut dan cara menganggulanginya.
5
Umum khusus. Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh lalu diikuti dengan
pembahasan secara terperinci. Contohnya dalam topik pengaruh internet seperti pengguna
internet yaitu anak, remaja, dan dewasa, manfaat interner yaitu media informasi,bisnis
dan jaringan sosial, dan lain-lain.
Akseptabilitas.
Urutan
ini
mirip
dengan
familiaritas
dimana
akseptabilitas
mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh pembaca, apakah suatu
pendapat disetujui atau tidak oleh pembaca.
2.4
Kerangka karanga sementara / non formal terdiri dari 2 tingkat yaitu topiknya tidak
komplek dan akan segera digarap.
Kerangka karangan formal terdiri dari 3 tinggak yaitu topiknya sangat komplek, topiknya
sederhana tetapi tidak segera digarap.
Cara kerjanya yaitu rumuskan tema berupa tesis, kemudian pecah menjadi sub yang
dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama.
2.5
Kerangka kalimat
Kerangka topik
d. Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk menyususn karangan
dibutuhkan langkah awal untuk membentuj kebiasan teratur dan sistematis yang
memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.
2.6
dengan tema pembahasan melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah
dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.
Berikut ini petunjuknya:
Catat hal penting
Jadikan membaca sebagai kebutuhan
Banyak diskusi dan mengikuti kegiatan ilmiah
Membuat kerangka yang berfungsi sebagai berikut:
Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
Memudahkan penulis dalam menguraikan permasalahan.
Membantu menyeleksi materi yang penting atau yang tidak.
Tahapan dalam menyusun Outline
a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang
menjelakan gagasan yang timbul)
b. Mengatur urutan gagasan
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan sub bab.
d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap. Kerangka yang baik adalah yang urut
dan logis karena bila ada gagasan yang bersilang akan mempersulit proses
pengembangan .
7
BAB III
Penutupan
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dalam membuat karangan,sebaiknya
kita membuat kerangka karangan (outline ) terlebih dahulu,agar nantinya karangan yang akan
kita buat dapat tersusun secara sistmatis dan teratur.
3.2
Saran
Untuk mendapatkan hasil karangan yang sistematis sebaiknya sebelum membuat karangan
sebaiknya membuat kerangnkanya terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
http://jawerez.wordpress.com/2010/01/13/outline-kerangka-karangan/
http://nina-gusnedy.blogspot.com/2010/05/outline-kerangka-karangan.html
http://gladysdizz.blogspot.com/2010/06/outlinekerangka-karangan.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:http://nopanuryanto.blogspot.com/2010/11/kerangka-karangan-outline.html
http://yuniartiutaminingrum.blogspot.co.id/2013/11/kerangka-karangan-outline.html
10