Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SIFAT LISTRIK CaCO3 MENGGUNAKAN METODE FOUR POINT

PROBE
Wina Indra Lavina
1109100033
JURUSAN FISIKA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA


Abstrak
Telah dilakukan percobaan sifat listrik CaCO 3 menggunakan metode four point probe untuk
pengukuran konduktivitas () listrik pada sampel yang dicelupkan pada larutan NaCl 2 M, NaCl 5M
dan air. Didapatkan hasil dimana menggunakan CaCO 3 (kapur) dalam bentuk thick (t<s) adalah
semakin besar konsentrasi larutan elektrolit yang digunakan maka semakin besar pula konduktivitas
kapur tulis, ditunjukkan dengan besar arus yang mengalir sedangkan resistivitas bahan semakin turun.
Kata kunci : konduktivitas, CaCO3, four point probe

PENDAHULUAN
Menurut sifat listriknya, suatu material
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
konduktor, semikonduktor dan isolator. Yang
membedakan tiga bahan tersebut adalah
kemampuan suatu bahan dapat tidaknya
menghantarkan arus listrik. Bahan yang dapat
menghantarkan arus listrik memiliki suatu
faktor nilai hantaran listrik tertentu yang
disebut dengan konduktivitas.
Pada setiap bahan memiliki nilai
konduktivitas yang berbeda bergantung pada
susunan kimia, sifat fisisnya dan dimensinya.
Pada bahan logam, umumnya memiliki nilai
konduktivitas yang besar dibandingkan bahan
non logam yang memiliki konduktivitas kecil
sekali. Khusus pada bahan non-logam poros,
nilai konduktivitasnya dapat ditingkatkan
dengan melakukan manipulasi kimia seperti
misal merendamnya kedalam larutan elektrolit
ataupun manipulasi fisis seperti mengubahubah
dimensinya.
Untuk
mengetahui
hubungan antara bahan non-logam berporus
yang digunakan, dengan dimensi dan nilai
konduktivitasnya maka perlu dilakukan
percobaan sifat kelistrikan.

METODE FOUR POINT PROBE


Untuk mengamati sifat listrik suatu bahan
biasanya digunakan metode four point probe
(probe empat titik). Disebut probe empat titik,
karena adaempat titik kontak yang disentuhkan
pada permukaan sampel. Keempat titik kontak
(probe) itu dibuat berderet dalam satu garis

lurus dengan jarak antar probe diatur


sedemikian rupa sehingga satu sama lain
mempunyai jarak yang sama. Arus listrik yang
konstan dialirkan sepanjang
permukaan
sampel melalui dua probe terluar. Jika sampel
mempunyai resistansi, maka akan ada
penurunan tegangan ketika arus mengalir
sepanjang sampel tersebut. Perubahan
tegangan tersebut diukur melalui dua probe
bagian
dalam.
Besaran
listrik
yang
menunjukkan kualitas konduktivitas bahan,
seperti tegangan output dan arus output dapat
ditentukan secara teliti dengan metode four
point probe.[1]

Gambar 1. Skema FPP

RESISTIVITAS SAMPEL BENTUK


BULK
Pada awalnya diasumsikan bahwa
ujung probe sangat kecil (infinitesimal)
dan sampel mempunyai dimensi yang
besar (semi-infinit). Untuk sampel bulk
ini
mempunyai
ketentuan
bahwa
ketebalan sampel (t) harus lebih besar
dibandingkan dengan jarak antara probe
(s). Jadi secara matematis dapat dikatakan
bahwa t > 3/2s. Sehingga, pada ujung

probe paling luar, arus mengalir


membentuk pola setengah bola. Oleh
karena itu luasan bidang yang dialiri arus
dapat diformulasikan A = 2x2 (luasan
untuk setengah bola), dimana x adalah jarijari bola.

dengan jarak antar probe (s). Jadi secara


matematis dapat dikatakan bahwa t < 3/2s.
Sehingga pada ujung probe paling luar,
arus
mengalir
membentuk
pola
menyerupai lingkaran sebagai pengganti
bola. Dengan luasan bidang yang dialiri
arus dapat diformulasikan A = 2xt,
dimana x adalah jari-jari bola dan t adalah
ketebalan sampel.

Gambar 2. Pola aliran arus untuk sampel berbentuk


bulk

Differensial dari persamaan


hambatan suatu material:

umum
Gambar 3. Pola aliran arus untuk sampel berbentuk
thick sheet

(1)

Persamaan (1) menjadi:


(5)

membentuk persamaan integral antara


ujung probe bagian dalam menjadi:
(2)
Karena pada dua ujung probe paling luar
merupakan superposisi dari arus maka
R=V/2I. Jadi dapat disimpulkan bahwa
resistivitas bahan untuk sampel berbentuk
bulk adalah:[2]
(3)
Dengan konduktivitasnya diberikan oleh

= 1/
RESISTIVITAS
THICK SHEET

(4)

SAMPEL BENTUK

Berbeda dengan sampel bulk,


untuk sampel berbentuk thick sheet ini
mempunyai ketentuan bahwa ketebalan
sampel (t) harus lebih kecil dibandingkan

Karena pada dua ujung probe paling luar


merupakan superposisi dari arus maka
R=V/2I. Jadi dapat disimpulkan bahwa
resistivitas bahan untuk sampel berbentuk
thick sheet adalah:[2]
(6)

Kalsium Karbonat CaCO3


Kalsium karbonat umumnya berwarna
putih dan sering di jumpai pada batu kapur,
kalsit, marmer, dan batu gamping. Kalsium
karbonat ini terdiri dari 2 unsur kalsium dan
satu unsure karbon dan 3 unsur oksigen. Setiap
unsure karbon terikat kuat dengan 3 oksigen,
dan ikatan ini lebih longgar dari ikatan antara
karbon dengan kalsium pada satu senyawa.
Kalsium karbonat bila di panaskan akan pecah
dan menjadi remah yang lunak. Hal ini terjadi
karena pada reaksi tersebut setiap molekul dari
kalsium akan bergabung dengan 1 atom
oksigen dan molekul lainnya akan berikatan
dengan oksigen menghasilkan CO2 yang akan

terlepas ke udara sebagai gas karbon dioksida,


dengan reaksi sebagai berikut:
CaCO3 CaO + CO2 (7)
Reaksi ini akan berlanjut apabila
ditambahkan air, reaksinyaa akan berjalan
sangat kuat dan cepat. Apabila dalam bentuk
serbuk, serbuk kalsium karbonat akan melepas
kalor. Molekul dari CaCO3 akan segera
mengikat molekul air (H2O) yang akan
menbentuk kalsium hidroksida, zat yang lunak
seperti pasta.

telah dibentuk dimasukkan dalam larutan


NaCl hingga tidak ada gelembung
udara.Kemudian diangkat dan CaCO3
diberikan tegangan sebesar 9, 10, 11, 12 dan
13 Volt dengan rangkaian sesuai gambar 3
untuk ditera nilai arus dan tegangannya pada
amperemeter dan voltmeter. Dan dilakukan
dengan cara yang sama untuk larutan garam 5
M dan air.

METODOLOGI PERCOBAAN
Pada percobaan ini digunakan peralatan
antara lain power supply, multimeter,
penggaris, cutter, gelas beker, dan spatula
Sampel yang digunakan adalah tiga batang
CaCO3, NaCl, dan air.

Pembentukan CaCO3 s
Gambar 4. Bentuk CaCO3 t
Pertama tama, siapkan sebuah CaCO3
untuk dibentuk dan dihaluskan menjadi
bentuk silinder dengan ukuran diameter (t)
5mm dan panjang 45mm, dan kemudian
kapur tersebut dibagi menjadi 3 bagian
dengan panjang yang sama, sehingga
terdapat 2 buah bagian segmen untuk
meletakkan probe, dimana t << s. Dengan t
= 5mm dan s = 15mm. Kemudian lakukan
dengan ukuran dan cara yang sama untuk
CaCO3 yang kedua dan ketiga.
Pembuatan Larutan Garam dan Pengujian
Sifat Listrik

Dengan melarutkan masa 4,68 gr


serbuk NaCl dengan air bervolume tertentu
kedalam gelas breaker didapatkan larutan
garam bervolume 40ml dengan Molar 2 M
dan melarutkan masa 5,85 gr serbuk NaCl
dengan air bervolume tertentu kedalam
gelas breaker didapatkan larutan garam
bervolume 40ml dengan 5M. Setelah
melarutkan larutan garam 2 M, CaCO3

Gambar 4. Rangkaian Four Point Probe

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari hasil peneraan arus dan tegangan
pada amperemeter dan voltmeter didapatkan
data sebagai berikut :

Tabel 1. Data CaCO3 dengan Larutan Garam


2M
arus
tegangan
tegangan tera
No
tera
sumber (Vs)
(V)
(A)
1
9
0,935
0,006
2
10
1,208
0,007
3
11
1,358
0,007
4
13
1,826
0,009
5
13
2,185
0,010
Tabel 2. Data CaCO3 dengan Larutan Garam
5M
tegangan
tegangan ukur
arus
No
sumber (V)
(V)
ukur (A)
1
9
0,007
1,477
2
10
0,009
1,508
3
11
0,009
1,901
4
13
0,015
1,965
5
13
0,021
2,102

Tabel 3. Data CaCO3 dengan Air


No

tegangan
sumber (Vs)

tegangan tera
(V)

1
2
3
4
5

9
10
11
13
13

1,060
1,323
1,475
1,805
1,924

arus
tera
(A)
0.001
0,001
0,001
0,002
0,002

Kemudian dibuat grafik berdasarkan


hubungan tengangan output dan arus
output berdasarkan peneraan pada
amperemeter
dan
voltmeter
untuk
mendapatkan persamaan linear.

Grafik 3. Kurva CaCO3 larutan Garam 5 M

Dari grafik 1, 2 dan 3 didapatkan


persamaan linear berupa
,
dimana nilai y menggambarkan besar
tegangan, dan nilai x menggambarkan
arus, dan nilai m, menunjukkan hambatan
yang dimiliki kapur. Sehingga besar nilai
resistivitas dan konduktivitas.
Contoh perhitungnnya :
diketahui :

Grafik 1. Kurva CaCO3 larutan Garam 5 M

nilai

t = 5 mm

= R adalah 40,74

ditanya : besarnya nilai resistivitas () dan


konduktivitas ()?
Jawab :

= 3,14 . 0,005
Ln 2
Grafik 2. Kurva CaCO3 larutan Garam 2 M

x 40,74

= 0,293 Wm

= 1,084 Mho/m

Tabel 2. Data perhitungan Konduktivitas


dan Resistivitas
R
Jenis
(Wm) (Mho/m)
()
Larutan
Air
578
13,092
0,076
NaCl 5
40,74
M
0,923
1,084
NaCl 2
302
M
6,840394
0,14619
Dengan menggunakan thick sheet material
dimana ts maka dengan memvariasi larutan
perantaranya didapatkan Voutput dan I output
bervariasi sesuia dengan tegangan masukan.
Pada larutan yang NaCl dengan besar molar
terbesar yaitu 5M sesuai tabel 2, larutan NaCl
5 molar menghantarkan arus terbesar karena
dapat menghantarkan muatan lebih cepat.
walaupun pada NaCl 2M juga merupakan
larutan eletrolit namun arus yang dilewatkan
lebih kecil. Dan untuk air malah sangat kecil
dalam penghantaran arus. namun Dari segi
molekular CaCO3 sama-sama dalam kisaran
stabil elektron pada bahan tersebut. Molekul
atau unsur yang stabil akan lebih sukar terjadi
pergerakan elektron bebas daripada molekul
yang tidak stabil. Ini berarti harusnya akan
sama-sama sukar bagi bahan-bahan tersebut
untuk menghantarkan arus, dalam tinjauan
atomik. Sehingga semakin besar kandungan

larutan elektrolit yang terserap oleh kapur


maka konduktivitasnya semakin besar
pula. Dan didapat juga semakin besar arus
keluaran maka semakin besar nilai
konduktivititas. Nilai konduktivitas dan
resistivitas berbanding terbalik. Semakin
konduktivitas maka nilai resistivitasnya
semakin kecil.
3. Kesimpulan
Dari percobaan ini didapatkan
kesimpulan dari sifat listrik CaCO3
menggunakan metode four point probe ini
adalah semakin besar konsentrasi larutan
elektrolit yang digunakan maka semakin
besar pula konduktivitas kapur tulis,
ditunjukkan dengan besar arus yang
mengalir sedangkan resistivitas bahan
semakin turun.

Anda mungkin juga menyukai