Anda di halaman 1dari 3

KarakterisasiTapisPasifLolosRendah(LowPassFilter)

ChristianFredyNaa*),FaisalWahab,Oetomo,LevinHalim,AliSadiyoko,BagusArthaya

LaboratoriumElektronika,ProgramStudiTeknikMekatronika
FakultasTeknologiIndustri,UniversitasKatolikParahyangan
JalanCiumbeluit94,Bandung40141
*)
christian.fredy@unpar.ac.id
________________________________________________________________________________________________
Abstrak
Tapispasiflolosrendahdengan R=1 K dan C=0.1F dikarakterisasidengandiberiteganganbolakbalik
denganamplitudo 1 V danfrekuensiyangdivariasikandari 10 Hz - 100 KHz .Grafiktanggapanamplitudo
dibuat dengan membandingkan tegangan keluaran dan masukan. Dengan bantuan regresi linier pada daerah
10 K Hz - 100 KHz diperolehfrekuensipotong(cutoff)sebesar 1583.42 Hz .Padafrekuensipotongini,
diperoleh penguatan sekitar -3.12 dB . Kemiringan pada frekuensi tinggi tersebut diperoleh sebesar
-19.72 dB/decade .Hasilhasiltersebutmendekatiteoridengangalatmasingmasing 0.56 untukfrekuensi
potong, 4 untukpenguatanpadafrekuensipotongdan 1.4 untukkemiringanpadadaerahfrekuensitinggi.
Katakunci:tapislolosrendah;tanggapanamplitudo
________________________________________________________________________________________________
Pendahuluan
Sebuah tapis/filter merupakan suatu rangkaian yang
didesainuntukmelewatkanfrekuensiyangdiinginkandan
menolak/melemahkanfrekuensiyanglain[1].Suatutapis
lolos rendah (low pass filter) merupakan tapis yang
meloloskan sinyal dengan frekuensi rendah (di bawah
frekuensi potong) dan melemahkan frekuensi tinggi (di
atasfrekuensipotong).
Rangkaian tapis pasif lolos rendah terdiri dari sebuah
resistor dan kapasitor yang dirangkai bersama dengan
sinyalmasukandankeluaransepertipadaGambar1.

GdB=20 log

Untuk menganalisa rangkaian tapis, digunakan kurva


tanggapanamplitudoyaknikurvayangmenghubungkan
antarapenguatandanfrekuensi.Penguatandalamsatuan
decibel dan frekuensi dalam skala logaritmik.
Karakteristikpadarangkaiantapispasiflolosrendahini
antaralain:

b.

Padarangkaiantapislolosrendah,keluarandiambildari
kapasitor, sehingga frekuensi potong ( f c ) pada
rangkaianiniadalah

1
f c=
2 RC

(1)

Penguatan/Gain ( G ) pada rangkaian tapis pasif


diukurdalamsatuandecibel( dB )[2]

(2)

Dimana V out merupakan tegangan keluaran yang


diukur dari ujung kapasitor dan V merupakan
teganganmasukandarigeneratorsinyal.

a.

Gambar1:Rangkaiantapispasiflolosrendah

V out
V

Besar penguatan pada frekuensi potong adalah


-3dB .
Pada daerah frekuensi tinggi, kemiringan kurva
tanggapanamplitudosebesar -20 dB/decade .

Pada praktikum ini, rangkaian pada Gambar 1


dikarakterisasiberdasarkanbesaranbesaranpentingpada
tapislolosrendah.Tigabesarantersebutyaknifrekuensi
potong,penguatanpadafrekuensipotongdankemiringan
kurva tanggapan amplitudo pada frekuensi tinggi.
Analisis yang mengacu pada teori juga diberikan pada
laporanini.
Metodologi
Rangkaian pada Gambar 1 dihubungkan dengan sinyal
generatorsebagaisumbermasukandanosiloskopuntuk
membandingkan antara sinyal keluaran dan sinyal
masukan. Nilai untuk komponen pasif masingmasing
R=1 K dan C=0.1F . Amplitudo
teganganmasukandarisinyalgeneratorsebesar 1 V .

Untukmemperolehdata,tegangankeluarandicatatpada
setiap perubahan frekuensi dari 10 Hz hingga
100 KHz .

HasildanAnalisis
Kurva tanggapan amplitudo ditujukan pada Gambar 2.
Datatidakdiambildengansebaranyangmerata,namun
diambildatalebihbanyakpadafrekuensiyangmendekati
frekuensi potong.Secarakualitatif,bentukkurvasesuai
dengan teori tapis lolos rendah. Untuk menentukan
frekuensi potong, data frekuensi tinggi pada jangkauan
8-
10 KHz diregresi secara linier,
menghasilkanpersamaan

y=8.703 ln( x )+ 64.118

(3)

Dengan persamaan (3) dapat ditentukan nilai frekuensi


potong dengan mensubstitusi nilai y=0 . Dari
perhitungan diperoleh frekuensi potong sebesar
1583.42 Hz . Hasil ini memiliki galat sebesar
0.56 jikadibandingkan dengan perhitungan secara
teori menggunakan rumus (1). Potongan data dan hasil
regresi yang digunakan untuk menentukan frekuensi
potongdapatdilihatpadaGambar3.
Dari data frekuensi potong tersebut, diketahui besarnya
penguatan adalah sebesar -3.12 dB . Hasil ini
memiliki galat sebesar 4.1% jika dibandingkan dengan
perhitungansecarateori( 3 dB ).

f(x) = -8.7 ln(x) + 64.12


R = 1

Gambar 2: Hasil regresi pada daerah frekuensi


tinggi

Untuk menentukan kemiringan kurva pada daerah


frekuensi tinggi, data yang diambil adalah data yang
memilikiperbedaansatudekade,yakni 10 KHz dan
100 KHz .Daridatatersebutdiperolehkemiringan
sebesar 19.72 dB/dekade .
Kesimpulan
Praktikum ini mengkarakterisasi tapis lolos rendah
dengan R=1 K dan C = 0.1F , tegangan
masukan sebesar 1V dan jangkauan frekuensi
10 Hz - 100 KHz . Parameter yang diperoleh
antara lain frekuensi potong sebesar 1583.42 Hz ,
besar penguatan pada frekuensi potong sebesar
-3.12 dB dan kemiringan pada daerah frekuensi
tinggi sebesar 19.72 dB/dekade . Dengan galat
yangrendah,makadapatdisimpulkanpraktikumsesuai
denganteori.
DaftarPustaka

Gambar 2: Tanggapan amplitudo

1.

Charles K. Alexander, Matthew N.O. Sadiku.


FundamentalsofElectricCircuits.5thEdition.New
York:McGrawHill,2013.

2.

Sutrisno. Elektronika Teori dan Penerapannya.


Bandung,PenerbitITB,1987.

Anda mungkin juga menyukai