Anda di halaman 1dari 4

1

TEKNIK KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN


BAHAYANYA PERCERAIAN
(Studi Penelitian Di Kantor Urusan Agama Kecamatan
Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya)
A. Latar belakang Masalah
Kehidupan keluarga yang

diawali

dengan

proses

pernikahan mengandung makna spiritual yang suci dan agung,


karena

dengan

terlaksananya

ijab

qabul

antara

sepasang

pengantin itu artinya apa yang di harapkan oleh Allah SWT yaitu
hubungan biologis menjadi halal bagi keduanya dan sekaligus
berfungsi sebagai ibadah dan beramal saleh.
Membentuk keluarga yang kekal, bahagia dan sejahtera
merupakan tujuan pokok dalam rumah tangga. Untuk mencapai
rumah tangga yang bahagia dan sejahtera diperlukan adanya
kerja sama dan saling pengertian antara suami-isteri, dan
menghindari segala macam perselisihan dalam rumah tangga.
Tujuan suci tersebut sering kandas di tengah jalan, karena
pasangan tidak dapat mempertahankan hubungan keluarga
secara harmonis dan berakhir dengan perceraian.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat
perceraian yang cukup tinggi. Hal itu terbukti dengan data-data
yang tercatat di pengadilan negeri. Hal ini juga dapat kita
buktikan bila mengunjungi pengadilan agama selalu ramai
dengan orang-orang yang menunggi sidang cerai.
Marak nya perceraian yang terjadi di indonesia

itu

disebabkan dari segi faktor akhlak, pendidikan dan ekonomi yang

lemah. Apalagi di zaman sekarang kebutuhan terus meningkat,


beban yang ditanggungpun terasa semakin berat sehingga
banyak diantara mereka yang telah membina rumah tangga
harus berakir perceraian. Oleh karena itu sebelum memasuki
jenjang pernikahan seseorang hendaknya harus sudah ada
mempunyai kehidupan yang mapan. Dan bukan hanya hal
ekonomi saja yang menyebabkan maraknya terjadi banyak
perceraian. Maka perlu pertimbangan dan ilmu untuk memasuki
jenjang pernikahan, supaya tidak mudah terjadi dalam keluarga
yang sudah dibina akan sebuah perceraian.1
Masalah pernikahan dan perceraian ini tidak terlepas dari
hukum yang telah ditetapkan di indonesia berdasarkan agama
masing-masing. Setiap pernikahan itu harus diselesaikan di
Kantor Urusan Agama (KUA) dan begitu juga dalam masalah
perceraian. namun karena perceraian adalah sesuatu hal yang
sangat tidak baik akibatnya bagi kehidupan yang akan dijalani
selanjutnya, maka hal seperti ini juga tanggung jawab dari pihak
KUA untuk bisa menimalisir angka perceraian. dan langkahlangkah yang akan ditempuh oleh KUA dalam hal mengurangi
angka perceraian ini adalah harus mengetahui teknik komunikasi
dalam penyuluhan bahayanya perceraian.

1 Anshari Thayib, Rumah tangga Muslim (surabaya: PT. Risalah Gusti,


1994), cet 3, h. 23-29

Dalam menjalankan tujuan tersebut maka Kantor Urusan


Agama harus mengetahui teknik penyampaian pesan bahaya nya
perceraian kepada masyarakat. Menurut schram komunikasi dan
masyarakat merupakan dua kata kembar yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya,tanpa komunikasi tidak mungkin
masyarakat

dapat

terbentuk,

sebaliknya

tanpa

adanya

masyarakat maka manusia tidak mungkin mengembangkan


komunikasi.2
Dalam menjalankan tujuan mengurangi angka perceraian,
maka KUA harus memiliki teknik komunikasi dalam hal ini.
Karena

komunikasi

adalah

upaya

yang

sistematis

untuk

merumuskan secara tegas azas-azas penyampaian pesan dan


informasi.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap penyuluh di Kantor Urusan Agama di
kecamatan Jangka Buya dalam sebuah karya ilmiah yang
berjudul Teknik Komunikasi Dalam Penyuluhan Bahayanya
Perceraian (Studi Penelitian Di Kantor Urusan Agama
Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya).
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penilitian ini adalah hal sebagai berikut;

2 Hasyim ali imran, teori komunikasi dan asumsi


filosofis.http://manajemen komunikasi.blogspot.co.id

1. Apasaja yang menjadi faktor terjadinya perceraian di


Kecamatan Jangka Buya.
2. Bagaimana teknik komunikasi yang dilakukan oleh KUA
Kecamatan

Jangka

Buya

dalam

mengurangi

kasus

perceraian.
C. Tujuan penilitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui faktor terjadinya perceraian di Kecamatan
Jangka Buya.
2. Mengetahui teknik komunikasi yang dilakukan oleh KUA
Kecamatan
perceraian.

Jangka

Buya

dalam

mengurangi

kasus

Anda mungkin juga menyukai