D
inas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Bireuen dibentuk berdasarkan Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 2 Tahun
2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas pada
Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Sebagai daerah kabupaten yang belum lama dibentuk, Dinas Pertanian
Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bireuen mengemban
amanah berat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Bireuen.
Dengan visi Mewujudkan Masyarakat yang Bermartabat, Mandiri, Adil dan
Sejahtera Melalui Pengelolan Usaha Tani yang Tangguh, Efesien dan Modern
Menujuh Kancah Dunia Global, Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Bireuen mengupayakan dengan segala
kemampuan yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam mencapai segala aspek kehidupan.
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
Bab II
Pendahuluan
1.1.
1.2.
1.3.
Kinerja
Bab III
2.1.
Ekonomi makro
2.2.
Kebijakan keuangan
2.3.
Kebijakan Akuntansi
4.1.
4.2.
keuangan
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
4.3.
keuangan
4.4. Penerapan
ketentuan
kebijakan
yang
ada
akuntansi
dalam
berkaitan
standar
dengan
akuntansi
pemerintahan
Bab V
5.2.
Belanja
Bab VI
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
Uraian
A
1.
2.
3.
4.
B
1.
2.
3.
Anggaran
Realisasi
295.000.000
0
388.110.00
0
74.920.000
131,56
0
295.000.000
313.190.000
106,17
0
0
0
0
0
0
295.000.00
0
388.110.00
0
131,56
Walet
yang
2. Realiasasi Belanja
No
Uraian
Belanja Operasi
A
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
B
Anggaran
Realisasi
13.053.642.49
0
11.470.804.9
57
7.322.493.
033
8.268.625.990
%
87,87
88,56
259.200.000
235.600.000
12.300.000
334.400.000
9.100.000
316.700.000
90,90
73,98
94,71
5.800.000
5.800.000
100,0
0
41.500.000
15.214.400
102.512.000
85.284.024
36,66
83,19
54.600.000
0,00
12.200.000
7.504.000
61,51
10.000.000
0,00
54.236.000
132.300.000
3.510.282.500
255.686.000
0
131.528.700
3.249.430.800
92.150.000
0,00
99,42
92,57
36,04
2.909.332.000
1.933.775.40
0
66,47
567.600.000
567.600.000
100,0
0
2.014.700.000
1.286.425.400
63,85
246.800.000
30.000.000
29.950.000
99,83
50.232.000
49.800.000
99,14
0
0
15.962.974.49
0
0
0
13.422.042.4
39
0
0
84,08
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
Kebijakan Akuntansi
K
ebijakan
Akuntansi
merupakan
prinsip-prinsip,
dasar-dasar,
konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang
dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Bireuen meliputi:
10
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
11
1. PERSEDIAAN
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan
disimpan untuk digunakan; misalnya barang habis pakai seperti
alat tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen
peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen
bekas.
Persediaan dapat meliputi barang konsumsi, amunisi, bahan untuk
pemeliharaan,
suku
cadang,
persediaan
untuk
tujuan
strategis/berjaga-jaga, pita cukai dan leges, bahan baku, barang
dalam proses/setengah jadi, tanah/bangunan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, dan hewan dan tanaman untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga antara lain berupa
cadangan energi (misalnya minyak) atau cadangan pangan
(misalnya beras).
1)
Pengakuan Persediaan
Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya
dan/atau kepenguasaannya berpindah. Pada akhir periode
akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi
fisik.
Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki dan
akan dipakai dalam pekerjaan pembangunan fisik yang
dikerjakan secara swakelola, dimasukkan sebagai perkiraan
aset untuk konstruksi dalam pengerjaan, dan tidak dimasukkan
sebagai persediaan.
2). Pengukuran
Persediaan disajikan sebesar:
(1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian,
biaya pengangkutan, biaya penanganan, dan biaya lainnya
yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan
persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang
serupa mengurangi biaya perolehan. Nilai pembelian yang
digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang
terakhir diperoleh.
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
12
Pengungkapan
Persediaan disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. Selain
itu di dalam catatan atas laporan keuangan harus diungkapkan
pula:
(1) Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
persediaan;
(2) Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau
perlengkapan
yang
digunakan
dalam
pelayanan
masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan
dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual
atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang
masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat ;
(3) Kondisi persediaan;
(4) Hal-hal lain yang perlu diungkapkan berkaitan dengan
persediaan, misalnya persediaan yang diperoleh melalui
hibah atau rampasan.
Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan
dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
2. ASET TETAP
1). Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah
yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
Tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh instansi pemerintah di
luar negeri, misalnya tanah yang digunakan Perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri, hanya diakui bila
kepemilikan tersebut berdasarkan isi perjanjian penguasaan
dan hukum serta perundang-undangan yang berlaku di negara
tempat Perwakilan Republik Indonesia berada bersifat
permanen.
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
13
(1). Pengakuan
Kepemilikan atas Tanah ditunjukkan dengan adanya bukti
bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan
dan/atau penguasaan secara hukum seperti sertifikat
tanah. Apabila perolehan tanah belum didukung dengan
bukti secara hukum maka tanah tersebut harus diakui
pada saat terdapat bukti bahwa penguasaannya telah
berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan
penguasaan atas sertifikat tanah atas nama pemilik
sebelumnya.
(2). Pengukuran
Tanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan
mencakup harga pembelian atau biaya pembebasan
tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh
hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan
biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut
siap pakai.
Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak
pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua
tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.
Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya
perolehan tidak memungkinkan maka nilai tanah
didasarkan pada nilai wajar/harga taksiran pada saat
perolehan.
(3). Pengungkapan
Tanah disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. Selain
itu di dalam catatan atas laporan keuangan harus
diungkapkan pula dasar penilaian yang digunakan
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
menurut jenis tanah yang menunjukkan:
- Penambahan;
- Pelepasan;
- Mutasi Tanah lainnya.
2). Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan
bangunan yang dibeli atau dibangun dengan maksud untuk
dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam
kondisi siap dipakai.
Termasuk dalam kategori Gedung dan Bangunan adalah BMD
yang berupa Bangunan Gedung, Monumen, Bangunan Menara,
Rambu-rambu, serta Tugu Titik Kontrol.
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
14
(1). Pengakuan
Gedung dan Bangunan yang diperoleh bukan dari donasi
diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap
digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui
untuk aset tersebut.
Gedung dan Bangunan yang diperoleh dari donasi diakui
pada saat Gedung dan Bangunan tersebut diterima dan hak
kepemilikannya berpindah.
Pengakuan atas Gedung dan Bangunan ditentukan jenis
transaksinya meliputi: penambahan, pengembangan, dan
pengurangan. Penambahan adalah peningkatan nilai
Gedung dan Bangunan yang disebabkan pengadaan baru,
diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi
dan ditambahkan pada harga perolehan Gedung dan
Bangunan tersebut.
Pengembangan adalah peningkatan nilai Gedung dan
Bangunan karena peningkatan manfaat yang berakibat
pada: durasi masa manfaat, peningkatan efisiensi, dan
penurunan biaya pengoperasian.
Pengurangan adalah penurunan nilai Gedung
Bangunan dikarenakan berkurangnya kuantitas
tersebut.
dan
aset
(2). Pengukuran
Gedung dan Bangunan dinilai dengan biaya perolehan.
Apabila penilaian Gedung dan Bangunan dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka
nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada
saat perolehan.
Biaya perolehan Gedung dan Bangunan yang dibangun
dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk
tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung
termasuk
biaya
perencanaan
dan
pengawasan,
perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua
biaya
lainnya
yang
terjadi
berkenaan
dengan
pembangunan aset tetap tersebut.
Jika Gedung dan Bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya
perolehan meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perizinan, serta jasa konsultan.
(3). Pengungkapan
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
15
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
16
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
17
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
18
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
19
20
21
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
22
Anggaran
2010 (Rp.)
Merupakan saldo
Pendapatan Pajak Daerah
per
31 Desember 2010.
Realisasi
2010 (Rp.)
0
74.920.000
5.1.1.1.2.
Merupakan saldo
Pendapatan Retribusi
Daerah per
31 Desember 2010.
Anggaran
2010 (Rp.)
295.000.000
Realisasi
2010 (Rp.)
313.190.000
23
Rp.
75.074.000
Rp.
313.190.000
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
24
5.1.2. Belanja
5.1.2.1. Belanja Operasi
5.1.2.1.1. Belanja Gaji dan Tunjangan
Uraian
Merupakan saldo Belanja
Gaji dan Tunjangan per 31
Desember 2010.
Anggaran
2010 (Rp.)
8.268.625.990
Realisasi
2010 (Rp.)
7.322.493.03
3
Anggaran
2010 (Rp.)
259.200.000
Realisasi
2010 (Rp.)
235.600.000
25
Anggaran
2010 (Rp.)
12.300.000
Realisasi
2010 (Rp.)
9.100.000
Anggaran
2010 (Rp.)
334.400.000
Realisasi
2010 (Rp.)
316.700.000
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
26
Anggaran
2010 (Rp.)
5.800.000
Realisasi
2010 (Rp.)
5.800.000
Anggaran
2010 (Rp.)
41.500.000
Realisasi
2010 (Rp.)
15.214.400
Anggaran
2010 (Rp.)
102.512.000
Realisasi
2010 (Rp.)
85.284.024
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
5.225.826
1.299.400
74.276.435
680.000
3.802.363
27
Jumlah
Rp.
85.284.024
Rp.
Rp.
Rp.
3.600.000,3.802.363,202.363,-
Uraian
Merupakan saldo Belanja
Perawatan Kendaraan
Bermotor per 31 Desember
2010.
Realisasi
2010 (Rp.)
54.600.000
Uraian
Merupakan saldo Belanja
Cetak dan Penggandaan
per 31 Desember 2010.
Realisasi Belanja Cetak
7.504.000 terdiri dari:
Belanja Cetak
12.200.000
dan
Penggandaan
Rp.
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
Realisasi
2010 (Rp.)
7.504.000
sebesar
Rp.
3.885.000
28
Belanja Penggandaan
Jumlah
Rp.
Rp.
3.619.000
7.504.000
Anggaran
2010 (Rp.)
Realisasi
2010 (Rp.)
10.000.000
Tidak
adanya
realisasi
Belanja
Sewa
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir pada tahun anggaran 2010
karena Anggaran Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
termasuk ke dalam daftar Out Standing yang dananya dibayar
pada tahun 2011.
5.1.2.1.11. Belanja Makanan dan Minuman
Uraian
Merupakan saldo Belanja
Makanan dan Minuman per
31 Desember 2010.
Anggaran
2010 (Rp.)
Realisasi
2010 (Rp.)
54.236.000
Anggaran
2010 (Rp.)
132.300.000
Realisasi
2010 (Rp.)
131.528.700
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
29
Anggaran
2010 (Rp.)
Realisasi
2010 (Rp.)
3.249.430.800
3.249.430.800
1.090.290.800
2.159.140.000
3.249.430.800
Anggaran
2010 (Rp.)
255.686.000
Realisasi
2010 (Rp.)
92.150.000
Uraian
Merupakan saldo Belanja
Modal Pengadaan Alat -Alat
Pengolahan Pertanian dan
Peternakan per 31
Desember 2010.
Anggaran
2010 (Rp.)
567.600.000
Realisasi
2010 (Rp.)
567.600.000
Anggaran
2010 (Rp.)
Realisasi
2010 (Rp.)
2.014.700.000 1.286.425.400
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
30
Anggaran
2010 (Rp.)
Realisasi
2010 (Rp.)
246.800.000
Anggaran
2010 (Rp.)
Realisasi
2010 (Rp.)
30.000.000
29.950.000
Anggaran
2010 (Rp.)
Realisasi
2010 (Rp.)
50.232.000
49.800.000
5.1.3. Aset
5.1.3.1. Aset Lancar
5.1.3.1.1. Kas di Bendahara Penerimaan.
Uraian
2010
(Rp.)
2009
(Rp.)
0
2010
(Rp.)
51.870.793
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
2009
(Rp.)
19.130
31
Pengeluaran Per 31
Desember 2010 dan 2009.
Saldo Buku Besar pada Kas Bendahara Pengeluaran per 31
Desember 2009 yang terdiri dari sisa Uang Persediaan (UP)
tahun anggaran 2009 yang bernilai Rp. 10.130,- (Dinas
Pertanian) dan Rp. 9000,- (Dinas Perkebunan dan Kehutanan)
sudah disetor ke kas daerah Kabupaten Bireuen pada tanggal
16 Agustus 2010 dan 11 Oktober 2010. Dan Sisa Uang
Persediaan tahun anggaran 2010 bernilai Rp. 51.870.793,sudah disetor ke kas daerah Kabupaten Bireuen pada tanggal
07 Maret 2011. Semua saldo Aset lancar tahun 2009 dan 2010
sudah disetorkan ke kas daerah Kabupaten Bireuen.
5.1.3.1.4. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran.
Uraian
2010
(Rp.)
2009
(Rp.)
0
2010
(Rp.)
885.000
2009
(Rp.)
2010
(Rp.)
9.965.373.00
0
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
2009
(Rp.)
9.965.373.00
0
32
2009.
Nilai saldo aset tetap tanah per 31 Desember 2009 sebesar Rp.
9.965.373.000, Pada tahun 2010 tidak terjadi penambahan aset
tetap atas tanah, sehingga per 31 Desember 2010 nilai saldo
tanah sebesar Rp. 9.965.373.000, seperti tersebut di atas.
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
33
2010
(Rp.)
4.590.980.90
0
2009
(Rp.)
4.023.380.90
0
2010
(Rp.)
2009
(Rp.)
14.940.890.1
43
14.891.090.1
43
2010
(Rp.)
2009
(Rp.)
72.723.289.1
00
71.406.913.7
00
2010
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
2009
34
(Rp.)
(Rp.)
2010
(Rp.)
2009
(Rp.)
411.198.254
411.198.254
2010
(Rp.)
2009
(Rp.)
0
2010
(Rp.)
2009
(Rp.)
0
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
35
2010
(Rp.)
2009
(Rp.)
51.870.793
19.130
2010
(Rp.)
Merupakan saldo
Cadangan Piutang per 31
Desember 2010 dan 2009.
2009
(Rp.)
0
2010
(Rp.)
Merupakan saldo
Cadangan Persediaan per
31 Desember 2010 dan
2009.
2009
(Rp.)
0
2010
(Rp.)
2009
(Rp.)
103.127.075.
897
101.193.300.
497
36
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
37
Penjelasan atas
Informasi
non-Keuangan
D
inas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bireuen
dibentuk berdasarkan Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 2 Tahun 2010
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas pada
Pemerintah Kabupaten Bireuen, yang beralamat di jalan B. Aceh
Medan Km. 214 Blang Bladeh Kabupaten Bireuen. Adapun tugas
pokok dan fungsi Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Bireuen sebagaimana yang ditetapkan dalam
peraturan daerah tersebut di atas adalah:
a. Pengelolaan Ketatausahaan dinas;
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pertanian, Peternakan,
Perkebunan dan Kehutanan;
c. Pembinaan usaha dan pelaksanaan pelayanan umum;
d. Menyusun
perencanaan
dan
melakukan
pengendalian
pembangunan secara makro di bidang Pertanian, Peternakan,
Perkebunan dan Kehutanan;
e. Menetapkan standar pelayanan minimal dalam bidang Pertanian,
Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan;
f. Menetapkan
standar
pembibitan/pembenihan
Pertanian,
Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan;
g. Menetapkan kawasan peternakan terpadu;
h. Melaksanakan penyidikan penyakit di bidang Kesehatan Hewan
dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet);
i. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia
bidang kesehatan hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner
(Kesmavet) dan peternakan;
j. Menyusun pedoman dan menyelenggarakan inventarisasi dan
pemetaan hutan dan perkebunan;
k. Menyelenggarakan penunjukan dan pengamanan batas hutan
produksi hutan lindung;
l. Menyusun pedoman dan menyelenggarakan tata batas hutan,
rekonstruksi dan penataan batas kawasan hutan produksi dan
hutan lindung;
m.Menyusun pedoman pembentukan dan penyediaan dukungan
pengelolaan wilayah tanam hutan raya;
n. Pembinaan UPTD; dan
o. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
38
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
39
Penutup
A
dapun yang menjadi permasalahan dalam penyelenggaraan
Pemerintah Kabupaten Bireuen selama tahun 2010 dan upaya
yang ditempuh dalam penyelesaiannya adalah sebagai berikut :
A. Permasalahan
1. Masih cukup tingginya tingkat pengangguran karena masih
tidak terkelolanya lahan pertanian.
2. Terbatasnya
kemampuan
SDM
aparatur
untuk
mengindentifikasi tugas-tugas, fungsi, dan kewenangan
masing-masing unit kerja untuk menata organisasi
perangkat daerah yang rasional sesuai kebutuhan daerah.
3. Perampingan struktur organisasi di tingkat daerah akan
membawa dampak negatif bagi pejabat struktural yang
hilang jabatannya, sebelum disiapkan jabatan fungsional.
4. Terlambatnya pencairan dana yang bersumber dari DAU dan
Migas serta ketidakpastian mengenai Plafon Dana pada
setiap tahun anggaran.
5. Terbatasnya aparatur pengelolaan Barang Milik Daerah
mengakibatkan pengelolaan barang daerah belum dapat
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia untuk
pengelolaan barang.
7. Belum adanya sistem pengelolaan barang yang dapat
memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat
tentang kondisi barang, sehingga menyebabkan laporan
mengenai inventaris barang daerah baik yang bergerak
maupun
yang
tidak
bergerak
belum
dapat
dipertanggungjawabkan secara baik dan benar.
B. Pemecahannya
1. Melakukan berbagai kegiatan yang mengarah kepada
pemberdayaan ekonomi kerakyatan di bidang pertanian,
peternakan, perkebunan dan kehutanan untuk mengurangi
tingkat pegangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
2. Perlu ditingkatkan SDM aparatur khususnya di bidang
kelembagaan untuk mengikuti pendidikan, pelatihan dan
bimbingan teknis di bidang kelembagaan agar terwujudnya
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
40
3.
4.
5.
6.
7.
PPK-SKPD
CALK - Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Per 31 Desember 2010
41