SBMP Kel 12
SBMP Kel 12
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan sebagai usaha sadar memiliki makna bahwa pendidikan
diselenggarakan dengan rencana yang matang, mantap, sistematik,
menyeluruh, dan berjenjang berdasarkan pemikiran yang rasional disertai
dengan kaidah untuk kepentingan masyarakat dalam arti seluas-luasnya.
Dalam konteks pendidikan nasional, pendidikan di tanah air dilaksanakan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan fungsinya untuk
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Guru merupakan figur yang memegang peranan penting dalam
pembelajaran di kelas. Peran utama guru bukan menjadi penyaji informasi
yang akan dipelajari oleh siswa, melainkan membelajarkan siswa tentang
cara-cara mempelajari sesuatu secara efektif (learning how to learn). Guru
yang profesional dituntut menguasai bahan belajar, keterampilan,
pembelajaran,
dan bisa disentuh oleh peserta didik, dan tenaga (orang)seperti guru,
peserta didik atau ahli bidang studi.
Sebagian siswa beranggapan pelajaran matematika itu sulit
sehingga mereka kurang tertarik dengan mata pelajaran tersebut. Tetapi
mereka lupa bahwa matematika sangat berguna dan bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu materi pelajaran matematika yang
berguna adalah hitung pecahan sehingga konsep penyajian dan strategi
pembelajarannya perlu penggunaan alat peraga yang sesuai untuk
memudahkan pemahaman dan keterampilan siswa.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis membuat
makalah yang berjudul Pembelajaran Pecahan menggunakan Metode
NTH dengan Media Kartu Soal, sebagai salah satu pembelajaran
alternatif yang mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep
Bilangan Bulat dan Pecahan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
jiwa anak didik. Dengan penerapan media tersebut diharapkan peserta
didik mudah untuk memahami materi yang diberikan oleh guru.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pentingnya penggunaan media atau alat peraga dalam proses
pembelajaran?
2. Bagaimana langkah penggunaan media blok pecahan dan kartu soal
dalam pembelajaran Bilangan Pecahan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya penggunaan media dalam proses
pembelajaran
2. Untuk
mengetahui
langkah-langkah
pembelajaran
dengan
1. Bagi guru
Sebagai informasi baru dalam pengembangan media pembelajaran atau
menjadikan sebagai referensi tentang penggunaan media pembelajaran.
2. Bagi Siswa
Media ini sebagai salah satu alternatif agar siswa sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Materi Pecahan
Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang bilangan dimana
bilangan memiliki banyak anggota yang cukup banyak untuk kita pelajari, namun
pada saat ini kita akan membahas tentang bilangan bulat. Bilangan sendiri
didefinisikan sebagai konsep matemtika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran, symbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu
bilangan yang disebut dengan angka atau lambang. Bilangan memiliki bagian
yang sangat banyak didalamnya, namun untuk kali ini sedikit bagian dari bilangan
tersebut yakni bilangan pecahan. Bilangan pecahan adalah bilangan rasional
(bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan (perbandingan) yaitu
dalam bentuk a/b dengan a dan b bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol )
yang tidak bulat. Contoh
bagian yang lebih banyak maka kita harus tahu bagaimana cara memilih bagian
yang lebih banyak tersebut. Bilangan pecahan merupakan bagian dari
keseluruhan. Jika a dan b adalah bilangan bulat, dengan b
e. Pecahan Permil
Adalah pecahan yang menggunakan lambang % yang berarti perseribu,
contoh :
30 = 30/1000 = 3/100 = 3%
2. 7/8 5/6
3.
7/9+5/6 -2/3
Jawab :
1. 1/2 +2/3 = , KPK dari 2 dan 3 adalah 6, maka :
1/2 +2/3 =3/6 +4/6 = 7/6 =1 1/6
2. 7/8 5/6 = , KPK dari 8 dan 6 adalah 24, maka :
7/8 -5/6 =21/24 -20/24 =1/24
3. 7/9+5/6 -2/3 = , KPK dari 9, 6 dan 3adalah 18, maka :
7/9 +5/6 -2/3 =14/18 +15/18 -12/18 = 17/18
2. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Desimal
Pecahan desimal dapat dijumlahkan atau dikurangkan dengan cara
menyusun ke bawah. Perhatikan bahwa koma desimal harus terletak pada satu
garis vertikal.
Contoh soal :
Hitunglah!
1. 47,157 + 57,25 + 35,383
2. 375,042 99,19
Jawab.
1. 47,157 +
57,25 +
35,383 =
375,042 99,19
257,852
129,790
3. Perkalian Pecahan Murni dan Campuran
Hitunglah!
1. 2/3 x 4/7
2. 2 3/4 x 3 1/2
3.
4a/7b x 5 b/2a
Jawab
1. 2/3 x 4/7 = 8/21
2.
3.
6,758 x 10 = 67,58
Perkalian dengan 100 dapat dilakukan dengan menggeser koma desimal dua
tempat ke sebelah kanan dari letak semula.
6. Pembagian Pecahan Desimal
Contoh soal :
Hitunglah!
1. 268,7 : 10
2. 268,7 : 100
Jawab :
1. 268,7 : 10 = 26,87
Membagi dengan 10 dapat dilakukan dengan menggeser koma desimal
satu tempat ke sebelah kiri dari tempat semula.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 9
0 dan d
media yang digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah blok pecahan
dan kartu soal. Berikut penjabaran mengenai media pembelajaran tersebut.
a. Media Blok Pecahan
Pada media ini guru atau siswa dapat membuat media blok pecahan
dengan mudah, misal dengan kardus bekas, kotak bekas, dsb sehingga lebih
terjangkau. Kita juga bisa memberikan warna atau mengandaikan kotak
sebagai benda nyata misal: kue, kayu, dsb. Hal ini dapat menarik minat para
siswa dalam pembelajarannya dan menekankan pada pemahaman siswa.
Selain itu kelebihan dari media tersebut adalah bisa digunakan berulang kali
bukan hanya untuksatu kali. Media ini juga digunakan sebagai alat peraga
utuk menentukan nilai pecahan, misal :
mata
pelajaran
yang
berorientasi
pada
kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya metode yang efektif dan efisien
guru diharapkan mamp mencapai tujuan embelajaran yang telah direncanakan.
Metode pada pengajaran kali ini akan dilakukan dalam beberapa tahapan,
yaitu:
a. Metode Brainstorming.
Metode brainstorming adalah teknik mengajar yang dilaksanakan
guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian
siswa menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga
memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru .
Secara singkat dapat diartikan sebagai satu cara untuk mendapatkan
banyak/berbagai ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat
(Roestiyah 2001).
Metode yang dipopulerkan oleh Alex F. Osborn dalam bukunya
Applied Imagination itu disebut juga dengan metode sumbang saran.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa metode brainstorming (sumbang
saran) merupakan suatu bentuk metode diskusi guna menghimpun
ide/gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua
peserta.
Keutamaan metode brainstorming adalah penggunaan kapasitas otak
dalam menjabarkan gagasan atau menyampaikan suatu ide. Dalam proses
brainstorming, seseorang akan dituntut untuk mengeluarkan semua
gagasan sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologisnya. Sebagai
mana metode mengajar lainnya, metode brainstorming juga memiliki
kelebihan dan kekurangan/kelemahan. Roestiyah (2001), mengemukakan
beberapa keunggulan dan kelemahan metode brainstorming sebagai
berikut.
Keunggulan metode brainstorming antara lain:
1. Siswa berfikir untuk menyatakan pendapat.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 14
berharga;
3. Tidak semua hal yang didemonstrasikan di dalam kelas, misal
alat terlalu besar;
4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis;
5. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori
dari apa yang akan didemonstrasikan;
6. Persiapan dan perencanaan yang matang
c. Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi
adalah:
1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila
alat yang di Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan
Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap
penting oleh guru dapat di amati
Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di
Demonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan
mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain
Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses
belajar
Dapat menambah pengalaman anak didik
Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan
Dapat mengurangi kesalah pahaman karna pengajaran lebih jelas dan
kongkrit
Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap
siswa karna ikut serta berperan secara langsung.
c. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
BAB III
PEMBAHASAN
Proses pembelajaran
merupakan
sebuah kegiatan
dimana
terjadi
selain
bilangan
permasalahan dalam
bulat.
kehidupan
ini
Hal
ini
dapat
dikarenakan
diselesaikan
tidak
semua
dengan
konsep
lebih
sukar
untuk mengantarkan bahan pelajaran sampai tujuan. Penggunaan alat peraga yang
efektif dan efisien dapat mengurangi verbalisme siswa dalam memahami suatu
konsep terutama konsep-konsep yang sulit untuk dipahami dalam proses
pembelajaran matematika. Menurut Afifudin ( 1996 ) alat peraga adalah alat atau
benda yang digunakan untuk membantu memperjelas pelajaran.
Dengan demikian penggunaan alat peraga yang efektif dan efisien,
disamping untuk menjelaskan pelajaran secara lebih konkrit juga dapat
mendorong siswa belajar lebih baik dan menciptakan situasi yang menyenangkan
sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar pada diri siswa,
setidaknya ketakutan siswa yang beranggapan matematika merupakan momok
akan hilang justru mereka akan merasa senang bermain sambil berhitung.
Alat peraga yang dapat digunakan dalam pembelajaran tersebut adalah
alat peraga blok pecahan dan alat peraga kartu soal. Dengan menggunakan
alat peraga tersebut, para siswa diharapkan dapat mengerti tentang penjumlahan,
pengurangan , perkalian dan pembagian pecahan.
3.1 Langkah-langkah pembelajaran dengan media
Langkah-langkah pembelajaran dengan media ada tiga yaitu:
1. Kegiatan awal
a. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam terlebih
dahulu, kemudian menjelaskan tentang pengertian pecahan.
b. Guru memberi tahu siswa bahwa akan dibentuk beberapa
kelompok dan diberi soal yang kemudian harus dijelaskan.
2. Kegiatan inti
a. Dengan menggunakan media blok pecahan:
Guru menerangkan kepada siswa tentang apa itu pecahan
dan dicontohkan dengan media berupa blok pecahan yang
dapat dibongkar pasang supaya siswa lebih memahami
dicontohkan sebelumnya.
b. Dengan media kartu soal:
nomor dada.
Guru menunjuk 1 nomor dan mempersilahkan pemilik
tersebut menunjuk 1 nomor dari kelompok lain yang
berbeda.
Siswa pemilik nomor yang telah ditunjuk, menjelaskan
nilai
bilangan-bilangan
pecahan.
Digunakan
ketika
Digunakan
pecahan,
melatih
kreatifitas,
kerjasama,
kompetisi
dan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bilangan pecahan merupakan bilangan yang sering tanpa kita sadari dapat
ditemui dalam kehidupan sehari-hari, selain itu perhitungan materi selain bilangan
pecahan juga membutuhkan perhitungan pecahan karena adanya keterkaitan
antara materi yang satu dengan yang lain. Dalam materi in media yang digunakan
cukup sederhana dan dapat ditemui dalam lingkungan skeitar dan tidak
membutuhkan biaya yang banyak. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk alat bantu menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa, karena media pembeljaran sangatlah berpengaruh dalam pembelajaran.
Media blok pecahan dan kartu soal buatan digunakan siswa melakukan
proses pembelajaran yang bertujuan untuk mempermudah siswa menerima materi.
Dengan kotak pecahan kita dapat membuat konkrit suatu konsep abstrak, dan juga
memberikan pengalaman langsung terhadap siswa dalam melaksanakan
pembelajaran.
Oleh karena itu, dengan media yang meskippun sederhana komunikasi
antar guru dapat terbangun dengan baik sehingga proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik yakni efektif an optimal. Selain itu, siswa lebih mudah dan
cepat dalam menerima pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
4.2 Saran
Materi pembelajaran Pecahan lebih cocok menggunakan metode
pembelajaran NTH (Pembelajaran Numbered Head Together) dengan
media Kartu soal, tujuannya agar setiap siswa bisa memahami dan lebih
mengerti jika dibagi menjadi beberapa kelompok dan guru sebgai
fasilitator.
DAFTAR PUSTAKA
Allman Barbara dan Freeman S. Menjadi Guru Kreatif. 2010. Jogjakarta: Golden
Book.
Anonim. Metode Brainstorming (Sumbang Saran). 2012.
http://www.gurukelas.com/2012/08/metode-brainstorming-sumbangsaran.html (diakses 18 Mei 2015)
Anonim. Pengertian dan Macam Bilangan Pecahan.
http://rumusdasarmatematika.blogspot.com/2015/01/pengertian-danmacam-bilangan-pecahan.html (diakses 18 Mei 2015)
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dodo, Teguh. 2014. Macam-macam model metode pembelajaran.
https://teguhtdodo.wordpress.com/2014/08/02/41-macam-model-metodepembelajaran-efektif/ (diakses 18 mei 2015)
Madjid, A. Perencanaan Pembelajaran. 2011. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ratni, Dayu. https://dayuratni92.wordpress.com/operasi-hitung-padabilangan-pecahan-2/ (diakses 18 Mei 2015)
Roestiyah. N.K. Strategi Belajar Mengaja. 2001. Jakarta: Rineka Cipta
Widyatun, Dyah. Metode demonstrasi dan ekperimen. 2012.
jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/metode-demonstrasi-daneksperimen.html#ixzz3aaMh3Bm0 (diakses 18 Mei 2015)