Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

By WAWAN

Induktansi diri

Kumparan L

Induktansi diri
Suatu kumparan yang dialiri arus(i) maka akan terbentuk medan magnet
ditengah-tengah kumparan tersebut. Parameter medan magnet adalah
kuat medan H dan induksi magnet B.Fluks magnet melalui suatu
permukaan luas adalah hasil integrasi induksi magnet B.
Induktansi diri L sebagai factor pembanding antara fluks tercakup dengan
arus i yang membangkitkannya.
L = /i (Henry)
Menurut Hukum Induksi Faraday Maxwell disebutkan bahwa dalam
suatu penghantar yang mencakup sejumlah fluks akan diinduksikan
tegangan bila ada perubahan fluks tersebut. Demikian pula pada
kumparan L. Besar tegangan induktansi eind pada L
eind = - L di/dt
(Volt)
Tanda berarti arah eind selalu beralawanan dengan arah arus i yang
membangkitkannya.

Induktansi Diri
Tegangan yang melewati kumparan didefinisikan
sebagai perubahan arus terhadap waktu yang
melewati kumparan tersebut.

Induktansi Diri
Atau dapat didefinisikan ketika terjadi perubahan arus,
maka terjadi perubahan arus,maka terjadi perubahan
fluks magnetik dikumpar tersebut yang menyebabkan
tejadinyaperubahan induksi emf (tegangan kumparan).

as

Induktansi bersama

Transformator

M 21

1 L1

Sehingga secara umum dikatakan bahwa fluks


magnetik yang disebabkan oleh arus i1 adalah

1 L1 21
2 L1 M

Tegangan di kumparan L2 adalah

Induktansi Bersama dapat disimpulkan


Arus i1 dialirkan melalui kumparan L1 , maka
terbentuklah medan magnet diluar dan
didalam kumparan seperti pada gambar
diatas.
Arus i1 dialirkan melalui kumparan L1
mengakibatkan fluks 1 dan fluks tergandeng
pada kumparan L2.Demikian pula sebaliknya.

Efek ini disebut induktansi bersama.


Tegangan yang diakibatkan oleh induktansi
bersama:
v2 = M di1/dt
v1 = M di2/dt
Tegangan yang diakibatkan oleh induktansi
sendiri:
v1 = L di1/dt
v2 = L di2/dt

Koefisien Kopling
Koefisien kopling didefinisikan sebagai perbandingan antara
fluks bersama dendan total fluks magnetik di satu
kumparan

Koefisien kopling k (factor gandeng) pada dua buah


kumparan adalah suatu konstanta dimana:
K = M/( L1 + L2 )
Pada umumnya k 1, dimana tanda = berlaku bagi keadaan
idial. k hampir sama dengan 1 dikatakan bahwa terdapat
gandengan yang kuat . k < 0.5 gandengan antara kedua
kumparan sangat lemah . k merupakan ratio fluks yang
dicakup terhadap fluks total.

Analisis Rangkaian Kopling

Fluks yang saling memperkuat dan saling


melemah
Arah fluks yang diakibatkan oleh arus saling
memperkuat seperti pada gambar. Arah fluks
yang timbul searah sehingga saling
memperkuat. Perhatikan arah arus i1 yang
mengalir pada kumparan L1dan i2 pada L2.
Besar tegangan induksi yang terjadi pada L1:
v1 = L1 di/dt + M di/dt
Besar tegangan induksi yang terjadi pada L2:
v2 = L2 di/dt + M di/dt

Tegangan total pada kedua kumparan dimana


fluks saling memperkuat (gambar a) :
vT = L1 di/dt + M di/dtv2 + L2 di/dt + M di/dt
= (L1 + M + L2 + M ) di/dt
= (L1 + L2 + 2M ) di/dt
tegangan total pada kedua kumparan dimana
fluks saling melemahkan (gambar b) :
vT = (L1 + L2 - 2M ) di/dt

Aturan dot untuk kumparan kecil


Analisa rangkaian dengan menggunakan
konvensi dot dianggap tepat digunakan pada
rangkaian gandeng dengan memperhatikan
konstruksi lilitan.
Konvensi dot menandakan arah fluks (tanda
induktansi bersama M) karena pada bagan
rangkaian tidak digambarkan arah lilitan
dengan jelas.

ATURAN TANDA DOT


1. Ketika kedua arus diasumsikan masuk atau keluar dari
pasangan kumparan diterminal bertanda dot , maka
tanda M akan sama dengan tanda L

2. Jika salah satu arus masuk terminal dot dan arus yang
lainnya keluar di terminal bertanda dot, maka tanda
M akan berlawanan dengan tanda L.

Aturan dot untuk kumparan kecil

Rangkaian ekuivalen magnet

CONTOH

CONTOH 2

CONTOH 3

CONTOH 4

Rangkaian ekuivalen magnet


Persamaan equivalent
(R1+jwL1)I1 jwMI2 = Vab
(R2+jwL2)I2 jwMI1 = Vcd
NOTE :
Membuat rangkaian equivalent harus
memperhatikan arah arus dan letak dot.

Contoh 5
Tentukan equivalen reaktansi induktif ?

Dengan memperhatikan letak dot maka:


Z = j3 + j5 + j6 2(j2) 2(j3) + 2(j4) = j12 ohm.

Contoh 6
Tentukan besar tegangan V pada rangkaian berikut:

Dik k = 0.8
k = M/ ( L1 + L2 )
M=5.66 Ohm

V = I2(5) = 43.1<-24.79 V

Jika polaritas kumparan j10 dibalik maka:

NOTE
Koefisien kopling k (factor gandeng) pada dua buah
kumparan adalah konstanta yang menyatakan
perbandingan antara industansi bersama terhadap akar
pangkat dua dari jumlah induktansi kedua kumparan.
Arah fluks pada suatu transformator tergantung pada
arah arus yang mengalir pada kedua kumparan
transformator.
Konvensi dot menandakan arah fluks pada kumparan (
M). Tanda M ditentukan dengan menganalisa arah
arus terhadap letak dot pada kumparan.

Anda mungkin juga menyukai