Anda di halaman 1dari 3

IVON 774

Serba Serbi Kehidupan

Rabu, 28 Maret 2012


Pengelolaan Tanah Secara Berkelanjutan (Sustainable Soil Management)
Kata agro atau pertanian dalam kata agroekosistem menunjukan
adanya aktivitas atau campur tangan masyarakat pertanian terhadap
alam atau ekosistem. Istilah pertanian

dapat diberi makna sebagai

kegiatan masyarakat yang mengambil manfaat dari alam atau tanah


untuk mendapatkan bahan pangan, energi dan bahan lain yang dapat
digunakan untuk kelangsungan hidupnya. Dalam mengambil manfaat ini
masyarakat dapat mengambil secara langsung dari alam,
terlebih

dahulu

mengolah

atau

memodifikasinya.

ataupun

Jadi

suatu

agroekosistem sudah mengandung campur tangan masyarakat yang


merubah

keseimbangan

alam

atau

ekosistem

untuk

menghasilkan

sesuatu yang bermanfaat.


Pengelolaan

tanah

secara

berkelanjutan

atau

Sustainable

Soil

Management (SSM) merupakan salah satu agroekosistem dalam bidang


tanah.

Dalam

pengelolaan

tanah

harus

menggunakan

pendekatan

multidisiplin dan tidak boleh terbatas hanya pada bidang ilmu tanah
(pertanian) saja. Ada tiga (3) aspek sistem pengelolaan tanah secara
berkelanjutan yang selanjutnya disebut sebagai 3 pilar. 3 pilar tersebut
adalah
1.

Aspek Bio-fisik: Pengelolaan tanah berkelanjutan harus memelihara dan


meningkatkan kondisi fisik dan biologi tanah untuk produksi tanaman dan
keragaman hayati (biodiversity).
Tindakan perlakuan untuk memperbaiki kondisi tanah agar sesuai dengan
kondisi yang dipersyaratkan kebutuhan tanaman dapat berupa land
clearing, penterasan, pengolahan tanah, perbaikan drainase, pemupukan
dan sebagainya

2.

Aspek Sosial-budaya: Pengelolaan tanah berkelanjutan harus cocok atau


sesuai dengan kebutuhan manusia baik secara sosial dan budaya pada
tingkatan nasional dan regional.

3.

Aspek Ekonomi: Pengelolaan tanah berkelanjutan harus mencakup


semua biaya penggunaan lahan. Karena semua tindakan penggunaan
lahan dalam pengelolaan tanah merupakan input biaya produksi yang
harus dipertimbangkan apakah setiap macam tindakan perlakuan secara
ekonomi dapat memberi keuntungan yang langsung dirasakan maupun
keuntungan jangka panjang
Pengelolaan tanah menekankan bahwa tujuan dan sasaran yang
akan dicapai dari pengaturan pemanfaatan dan penggunaan tanah
dengan teknik tertentu adalah tercapainya hasil produksi secara ekonomi
menguntungkan. Ada tindakan perlakuan yang berpengaruh terhadap
peningkatan hasil produksi yang menguntungkan nyata pada panen,
namun ada perlakuan yang bertujuan menstabilkan hasil produksi pada
panen-panen berikutnya ataupun pengaruhnya nyata setelah satu dua
tahun kemudian, tergantung macam dan jenis perlakuan yang diterapkan,
seperti pemberian bahan organik ataupun penterasan dan sebagainya.
Pengaruhnya nyata secara ekonomi setelah 1 3 tahun kemudian.
Pemberian pupuk buatan termasuk salah satu perlakuan yang langsung
memperlihatkan pengaruhnya.
Untuk mencapai hasil produksi optimal yang berkesinambungan dan
berkelanjutan, sangat jelas bahwa pengelolaan tanah selalu berorientasi
pada prinsip konservasi dan pengawetan tanah. Kesinambungan dan
kelangsungan pencapaian hasil optimal dari suatu bidang tanah yang
dikelola untuk suatu penggunaan tertentu hanya dapat dicapai bila dalam
pengelolaannya selalu memperhatikan aspek konservasi dan pengawetan
tanah dan air. Untuk itu setiap macam tindakan perlakuan yang dipilih
tidak hanya benar sesuai pertimbangan ekonomi menguntungkan, tetapi
harus pula berdasar aspek konservasi/pengawetan tanah adalah benar,
efisien dan efektif (tepat guna) sesuai persyaratan keperluan konservasi
tanah dan air agar keawetan kemampuan dan produktivitas tanah tetap
terjaga atau dipertahankan, bahkan kalau dapat ditingkatkan.

Manajemen pengelolaan tanah (Soil Management) memiliki dampak


yang besar terhadap air hujan dan infiltrasi. Jadi dua aspek penting dalam
pengelolaan tanah adalah melindungi permukaan tanah dari dampak
hujan dan memperbaiki struktur tanah dengan penambahan organik. Ada
berbagai pilihan manajemen pengelolaan tanah yang dapat digunakan
antara lain:
1.
2.

Memecah permukaan yang padat secara mekanis.


Melindungi permukaan dari degradasi struktural sebagai dampak
turunnya hujan.

3.

Meningkatkan struktur tanah, dengan penambahan pupuk kandang yang


cenderung meningkatkan stabilitas struktur tanah.

Anda mungkin juga menyukai