SISTEM PROTEKSI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
LABORATORIUM PENGUKURAN PENTANAHANSEMESTER : 4
SISTEM PROTEKSI
PENGAMAN
KELOMPOK : 4A1
a. Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut listrik yang berbahaya untuk orang
dalam daerah instalasi listrik
b. Untuk memungkinkan timbulnya arus tertentu baik besarnya maupun lamanya
dalam keadaan gangguan tanah tanpa menimbulkan kebakaran atau ledakan pada
banguna dan isinya
c. Untuk memperbaiki penampilan (performance) dari sistem.
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali, waktu
pemeliharaan atau setelah system ada gangguan. Sewaktu pelaksanaan pengukuran pentanahan,
saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus dilepas. Pengukuran dilakukan pada
electrode dengan alat ukur EARTH TESTER.
Metoda tiga titik (three point method) dimaksudkan untuk mengukur tahanan
pengetahanan. Misalkan tiga buah batang pengetahanan di mana batang elektroda 1 yang
tahanannya hendak diukur dan batang elektroda 2 dan 3 sebagai batang pengetahanan
pembantu yang juga belum diketahui tahanannya, gambar 2.2
V 12
=
R11 + R12 2R12
I
R1-3 =
V 13
=
R11 + R33 2R13
I
R2-3 =
v 23
=
R22 + R33 2R23
I
V 12+V 13V 23
=
2R12 + 2R13 2R23
I
Tetapi, V1-3 = V1-2 = V2-3
Akhirnya, R11 = R + R12 + R13 R23 .......................................................................................................... 6.2
Tahanan batang pengetahanan dari elektroda 1 diberikan oleh persamaan diatas jika kita
dapat membuat :
R = R12 + R13 + R23 = 0 .............................................................................................. 6.3
Elektroda ini merupakan logam yang mempunyai penampang yang berbentuk pita atau
dapat juga berbentuk bulat, pita yang dipilin atau dapat juga berbentuk kawat yang
dipilin. Elektroda ini dapat ditanam secara dangkal pada kedalaman antara 0,5 sampai
1 meter dari permukaan tanah, tergantung dari kondisi dan jenis tanah.
6.2.2.4 Elektroda lain.
Bila persyaratan dipenuhi jaringan air minum dari logam dan selubung logam kabel
yang tidak diisolasi yang langsung ditanamkan kedalam tanah. Besi tulang beton atau
kontruksi baja bawah tanah lainnya boleh dipakai untuk elektroda.
= 1,5 mm2
b. Penghantar aluminium
= 2,5 mm2
= 4 mm2
= 50 mm2
6.2.5
1 set
1 buah
2 buah
C1
dan
P1
Terminal E, C, dan P adalah terminal yang bersusaian terdapatpada panel Earth Tester,
yang pada saat melakukan pengukuran tahanan pengetahanan akan saling
dihubungkan dengan terminal E,
E1
, dan
P1
tersebut di atas.
Gunakan warna penghantar yang sesuai dengan warna terminal terminal yang terdapat
di panel alat ukur Earth Tester tersebut.
3. Sebelum melakukan penyambungan sebagaimana yang dimaksud pada langkah
percobaan 2 di atas. Lakukan pemeriksaan terhadap tegangan bateray dari Earth Tester
terlebih dahulu. Pemeriksaan dilakukan dengan menekan tombol BATT, CHECK pada
Earth Tester. Pahami terlebih dahulu petunjuk pengunaanya yang tertulis pada Earth
Tester tersebut.
(perhatian : bahwa pemeriksaan baterey boleh di lakukan hanya bila terminal E,
C, dan P dalam keadaan tidak tersambung).
4. Ukurlah tahanan dari pengetanahan pengaman tersebut dengan cara dan urutan proses
sebagai berikut :
Mula-mula tekan tombol x10 dan kemudian tekan tombol MEAS.
Bila defleksi dari penunjuk meter berada pada skala penuh sehingga melampui
batas ukurnya, tekan tombol x100 dan lihat pembacaan meter tersebut.
Jika nilai tahanan yang terukur kurang dari 10, tekan x1 , untuk mendapat
kan pembacaan meter yang lebih teliti
Selama pengukuran ini, lampu yang bertanda O.K. akan menyala, yang
menandakan bahwa pengukuran terlaksana dengan baik.
Jika keadaan tidak normal terjadi, maka lampu tersebut akan padam, dan untuk
itu lakukan pemeriksaan terhadap penyambungan ke terminal C dan P.
5. Catat nilai tahanan pengetanahan terukur dan masukkan dalam tabel percobaan. Lakukan
percobaan pengukuran untuk jarak-jarak E, C, dan P terhadap
sesuai dengan tabel percobaan yang disediakan.
E1
C1
, dan
P1
Data percobaan pengukuran yang pertama adalah mengukur dengan variasi jarak
untuk E-C1(tetap) = 2, 3, 7, 9, 11 dan 12 meter dengan mengatur dengan variasi
jarak untuk C1-P1 = 1-13 meter untuk tiap-tiap nilai jarak E-C1.
Berdasarkan data yang didapat untuk jarak E-C1 dengan nilai tetap dan jarak C1-P1
yang bervariasi, nilai tahanan yang terukur untuk C1-P1 = 1 meter, nilainya hampir
selalu lebih besar, sedangkan untuk C1-P1 = 2-13 meter yang nilainya relatif
konstan (perubahannya kecil) yaitu sekitar 8-8,4 .
Jadi semakin jauh jarak antara C1-P1 nilai tahanannya semakin kecil dan
semakin dekat jarak antara E-C1 dengan C1-P1 maka nilai tahanan
1. Unsur unsur yang mempengaruhi nilai tahanan pentanahan suatu sistem pengetanahan
ialah :
1. Bentuk elektroda.
Ada bermacam-macam bentuk elektroda yang banyak digunakan, seperti jenis batang,
pita dan pelat. Bentuk elektroda tersebut tergantung kebutuhan pemakaian.
2. Jenis bahan dan ukuran elektroda.
Elektroda dipilih dari bahan-bahan tertentu yang memiliki konduktivitas sangat baik
dan tahan terhadap sifat-sifat yang merusak dari tanah, seperti korosi. Ukuran
elektroda dipilih yang mempunyai kontak paling efektif dengan tanah, dan memiliki
kekuatan mekanis yang baik.
3. Jumlah/konfigurasi elektroda.
Untuk mendapatkan tahanan pentanahan yang dikehendaki dan bila tidak cukup
dengan satu elektroda, bisa digunakan lebih banyak elektroda dengan bermacammacam konfigurasi pemancangannya didalam tanah.
4. Kedalaman pemancangan/penanaman di dalam tanah.
Pemancangan ini tergantung dari jenis dan sifat-sifat tanah. Ada yang lebih efektif
ditanam secara dalam, namun ada pula yang cukup ditanam secara dangkal.
Faktor-faktor alam.
1. Jenis tanah : tanah gembur, berpasir, berbatu, dan lain-lain.
2. Moisture tanah
semakin tinggi kelembaban atau kandungan air dalam tanah akan memperendah
tahanan jenis tanah.
3. Kandungan mineral tanah
airtanpa kandungan garam adalah isolator yang baik dan semakin tinggikandungan
garam akan memperendah tahanan jenis tanah, namun meningkatkan korosi.
4. Suhu tanah
suhu akan berpengaruh bila mencapai suhu beku dan di bawahnya. Untuk wilayah
tropis seperti Indonesia tidak ada masalah dengan suhu karena suhu tanah ada di atas
titik beku.
2. Prinsip kerja dari pengukuran tahanan pengtanahan pengaman yang digunakan pada
saat percobaan adalah berdasarkan metode tiga titik, yang menggunakan tiga buah
batang pentanahan dengan kegunaan yang berbeda. Di mana pada batang pentanahan
tersebut ada yang digunakan sebagai tahanan yang akan di ukur dan ada pula yang
digunakan sebagai batang pentanahan bantu, dan pada saat hasil pengukuran akan
berdasarkan hukum ohm, dimana untuk mendapatkan sebuah nilai tahanan
mengunakan rumus
R=
V
I . Earthtester memberikan tegangan pada elektroda
pentanahan dan bumi. Amperemeter yang ada di dalam earth tester dipasang secara
seri dengan elektroda pentanahan dan bumi dan voltmeter pada earth tester dipasang
pararel dengan elektroda pentanahan dan bumi. Kemudian hasil dari kedua alat ukur
diatas akan dikalkulasikan sesuai dengan hukum ohm dan didapatlah nilai tahanan
pentanahan yang diukur.
3. Kriteria yang digunakan untuk menentukan baik tidaknya suatu instalasi pentanahan
adalah sebagai
berikut:
4. Berdasarkan hasil pengukuran nilai tahanan pentanahan ini adalah 8,4 Ohm karena
nilai ini paling banyak muncul dan dianggap nilai yang stabil pada pengukuran. Dan
pada saat E-C1 (pada tabel ketiga) adalah 7 meter.
Berdasarkan satuan dari tahanan jenis tanah maka nilai tahanan jenis tanahnya adalah
8,4 x 7 = 58,8 -meter, maka tahanan jenis tanahnya ialah 58,8 -meter.
6.8 KESIMPULAN
Tujuan Utama Sistem Pentanahan
Tujuan utama pentanahan adalah menciptakan jalur yang low-impedance (tahanan
rendah) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage.
Penerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic discharge adalah penyebab
umum dari adanya sentakan listrik atau transient voltage. Sistem pentanahan yang efektif
akan meminimalkan efek tersebut.
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan juga dapat disimpulkan bahwa :
Dapat mempelajari dan mengerti pengukuran tahanan jenis tanah dan manfaat
pentanahan.
Berdasarkan pada data yang didapat tahanan jenis tanah pada sistem
pentanahan ,pada gedung laboratorium mempunyai nilai tahanan pentanahan cukup
baik,semakin
kecil
tahan
jenis
tanah
maka
semakin
baik
pula
sistem
6.9 Referensi :
PUIL 2000.
Modul Instalasi listrik 3. Sistem pentanahan listrik dan bangunan.
http://goo.gl/ZnzdIw