1,5,10
Syok yang berkepanjangan akan mengakibatkan
gangguan sel-sel hati.Kerusakan sel dapat
terlokalisir pada zona-zona nekrosis yang
terisolasi, atau dapatberupa nekrosis hati yang
masif pada syok yang berat. Gangguan fungsi hati
dapatnyata dan biasanya bermanifestasi
sebagai peningkatan enzim-enzim hati,
glutamat-oksaloasetat transaminase serum
(SGOT), dan glutamat-piruvat transaminase
serum(SGPT). Hipoksia hati juga
merupakan mekanisme etiologi yang
mengawalikomplikasi-komplikasi ini.
2,4,13
Iskemia saluran cerna yang berkepanjangan
umumnya mengakibatkannekrosis hemorhagik
dari usus besar. Cedera usus besar dapat
mengeksaserbasi syok melalui penimbunan
cairan pada usus dan absorbsi bakteria dan
endotoksin ke dalamsirkulasi. Penurunan
motilitas saluran cerna hampir selalu
ditemukan pada keadaansyok.
5,14
Dalam keadaan normal, aliran darah
serebral biasanya menunjukanautoregulasi
yang baik, yaitu dengan usaha dilatasi
sebagai respon terhadap berkurangnya
aliran darah atau iskemia. Namun,
pengaturan aliran darah serebralternyata tidak
mampu mempertahankan aliran dan perfusi yang
memadai padatekanan darah di bawah 60
mmHg. Selama hipotensi yang berat,
gejala-gejala defisitneurologik dapat
ditemukan. Kelainan ini biasanya tidak
berlangsung terus jikapasien pulih dari
keadaan syok, kecuali jika disertai dengan
gangguanserebrovaskular.
8,9
Selama syok yang berkelanjutan, dapat
terjadi pengumpulan komponen-komponen
selular intravaskular dari sistem
hematologik, yang akan
meningkatkantahanan vaskular perifer lebih
lanjut. Koagulasi intravaskular difus (DIC)
dapatterjadi selama syok berlangsung,
yang akan memperburuk keadaan klinis.
Diagnosis