Anda di halaman 1dari 4

3.

Pewarganegaraan di Indonesia

Menurut Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 yang dapat


memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Mereka yang menjadi warga negara menurut undang-undang/
peraturan/ perjanjian yang terlebih dahulu telah berlaku (berlaku
surut),
b. Kelahiran (asas ius soli),
c. Adopsi melalui Pengadilan Negeri (menyangkut anak orang asing
di bawah umur 5 tahun),
d. Anak-anak di luar perkawinan dari seorang wanita Indonesia,
e. Pewarganegaraan (naturalisasi),
f. Setiap orang asing kawin dengan seorang laki-laki Indonesia,
g. Anak-anak yang belum berumur 18 tahun/belum kawin
mengikuti ayah atau ibunya (asas ius sanguinis),
h. Anak orang asing dan tidak mempunyai hubungan hukum
dengan ayah atau ibunya yang orang asing itu dapat menjadi
warga negara RI setelah berumur 21 tahun atau sudah kawin
melalui pernyataan.
Apabila ada orang asing yang ingin menjadi warga negara Indonesia
melalui proses naturalisasi, ia harus mengajukan permohonan kepada
Menteri Kehakiman melalui kantor pengadilan negeri setempat di mana ia
tinggal atau Kantor Kedutaan Besar RI bila ia ada di luar negeri.
Permohonanini harus ditulis di atas materai dengan menggunakan bahasa
Indonesia.
Pengadilan Neger atau perwakilan diplomatic RI berwenang untuk
memeriksa syarat-syarat dan menguji pemohon tentang kecakapannya
berbahasa Indonesia dan peguasaan sejarah Indonesia. Karena permohonan
demikian merupakan syarat formal, maka Menteri Kehakiman dapat menolak
atau mengabulkan permohonan tersebut dengan persetujuan Presiden.
Apabila ditolak, ia dapat mengajukan kembai permohaonannya di lain waktu,
tetapi bila dikabulkan maka ia harus mengucapkan sumpah atau janji setia di
hadapan Pengadilan Negeri atau Perwakilan Diplomatik RI.
Selanjutnya , pewarganegaraan akan diumumkan oleh Menteri
Kehakiman dalam Berita Negara. Apabila dalam waktu 3 bulan setelah hari
ditetapkan SK Menteri Kehakiman si pemohon tidak mengucapkan
sumpah/janji setia, maka keputusan itu dengan sendirinya batal (demi
hukum).

Selain dipenuhi melalui cara naturalisasi, kewarganegaraan dapat juga


diperoleh dengan cara berikut:
a.

Kelahiran, yaitu pada dasarnya siapa saja yang lahir di Indonesia


adalah warga negara RI (asas ius soli),

b.

Pengangkatan, yaitu pengangkatan anak berusia lima tahun ke bawah


secara sah (adopsi) oleh orang tua angkatnya maka anak tersebut
dapat memperolah kewarganegaraan RI,

c.

Dikabulkan permohonannya, yaitu permohonan yang dikabulkan oleh


Menteri Kehakiman seperti orang asing yang lahir dan bertempat
tinggal di wilayah RI tetapi tidak mempunyai hubungan hukum
kekeluargaan dengan ayahnya,

d.

Akibat perkawinan, yaitu suatu perkawinan antara warga asing dengan


pria WNI. Dalam hal ini si isteri akan memperoleh kewarganegaraan
Indonesia. Apabila prianya warga negara asing sedangkan wanitanya
WNI, maka wanita (isteri) tersebut akan kehilangan kewarganegaraan
RI bila dalam waktu satu tahun setelah perkawinan tidak menyatakan
keinginan menjadi Warga Negara Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006

Syarat-Syarat dalam Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia


Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin;
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah
negara Republik Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling
singkat 10 tahun tidak berturut-turut;
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih;
f. JIka dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak
menjadi berkewarganegaraan ganda;
g. Mempunyai pekerjaan dan / atau berpenghasilan tetap; dan
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara. Kewarganegaraan

Republik Indonesia dapat juga diperoleh melalui pewarganegaraan atau


naturalisasi, yaitu kepada orang asing yang telah berjasa kepada negara
Republik Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara dapat diberi
Kewarganegaraan Republik Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, kecuali dengan
pemberian kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan
berkewarganegaraan ganda.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006


Tata Cara dalam Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia
a. Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh peohon secara
tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermaterai cukup kepada
Presiden melalui Menteri, berkas permohonan disampaikan kepada pejabat;
b. Menteri meneruskan permohonan yang disertai dengan pertimbangan kepada
Presiden dalam waktu paling lambat 3 bulan terhitung sejak permohonan
diterima;
c. Permohonan pewarganegaraan dikenai biaya yang diatur dengan Peraturan
Pemerintah;
d. Presiden mengabulkan atau enolak permohonan pewarganegaraan yang
ditetapkan dengan keputusan Keputusan Presiden paling lambat 3 bulan
terhitung sejak permohonan diterima oleh Menteri dan diberitahukan kepada
pemohon paling lambat 14 hari terhitung sejak Keputusan Pesiden ditetapkan;
e. Penolakan permohonan pewarganegaraan harus disertai alasan dan
diberitahukan oleh Menteri kepada yang bersangkutan paling lambat 3 bulan
terhitung sejak permohonan diterima oleh Menteri ;
f.

Keputusan Presiden mengenai pengabulan terhadap permohonan


pewarganegaraan berlaku efektif terhitung sejak tanggal pemohon
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia;

g. Paling lambat 3 bulan terhitung sejak Keputusan Presiden dikirim kepada


pemohon, Pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia;
h. Dalam hal setelah dipanggil secara tertulis oleh Pejabat untuk mengucapkan
sumpah atau menyatakan janji setia pada waktu yang telah ditentukan ternyata
pemohon tidak hadir tanpa alasan yang sah, Keputusan Presiden tersebut batal

demi hukum;
i.

Dalam hal pemohon tidak dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji
setia pada waktu yang telah ditentukan sebagai akibat kelalaian Pejabat,
pemohondapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia di depan
Pejabat lain yang ditunjuk Menteri;

j.

Pengucapan sumpah atau janji setia dilakukan di hadapan Pejabat; dan pejabat
tersebut membuat berita acara pelaksanaan pengucapan sumpah atau
pernyataan janji setia;

k. Paling lambat 14 hari terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau


pernyataan janji setia, Pejabat menyapaikan berita acara pengucapan sumpah
atau pernyataan janji setia kepada Menteri. Sumpah atau pernyataan janji setia
adalah sebagai berikut: Yang mengucapkan sumpah, lafal sumpahnya sebagai
berikut:Demi Allah / demi Tuhan yang Maha Esa,saya bersumpah melepaskan
seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan asing, mengakui, tunduk, dan setia
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan akan membelanya dengan
sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara
kepada saya sebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas. Yang
menyatakan janji setia, lafal janji setianya sebagai berikut: Saya berjanji
melepaskan seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan asing, mengakui,
tunduk, dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan akan
membelanya sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajiban yang
dibebankan negara kepada saya sebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus
dan ikhlas.
l.

Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon wajib


menyerahkan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada
kantor imigrasi dalam waktu paling lambat 14 hari kerja terhitung sejak tanggal
pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia;

m. Salinan Keputusan Presiden tentang pewarganegaraan dan berita acara


pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dari Pejabat, menjadi bukti sah
Kewarganegaraan Republik Indonesia seseorang yang memperoleh
kewarganegaraan;
n. Menteri mengumumkan nama orang yang telah memperoleh kewarganegaraan
dalam Berita Negara Rebublik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai