Anda di halaman 1dari 9

LEARNING OBJECTIVE :

1. mekanisme peran dari curcumin terhadap penyakit hepatitis ?


2. khasiat lain dari curcumin ?
3. efek interaksi obat herbal (curcumin) dengan obat modern ?
4. a. Perbedaan syarat pemberian dosis obat : obat tradisional dan obat
modern?
b. konversi obat ?
5. pelarut yang diperkenankan oleh depkes ?
6. apa yang dimaksud dengan senyawa aktif dan senyawa identitas ?
7. herbal lain yang bisa mengobati hepatitis ?

Jawaban :
1.
Curcumin merupakan komponen aktif yang banyak terkandung di dalam temulawak
(Curcuma xanthorrhiza roxb). Curcumin dalam temulawak hanya dapat diperoleh dengan
tehnologi tinggi dan tidak bisa diperoleh dengan cara tradisional. Selain dapat
melindungi hati dari kerusakan (hepatoprotektor) juga berfungsi sebagai antioksidan
yang kuat (menangkap radikal bebas yang berbahaya bagi sel tubuh), mampu menahan
pelipatgandaan sel kanker, dapat menurunkan kolesterol dan mengurangi kegiatan
siklooksigenase yaitu suatu enzim kunci yang mengakibatkan radang. efek
hepatoprotektif curcumin bersifat antioksidan terhadap agen hepatotoksit, seperti
tetrachloride (CCI4), galaktosamin, dan aflatoxin, Efek curcumin dapat menekan
pengaruh stres oksidatif pada hati, menekan pembentukan sitokin proinflamasi, serta
menghambat aktivasi HSC yang dipicu oleh berbagai sitokin dan kemokin proinflamasi
Dengan mengkonsumsi curcumin hati akan terjaga sehingga kerja hati sebagai
detoksifikasi akan berjalan dengan baik sehingga secara otomatis akan dapat
meningkatkan daya tahan tubuh kita.

2.
1. Mencegah Penyakit Alzheimer
Para ilmuwan percaya bahwa kandungan antioksidan dan anti-inflamasi yang dimiliki
curcumin cukup kuat untuk memecah plak amyloid pada otak yang menjadi penyebab
Alzheimer. Jika sumbatan pada pembuluh darah berkurang, maka bagian tertentu pada
otak dapat lebih mudah menerima asupan oksigen dan otak dapat berfungsi dengan
lebih baik, menurut Hourigan. Alzheimers Disease Research Center di Universitas
California saat ini merencanakan untuk melakukan uji coba pada manusia.
2. Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Curcumin juga memiliki dampak positif terhadap kolesterol, menurut Bowden, dan penelitian
pada hewan menunjukkan bahwa curcumin membantu menurunkan kolesterol dan mencegah
penumpukan LDL (kolesterol jahat) pada pembuluh darah. Oleh sebab itu curcumin dapat

membantu menghentikan penumpukan plak (atherosclerosis) yang bisa menutupi arteri dan
menyebabkan serangan jantung dan stroke.
4. Melawan Penyakit Inflamasi
Khasiat anti-inflamasi alami dari kunyit juga berfungsi sebagai pengobatan anti-inflamasi,
dan tidak memiliki efek samping. Penelitian awal menunjukkan bahwa kunyit membantu
penyembuhan inflamasi mata (uveitis), penyakit perut (ulcerative colitis) dan sclerosis ganda.
Sebuah penelitian, menggunakan formula yang terdiri dari kunyit, menunjukkan bahwa
kunyit mengurangi rasa sakit dan kelumpuhan sehubungan dengan osteoarthritis, namun hal
ini belum pernah diteliti secara menyeluruh.
5. Melawan Demam dan Flu
Penelitian awal menunjukkan bahwa kunyit membantu mengurangi infeksi bakteri dan virus.
6. Menyembuhkan Gangguan Pencernaan dan Menurunkan Berat Badan
Curcumin menstimulasi kantung empedu dan menghasilkan empedu. Karena empedu
membantu mencerna lemak; maka para ilmuwan percaya bahwa proses ini menyembuhkan
gangguan penceraan dan membantu mengendalikan berat badan. Setidaknya satu penelitian
menemukan bahwa kunyit menyembuhkan gangguan pencernaan, mengurangi gejala
kembung dan gas.

. Membantu Penderita Diabetes


Kunyit dapat membantu mengontrol
aktivitas
glukosa
atau
insulin;
pada
penelitian yang dilakukan pada binatang
menunjukkan bahwa kunyit menurunkan
tekanan
gula
darah.
Jika
anda
menambahkan kunyit pada diet anda,
Hourigan
menganjurkan
anda
untuk
memonitor
gula
darah
anda.
Ketika
dikombinasikan dengan obat, kunyit dapat
menyebabkan gula darah turun terlalu
rendah, sehingga dapat menyebabkan
hypoglycaemia.
7

3. Dalam satu bahan pun, bisa terjadi


interaksi. Hal ini mudah dipahami karena
pada tumbuhan terdapat banyak komponen
zat-zat aktif. Anda tahu tanaman temu
lawak (Curcuma xanthorrhiza)? Di dalam
tanaman
tersebut
ada
kandungana
kurkuminoid dan minyak atsiri. Namun
fungsi dari kedua kandungan tersebut saling
bertolak
belakang.
Kurkumionoid
bisa
menurunkan kolesterol. Sedangkan minyak
atsiri bisa menambah nafsu makan, semua
di makan, kolestrol bisa naik.
Jadi,
jika
Anda
menginginkan
efek
menurunkan kolestrol maka pada saat
pengolahan (misal direbus) yaitu panci
dibuka biar minyak atsirinya menguap.
Namun
jika
akah
digunakan
untuk
menambah nafsu makan maka panci
ditutup. Kaitannya dengan penerapan
teknologi ekstraksi bagi produsen jamu,
maka
bisa
dimodifikasi
pada
cara
ekstraksinya dengan penggunaan sifat
polaritas dan volatilitas kandungan kimia.
Kurkuminoid bersifat semi polar, sedangkan

minyak atsiri bersifat non polar dan mudah


menguap.

4.
Sampai saat ini, di Indonesia sendiri
telah terdapat lima macam fitofarmaka yang
telah terdaftar, salah satunya adalah Nodiar
(dari Kimia Farma). Nodiar memiliki khasiat sebagai anti
diare nonspesifik. Fitofarmaka ini mengandung Attapulgite 300 mg, ekstrak Psidii folium
(daun jambu biji) 50 mg, dan ekstrak Rhizoma Curcuma domesticae (rimpang kunyit) 7,5
mg. Dosis yang digunakan adalah 2 kapsul sesudah buang air besar, maksimal 3x sehari.
Jika dosis sebanyak 2 kapsul dikonversikan ke dosis hewan uji berupa tikus dengan berat 200
g, maka:
dosis=(70 kg)/(60 kg)715 mg0,018=15,015 mg/200g tikus.
=0,075 mg/gBB tikus.
Jika diketahui berat tikus adalah 210 g, maka dosisnya menjadi:
dosis=(0,075 mg)g210 g=15,75 mg
kapsul=(15,75 mg)/(357,5 mg)1 kapsul=0,044 kapsul
Jadi, dosis 15,75 mg setara dengan 0,044 kapsul. Maka, tikus dengan berat 210 g
memerlukan 0,044 kapsul.
Daun jambu biji merupakan komposisi utama pada fitofarmaka ini karena berdasarkan
pengalaman empiric, tanaman ini dapat menghentikan diare. Dosis empiriknya sebanyak 9
lembar daun jambu biji dibuat infusa bersama dengan kunyit sebanyak 1 jari, 4 butir biji
kedawung (disangrai), 4 g rasuk angin, 110 ml air. Diminum 2 kali sehari, yaitu pagi dan
sore. Setiap kali minum 100 ml, dan diulang selama 4 hari. Berdasarkan penelitian, daun
jambu biji mengandung total minyak 6% dan minyak atsiri 0,365%; 3,15% resin; 8,5%
tannin, dan lain-lain. Komposisi utama minyak atsiri yaitu pinene limonene, menthol,
terpenyl acetate, isopropyl alcohol, longicyclene, caryophyllene, bisabolene, caryophyllene
oxide, copanene, farnesene, humulene, selinene, cardinene dan curcumene

5.

6.

7.
1. Milk Thistle (Silybum marianum)

Studi menunjukkan bahwa milk thistle tidak


menyembuhkan hepatitis, tetapi dapat mencegah kerusakan dan
memperbaiki fungsi hati pada pasien dengan sirosis. Di Jerman, di mana
obat herbal diregulasi seperti obat-obatan medis, otoritas kesehatan telah
menyetujui milk thistle sebagai pengobatan komplementer untuk sirosis,
hepatitis, dan gangguan hati lainnya.
Milk thistle berasal dari Eropa, tetapi sekarang juga ditanam di banyak
wilayah lain yang beriklim serupa. Buah tanaman ini dipercaya para ahli
mengandung zat yang disebut silymarin. Studi pada hewan menunjukkan
bahwa silymarin berkhasiat:
1.

mempromosikan pertumbuhan beberapa jenis sel hati.

2.

sebagai antioksidan yang membantu melawan proses oksidasi.


Dalam oksidasi, zat berbahaya yang disebut radikal bebas dapat
bertindak merusak sel-sel. Beberapa studi menunjukkan silymarin
mencegah kerusakan sel-sel hati oleh radikal bebas.

3.

menghalangi berbagai jenis racun agar tidak masuk dan merusak


sel-sel hati.

4.

mencegah peradangan hati (bersifat anti-inflamasi).

Pada tahun 1989, penelitian pertama dilakukan terhadap 170 pasien


sirosis dengan berbagai penyebab, termasuk kecanduan alkohol. Sekitar

setengah (87) pasien menerima silymarin tiga kali sehari selama 2 tahun.
Yang lainnya (83 pasien) hanya menerima plasebo. Karena 24 pasien drop
out dari studi, sebanyak 146 pasien (73 pada setiap kelompok)
menyelesaikan studi 2 tahun itu. Para peneliti mencatat bahwa jumlah
pasien yang meninggal dalam 4 tahun setelah penelitian tersebut 31
persen lebih rendah pada kelompok yang menerima silymarin daripada
pada kelompok pasien yang menerima plasebo. Efek menguntungkan dari
silymarin terutama terlihat pada pasien dengan sirosis akibat
penyalahgunaan alkohol. Para dokter tidak melaporkan ada pasien yang
mengalami efek samping dari pengobatan silymarin.
2. Akar licorice (Glycyrrhiza glabra)

Akar licorice dapat digunakan untuk mengelola efek


hepatitis pada hati. Komponen aktifnya yang disebut asam glycyrrhizin
menunjukkan sifat antivirus dan anti-inflamasi. Asam ini menyebabkan
rasa manis pada licorice (50 kali lebih manis daripada gula) dan berfungsi
mirip dengan hormon alami tubuh, aldosteron, yang mengatur garam dan
air dalam tubuh.
Glycyrrhizin telah digunakan di Jepang selama lebih dari 20 tahun sebagai
obat untuk hepatitis kronis. Dalam sebuah penelitian di tahun 1998, para
peneliti melaporkan bahwa pengobatan dengan glycyrrhizin mendorong
perbaikan jaringan hati yang telah rusak akibat hepatitis. Beberapa dari
subjek penelitian juga menunjukkan perbaikan fungsi hati dalam
melakukan tugasnya. Sebuah percobaan 1997 juga menunjukkan bahwa
glycyrrhizin membantu mencegah perkembangan kanker hati pada pasien
dengan hepatitis C kronis.
Sayangnya, akar licorice memiliki potensi efek samping. Jika diminum
secara teratur (lebih dari 3 gram akar licorice per hari selama lebih dari 6
minggu atau lebih dari 100 miligram glycyrrhizin sehari), herbal ini
berpotensi menyebabkan tekanan darah tinggi, retensi natrium dan air,
kadar natrium rendah dalam aliran darah, deplesi kalsium, dan gangguan
kesimbangan elektrolit dalam tubuh. Tanda dan gejala konsumsi akar
licorice yang berlebihan termasuk sakit kepala, lesu, bengkak pergelangan
kaki, dan bahkan gagal jantung atau serangan jantung (jantung tiba-tiba
berhenti berdenyut). Orang yang memiliki glaukoma, penyakit jantung,
tekanan darah tinggi dan hemokromatosis harus menghindari licorice.
3. Ginseng (Panax quinquefolius/Panax ginseng)

Ada dua jenis ginseng yaitu ginseng Amerika (Panax quinquefolius) dan
ginseng Asia (Panax ginseng) yang berasal dari Cina, Jepang, dan
Korea.Tes pada hewan dan manusia menunjukkan ginseng dapat
membantu sistem imunitas tubuh. Pengujian pada hewan juga
menunjukkan ginseng dapat membantu memperbaiki cara kerja hati dan
mengurangi kerusakan jaringan hati yang disebabkan oleh hepatitis.
Namun, penelitian mengenai manfaat ginseng untuk hepatitis masih
terbatas.
4. Jahe (Zingiber officinale)
Selama 2.500 tahun, orang Cina telah menggunakan jahe untuk
mengobati mual. Beberapa penelitian telah mengkonfirmasi manfaat jahe
untuk mengurangi mual. Tanaman ini dapat meredakan mual dan muntah
yang disebabkan oleh terapi obat pada pasien hepatitis. Selain murah dan
banyak tersedia, jahe diketahui aman dan tidak menyebabkan efek
samping yang serius.
5. Teh hijau (Camellia sinensis)
Teh hijau mengandung catechin berdosis tinggi. Teh hitam, yang telah
mengalami proses fermentasi, mengandung konsentrasi catechin yang
lebih rendah. Catechin adalah flavonoid dengan sifat antioksidan yang
berkemampuan menstabilkan membran sel. Sifat melindungi catechin
terhadap hati mirip dengan milk thistle.
Eksperimen terhadap tikus yang memiliki kerusakan sel hati menunjukkan
efek melindungi hati yang diberikan oleh catechin. Namun, kebanyakan
studi pada manusia gagal untuk menunjukkan hasil yang sama. Dosis
yang digunakan pada manusia adalah 20-40 mg per kg berat badan/hari
dibandingkan dengan 200 mg per kg/hari yang digunakan pada tikus. Hal
ini mengindikasikan bahwa dosis yang lebih tinggi harus digunakan pada
manusia agar menuai manfaat teh hijau untuk perlindungan hati. Namun,
efek samping yang menyertai dosis tinggi membuat pendekatan
semacam itu tidak praktis. Efek samping teh hijau dosis tinggi adalah
demam, hemolisis (kerusakan sel darah merah), dan urtikaria (ruam
alergi).
6. Kunyit (Curcuma domestica)
Kunyit adalah bumbu dapur yang cukup banyak pemakaiannya. Selama
ribuan tahun, kunyit telah digunakan oleh praktisi pengobatan Ayurweda
sebagai obat untuk penyakit hati. Komponen aktif kunyit adalah kurkumin
yang berkhasiat antioksidan. Dalam penelitian pada hewan percobaan,
kunyit terlihat menghambat kerusakan hati dari aflatoksin dan racun hati
lainnya. Karena kunyit adalah bumbu utama pada kari India, mungkin
itulah sebabnya penduduk India memiliki insiden penyakit hati terendah di
dunia. Namun hal ini perlu pembuktian lebih lanjut.

7. Lada Hitam (Piper nigrum)


Lada hitam mengandung zat aktif yang disebut piperin. Dalam penelitian
pada tikus, piperin terlihat dapat mengurangi efek merusak racun pada
hati. Hal ini terutama karena sifat antioksidan pada piperin. Belum ada
studi yang membandingkan perbedaan penyakit hati pada orang yang
mengonsumsi lada dengan mereka yang tidak.

Referensi :
.
Zainuri.p. 2010. Obat Fitofarmaka Indonesia . herbalpdf. Jakarta
Gruenwald, J., Brendler, T., Jaenicke, C. (Eds), 2004,PDR for Herbal Medicines , 3rd
Edition., Medical Economics Company,New Jersey, 435
Syamsuhidayat, S.S., Hutapea, J.R, 2000, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1,
Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 15-16.

Tugas paper

februari , 2015

FARMAKOLOGI HERBAL
TUGAS PAPER

Oleh:
FANDHY P. ANDI LOLO
G.501.11.054
KELOMPOK : 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2015

Anda mungkin juga menyukai