Fandi Herbal 2 New
Fandi Herbal 2 New
Jawaban :
1.
Curcumin merupakan komponen aktif yang banyak terkandung di dalam temulawak
(Curcuma xanthorrhiza roxb). Curcumin dalam temulawak hanya dapat diperoleh dengan
tehnologi tinggi dan tidak bisa diperoleh dengan cara tradisional. Selain dapat
melindungi hati dari kerusakan (hepatoprotektor) juga berfungsi sebagai antioksidan
yang kuat (menangkap radikal bebas yang berbahaya bagi sel tubuh), mampu menahan
pelipatgandaan sel kanker, dapat menurunkan kolesterol dan mengurangi kegiatan
siklooksigenase yaitu suatu enzim kunci yang mengakibatkan radang. efek
hepatoprotektif curcumin bersifat antioksidan terhadap agen hepatotoksit, seperti
tetrachloride (CCI4), galaktosamin, dan aflatoxin, Efek curcumin dapat menekan
pengaruh stres oksidatif pada hati, menekan pembentukan sitokin proinflamasi, serta
menghambat aktivasi HSC yang dipicu oleh berbagai sitokin dan kemokin proinflamasi
Dengan mengkonsumsi curcumin hati akan terjaga sehingga kerja hati sebagai
detoksifikasi akan berjalan dengan baik sehingga secara otomatis akan dapat
meningkatkan daya tahan tubuh kita.
2.
1. Mencegah Penyakit Alzheimer
Para ilmuwan percaya bahwa kandungan antioksidan dan anti-inflamasi yang dimiliki
curcumin cukup kuat untuk memecah plak amyloid pada otak yang menjadi penyebab
Alzheimer. Jika sumbatan pada pembuluh darah berkurang, maka bagian tertentu pada
otak dapat lebih mudah menerima asupan oksigen dan otak dapat berfungsi dengan
lebih baik, menurut Hourigan. Alzheimers Disease Research Center di Universitas
California saat ini merencanakan untuk melakukan uji coba pada manusia.
2. Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Curcumin juga memiliki dampak positif terhadap kolesterol, menurut Bowden, dan penelitian
pada hewan menunjukkan bahwa curcumin membantu menurunkan kolesterol dan mencegah
penumpukan LDL (kolesterol jahat) pada pembuluh darah. Oleh sebab itu curcumin dapat
membantu menghentikan penumpukan plak (atherosclerosis) yang bisa menutupi arteri dan
menyebabkan serangan jantung dan stroke.
4. Melawan Penyakit Inflamasi
Khasiat anti-inflamasi alami dari kunyit juga berfungsi sebagai pengobatan anti-inflamasi,
dan tidak memiliki efek samping. Penelitian awal menunjukkan bahwa kunyit membantu
penyembuhan inflamasi mata (uveitis), penyakit perut (ulcerative colitis) dan sclerosis ganda.
Sebuah penelitian, menggunakan formula yang terdiri dari kunyit, menunjukkan bahwa
kunyit mengurangi rasa sakit dan kelumpuhan sehubungan dengan osteoarthritis, namun hal
ini belum pernah diteliti secara menyeluruh.
5. Melawan Demam dan Flu
Penelitian awal menunjukkan bahwa kunyit membantu mengurangi infeksi bakteri dan virus.
6. Menyembuhkan Gangguan Pencernaan dan Menurunkan Berat Badan
Curcumin menstimulasi kantung empedu dan menghasilkan empedu. Karena empedu
membantu mencerna lemak; maka para ilmuwan percaya bahwa proses ini menyembuhkan
gangguan penceraan dan membantu mengendalikan berat badan. Setidaknya satu penelitian
menemukan bahwa kunyit menyembuhkan gangguan pencernaan, mengurangi gejala
kembung dan gas.
4.
Sampai saat ini, di Indonesia sendiri
telah terdapat lima macam fitofarmaka yang
telah terdaftar, salah satunya adalah Nodiar
(dari Kimia Farma). Nodiar memiliki khasiat sebagai anti
diare nonspesifik. Fitofarmaka ini mengandung Attapulgite 300 mg, ekstrak Psidii folium
(daun jambu biji) 50 mg, dan ekstrak Rhizoma Curcuma domesticae (rimpang kunyit) 7,5
mg. Dosis yang digunakan adalah 2 kapsul sesudah buang air besar, maksimal 3x sehari.
Jika dosis sebanyak 2 kapsul dikonversikan ke dosis hewan uji berupa tikus dengan berat 200
g, maka:
dosis=(70 kg)/(60 kg)715 mg0,018=15,015 mg/200g tikus.
=0,075 mg/gBB tikus.
Jika diketahui berat tikus adalah 210 g, maka dosisnya menjadi:
dosis=(0,075 mg)g210 g=15,75 mg
kapsul=(15,75 mg)/(357,5 mg)1 kapsul=0,044 kapsul
Jadi, dosis 15,75 mg setara dengan 0,044 kapsul. Maka, tikus dengan berat 210 g
memerlukan 0,044 kapsul.
Daun jambu biji merupakan komposisi utama pada fitofarmaka ini karena berdasarkan
pengalaman empiric, tanaman ini dapat menghentikan diare. Dosis empiriknya sebanyak 9
lembar daun jambu biji dibuat infusa bersama dengan kunyit sebanyak 1 jari, 4 butir biji
kedawung (disangrai), 4 g rasuk angin, 110 ml air. Diminum 2 kali sehari, yaitu pagi dan
sore. Setiap kali minum 100 ml, dan diulang selama 4 hari. Berdasarkan penelitian, daun
jambu biji mengandung total minyak 6% dan minyak atsiri 0,365%; 3,15% resin; 8,5%
tannin, dan lain-lain. Komposisi utama minyak atsiri yaitu pinene limonene, menthol,
terpenyl acetate, isopropyl alcohol, longicyclene, caryophyllene, bisabolene, caryophyllene
oxide, copanene, farnesene, humulene, selinene, cardinene dan curcumene
5.
6.
7.
1. Milk Thistle (Silybum marianum)
2.
3.
4.
setengah (87) pasien menerima silymarin tiga kali sehari selama 2 tahun.
Yang lainnya (83 pasien) hanya menerima plasebo. Karena 24 pasien drop
out dari studi, sebanyak 146 pasien (73 pada setiap kelompok)
menyelesaikan studi 2 tahun itu. Para peneliti mencatat bahwa jumlah
pasien yang meninggal dalam 4 tahun setelah penelitian tersebut 31
persen lebih rendah pada kelompok yang menerima silymarin daripada
pada kelompok pasien yang menerima plasebo. Efek menguntungkan dari
silymarin terutama terlihat pada pasien dengan sirosis akibat
penyalahgunaan alkohol. Para dokter tidak melaporkan ada pasien yang
mengalami efek samping dari pengobatan silymarin.
2. Akar licorice (Glycyrrhiza glabra)
Ada dua jenis ginseng yaitu ginseng Amerika (Panax quinquefolius) dan
ginseng Asia (Panax ginseng) yang berasal dari Cina, Jepang, dan
Korea.Tes pada hewan dan manusia menunjukkan ginseng dapat
membantu sistem imunitas tubuh. Pengujian pada hewan juga
menunjukkan ginseng dapat membantu memperbaiki cara kerja hati dan
mengurangi kerusakan jaringan hati yang disebabkan oleh hepatitis.
Namun, penelitian mengenai manfaat ginseng untuk hepatitis masih
terbatas.
4. Jahe (Zingiber officinale)
Selama 2.500 tahun, orang Cina telah menggunakan jahe untuk
mengobati mual. Beberapa penelitian telah mengkonfirmasi manfaat jahe
untuk mengurangi mual. Tanaman ini dapat meredakan mual dan muntah
yang disebabkan oleh terapi obat pada pasien hepatitis. Selain murah dan
banyak tersedia, jahe diketahui aman dan tidak menyebabkan efek
samping yang serius.
5. Teh hijau (Camellia sinensis)
Teh hijau mengandung catechin berdosis tinggi. Teh hitam, yang telah
mengalami proses fermentasi, mengandung konsentrasi catechin yang
lebih rendah. Catechin adalah flavonoid dengan sifat antioksidan yang
berkemampuan menstabilkan membran sel. Sifat melindungi catechin
terhadap hati mirip dengan milk thistle.
Eksperimen terhadap tikus yang memiliki kerusakan sel hati menunjukkan
efek melindungi hati yang diberikan oleh catechin. Namun, kebanyakan
studi pada manusia gagal untuk menunjukkan hasil yang sama. Dosis
yang digunakan pada manusia adalah 20-40 mg per kg berat badan/hari
dibandingkan dengan 200 mg per kg/hari yang digunakan pada tikus. Hal
ini mengindikasikan bahwa dosis yang lebih tinggi harus digunakan pada
manusia agar menuai manfaat teh hijau untuk perlindungan hati. Namun,
efek samping yang menyertai dosis tinggi membuat pendekatan
semacam itu tidak praktis. Efek samping teh hijau dosis tinggi adalah
demam, hemolisis (kerusakan sel darah merah), dan urtikaria (ruam
alergi).
6. Kunyit (Curcuma domestica)
Kunyit adalah bumbu dapur yang cukup banyak pemakaiannya. Selama
ribuan tahun, kunyit telah digunakan oleh praktisi pengobatan Ayurweda
sebagai obat untuk penyakit hati. Komponen aktif kunyit adalah kurkumin
yang berkhasiat antioksidan. Dalam penelitian pada hewan percobaan,
kunyit terlihat menghambat kerusakan hati dari aflatoksin dan racun hati
lainnya. Karena kunyit adalah bumbu utama pada kari India, mungkin
itulah sebabnya penduduk India memiliki insiden penyakit hati terendah di
dunia. Namun hal ini perlu pembuktian lebih lanjut.
Referensi :
.
Zainuri.p. 2010. Obat Fitofarmaka Indonesia . herbalpdf. Jakarta
Gruenwald, J., Brendler, T., Jaenicke, C. (Eds), 2004,PDR for Herbal Medicines , 3rd
Edition., Medical Economics Company,New Jersey, 435
Syamsuhidayat, S.S., Hutapea, J.R, 2000, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1,
Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 15-16.
Tugas paper
februari , 2015
FARMAKOLOGI HERBAL
TUGAS PAPER
Oleh:
FANDHY P. ANDI LOLO
G.501.11.054
KELOMPOK : 3