Anda di halaman 1dari 4

1

NAMA

: M. KAMIL ARDIANSYAH

NIM

: E0012239

MATKUL

: HUKUM DAN HAM

ARTIKEL TENTANG KONFLIK SURIAH


Bentrokan dan gejolak di Timur Tengah sana tampaknya semakin panas dan
meluas saja. kejadian tersebut berlangsung secara berurutan yang di mulai dari Tunisia,
selanjutnya satu demi satu negara-negara Timur Tengah mengalami pergolakan antara
lain Mesir, Maroko, Alzazair, Yaman, Bahrain, Libya dan yang belum juga usai sampai
saat ini adalah Suriah. Kita tahu bersama Timur Tengah memang sangat akrab dengan
style diktator pemimpinnya.
Yang paling hangat terjadi di Suriah. Yaitu sebuah konflik kekerasan internal
antara Pemerintah yang berkuasa dengan oposisi dan warga sipil. Alasannya hampir
sama dengan konflik-konflik sebelumnya yang terjadi di negara-negara Timur Tengah
lainnya, yaitu warga sipil dan oposisi yang menentang dan hendak menggulingkan
pemerintah yang berkuasa. Konflik ini terjadi karena rezim penguasa yakni Bashar alAssad telah kehilangan legitimasi politiknya, hal tersebut ditengarai karena rezim
pemerintahan Bassar al-Assad menggunakan kekuasaan yang dimilikinya secara
otoriter, kekuasaan politik tersebut malah dipergunakan untuk menindas rakyatnya.
Implikasi dari penggunaan kekuasaan yang cenderung menindas mengarah pada suatu
kondisi dimana masyarakat mulai merasa tidak senang atas tindakan represif dari
penguasa tersebut yang akhirnya menimbulkan pergerakan pada level masyarakat yang
menuntut agar Bashar al-Assad turun dari tampuk kekuasaan. Kondisi pergerakan dan
perlawanan yang mulai tumbuh dari masyarakat yang menuntut agar Assad turun dari
kekuasaannya akhirnya semakin meluas, disisi lain pergerakan rakyat ini menemukan
momentumnya bersamaan dengan Arab Spring1.
Pada tulisan ini saya akan membahas mengenai pelanggaran HAM (Hak Asasi
Manusia) yang terjadi pada konflik Suriah tersebut.
Di dalam bukunnya Hamid Awaludin, yang adalah mantan Menteri
Hukum dan HAM periode 2004-2007 yang sekarang mengajar di Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin, Makassar, menulis bahwa HAM berkaitan dengan
konsep dasar tentang manusia dan hak. Konsep tentang manusia, dalam Bahasa Inggris
disebut human being. Pada umunnya ketika kita mendengar kata manusia, maka secara
otomatis kita berpikir tentang sosok makhluk yang memiliki cita rasa, akal budi,
naluri, emosi, dan seterusnya. Wujud konkret ini adalah orang2.
HAM adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan. HAM dapat dirumuskan sebagai hak yang ada dan melekat pada diri
1 http://politik.kompasiana.com/2013/04/26/konflik-suriah-dalam-tinjauan-keamananinternasional-suatu-kajian-wacana-posmodernisme-554693.html di unduh pada tanggal 14
November 2013 Pukul 00.49 WIB.

manusia yang apabila hak tersebut tidak ada, maka mustahillah seseorang itu
hidup sebagai manusia. Karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang
ingin bebas. Satu-satunya hak ini dimiliki manusia semata-mata karena dia adalah
manusia yang memiliki akal budi, bukan karena pemberian masyaratkat atau negara.
Manusia yang boleh memiliki HAM adalah manusia yang hidup, apabila manusia itu
mati maka tidak dapatlah dia menjalakan hak-haknya sebagai manusia3.
Laporan baru yang dilansir hari Rabu 13 November 2013 oleh Komisi
Penyidikan Suriah PBB membeberkan pengepungan dan serangan senjata berat tanpa
henti, penyiksaan, eksekusi, dan pemerkosaan meluas. Dikatakan, serangan senjata berat
tanpa pandang bulu menimbulkan sebagian besar korban jiwa warga sipil, dan
merupakan penyebab utama penduduk lari ke wilayah-wilayah lain di Suriah atau ke
negara tetangga.
Badan PBB Urusan Pengungsi melaporkan pekan lalu bahwa lebih dari dua juta
orang telah mengungsi dari Suriah sejak konflik berkobar tahun 2011, sementara 4,25
juta warga lari ke tempat-tempat lain di Suriah. Badan pengungsi PBB mengatakan,
penyiksaan terus dilakukan kedua pihak4. Gerakan perlawanan yang meletus di Suriah,
sejak Maret 2011, gerakan perlawanan tersebut dijawab oleh pemerintah
dengan
kekuatan militer. Korban jiwa, korban luka, begitu juga dengan penggungsi.21 Korban
yang paling banyak adalah anak-anak dan perempuan. Berikut adalah kronologi
pelanggaran HAM mulai dari tingkat yang ringan sampai pada tingkat yang paling
berat.
Pada tanggal 16 Maret 2011, pergolakan mulai pecah setelah 35 orang ditahan
karena menggelar protes yang diberi nama Day of Dignity di Damaskus. Para
demonstran menuntut pembebasan para tahanan politik. Di Deraa, sebuah kota di dekat
perbatasan Yordania, pasukan keamanan menembak dan membunuh sejumlah
demonstran yang tergabung dalam demonstrasi yang diberi nama Day of Dignty 5.
Pada tanggal 27 Maret 2011 Pasukan Suriah secara membabi buta menembaki ratusan
demonstran yang meyerukan pencabutan undang-undang darurat. 16 orang tewas pada
hari itu.
Menurut data resmi PBB mengatakan bahwa kedua belah pihak telah melakukan
kejahatan perang selama konflik keji yang telah berlangsung 2,5 tahun dan telah
menewaskan lebih dari 100.000 orang lebih6. Inilah bentuk kebrutalan tentara Suriah
yang menggempur Houla dengan menggunakan tank dan tembakan artileri. Dewan
2 Hamid Awaludin, HAM , Politik, Hukum, & Kemunafikan Internasional, PT Kompas Media Nusantara,
Jakarta, 2012, hlm 60

3 H Jesaya Brahmana, Skripsi, Pelanggaran HAM Berat Pada Konflik Bersenjata di Suriah
Ditinjau Dari Hukum Internasional, hlm 2.
4 http://www.voaindonesia.com/content/pelanggaran-ham-terus-terjadi-di-suriah/1747780.html
5 Trias Kuncahyono, Musim Semi di Suriah, PT Kompas Nusantara, Jakarta, 2012, hlm 247.

Kemanan PBB mengecam keras penggunaan senjata berat di Houla. Menurut


Whitson, tidak cukup jika PBB mengecam tanpa aksi nyata. Menurutnya Dewan
keamanan (DK) PBB harus mengusut kasus ini dan menindaktegas pelakunya. Insiden
tersebut membuat dunia mengecam Suriah. Pembantaian lebih dari 90 warga sipil di
kota Houla, Suriah memicu kecaman dari berbagai kalangan di dunia. Negara-negara
Barat dan Arab bersatu menuntut pertanggungjawaban rezim presiden Bashar alAssad atas tragedi itu. Kuwait yang menjabat sebagai Presiden Liga Arab, menyerukan
sidang darurat organisasi negara-negara Arab tersebut untuk menyikapi insiden di
Houla. Ketua umum PBB pengamat
di Suriah, Mayor Jenderal Robert Mood,
menyatakan, pihaknya menemukan bukti- bukti penggunaan
senjata
ringan,
senapan mesin, artileri, dan tank dalam pembantaian di Houla.
Berdasarkan tulisan tersebut bahwa terdapat kaiatan antara pelanggaran
HAM di dalam konflik bersenjata atau peperangan. Perang merupakan peristiwa yang
sudah berlangsung secara berulang-ulang. Pada kenyataanya perang dilakukan secara
luas tanpa ada aturan yang banyak menimbulkan kerugian serta penderitaan bagi umat
manusia. Karena perang selalu membawa dampak yang merugikan bagi para pihak
yang berperang maka dibuatlah hukum humaniter untuk mengatur tata cara berperang.
Tujuannya adalah guna meminimalisir kerugian yang tidak perlu. Ada tiga aliran yang
berkaitan dengan hukum humaniter dengan HAM yaitu: aliran integrasionis, aliran
separatis, dan aliran komplementaris.

6http://internasional.kompas.com/read/2013/09/12/1122183/PBB.8.Pembantaian.Dilakukan.Rez
im.Suriah.Satu.oleh.Pemberontak.

Anda mungkin juga menyukai