MATARAM]
Januari, 2015
PEMASANGAN INFUS
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan
keterampilan dalam melakukan pemasangan infus
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat memilih vena
yang tepat
II. KONSEP TEORI
1. PENGERTIAN
Sasaran pemberian cairan intra vena (IV) adalah untuk memperbaiki atau
mencegah ketidakseimbangan cairan dan elektrolit atau memberi terapi medikasi
IV. Bila perawat memberikan terapi IV atau memberikan medikasi IV, ketentuan
five right dan pemberian obat pada prosedur ini. Pemberian cairan intravena
menuntut perawat mengetahui bagaimana memulai terapi intravena, memberikan
cairan intravena dengan benar dan mempertahankan sistem intravena.
Terapi intra vena
Terapi cairan intravena memberikan cairan tambahan yang mengandung komponen
tertentu yang diperlukan tubuh terus-menerus selama periode tertentu. Cairan bisa
bersifat isotonis (NaCl 0,9 %, Dektrose 5% dalam air, Ringer lactat dll), hipotonis
(NaCl 0,5%), atau hipertonis (Dekstrose 10% dalam NaCl, Dekstrose 10 % dalam air,
Dekstrosa 20 % dalam air.
Kriteria Pemilihan Pembuluh darah
1.
Gunakan cabang vena distal (vena bagian proksimal yang berukuran lebih
besar akan bermanfaat untuk keadaan darurat).
2.
Pilihan vena
a. Vena metakarpal (memudahkan pergerakan tangan).
b.Vena basilika atau sefalika.
c. Vena fossa antekubital, mediana, basilika, atau sefalika untuk pemasangan
infus yang singkat saja.
3.
Pada klien dewasa, vena yang terdapat pada ekstrimitas bagian bawah hanya
digunakan sebagai pilihan terakhir.
2. TUJUAN
Tujuan prosedur ini untuk :
a. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh cairan elektrolit, vitamin,
protein, kalori dan nitrogen. Pada klien yang tidak mampu mempertahankan
masukan yang adekuat melalui mulut.
b. Memulihkan keseimbangan asam-asam.
c. Memulihkan volume darah dan,
d. Menyediakan saluran terbuka untuk pemberian obat-obatan.
Januari, 2015
PEMASANGAN INFUS
Nama
NIM/Kelas
NO
:
:
PERSIAPAN ALAT :
1
Perlak dan alasnya
2
Torniquet
3
Kapas alkohol/alcohol swab
4
Plester
5
Gunting
6
Kain kasa steril
7
Set infus
8
Jarum infus (abbocath, wing needle/butterfly)
9
Cairan infus
10
Bengkok
11
10. Bak Instrumen steril
12
11. Sarung tangan bersih
13
Standar Infus
PERSIAPAN PASIEN :
14
Memperkenalkan diri
15
Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan
16
Meminta kesediaan pasien untuk di rawat
17
Atur posisi yang nyaman bagi klien
PERSIAPAN LINGKUNGAN :
18
Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman
19
Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
20
Membawa alat ke dekat pasien
PELAKSANAAN :
21
Mencuci tangan
22
Memakai sarung tangan
23
Membuka daerah yang akan dipasang infus
24
Memasang alas dibawah anggota badan yang akan dipasang
infus
25
Membuka set infus dan meletakkannya pada bak instrumen
steril
26
Menusukkan jarum set infus ke dalam botol infus kemudian
mengalirkan cairan ke selang infus berakhir di bengkok untuk
mengeluarkan udara dan mengisi selang infus
27
Isi tempat tetesan infus kurang lebih separuhnya
28
Pastikan roller selang infus dalam keadaan menutup (ke arah
bawah)
29
Menggantungkan selang infus pada standar infus
30
Buka abocath dari bungkusnya
31
Potong 3 lembar plester
32
Pilih pembuluh darah yang akan dipasang infus, dengan syarat
: pembuluh darah berukuran besar, pembuluh darah tidak
bercabang, pembuluh darah tidak di area persendian
33
Bendung bagian proksimal/atas dari pembuluh darah yang
akan dipasang infus dengan torniquet
34
Minta pasien menggenggamkan tangan, dengn ibu jari pasien
di dalam genggaman
35
Mendesinfeksi daerah yang akan dipasang infus
36
Menusukkan jarum infus ke vena dengan lubang jarum
menghadap keatas. Pastikan darah mengaliri jarum dan
NILAI
1
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
Januari, 2015
Mataram,
........./......../........
TTD penguji ;
Januari, 2015