Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN MINGGUAN KEGIATAN PRAKTEK SISWA DIKLAT AWAK

SARANA PERKERETAAPIAN PERTAMA DENGAN PENGGERAK NON


LISTRIK ANGKATAN IX

NAMA
:
NIPP
:
KEDUDUKAN
: UPT. CREW SURABAYA KOTA
LOKASI PRAKTEK : UPT. DIPO LOK SIDOTOPO
PERIODE PELAPORAN : MINGGU KE 3

LAPORAN KEAHLIAN DIPO


PENGETAHUAN PENGOPERASIAN MESIN LOKOMOTIF CC 201/203
1.5.1 Peserta

memahami

prosedur

pemeriksaan

sebelum

menghidupkan lokomotif CC 201/203


1a.

Komponen

lokomotif

yang

harus

diperiksa

sebelum

menghidupkan lokomotif

Rangka bawah
- Alat perangkai
- Rantai pengaman
- Selang air brake
- Persediaan bahan bakar
- Mekanik pengereman
- Blok rem dan pen tusuk
- Keutuhan pegas dukung
- Pastikan gearbox, slistik, split pen dalam kondisi baik
Rangka atas
- Minyak pelumas motor diesel
- Minyak pelumas kompresor
- Minyak pelumas governor
- Gear case generator
- Air pendingin
- Penutup exhaust

1b. Lokasi komponen lokomotif yang harus diperiksa sebelum


menghidupkan lokomotif

Rangka bawah :
- Alat perangkai terletak di depan bagian bawah lokomotif
- Rantai pengaman terletak di depan bagian bawah lokomotif
- Selang air brake terletak di depan bagian bawah lokomotif
- Persediaan bahan bakar terletak di tengah bagian bawah
-

lokomotif (antara kedua bogie)


Mekanik pengereman terletak di masing-masing bogie
Blok rem dan pen tusuk terletak di masing-masing bogie
Keutuhan pegas dukung terletak di masing-masing bogie
Pastikan gearbox, slistik, split pen dalam kondisi baik

terletak di masing-masing bogie.


Rangka atas
- Minyak pelumas motor diesel terletak di bagian samping

dan melekat pada motor diesel


- Minyak pelumas kompresor terletak di bagian belakang
(ujung panjang) dan melekat pada kompresor
- Minyak pelumas governor terletak di governor

yang

melekat di samping motor diesel


- Gear case generator terdapat pada samping generator
- Air pendingin dapat dilihat di atas lokomotif pada tutup
radiator
- Penutup exhaust dapat di buka melalui tuas yang ada di
atas lokomotif dekat exhaust
1c. Parameter pemeriksaan komponen lokomotif yang harus
diperiksa sebelum menghidupkan lokomotif
1.5.2 Peserta

Level bahan bakar


Minyak pelumas motor diesel
Minyak pelumas kompresor
Minyak pelumas governor
Gear case generator

memahami

prosedur

menghidupkan

lokomotif

CC

201/203
2a. Komponen di kabin yang terkait dengan cara menghidupkan mesin
lokomotif

Sklar batrai
ECS
CB-CB

Tombol pompa bahan bakar


Tombol start MD
Tombol pompa minyak pelumas

2b. Cara menghidupkan mesin lokomotif

Pastikan cb-cb of
ECS pada posisi Hidupkan
Masukkan saklar batrai
Naikkan semua cb
Tekan tombol bahan bakar
Tunggu hingga tekanan bahan bakar mencapai 40 psi
Tekan dan tahan tombol START sampai motod diesel hidup
Tunggu hingga tekanan minyak pelumas naik hingga 20 psi
ECS dapat diposisikan ke posisi JALAN

2c. Parameter yang menandakan bahwa mesin lokomotif telah hidup


adalah naiknya tekanan minyak pelumas dan menyalanya indikator
gangguan Ground atau Saringan Kertas Kotor.
1.5.3 Peserta

memahami

prosedur

pengoperasian

lokomotif

CC

201/203 di lintas
3a. Cara melakukan uji statis
1. Setelah lokomotif digandeng pada rangkaian dan selang udara
dihubungkan, keran udara pada lokomotif dan kereta atau
gerbonh dibuka
2. Perhatikan tanda pemberitahuan dari petugas PUK/PUG yang
memasang manometer pada selang udara tekan kereta/gerbong
palng belakang kepada petugas PUK/PUG yang berada disamping
lokomotif :
- Siang hari
: melambaikan bendera putih
Malam hari
: menggerakkan lentera putih
- Melalui alat komunikasi bahwa manometer telah dipasang,
keran udara sudah dibuka
3b. Cara melakukan uji dinamis
Melakukan percobaan dinamis setempat dengan cara :

Mengerjakan handel rem otomatis pada posisi mengerem


sampai tekanan udara pipa saluran turun sesuai dengan hasil

percobaan rem statis


Rem independent lokomotif dilepas
Lokomotif
diberi
tenaga
sesuai

dengan

pedoman

pengoperasian untuk setiap jenis lokomotif. Dalam keadaan


seperti di atas, rangkaian kereta api mengalami pengereman
dan pengurangan kecepatan.
3c. Cara menggandeng lokomotif dan kereta/gerbong

Buka bopper lokomotif kereta/gerbong, tempelkan perlahan

hingga klaw terkunci.


Sambungkan kran airbrake lokomotif ke kereta/gerbong, buka

kran air brake perlahan hingga angin tersalur ke kereta/ gerbong.


Sambungkan rantai pengaman lokomotif kekereta atau gerbong.

3d. Cara mengurangi dan menambah kecepatan (taktis masinis)

Cara mengurangi kecepatan yaitu dengan netralkan throutle

handle, kemudian kerjakan automatic brake secara kebutuhan.


Cara menambah kecepatan dengan memastikan semua rem
telah release, kemudian naikkan throutle handle secara bertahap
dengan memperhatikan loadmeter.

1.5.4 Peserta memahami prosedur mematikan lokomotif CC 201/203


4a. Komponen di kabin yang terkait dengan cara mematikan mesin
lokomotif

ECS
Tombol STOP ENGINE
CB-CB
Saklar batrai

4b. Cara mematikan mesin lokomotif

ECS pada posisi Hidupkan


Tekan tombol STOP ENGINE
Tunggu hingga mesin diesel benar-benar mati
Turunkan semua CB
Lepas saklar batrai

4c. Parameter yang menandakan bahwa mesin lokomotif telah mati

MD berhenti berputar dan tidak lagi terdengar suara dari MD


Terdengar suara klek dari lemari kompartemen

1.5.5 Peserta

memahami

prosedur

pemeriksaan

sebelum

meninggalkan lokomotif CC 201/203


5a. Komponen lokomotif yang harus diperiksa sebelum meninggalkan
lokomotif

5b.

Pastikan rem parkir telah dikerjakan


Pastikan semua jendela dan pintu tertutup
Pastikan 2 buah stop blok telah terpasang

Lokasi

komponen

lokomotif

yang

harus

diperiksa

sebelum

meninggalkan lokomotif

rem parkir terletak di dekat pintu kabin 2


jendela dan pintu terletak di dinding kabin lokomotif
2 buah stop blok terpasang di roda lokomotif dengan arah
yang berlawanan

5c. Parameter pemeriksaan komponen lokomotif yang harus diperiksa


sebelum meninggalkan lokomotif adalah Manometer tekanan bahan
bakar, minyak pelumas ke posisi 0

PENGETAHUAN PENGOPERASIAN LOKOMOTIF CC 206


1.6. 1
cc 206

Prosedur pemeriksaan sebelum menghidupkan lokomotif

1a.Komponen lokomotif yang harus di periksa sebelum menghidupkan


lokomotif
o

Pemeriksaan pada rangka bawah :

-Alat perangkai kondisi baik dan lengkap


-Rantai pengaman sudah pada posisinya
-Slang air brake kondisi tergantung baik
-persediaan bahan bakar
-mekanik pengereman lengkap dan kondisi baik
-kelengkapan blok rem dan pen tusuk
-keutuhan pegas dukung
-pastikan peralatan rangka bawah lainya dalam kondisi baik.
o

Pemeriksaan ranngka atas :

-minyak pelumas motor diesel pada dipstik posis pada garis full
-minyak pelumas kompresor pada dipstik pada posisi pada garis full
-minyak pelumas governoor mottor diesel pada gelads duga antara
garis tengah dan garis atas
-minyak gearcase generator pada dipstik posisi engine stop harus pada
posisi garis full
-persediaan air pendingin
-exhause posisi terbuka
o

Dalam kabin :

-indepent brake posisi aplly,


-reseverser posisi netral
-independen brakeposisi netral
-trothel handle posisi idle
-automatice brake posisi realease
1b.lokasi

komponen

lokomotif

yang

menghidupkan lokomotif
o

Pemeriksaan pada rangka bawah :

harus

di

periksa

sebelum

-pemeriksaan dari bagian muka lokomotif untuk pemeriksaan alat tolak


tarik dan perangkai.
-sisi kanan lokomotif,untuk pemeriksaan pada komponen bogie

set,

komponen pengereman ,HSD dan bagian rangka bawah lainnya


Serta roda
o

Pemeriksaan rangka atas :

-minyak pelumas motor diesel pada casis MD


-minyak pelumas kompresor pada dipstik pada bawah cyll kompresor
-minyak pelumas governoor mottor diesel pada gelas duga pada
governor
-minyak gearcase generator pada dipstik posisi engine stop harus pada
bag bawah governoor
-persediaan air pendingin pada gelas duga di dalam ruang MD,atau jika
tidak ada gelas duga buka tutup ada d atas atap
-exhause posisi terbuka di atas atap
o

Pemeriksaan pada meja pelayanan untuk posisi RH, TH , IB ,AB

dan DB,
1c. Parameter pemeriksaan komponen lokomotif yang harus di periksa
sbelum menghidupkan lokomotif

Pemeriksaan pada rangka bawah

-Alat perangkai kondisi baik dan lengkap


-Rantai pengaman sudah pada posisinya
-Slang air brake kondisi tergantung baik
-persediaan bahan bakar
-mekanik pengereman lengkap dan kondisi baik
-kelengkapan blok rem dan pen tusuk
-keutuhan pegas dukung
-pastikan peralatan rangka bawah lainya dalam kondisi baik.

Pemeriksaan ranngka atas

-minyak pelumas motor diesel pada dipstik posis pada garis full
-minyak pelumas kompresor pada dipstik pada posisi pada garis full
-minyak pelumas governoor mottor diesel pada gelads duga antara
garis tengah dan garis atas
-minyak gearcase generator pada dipstik posisi engine stop harus pada
posisi garis full
-persediaan air pendingin
-exhause posisi terbuka

Dalam kabin

-indepent brake posisi aplly,


-reseverser posisi netral
-independen brakeposisi netral
-trothel handle posisi idle
-automatice brake posisi realease
1.6. 2

Prosedur menghidupkan lokomotif cc 206

2a. Komponen yang tekait dengn cara menghidupkan lokomotif :

indepent brake posisi aplly,

reseverser posisi netral

independen brakeposisi netral

trothel handle posisi idle

automatice brake posisi realease

selector pindah kabin posisi primary (muka)

EC posisi start

Kontak baterai

2b. Cara menghidupkan lokomotif :

Untuk lok cc 206


1. Pastikan semua CB + Saklar OFF
2. Yakin selektor pindah kabin pada posisi prim ary ( muka )
3. EC posisi Start
4. Masukkan saklar battery

5. Naikkan semua CB on ,dimulai dari BCCB


6. Tunggu proses veripikasi layar smart display >> Masuk ke
Pesan Operator, ada Pesan Silahkan Tunggu: Sistem diagnostik
sedang bekerja. Tunggu sampai pesan tersebut hilang dan
muncul pesan SIAP.
8. Tekan tombol bahan bakar ,tunggu tekanan bahan bakar
sampai tekanan 90 5 psi (586 655 kPa)
9. Tekan tombol Start sampai MD hidup (Cranking pada kolom
pesan hilang)
10. Naikan Swicth Gen field dan CB dynamic Brake
2c. Parameter mesin lokkomotif telah hidup :
1.

Tekanan minyak pelumas telah naik hingga lebih 20psi

2.

Rpm MD telah stabil

3.

Kontak CK pada CDC telah terdengar lepas

1.6.3 Prosedur pengoperasian lokomotif CC 206


3a. Cara melakukan uji statis
3. Setelah lokomotif digandeng pada rangkaian dan selang udara
dihubungkan, keran udara pada lokomotif dan kereta atau
gerbonh dibuka
4. Perhatikan tanda pemberitahuan dari petugas PUK/PUG yang
memasang manometer pada selang udara tekan kereta/gerbong
palng belakang kepada petugas PUK/PUG yang berada disamping
lokomotif :
- Siang hari
: melambaikan bendera putih
Malam hari
: menggerakkan lentera putih
- Melalui alat komunikasi bahwa manometer telah dipasang,
keran udara sudah dibuka
3b. Cara melakukan uji dinamis
Melakukan percobaan dinamis setempat dengan cara :
-

Mengerjakan handel rem otomatis pada posisi mengerem


sampai tekanan udara pipa saluran turun sesuai dengan hasil
percobaan rem statis

Rem independent lokomotif dilepas


Lokomotif
diberi
tenaga
sesuai

dengan

pedoman

pengoperasian untuk setiap jenis lokomotif. Dalam keadaan


seperti di atas, rangkaian kereta api mengalami pengereman
dan pengurangan kecepatan.
3c. Cara menggandeng lokomotif dan kereta/gerbong

Buka bopper lokomotif kereta/gerbong, tempelkan perlahan

hingga klaw terkunci.


Sambungkan kran airbrake lokomotif ke kereta/gerbong, buka

kran air brake perlahan hingga angin tersalur ke kereta/ gerbong.


Sambungkan rantai pengaman lokomotif kekereta atau gerbong.

3d. Cara mengurangi dan menambah kecepatan (taktis masinis)

Cara mengurangi kecepatan yaitu dengan netralkan throutle

handle, kemudian kerjakan automatic brake secara kebutuhan.


Cara menambah kecepatan dengan memastikan semua rem
telah release, kemudian naikkan throutle handle secara bertahap

dengan memperhatikan loadmeter.


1.6.4 Prosedur mematikan lokomotif CC 206
4a. Komponen di kabin yang terkait dengan cara mematikan mesin
lokomotif

EC
Tombol STOP ENGINE
CB-CB
Saklar batrai

4b. Cara mematikan mesin lokomotif

Throtle handle idle, Reverser handle netral, Independent


brake posisi Aply.

EC posisi Start

Matikan lok dengan menekan tombol stop engine

Setelah MD mati, turunkan semua CB dimulai


bawah

Turunkan juga CB Generator Field

dari atas ke

Tunggu Smart display mati

Tanda smart display mati : lampu hijau pada pojok kanan


bawah pada smart display mati

Turunkan saklar battery

Kerjakan rem parkir.

4c. Parameter yang menandakan bahwa mesin lokomotif telah mati

MD berhenti berputar dan tidak lagi terdengar suara dari MD


Terdengar suara klek dari lemari kompartemen

1.6.5 Prosedur pemeriksaan sebelum meninggalkan lokomotif CC


206
5a. Komponen lokomotif yang harus diperiksa sebelum meninggalkan
lokomotif

5b.

Pastikan rem parkir telah dikerjakan


Pastikan semua jendela dan pintu tertutup
Pastikan 2 buah stop blok telah terpasang

Lokasi

komponen

lokomotif

yang

harus

diperiksa

sebelum

meninggalkan lokomotif

rem parkir terletak di dekat pintu kabin 2


jendela dan pintu terletak di dinding kabin lokomotif
2 buah stop blok terpasang di roda lokomotif dengan arah
yang berlawanan

5c. Parameter pemeriksaan komponen lokomotif yang harus diperiksa


sebelum

meninggalkan lokomotif adalah Manometer tekanan

bahan bakar, minyak pelumas ke posisi 0

LAPORAN MINGGUAN KEGIATAN PRAKTEK SISWA DIKLAT AWAK


SARANA PERKERETAAPIAN PERTAMA DENGAN PENGGERAK NON
LISTRIK ANGKATAN IX

NAMA
:
NIPP
:
KEDUDUKAN
: UPT. CREW SURABAYA KOTA
LOKASI PRAKTEK : UPT. DIPO LOK SIDOTOPO
PERIODE PELAPORAN : MINGGU KE 4

PENGETAHUAN GANGGUAN LOKOMOTIF CC 201/203


1.7.1 Peserta memahami tentang gangguan yang terjadi di lokomotif CC
201/203
1a. Gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan lokomotif yaitu
Ground,

sleep, tak bisa transisi, perangkat siaga dan Tidak Ada

Pengisian Batrai (BPTAS/NBC).


1b.Gangguan yang terjadi pada sistem motor diesel lokomotif yaitu
Low Oil Preassure (LOP), Low Water Preassure (LWP), Selubung Engkol
Tekanan Kelebihan (SETK), Over Speed Mesin Diesel, Hot Engine,
Saringan Kertas Kotor, Tanda Api (DAF).
1c. Gangguan yang terjadi pada sistem mekanik rangka bawah
lokomotif yaitu pegas dukung putus, roda benjol, rem blok nunjel, plat
skin lepas, gangguan tolak tarik dan setelan Adjuster.

1d. Gangguan yang terjadi pada sistem pneumatik lokomotif yaitu :

PC Open ( pengawas keamanan kerja ) yang diakibatkan oleh

Deadman/over speed kecepatan.


Tekanan udara pada brake pipe tidak naik sama sekali.
Pada saat IB posisi rem, silinder rem tidak bekerja.
Pada saat IB releasae, silinder rem tidak release.

1.7.2 Peserta memahami cara mereset gangguan yang terjadi di


lokomotif CC 201/203
2a.

Cara mereset gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan

lokomotif antara lain:

Cara mereset ground


- Throttle handle posisi netral
- Tekan tombol ggr (ground reset) sampai lampu indikator
mati, dan bel berhenti berbunyi.
- Jika diberi tenaga terjadi ground

cobalah

memotong tm satu per satu dari tm yang genap.


Cara mereset tidak ada pengisian batrai (bptas/nbc)
- Periksa AGCB jika ngetrip OFF maka naikan ke ON
- Jika tidak berhasil, Sekring pada vr cukup di tekan
-

lagi,

sehingga lampu led pada vr menyala


Jika tidak berhasil kemungkinan

kerusakan

pada

generator bantu (auxilary generator)


Cara mereset Wheel slip
- Kerjakan pemasir
- Atur pemberian tenaga ( turunkan not ) sampai lampu
indikator mati dan buzzer berhenti berbunyi.

2b

Cara mereset gangguan yang terjadi pada sistem motor diesel

lokomotif antara lain:

Cara mengatasi gangguan Low Oil Preassure (LOP)


- Cek minyak pelumas mesin diesel (volume
kekentalan /sebab lain)
- Tekan plunyer ke kedudukan semula
- Start kembali

dan

- Jika setelah di start, tetapi pengaman bekerja kembali,

jangan di start lagi.


Cara mengatasi Low Water Preassure (LWP)
- Periksa air pendingin
- Tekan plunyer kedudukan semula
Cara mengatasi Selubung Engkol Tekanan Kelebihan (SETK)
- Tekan tombol reset SETK pada sisi kanan engine di silinder

1 R sampai lampu merah padam.


Cara mengatasi Over Speed Motor Diesel
- Tekan plunyer over speed atau normalkan gagang/ditekan
kedalam sampai posisi normal.
Coba hidupkan kembali, apabila pengaman ini terus

bekerja maka mesin diesel jangan dihidupkan lagi.


Cara mengatasi hot engine
- Periksa kerja WT1 dan WT2 di ruang radiator.
- ECR 1 dan ECR 2 di kompartemen depan
- Periksa kerja fan radiator kemungkinan berputar lambat.
- Periksa jendela radiator
- Tunggu suhu air pendingin turun sampai suhu kerja ( 70 oC

80oC ) / sampai indikator motor panas padam.


- Batasi pemberian not.
Cara mengatasi Saringan Kertas Kotor
- TH dan RH ke posisi netral
- Tekan tombol reset
- Coba TH keposisi 1 dampai 8
- Batasi kecepatan
Cara mengatasi DAF/Tanda Api
- TH dan RH keporiri netral
- Padamkan api dalam ruangan mesin dengan menekan
tombol pemadam api otomatis yang ada pada kabin
masinis
2c. Cara mereset gangguan yang terjadi pada sistem pneumatik
lokomotif

Cara mereset PC Open


- TH dan RH ke netral
- gerakan AB keposisi Supression dan tunggu sampai lampu
-

pengawas keamanaan padam


AB ke posisi release, perhatikan tekanan angin

Bila tidak berhasil, matikan MD dan buang udara tekan

melalui ADV
Tekanan udara pada brake pipe
- Pindahkan handle AB ke release
- Pindahkan cut out pilot valve pada posisi pass atau frt
- Regulating valve distel sampai BP 70psi
- Reset PC Open
Pada saat IB posisi rem, silinder rem lokomotif tidak bekerja
- Buka kran silinder rem bogie 1 dan 2
- Stel regulating valve sampai 50 psi
- Pindahkan kran MU 2A pada posisi masuk
Pada saat IB posisi release, silinder rem lok tetap bekerja
- Pindahkan kembali handle IB ke meja pelayanan yang tidak

dilayani
-

dan

stel

sampai

50

Psi

kemudian

handle

dipindahkan kembali
Geser lubang untuk handle IB ke posisi release

Mengetahui gangguan pada lokomotif cc 206, serta cara meresetnya


1.8. 1 Gangguan yang terjadi di lokomotif cc 206
1a. Gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan lokomotif
-Gangguan pada sistem transmisi elektrik
- Gangguan pada sistem kontrol

: ground Sleep
: tak bisa transisi perangkat,

siaga bekerja

1b. Gangguan yang terjadi pada sistem motor diesel lokomotif


-Motor diesel

SETK

(Selubung

engkol

Kelebihan)
Over Speed motor diesel
DAF (Pengaman Api)
-Sistem Pendingin

: Hot Engine (Motor Panas)


LWL (permukaan air rendah)

Tekanan

LWP (tekanan air rendah)


-Sistem Bahan Bahan Bakar: Tersumbat/ Tidak ada suplay bahan
bakar ke MD
-Sistem Udara Bakar

: Saringan kertas kotor


Tekanan turbo tidak naik

-Sistem Pelumas

: LOP (Tekanan oli rendah)

Gangguan moror diesel yang dapat diatasi masinis sesuai


kewenangannya :
1. LWP (tekanan air rendah)
2. LOP (Tekanan oli rendah)
3. Over Speed motor diesel
4. Saringan kertas kotor
1c. Gangguan Yang Terjadi Pada Sistem Mekanik Rangka Bawah Lokomotif

Gangguan paada Bogie : Pegas dukung putus

Roda benjol

Rem blok nunjel

Plat skin lepas

Setelan adjuster

Gangguan Tolak Tarik

: Ketinggian boper

(normal : batas atas

760+25 =785mm, batas bawah : 760-80= 680mm)

Keausan klow(max aus 2I)

Dua buah rantai pengaman

Ketinggian penyangga hewan

1d. Gangguan Yang Terjadi Pada Sistem Pneumatik Lokomotif


1.Sistem Pengereman

Tekanan udara pada brake pipe(saluran utama) 0 psi atau tidak mau
naik sama sekali

Pada saat independet brake posisi rem ,silinder rem lokomotif tidak
bekerja

Pada saat independet brake posisi release, silinder rem lok tetap
bekerja

Rem rangkaian m acet pada saat penggantian lokomotif

Pada saat automatic brake handle ditempatkan ke posisi service,


reaksi rem sangt lambat, akibatnya harus selalu ditempatkan ke
posisi emergency

Pada saat automatic brake handle ditempatkan ke posisi service,


silinder rem lokomotif tidak ikut bekerja

Pada saat automatic brake handle ditempatkan ke posisi service,


rem tidak dapat diatur secara gradual (bertahap)

Pc open tidak dapat direset

Pada saat traksi ganda automatic brake handle ditempatkan ke


posisi service, rem tidak

gangguan

tenaga

lemah

(tekanan

udara

platform

terlalu

rendah/FFAULT 51-0294)

terdeksi aliran tinggi. Apabila terjadi bocoran aliran brake pipe yang
terlalu besar mengakibatkan terdeteksi aliran tinggi. Akibatnya
apabila masinis melakukan pengereman akan terjadi Emergency,
indikator kontrol keselamatan menyala dan di kolom pesan muncul
pesan : TERDETEKSI ALIRAN TINGGI. Untuk pulihkan daya masuk ke
suppresi.

Membuka Stop cock yang terlalu cepat. Di kolom pesan akan


muncul : DARURAT TRAIN LINER. UNTUK LEPAS MASUK KE DARURAT.
Indikator kontrol keselamatan nyaladapat bekarja (udara brake pipe
tidak turun)

2.Gangguan

Pada

LOKOMOTIF

karena

kesalahan

prosedur

pengoprasian
a Tidak bertenaga :

Karena saklar Gen Field di kedua kabin posisi ON atau


OFF semua

CB KONTROL OFF

Pintu panel PDC tidak tertutup rapat

Gagang Automatic Brake posisi Emergency (seharusnya


HO)

b Lok tidak bisa distart

Karena posisi RH/TH tidak NETRAL

Saklar matikan Darurat posisi OFF

Terlambat menekan tombol start (melebihi 30 detik setelah


menekan tombol BB)

1.8.2 Cara mereset gangguan yang terjadi pada lokomotif pada lok
cc206
2a Cara mereset gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan lokomotif
1. Ground (hubungan singkat/tembus )

Cara mengatasi ;

Reset ground MELALUI SMART DISPLAY

Bila masih terjadi ground coba potong salah satu TM melalui MCO pada
smart display secara berurutan
Dengan cara :

Tekan
Tekan
Tekan
Tekan

anda ingin memotong TM)(misal TM2)


Tekan F8 untuk keluar ke layar utama
Demikian juaga untuk CUT IN TM DAN CUT IN LOCKED AXLE

F7(switches)
8(mco)
no tombol sesuai TM yang akan di p0tong)
F4 untuk(ya) uuntuk menjawab pesan dari SDIS (Apakah

Catatan

jika

terdeteksi

suatu

gangguan,

sepert

arus

berlebihan ,atau perubahan arus yang telalu besar maka secara


otomatis akan di putus MICRO KOMPUTER)

Bila masih ground berarti yang ground adlah TM ganjil (1,3,5) dan
batasi pemberian tenaga

2. Pengaman Roda Slip bekerja


Cara mengatasi roda slip :
Apabila slip terjadi ditanjakan /jalan licin kurangi pemberian tenaga
sampai slipnya hilang tetapi tidak memberhentikan ka
Apabila masih terjadi slip lakukan pemotongan TM dengan cara
tempatkan SEP pada posisi pararel lalku liat WSR mana yang bekerja

WSR 1 untuk TM 2 dan TM 4

WSR 2 untuk TM 5 dan TM 6

WSR 3 untuk TM 1 dan TM 3

Lalu potong salah satu TM tersebut dari MCO dari smart display
3. GPS Transisi
Jika switch pada posisi normal dan MCO posisi ALL IN maka perpindahan
tenaga sesuai sisitem yaitu seri,seri lapang lemah,paparel,pararel lapang
lemah. Jika transisi tidak mau pararel ketika kecepatan sudah mencapai 38
km/jam maka switch pindahkan ke pararel
4. Tidak Ada Pengisian Battery (BPTAS/NBC)
Kemungkinan penyebabnya :

Koneksi dari auxliary generator ke VR terputus

Kontaktif pada CK 1 tidak hubung

Carbon brush auxilary rusak

VR nya rusak

Tidakan masinis :

Tekan tombol RESET pada VR

Periksa posisi CK 1 kemungkinan lengket setelah START

Periksa socket VR kemungkinan lepas

5. Perangkat Siaga (Deadman Device)


Cara mengatasi pada saat pengaman deadman bekerja :
a) Gerakkan tenaga (TH) ke posisi N
b) Gerakkan gagang automatic brake ke posisi supression sampaii
lampu pengawas keamanan padam
c) Gerakkan gagang automatic brake ke posisi Release
6.Cara Mengatasi ERROR
Jika terlihat ERROR terlihat kotak pesan:

Tekan F5(operator pesan pesan)


Tekan F3(rest semua)untuk mereset semua eror
Kalau setelah reset semua masih terjadi eror, maka perhatikan kembali
ke layar SDIS di operator pesan dan lakukan apa perintah dari operator

pesan tersebut
Jika masih terjadi eror coba naikan saklar DAS( di dalam kompartemen

CPF, lakukan prosedur seperti langkah pertama.


Kalau sudah selesai kembali ke menu utama dengan menekan
F8(keluar)

7.Bell berbunyi berulang-ulang


Tandanya :

Pada

kotak

pesan

muncul

tulisan

TEKAN

SEMBARANG

TOMBOL UNTUK MEMATIKAN ALARM

Pada baris menu muncul SILINCE ALARM

Tenaga tidak hilang

Cara mengatasinya :

Tekan SILINCE ALARM (F5)

Apabila masih terjadi lakukan restart komputer yaitu :

RH Netral

TH Idle

Automatic Brake posisi Full Service

Independent Brake posisi Apply

EC Switch posisi Start

Turunkan

CB

AirBrake1,

AirBrake2,

dan

Pengisian

Batre

(tunggu layar komputer mati/lampu Led mati)

Setelah beberapa saat naikan kembali CB-CB yang tersebut di


atas 10 detik.

Tunggu sampai layar monitor READY/ SIAP

Kembalikan EC Switch ke posisi JALAN, selesai.

2b. Cara Mereset Gangguan Yang Terjadi Pada Sistem Motor Diesel Lokomotif
1) Engine Over Speed ShutDown
Cara mengatasinya :
a) Kembalikan TH ke posisi N
b) Reset/tekan plunyer overspeed . Normalkan gagang/ditekan
kedalam sampai posisi normal
c) Coba hidupkan kembali. Apabila pengaman ini terus bekerja
maka

mesin

diesel

jangan

dihidupkan

kembali

untuk

menghindari kerusakan yang lebih berat


2) Fire Warning (tanda api)
Cara mengatasinya :

Jika diruang mesin terjadi kebakaran gunakan alat pemadam api


Jika tidak ditemukan api, untuk menghidupkan kemvali tunggu
sampai suhu diruang mesin turun atau sampai lampu indikator
pengaman api padam, dan batasi pemberian tenaga

3) Motor Panas
Tindakan masinis :

Periksa kerja WT1 dan WT2 (diruang radiator)

ECR 1 dan ECR2 (dikompartemen depan)

Periksa kerja FAN RADIATOR kemungkinan berputar lambat

Periksa jendela radiator

Tunggu

suhu

air

pendingin

turun

sampai

suhu

kerja

(70C

80C)/sampai indikator motor panas padam

Batasi pemberian notch

4) Permukaan Air Rendah (LWL)


Tindakan masinis :

Periksa permukaan air pendingin

Periksa kemungkinan ada bocoran air pendingin pada sistem


pendingin

Tambah air pendingin distasiun terdekat

5) Low Water Pressure (LWP)


Cara mengatasinya :
a) Tekan reset pada LWPHR sampai lampu indikator padam dan bel
berbunyi
b) Periksa permukaan air pendingin
c) Lokomotif hidupkan kembali dan atur penggunaan tenaga
6) Saringan Kertas Kotor (EAFL)
Tindakan masinis :

Kembalikan TH keposisi idle/netral

Tekan tombol siapkan kembali pompa bahan bakar penyaring udara


kotor (seri baru)

Tekan tombol pemasang kembali penyaring (seri lama)

Batasi pemberian tenaga/notch

Catat dalam laporan teknik

,laporkan secara

lisan

ke masinis

pengganti/PUL
7) Low Oil Pressure (LOP)
Cara mengatasi :
a) Tekan tombol reset pada RELAY LOPHR sampai lampu indikator padam
dan bel berhenti berbunyi
b) Periksa kapasitas minyak pelumas
c) Lokomotif hidupkan kemballi dan atur penggunaan tenaga

2c. Gangguan yang terjadi pada sistem

pnumatik lokomotif dan cara

meresetnya
I . PC Open
Isyarat/tanda bila terjadi PC Open
a) Alarm berbunyi
b) Peluit widzel berbunyi
c) Puteran motor diesel kembali ke idle
d) Tenaga lokomotif kembali ke idle
e) Lampu oengawas keamanan menyala
f) Terjadi pengereman secara otomatis
Cara meresetnya:
a) Posisikam TH pada posisi netral
b) Gerakan gagang automatic brake pada posisi supresion,tunggu
sampai lampu pengawas keamanan padam atau suara desis pada
tustel brake menghilang.
c) Gerakan gagang automatic brake ke posisi release. Perhatikan
tekanan angin pengereman pada equalizing dan brake pipe harus
naik kembali
II. Tenaga Lemah
a Gangguan tenaga lemah

Tandanya :

Pada kotak pesan muncul No Dinamic Brake HP Terbatas

Tenaga lemah

Cara mengatasi :

Lok berhenti

RH dan TH netral

Automatic brake dan Independent brake posisi mengerem

Masuk ke Menu Pesan-pesan Operator

Jika terlihat eror 51-0294 Masinis perlu mereset di Level 2


dengan naikan saklar DAS

Kembali ke SDIS masuk ke Diagnostic Function

Masuk ke Aktive Incident

Tekan tombol RESET ALL biarkan proses reset berlangsung

Setelah gangguan hilang (Ready) tekan tombol KELUAR (F8)

Apabila belum berhasil maka pindahkan EC Switch ke posisi


START kemudian matikan BCCB (Saklar Pengisi Batre) tunggu
sampai layar monitor mati

Naikan kembali BCCB kemudian tunggu 5 menit sampai bell


genta bisa dibunyikan tombol di kabin

Anda mungkin juga menyukai