- Shortness of breath
Gagal jantung CO perfusi O2 di perifer jaringan kekurangan
O2 kemoreseptor O2 di badan karotis terangsang serabut aferen
melaui nervus glosofaringeus pusat pengaturan pernafasan di medulla
mekanisme kompensasi nafas cepat dan pendek
Gagal jantung kemampuan ventrikel kiri untuk mengosongkan diri
menurun volume sekuncup turun, volume sisa ventrikel meningkat
peningkatan tekanan jantung kiri disalurkan ke vena pulmonalis (pada
atrium kiri) jika tekanan hidrostatik kapiler paru > tekanan onkotik
vaskuler (diatas 18mmHg) transudasi ke dalam intertisial perembesan
cairan ke dalam alveoli edema paru mengganggu pertukarann gas
napas pendek, sesak
-
Fatigue
Gagal jantung kontraktilitas ventrikel kiri volume sekuncup
perfusi ke organ menurun penurunan O2 pada otot rangka mekanisme
anaerob penimbunan asam laktat fatigue
Nausea
Tekanan dalam atrium kanan yang meninggi pada gagal jantung akan
menyebabkan hambatan aliran masuknya darah dari vena kava superior dan
inferior ke dalam jantung sehingga mengakibatkan kenaikan tekanan dan
adanya bendungan pada vena -vena sistemik tersebut, seperti bendungan
dalam hepar yang dapat menyebabkan kongesti hepar dan dinding usus
yang dapat menyebabkan rasa mual.
b. Adakah keterkaitan antara nausea dengan chest pain yang dialami? Jika ada,
jelaskan!
Akibat dari gagal jantung kiri tekanan vaskuler paru meningkat darah
dari ventrikel kanan sulit masuk ke paru peningkatan kontraktilitas
ventrikel kanan (agar darah bisa masuk ke dalam paru) peningkatan
tekanan pada vena sistemik n peningkatan tekanan vena cava superior
Peningkatan tekanan pada atrium kanan darah dari vena cava inferior
dan superior sulit memasuki atrium kongesti vena sistemik pada hati :
hepatomegaly menekan lambung mual
Selain itu, karena iskemia dari sel otot jantung sehingga otot jantung
menggunakan metabolisme anaerob. Metabolisme anaerob dari sel otot ini
akan mengakibatkan sel melepaskan zat-zat seperti histamin, kinin, dan
enzim proteolitik yang menyebabkan impuls pada serabut saraf aferen nervus
vagus pada bagian inferior dan posterior jantung sehingga memberikan efek
yang sama pada perangsangan serabut saraf aferen n.vagus pada traktus
gastrointestinal sehingga menyebabkan nausea atau perasaan mual.
Selain itu penurunan cardiac output akan menganggu sistem dari reninangiotensin sehingga mengakibatkan vasokonstriksi arteri perifer yang
menyebabkan pefusi darah ke gastrointestinal menurun yang menyebabkan
terjadinya nausea.
c. Gejala-gejala diatas mengindikasikan penyakit apa?
Gejala nausea mengindikasikan: Mual merupakan gejala umum berbagai
penyakit, seperti gangguan lambung, masuk angin, gangguan empedu, dan
mabuk perjalanan. Mual juga dapat terjadi karena menghirup bau busuk atau
menyengat.
Gejala dyspnea mengindikasikan: Dispnea atau sesak nafas merupakan
keadaan yang sering ditemukan pada penyakit paru maupun jantung. Bila
nyeri dada merupakan keluhan yang paling dominan pada penyakit paru.
Akan tetapi kedua gejala ini jelas dapat dilihat pada emboli paru,bahkan
sesak napas merupakan gejala utama pada payah jantung.
Gejala fatigue mengindikasikan: Depresi dan melankolis, Anemia,
Rheumatoid arthritis dan penyakit jaringan ikat lain (autoimun), Masalah
tiroid, Kurang vitamin B12, depresi dan kurang cairan
Namun ketiga gejala tersebut mengindikasikan penyakit gagal jantung.
a. Bagaimana mekanisme Tuan Y merasa sangat lelah?
Saat jantung dalam tubuh tidak berfungsi maksimal, maka volume darah
yang dicurahkan oleh jantung akan mengalami penurunan. Penurunan
volume darah ini menyebabkan volume oksigen yang beredar juga akan
menurun. Penurunan volume oksigen akan mempengaruhi kerja organ-organ
yang lain dan menyebabkan otot-otot tubuh tidak mendapat oksigen untuk
memproduksi ATP yang memadai.
b. Bagaimana hubungan antar gejala yang dialami oleh Tuan Y? (chest pain,
nause, fatigue, shortness of breath, very tired and slept in semi-fowlers
position)
Nyeri dada disebabkan karena infark miokard gagal jantung edema
paru shortness of breath dan slept in semi-fowlers position.
Nyeri dada disebabkan karena infark miokard gagal jantung
berkurangnya perfusi ke otot rangka Very tired/fatigue.
Gagal Jantung kegagalan pompa ventrikel kiri bendungan ventrikel kiri
cardiomegali mendesak lambung gangguan fungsi lambung
peningkatan HCL mual
a. Bagaimana keterkaitan antara kebiasaan merokok dengan penyakit yang
dialami?
Umumnya, rokok akan lebih difokuskan pada peran nikotin dan karbon
monoksida. Kedua-dua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen,
juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung sehingga akhirnya
merugikan kerja otot jantung.
Gas CO
Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang
terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen,
sehingga setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah
berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen,
oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen).
Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan
berusaha
Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 - 3 ng, dan
semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 - 50
ng/ml.
Efek
nikotin
menyebabkan
perangsangan
terhadap
hormon
dan
mengerasnya
pembuluh
darah
(arteriosklerosis).
pil
kontrasepsi
(mengadung
estrogen)
mempunyai
umur 50 tahun. Mereka juga punya risiko dua kali lipat lebih banyak
menderita aritmia ventrikular yang dapat menyebabkan kematian mendadak.
Risiko itu semakin meningkat saat keluarga lapis dua seperti kakek-nenek
juga meninggal di usia muda. Dengan kata lain semakin banyak saudara yang
meninggal muda, risikonya pun semakin besar.
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik Tuan Y dan mekanisme abnormal?
Kasus
Normal
Orthopnea
Ada
Tidak ada
BMI
33.06 kg/m2
18.5-25 kg/m2
Obesitas
BP
100/60 mmHg
120/80 mmHg
Hipotensi
HR
Tachycardia
PR
60-100
x/menit,
regular, equal
RR
26 x/menit
16-24 x/menit
JVP
(5+2) cmH2O
(5-2)
Rales
Liver :
Wheezing
Tachypnea
Orthopneu
Saat berbaring (posisi paru-paru lebih rendah dibandingkan pada saat posisi
tegak) redistribusi cairan dari sirkulasi viscera dan extermitas inferior ke
sirkulasi utama menambah aliran balik pembuluh darah dan meningkatkan
tekanan kapiler paru-paru sesak (orthopnoe)
Orthopnea disebabkan oleh akumulasi cairan berlebihan pada paru-paru.
Pada posisi berbaring, terjadi redistribusi darah dari daerah tubuh yang
bergantung pada gravitasi (abdomen dan ekstremitas bawah) menuju paruparu/chest cavity. Jika jantung tidak mampu untuk memompa darah keluar
dari area ini, darah akan masuk ke paru-paru. Darah akan berpindah dari
extrathoracic compartment ke thoracic compartment. Ventrikel kiri yang
menurun kemampuannya, tidak mampu memompa jumlah berlebih ini keluar
tanpa dilatasi. Akan terjadi peningkatan tekanan kapiler dan vena paru-paru.
Peningkatan tekanan kapiler paru akan menyebabkan peningkatan interstitial
pulmonary edema, penurunan pulmonary compliance, peningkatan airway
resistance, dan dyspnea
Orthopnea sering kali merupakan gejala dari gagal jantung kiri dan atau
edema pulmonal. Orthopnea juga dapat ditemukan pada pasien dengan asma,
bronchitis kronik, dan sleep apnea atau panic disorder.
BP 100/60 mmHg
Gagal jantung dapat menyebabkan hipotensi postural
HR 130 x/min
Hipertensi hipertrofi ventrikel kiri ventrikel kiri kelelahan
kemampuan
sekuncup
jantung akan memerlukan lebih banyak nutrisi untuk memompa lebih cepat.
RR 26 x/min
Gagal jantung Gangguan pertukaran gas dan penurunan perfusi
Penurunan kadar oksigen terdeteksi kemoreseptor impuls ke otak
rangsangan saraf simpatis ke paru bernapas cepat.
Pallor
Hipertensi hipertrofi ventrikel kiri ventrikel kiri kelelahan
kemampuan
sekuncup
Rales (+)
Kongesti paru tekanan arteri dan vena pulmonal meningkat dimana
tekanan vena yang meningkat keseimbangan tekanan hidrostatik dan
osmotik terganggu sehingga terjadi ekstravasasi cairan ke rongga alveolar hal
inilah yang menyebabkan bunyi ronkhi dan mengi terjadi.
Wheezing (-)
Adalah bunyi mengi yang timbul karena adanya penyempitan jalan napas
atau obstruksi yang dapat disebabkan oleh sekresi atau edema. Tidak adanya
wheezing menandakan edema belum masuk ke jalan napas.
Palpable Liver
Gagal jantung kanan, ventrikel kanan pada saat sistol tidak mampu
memompa darah tekanan akhir iastol ventrikel kanan akan meninggi
tekanan di atrium kanan meninggi bendungan v. cava superior, v.cava
inferior, dan seluruh system vena bendungan di v. jugularis dan v. hepatica
(hepatomegali)
Ankle Edema
Penimbunan cairan dalam ruang interstisial. Dalam kasus ini ada karena
Hasil
15 g/dl
Nilai Normal
:
13.5-17.5
Interpretasi
Normal
WBC
7000 mm3
g/dl
5.000 10.000
Normal
mm
Diff. Count
Basofil: 0
Basofil: 0-2%
Eusinofil: 2
Eosinofil: 0-7%
N. Batang: 10
N.Batang:
N. Segmen: 60
10%
Limfoit: 22
N.Segmen: 35-
Monosit: 6
80%
Limfosit:
Normal
0-
20-
50%
Monosit: 2-12%
20/mm3
250000/mm3
140.000
Total
300 mg/dl
450.000/mm3
<200 mg/dl
Dyslipidemia
Cholesterol
LDL
HDL
Triglyceride
Fasting Blood
165 mg/dl
35 mg/dl
280 mg/dl
110 mg/dl
<130 mg/dl
>55 mg/dl
<150 mg/dl
80-110 mg/dl
Dyslipidemia
Dyslipidemia
Dyslipidemia
Normal
Glucose
Urine Glucose
Sediment
CK NAC
CK MB
Troponin I
(-)
Temuan Normal
125 U/L
22 U/L
0.1 ng/ml
(-)
Temuan Normal
38 174 U/L
<24 U/L
<0.1 ng/ml
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
ESR
Platelet
Normal
Sedimen ; Normal
(otak). Jumlah CK-MB ternyata lebih banyak di dalam otot jantung sehingga spesifik
untuk kelainan jantung. CK-MB Meningkat pada angina pektoris berat atau iskemik
reversibel. Kadar meningkat 4-8 jam setelah infark.Mencapai puncak 12-24 jam
kemudian kadar menurun pada hari ke-3. Kriteria untuk diagnosis IMA adalah : CKMB > 16 U/l, CK-Total > 130 U/l dan CK-MB > 6% dari CK Total.
Hasil Pemeriksaan
Chest X Ray : Sign of Chepalization
Chest X-Ray: CTR 50%
ECG : LAD (Left Axis Deviation)
Intepretasi
Kongesti vascular , Kardiomegali
Kardiomegali
Hipertrofi ventrikel kiri, Left Bundle
HR 130 bpm
ECG : QS pattern V1-V4
Branch Block
Takikardi
Infark anteroseptal Left ventricular
hypertrophy
(LVH),
Left
Bundle
Branch
ventricular
Block
(LBBB),
hypertrophy
Right
(RVH),
Emfisema
Echo : LV regional wall motion abnormality Hipertrofi ventrikel kiri
(anteroseptal wall)
Echo : thrombus attached to LV apex
Gambaran EKG diatas merupakan gambaran khas untuk Atrial Fibrilasi (AF),
(terdapat irreguleritas yang absolut- interval yang tidak sama antara gelombang R
& tidak terdapat Gelombang P yg normalnya mendahului setiap Komplek QRS)
Kejadian AF disebabkan oleh berbagai keadaan, salah satunya adalah pada
pasien-pasien
dengan
Congestive
Heart
Failure (CHF),
dimana
terjadi
Apabila aksis jantung antara-30 s/d -90 derajat dinamakan left axis deviation
(LAD), apabila +110 derajat s/d +180 derajat dinamakan Right axis deviation
(RAD), apabila aksis jantung antara +180 derajat s/d +270 derajat atau -90 derajat
s/d -180 derajat dinamakan extrem axis.
diselamatkan.
Gelombang Q patologis :
Lebarnya sama atau lebih dari 0,04 detik (1 mm)
Dalamnya lebih dari 25% tinggi gel R
Gel Q pada sandapan aVR : Normal
Gelombang Q patologis menggambarkan adanya nekrosis miokard
LV Strain
LVH sering berhubungan dengan depresi segmen ST dan inversi dalam dari
gelombang T. Perubahan ini tampak di sandapan prekordial, V5 dan V6. pada
sandapan ekstremitas terdapat pula perubahan ST-T berlawanan dengan defleksi
dominan dari gelombang QRS. Jika aksis ekg adalah vertikal maka akan tampak
perubahan di sadapan II, III, aVF, jika horizontal maka akan tampak perubahan di
sadapan I dan aVL.
CTR = A+B x
100%
Mekanisme:
Sign of cephalization:
Interpretasi: Abnormal. Pinggang jantung hilang (atau tampak tumpul),
menandakan kardiomegali.
Mekanisme:
akibat adanya peningkatan tekanan pada vena jugularis yang disebabkan oleh
kompensasi jantung (yang meningkatkan volume darah yang kembali ke jantung)
agar tetap dapat memenuhi kebutuhan jaringan perifer.
Sefalisasi aliran darah pulmonal ditemukan bila tekanan vena pulmonalis melebihi tekanan
interstisial pulmonal. Hal ini mengakibatkan penumpahan cairan ke dalam interstisium
pulmonal dan selanjutnya hipoksia alveolar. Hipoksia mengakibatkan konstriksi pembuluh
darah paru-paru lobus bawah yang menyebabkan redistribusi atau shunt aliran darah ke arah
pembuluh darah lobus atas yang mempunyai tekanan parsial oksigen lebih tinggi
Patofisiologi
Kerusakan Endotel
Paparan molekul adhesi pada sel endotel
Kemampuan endotel untuk melepaskan NO dan zat lain yang membantu mencegah
perlengketan makromolekul, trombosit, dan monosit pada Endotel
Monosit dan Lipid (kebanyakan lipoprotein yang berdensitas rendah (LDL)) yang beredar,
mulai menumpuk di tempat yangg mengalami kerusakan
Monosit melalui Endotel
Berdifrensiasi
plak
zat yang menimbulkan inflamasi dan proliferasi lebih lanjut jar. Fibrosa dan otot
polos pada permukaan dalam dinding arteri
Penimbunan lipid + proliferasi sel dapat menjadi lebih besar
Plak menonjol kedalam lumen arteri
Sangat kurang aliran darah
+ penyumbatan
fibroblas menjadi
sangat besar
kolesterol dan